Share

Dua Puluh Satu

Aaliya dan Harry membuat janji pertemuan pertama kali mereka di sebuah kafe dekat kampus. Mereka yang sudah mengenal satu sama lain lewat media sosial terlihat kikuk ketika bertemu secara langsung. Harry pandai mencairkan suasana dengan memulai pembicaraan dengan santai. Aaliya pun terbawa suasana, sesekali ia tertawa mendengar Harry yang bercanda menceritakan beberapa hal lucu ketika mengajar.

"Jadi, Kakak sudah lama menjadi dosen atau...?"

"Haha. Nggak. Sebelumnya aku ngajar di SMA, terus setelah S2 kuputuskan untuk melamar menjadi dosen di beberapa kampus, tapi tak ada yang menerimaku satupun. Terus di sini ada satu teman yang kukenal, katanya ada lowongan untuk dosen ilmu sosial." Terlihat Aaliya menampilkan ekspresi kagum.

"Tapi, ini adalah ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status