Restoran hotel itu terlalu terang untuk Ayara yang baru saja menuntaskan rapat panjang dengan penulis yang hobi menunda-nunda naskah.Ia menutup laptop, menepuk sisa buih cappuccino, lalu menghela napas. Di mejanya, outline plot calon novel “bestseller” itu masih tergeletak, penuh coretan revisi. “Bab tujuhnya bakal pecah,” kata penulisnya tadi. Kalimat yang terdengar persis seperti janji-janji Alex selama tujuh tahun: selalu akan pecah, tapi entah kapan.Ayara berdiri, mengusap rok birunya yang mulai kusut, lalu melangkah keluar menuju lobi. Karpet tebal menyerap bunyi langkahnya, chandelier menebar cahaya seperti serpihan emas di udara. Sejenak, ia merasa hidupnya cukup rapi: pekerjaan selesai, invoice akan dikirim, dan pacarnya berjanji menemuinya malam ini. “Ada kejutan,” kata Alex tadi pagi.Ke–ju–tan.Ayara menahan senyum kecil. Alex memang tipe metrosexual yang doyan bikin drama romantis—setidaknya di awal hubungan dulu. Sekarang, kejutan lebih sering berarti bunga diskon atau
Last Updated : 2025-07-22 Read more