Beranda / Romansa / GADIS YANG TERNODAI / Masa Kelam yang Menghantui

Share

Masa Kelam yang Menghantui

last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-22 12:59:50

🏵️🏵️🏵️

Aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat tadi sore. Kenapa saat aku telah berhasil melupakan Bimo, dia justru kembali muncul di hadapanku? Dia seolah-olah memaksa untuk mengingat masa kelam yang menghancurkan hidupku.

Aku masih ingat waktu pertama kali mengenalnya. Kala itu, setelah selesai melaksanakan UN kelas tiga SMA. Saat aku duduk di halte bersama Citra—sahabat terbaikku, Bimo dengan Mazda miliknya berhenti lalu menghampiri kami.

“Hai ... lagi nunggu angkutan umum, ya?” tanya laki-laki itu kepadaku.

“Maaf ... apa kita saling kenal?” tanyaku heran.

“Nih, mau kenalan. Aku Bimo,” ucapnya santai lalu mengulurkan tangannya. Aku sangat terkejut dengan keberaniannya. “Aku udah lama merhatiin kamu,” lanjutnya hingga membuatku heran.

“Apa?” Aku tidak percaya dengan pengakuannya.

“Beneran. Btw, tangan aku jangan dianggurin, dong.”

“Maaf, aku Dara,” jawabku sambil menerima jabatan tangannya.

“Nama yang indah.”

“Makasih,” balasku.

Semenjak perkenalan kami saat itu, akhirnya kami makin dekat hingga aku melanjutkan kuliah di kampus yang sama dengannya.

Sebelum kami menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, dia selalu menunjukkan perhatian dan rasa peduli kepadaku. Aku terharu dengan sikap itu.

Oleh karena pengorbanan yang dia tunjukkan terhadapku, saat dia mengutarakan dan mengungkapkan cintanya kepadaku, tanpa pikir panjang, langsung kusambut hangat. Aku pun menerima dan membalas perasaannya.

Paling aku sesalkan adalah kenapa dari awal kami pacaran, tidak menyadari niat dari sikapnya kepadaku. Dia selalu berusaha ingin menyentuhku, tetapi aku berhasil mengelak dan menolaknya.

Aku telah dibutakan oleh cinta. Kenapa dulu harus memberikan cinta tulus kepadanya? Aku benar-benar salah menilainya. Perhatian dan pengorbanan yang pernah dia berikan ternyata palsu. Tujuannya menjalin hubungan hanya untuk menghancurkan hidup dan masa depanku.

🏵️🏵️🏵️

“Kamu kenapa diam aja, Dek?” tanya Mas Revan, saat kami berbaring di tempat tidur.

“Nggak apa-apa, Mas,” jawabku mengelak karena kenyataannya aku masih kesal karena melihat wajah Bimo hari ini.

“Beneran, nih, nggak apa-apa? Kenapa mukanya ditekuk gitu?” 

“Mungkin lagi capek, Mas.”

“Capek nemenin Mama, ya, seharian shopping?”

“He-he! Nggak, Mas. Cuma aku merasa letih sedikit aja.”

“Ya, udah, sekarang istirahat aja.”

Uek! Uek! Tiba-tiba aku merasa sangat mual.

“Kamu kenapa, Dek?” Dia membantuku duduk.

“Nggak, tahu, nih, Mas. Tiba-tiba mual banget.”

“Apa kamu masuk angin? Jangan-jangan tadi telat makan siang, nggak?”

“Nggak, kok, Mas. Uek!”

“Ya, udah, aku cek sebentar yah, Dek, kamu berbaring. Aku ambil alatnya.” Dia pun keluar kamar.

Tidak sampai dua menit, dia kembali masuk kamar dengan peralatan medisnya.Dia memeriksa kondisiku lalu melemparkan senyum kepadaku.

“Aku kenapa, Mas?” tanyaku setelah dia selesai memeriksaku.

“Sepertinya kita sebentar lagi akan menjadi orang tua, Dek.” Dia memelukku kegirangan. Aku sangat terkejut mendengar penuturannya.

“Maksudnya, Mas?” Aku kembali duduk.

“Kalau dari pengalaman teman-temsnku selama ini, sepertinya kamu hamil, Dek. Untuk lebih memastikan, besok kita ke dokter kandungan dan melakukan tes.” Dia mencium dahiku.

“Aku sangat terharu, Mas. Di usia muda ini aku akan merasakan indahnya menjadi seorang ibu.” Aku berharap agar apa yang dikatakan Mas Revan menjadi kenyataan.

“Ini semua rezeki dari Yang Kuasa, Dek. Makasih, ya. Aku mencintaimu.” Mas Revan sangat bahagia malam ini, sangat terlihat jelas terpancar dari wajahnya. 

Aku tidak pernah menyangka kalau anugerah bertubi-tubi menghampiriku. Aku sangat bersyukur jika benar saat ini sedang mengandung anak Mas Revan, laki-laki yang dengan ikhlas mengeluarkan hidupku dari kehancuran dan kehinaan.

🏵️🏵️🏵️

Pagi ini seperti biasa, kami menyantap sarapan bersama. Masakan Bi Ijah—asisten rumah tangga di rumah ini, sangat menggugah selera.

“Kemarin istrimu kecapekan, tuh, Van. Mama ajak keliling-keliling,” ucap mama mertua memulai pembicaraan.

“He-he! Nggak apa-apa, Mah,” jawabku.

“Pasti capek, deh, kalau ngikutin keinginan Mama.” Papa mertua membuka suara.

“Mama nggak kasihan lihat Dara kecapekan seharian?” Ucapan Mas Revan hingga membuatku bingung dan merasa tidak enak di depan mamanya.

“Nggak apa-apa, Mas, aku ikhlas nemenin Mama. Uek!” Aku kembali merasakan mual.

“Sayang, kamu kenapa?” tanya mama mertua.

“Maaf, Mah, Pah, lupa mau kasih tahu,” ucap Mas Revan tiba-tiba dengan wajah berseri.

“Mau kasih tahu apa?” tanya mama mertua.

“Semalam Dara juga mual-mual, Revan langsung memeriksa keadaannya. Kalau dari pengalaman teman-teman Revan selama ini, Dara sepertinya hamil, Mah, Pah.” Mas Revan memberikan penjelasan.

“Yang benar, Van?” Mama mertua tampak kaget.

“Iya, Mah. Untuk lebih memastikan kebenarannya, sore ini kami mau periksa lagi ke dokter kandungan.”

“Makasih, Sayang. Bahagia rasanya karena sebentar lagi Mama dan Papa akan gendong cucu.” Mama mertua langsung memelukku.

“Jangan terlalu banyak gerak dulu. Kalau Mama mau shopping lagi hari ini, kamu jangan ikut,” saran papa mertua.

“Kalau udah tahu seperti ini, Mama nggak mungkin ngajak, Pah,” balas mama mertua.

Aku sangat bahagia melihat keakraban dan kehangatan yang terjalin dalam keluarga ini. Namun, saat kami masih menikmati sarapan, terdengar suara bel rumah berbunyi.

“Bi ijah!” Mama mertua memanggil Bi Ijah. Wanita itu segera menuju meja makan.

“Iya, Bu,” jawab ART tersebut.

“Tolong bukain pintu, Bi, sepertinya ada tamu,” pinta mama mertua.

“Baik, Bu.” Bi Ijah pun melangkah menuju ruang tamu.

Tidak sampai dua menit, Bi Ijah berjalan menuju meja makan bersama sosok yang tidak kuharapkan pagi ini. Tiba-tiba kepalaku pusing, semuanya menjadi gelap. Aku pun pingsan.

============

Nova Irene Saputra

Siapa yang Dara lihat hingga membuatnya tidak sadarkan diri?

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • GADIS YANG TERNODAI    Status Baru (Ending)

    🏵️🏵️🏵️Aku tidak ingin melihat keluarga Mas Revan menanggung malu karena perbuatan Bimo. Aku sudah ikhlas menerima kenyataan kelam yang terjadi di masa lalu. Mungkin peristiwa itu merupakan jalan untuk mempertemukan aku dengan suami dan mertua yang sangat menyayangiku.Mereka selalu memberikan kasih sayang penuh kepadaku hingga membuatku terharu. Aku pun dengan ikhlas telah berhasil memberikan hati dan segenap jiwaku kepada Mas Revan yang sangat mencintaiku. Aku bangga dan bersyukur menjadi wanita yang selalu mengisi hari-harinya. “Kita harus segera ke rumah sakit, Van,” ajak papa mertua.“Auh!” erangku karena tiba-tiba merasakan sakit luar biasa di bagian perut.“Kamu kenapa, Sayang?” tanya Mas Revan.“Perutku sakit banget, Mas.” Aku menggenggam tangannya.“Mungkin Dara mau melahirkan, kita harus ke rumah sakit sekarang,” tebak mama mertua lalu segera bersiap-siap.Mas Revan mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk persalinanku, setelah itu kami segera menuju rumah sakit.“Sakit

  • GADIS YANG TERNODAI    Hukuman Setimpal

    🏵️🏵️🏵️Hari ini, usia kehamilanku memasuki delapan bulan. Perhatian Mas Revan membuatku ingin selalu berada di sisinya. Dia mengaku kalau aku makin manja dan harus benar-benar disayang sepenuh hati.“Mas, aku pengen makan nasi goreng buatan kamu,” pintaku saat jarum jam telah menunjukkan pukul 23.30 Wib.Mas Revan selalu menyempatkan waktu memasak nasi goreng untukku semenjak usia kandunganku tujuh bulan. Aku juga sangat heran, setelah kandunganku melewati bulan keenam, selera makan makin meningkat, tetapi paling uniknya harus nasi goreng masakan Mas Revan. Dia menyebut keinginanku itu bukan mengidam, tetapi ketagihan.“Ini udah malam, Sayang. Besok aja, yah,” ucapnya memberi alasan.“Tapi aku maunya harus sekarang, titik dan nggak pakai koma!”Aku tetap bersikeras agar Mas Revan memasak nasi goreng. Dia pun segera duduk karena dari jam sembilan malam, kami berbaring sambil berbincang-bincang. Dia kemudian mengusap-usap perutku.“Anak Papa lapar, yah? Sebentar, yah, Papa masak dulu,

  • GADIS YANG TERNODAI    Perbuatan Bimo

    POV BIMO🏵️🏵️🏵️ Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, aku membawa Dara ke tempat yang telah kusiapkan khusus untuk kami berdua. Setelah tiba di depan vila, dia tampak sangat terkejut.“Ini di mana, Bim?” tanya wanita itu sambil melihat sekeliling.“Masuk, yuk, nanti juga kamu pasti akan tahu sendiri,” balasku lalu menggengam tangannya.“Aku bisa sendiri, Bim.” Dia menepiskan tanganku. Sombong banget, nih, cewek.Aku memintanya memasuki kamar yang telah kusiapkan. Awalnya, dia menolak, tetapi dengan niat yang sudah kurencanakan, aku meraih tangannya hingga masuk ke dalam. Pintu segera kututup dan kunci. Dia kembali terkejut dan memintaku untuk membukanya karena sedang berduaan.Aku dengan kasar menolak permintaannya dan mulai melaksanakan aksi dan rencanaku. Dia berusaha memberontak, tetapi sia-sia. Aku dengan semangat akhirnya merenggut sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.Ini merupakan pengalaman pertamaku melakukannya bersama gadis yang masih benar-benar polos,

  • GADIS YANG TERNODAI    Rencana Jahat Bimo

    POV BIMO🏵️🏵️🏵️Saat itu, aku sedang duduk di bangku kuliah semester dua dan kala itu sangat suka memperhatikan gadis yang hampir setiap hari menunggu angkutan umum di halte. Halte itu tepatnya berada tidak jauh dari salah satu SMA di kota ini. Seiring berjalannya waktu, rasa penasaranku makin bertambah kepadanya. Walaupun hanya melihatnya dari jarak jauh, tetapi aku telah memiliki perasaan lebih untuknya.Akhirnya, tanpa berpikir panjang lagi, aku memberanikan diri berkenalan dengannya, tetapi saat itu dia tidak sendiri, tetapi bersama temannya. Aku tidak menghiraukannya karena tujuanku ingin lebih mengenal gadis yang telah mengisi relung hatiku. Ternyata namanya Dara, nama yang sangat indah persis seperti orangnya.Setelah perkenalan itu, akhirnya kami makin dekat dan sikapnya menunjukkan kalau dia juga tertarik kepadaku. Dia berniat untuk melanjutkan kuliah di kampusku karena saat itu, dia duduk di bangku SMA kelas tiga. Dari niatnya sudah sangat jelas terlihat jika dia ingin sel

  • GADIS YANG TERNODAI    Cemburu

    🏵️🏵️🏵️“Besok kita ke rumah orang tuaku, yah, Mas. Aku kangen mereka,” ajakku kepada Mas Revan. “Iya, Dek, kita perginya dari pagi aja karena aku juga libur.” Aku bahagia mendengar jawabannya.“Kita nginap, yah, Mas, satu malam aja.”“Kenapa harus minta izin? Tinggal nginap aja, nggak apa-apa.” Dia selalu mampu membuatku menjadi istri paling beruntung.“Makasih, Mas. Makin cinta, deh.” Aku membenamkan wajah ke dadanya.“Hm! Istri siapa, sih, manja banget.” Dia mengusap rambutku.“Istri Dokter Revan, dong. He-he!”“Makin hari rasa cintaku makin besar untukmu, Dek. Kamu anugerah terindah dalam hidupku. Kehidupanku jauh lebih berwarna setelah kehadiranmu. Kamu wanita sempurna bagiku.” Dia mencium kepalaku.“Aku jauh dari kata sempurna, Mas. Aku hanya wanita biasa yang sangat beruntung mendapatkan suami sepertimu. Bagiku, kamu pangeran berkuda yang dikirimkan untuk menjaga dan melindungiku.”“Makin dewasa, yah, istriku, nih.”“Harus, dong, Mas. Sebentar lagi akan menjadi seorang ibu ya

  • GADIS YANG TERNODAI    Bimo Kembali Muncul

    🏵️🏵️🏵️Hari ini, usia kehamilanku memasuki tiga bulan. Mas Revan mengajakku ke tempat praktik Dokter Mira.“Gimana bayi kami, Dok?” tanya Mas Revan setelah Dokter Mira selesai memeriksa kondisiku.“Perkembangannya bagus, tapi kalau bisa ibunya harus menambah porsi makannya lagi,” saran Dokter Mira.“Semenjak hamil, selera makan Dara sangat berkurang, Dok. Setiap mencium aroma masakan pasti langsung mual, terus muntah. Saya juga heran karena usianya sudah memasuki tiga bulan, tapi rasa mualnya seperti baru ngidam,” jelas Mas Revan.“Itu biasa, Dok. Ada juga yang mualnya sampai usia kehamilan delapan bulan. Jadi, jangan heran jika Dara mengalami hal yang sama. Kalau selera makannya masih tetap seperti sekarang, coba dialihkan ke makanan lain, yang penting mengandung karbohidrat dan protein.”“Baik, Dok, nanti saya akan cari makanan yang bisa diterima perutnya.”“Mbak Dara, gimana perasaannya sekarang?” tanya Dokter Mira kepadaku.“Sering lemas, sih, Dok. Mungkin karena sering muntah,”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status