Share

Bab 23

"Ayah? Kok ayah bakal tahu? Maksudnya gimana, Mas?"

Tidak ada sahutan dari luar. Aku mengulangi kalimat tadi hingga empat kali. Huh, Mas Dika memang kebiasaan meninggalkan teman bicaranya. Sangat tidak sopan, makanya hingga sekarang belum menikah juga.

Pertama, aku mencari akun Facebo*k Amel, cukup sulit karena banyak yang namanya mirip. Namun, itu semua tidak membuatku jenuh sehingga jari tetap mencari. Ini bukan hal tabu, kenapa harus merasa malas?

"Ketemu!" seruku kegirangan.

Dengan cepat jariku meminta pertemanan padanya, lalu men-scrool beranda siapa tahu ada petunjuk kalau selama ini dia membantu diam-diam demi menjaga perasaanku.

Ibu jariku tidak lagi bergerak ke atas untuk men-scrool ke bawah. Bagaimana mugkin ini terjadi sedangkan Amel adalah sahabatku. Ya, dia foto berdua dengan Nurul Hafizah di cafe tadi malam dengan menyertakan caption yang menyayat hati.

Amel bilang bahwa pertemanan bisa renggang karena salah satu dari mereka tidak terbuka atau telah menjelma menjad
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status