Home / Romansa / GAIRAH LIAR PASANGAN MUDA / Porgram Bikin Anak Day 3

Share

Porgram Bikin Anak Day 3

Author: Tutur K. S
last update Last Updated: 2025-08-16 20:56:07

Angin dari “lautan” jendela kaca kamar bawah laut itu dingin-manis, tapi mata Ayara tetap nyalang. Ikan-ikan lewat seperti parade senter kecil; bukannya menenangkan, malah bikin pikirannya ikut berenang. Ia melirik Raymond yang selonjoran di sofa dengan kaus tipis, memutar-mutar cangkir kopi seperti kompas yang bingung.

“Lo gak ngantuk?” tanya Ayara.

“Ngantuk. Tapi otak gue masih shift malam,” jawab Raymond, setengah senyum.

Ayara berdiri, meraih kimono satin tipisnya. “Ayo keluar. Gue butuh udara. Dan mungkin… air.”

“Air apa? Air wudu?” Raymond menggoda.

“Air kolam, dasar.” Ayara melotot manja. “Di lift tadi ada rooftop pool. Kayaknya cakep.”

Raymond menimbang dua detik. “Oke. Tapi kita janji satu hal.”

“Apa?”

“Jangan bikin heboh satu Singapura,” ujarnya dengan nada yang jelas-jelas mengundang masalah.

"Ngaco! Gue mau berenang doang! Bukan begituan..."

Rooftop itu seperti panggung rahasia: langit kelabu-biru, lampu-lampu kota memadat seperti konstelasi digital, dan permukaan kolam me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • GAIRAH LIAR PASANGAN MUDA   Freya dan Erik

    Sore di Reykjavik mulai redup. Cahaya matahari musim dingin hanya tersisa sedikit, membuat langit berwarna oranye pucat. Di sebuah bar kecil dekat pelabuhan, Erik duduk santai di kursi tinggi, satu tangan memutar gelas whiskey, sementara matanya sibuk menatap layar ponsel. Senyum tipisnya muncul sesekali—senyum khas Erik yang entah untuk siapa, tapi selalu berhasil menyalakan rasa penasaran orang di sekitarnya.Freya masuk. Rambut pirangnya diikat setengah, mantel panjang wolnya menutupi tubuh mungil tapi anggun. Begitu melihat Erik, ia langsung menegang. Ada banyak pria di kota ini, tapi hanya Erik yang bisa membuat jantungnya berdebar tidak karuan.“Hey,” sapa Freya, mencoba tenang, meski senyumannya agak ragu.Erik menoleh, lalu tersenyum lebar seolah benar-benar baru sadar ada dunia selain ponselnya. “Freya! Duduk sini. Pas banget waktunya.”Freya duduk, jantungnya berdetak makin kencang. “Kamu selalu sibuk, ya?” tanyanya.Erik tertawa kecil. “Bukan sibuk. Hanya… banyak yang butuh

  • GAIRAH LIAR PASANGAN MUDA   Kamu Butuh Dibantu?

    Pagi itu Reykjavik diselimuti kabut tipis. Dari jendela apartemen, terlihat burung-burung beterbangan rendah, mencari santapan ikan di danau. Raymond sudah duduk di meja kerja, laptop terbuka dengan tiga jendela zoom meeting sekaligus. Rambutnya agak acak-acakan, matanya fokus penuh.“Gue harus rapat sampai jam makan siang, sayang. Lo mau ngapain hari ini?” tanya Raymond tanpa mengalihkan pandangan dari layar.Ayara mengikat syal di lehernya, tersenyum kecil. “Gue harus ke pasar. Mau beli bahan makanan. Biar lo gak kerja sambil ngeluh lapar terus.”Raymond mengangkat alis sekilas, lalu tersenyum hangat. “Hati-hati ya honey. Jangan nyasar. Pake google maps.”“Siap, boss.” Ayara mencium cepat pipi Raymond sebelum mengambil tote bag kanvas besar.Pasar Reykjavik bukan seperti pasar di Jakarta yang bising dan penuh teriakan. Di sini, deretan kios kayu berwarna pastel menjual ikan segar, sayur organik, dan roti hangat. Bau laut bercampur dengan aroma kopi hitam dari gerobak kecil di ujung

  • GAIRAH LIAR PASANGAN MUDA   Rumah di Puncak Bukit Nafsu Menggelora

    Pagi itu Ayara terbangun di pelukan Raymond dengan telanjang bulat. Ia tersenyum melihat wajah tampan suaminya yang sangat seksi itu. Ayara berencana untuk menjauhkan diri dari dada bidang dan berorot Raymond. Tapi gerakannya malah justru membangunkan suaminya."Morning sayang..." kata Raymond sambil mengecup bahu dan leher istrinya."Ih geli sayang...""Ra, liat pemandangannya indah banget ya..." Raymond menatap jendela kamar mereka yang langsung dapat melihat bagaimana sinar matahari pagi menerangi hamparan padang rumput yang beberapa bagian tertutupi salju dan danau yang cukup besar di depan mereka dengan tenang. "Gue mau lo bangun tiap hari kaya gini Ra...""Tenang, kita tinggal di sini sebulan sayang...kenyang-kenyangin deh liat pemandangan ini...mau dua bulan juga bisa...apa mau pindah juga bisa...", jawab Ayara tengil.“Ra...” Raymond berbisik. “Ini pertama kalinya setelah semua drama akhir-akhir ini, gue ngerasa... ringan.”Ayara menggeser tubuhnya, kepalanya bersandar di bahu

  • GAIRAH LIAR PASANGAN MUDA   Ranjang yang Panas di Kota Es

    Raymond tersenyum nakal, lalu menindihnya di atas kasur dengan bulu-bulu lembut yang memberikan sensasi berbeda, siap membuktikan bahwa bahkan di Reykjavik yang dingin, mereka bisa bikin panas dunia mereka sendiri. Kepalanya dengan sekejap sudah diselusupkan di ceruk leher Ayara dan membuat bulu roma Ayara berdiri karena kenikmatan.Ayara tersenyum menikmati setiap sentuhan yang diberikan Raymond. Jemarinya mengelus leher Fajar, seolah menyampaikan pesan bahwa Ayara sangat menginginkannya malam itu."Ahh...Raymond...suami gue...", suara Ayara manja dan mendesah di telinga Fajar yang sedang asik menikmati lehernya. Ia bisa merasakan tangan Raymond sudah mulai bermain ke dadanya."Gue ijin perk*sa lo ya Ra...""Please lakuin Mond...Suami seksi gue...""Lo bakal gue nikmatin malem ini sayang...desah aja sekuat lo karena di bukit dan danau ini cuma ada kita...gak punya tetangga..." desah Raymond."Mau dong digerayangin Raymond Maharadja..." ucap Ayara genit.Raymond saling menatap Ayara i

  • GAIRAH LIAR PASANGAN MUDA   Welcome to Reykjavik Iceland

    Pesawat mendarat mulus di bandara Keflavík. Udara dingin langsung menyergap wajah Ayara begitu ia keluar dari pintu pesawat, membuat pipinya memerah. Di kejauhan, hamparan salju luas berkilau memantulkan cahaya pucat matahari musim dingin. Angin asin dari laut utara menusuk, tapi juga memberi sensasi segar yang tak bisa ia temukan di Jakarta.Raymond menarik koper mereka sambil melirik istrinya yang masih terpaku menatap langit kelabu. “Lo nggak salah pilih, Ra. Reykjavik emang pas banget buat kita kabur. Jauh dari mana-mana...sepi...”Ayara menoleh, tersenyum kecil. “Iya, gue sengaja pilih sini. Paling jauh, paling dingin, dan nggak ada keluarga atau tetangga yang bisa tiba-tiba ngetok pintu cuma buat nanya ‘udah isi apa belum’.”Mereka memilih Reykjavik bukan tanpa alasan. Ayara menemukan artikel tentang kota ini: tenang, kecil, tapi modern. Cocok untuk mereka yang ingin “menghilang” tanpa benar-benar hilang. Dari sini, mereka bisa bekerja secara remote—Ayara dengan laptop editing n

  • GAIRAH LIAR PASANGAN MUDA   Maya, Lo Gue End

    Ayara dan Raymond memasuki sebuah ruangan VIP resto kelas atas. Belakangan mereka tahu kalau restoran ini adalah milik Davin. Ia adalah pewaris tunggal usaha restoran orang tuanya yang punya bisnis dimana-mana. Dindingnya berlapis kayu panel yang diukir cantik dan klasik seperti dinding istana-istana kecil di Eropa. Pelayan resto berpenampilan rapih menarik kursi mereka, sambil mempersilahkan mereka berdua untuk duduk."Makasih mas, kami berdiri aja..." ucap Ayara sambil tersenyum ke pelayan itu. "Kita gak kan lama ko mas..."Kedua tangan Raymond dan Ayara berpegangan erat. Ia tidak menyangka ternyata hidup mereka akan cukup rumit. Semua ini gara-gara Maya sialan pikir Ayara.Tidak lama Davin datang. Davin memberikan sinyal untuk pelayan keluar ruangan dan menutup pintu setelah selesai mengisi gelas-gelas mereka dengan wine mahal yang ia pisan. Sepertinya Davin berkeinginan untuk meninggalkan kesan bahwa dia seseorang yang berpengaruh, tapi itu sama sekali tidak menggetarkan hati Ayar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status