Share

BAB 2 - Di culik

Author: Dita Sintiya
last update Last Updated: 2025-01-06 12:35:41

Cukup lama Selena duduk sendirian di bar, sedang menunggu seseorang yang akan kencan dengannya.

Saat ia menyeruput minumannya, seorang pria mendekatinya.

"Selena?" tanyanya, dengan sedikit senyum di bibirnya.

Selena mengangguk, memperhatikan setelan jas yang rapi dan rambutnya yang licin. Pria itu lantas memberi isyarat kepada bartender dan memesan minuman untuk dirinya sendiri sebelum berbalik kepada Selena.

"Aku Simon," katanya, sambil mengulurkan tangannya ke arah Selena. "Aku senang kau memutuskan untuk bergabung denganku malam ini."

Selena berusaha tersenyum kepada Pria di hadapannya.

Ada sedikit kebingungan di rasakan oleh Selena lalu membatin. "Bukankah Lily bilang bahwa Pria yang akan kencan denganku itu bernama William?"

"Saya Selena," jawab Selena. "Maaf Tuan, tapi teman saya bilang, Saya akan bertemu dengan Tuan yang bernama William."

"Oh.." Simon terkekeh kecil. "Saya utusan Pak William, Saya kemari untuk menjemput dan mengantarkan anda kepada Pak William."

Selena segera mengangguk mengerti, dalam benaknya mungkin pria itu tidak bisa langsung bertemu dengannya di depan publik.

Mengingat Pria yang akan kencan dengannya itu adalah pengusaha minyak dan batu bara yang sukses.

Dari usahanya lah, William memiliki banyak harta dan usaha lainnya. Semua informasi itu, Selena dapatkan dari temannya, Lily.

Sudah semestinya tidak akan sembarangan tampil di depan publik bersama wanita asing.

Untuk beberapa saat, Selena dan Simon hanya terdiam, menikmati secangkir wine yang sudah mereka pesan.

Simon menenggak minumannya yang terakhir. "Mari Nona, ikut dengan saya. Pak William sudah menunggu."

"Baik."

Selena gegas mengikuti kemana Simon melangkah.

Memasuki area Bar yang hanya khusus untuk tamu VVIP.

Berjalan di lorong yang cukup gelap dan hanya di sinari oleh cahaya lampu dari luar bar.

Tak lama kemudian, mereka sampai di ruangan yang dituju. Simon mempersilahkan Selena untuk masuk terlebih dahulu.

"Silahkan masuk, Tuan William sudah menunggu."

Selena melangkah maju untuk membuka pintu besar itu.

Belum sempat Selena membuka pintu, seseorang membekap mulutnya dengan kain yang beraroma menyengat.

Selena tidak bisa melawan tenaga pria yang kuat membekapnya. Perlahan Selena mulai lemas dan tidak sadarkan diri.

Simon membawa Selena ke lain tempat, membuka pintu yang menyambungkannya ke parkiran belakang gedung.

Mobil hitam sudah, Simon membawa masuk Selena yang sudah tidak sadarkan diri.

"Cepat kita ke rumah Bos Besar," titah Simon pada sopir.

Segera mobil itu melaju, menuju ke sebuah tempat yang sama sekali tidak Selena duga.

Selang 1 jam, mobik itu memasuki pekarangan rumah besar.

Seorang wanita menghampiri mereka, Mami Siska, pemilik tempat para kupu-kupu malam.

"Kalian membawa barang baru?" tanya Mami Siska dengan tangannya masih bersidekap di depan dada.

"Barang baru kali ini bukan barang sembarangan Mami," ucap Simon bersemangat.

Mami Siska menatap Selena sebentar lalu menitahkan Simon untuk menempatkannya ke ruangan khusus.

"Bawa dia, pastikan dia aman ketika terbangun nanti."

"Baik Mami."

Selena di tempatkan di tempat khusus, dimana di ranjang itu ada alat untuk mengikat tangan dan kakinya.

Setelah mengikat Selena, Simon menghampiri Mami Siska dengan penuh harap.

"Kali ini Aku akan dapat bayaran 3x lipat karena membawa barang yang bagus, Bagaiaman Mami?"

Mami Siska menatap Simon sambil tersenyum mengejek lalu memberikan kode kepada anak buahnya untuk memberikan seamplop uang kepada Simon.

"Bawakan kembali aku barang yang bagus seperti ini lagi."

Wajah Simon menjadi berbinar melihat tumpukan uang yang begitu banyak dari biasanya.

"Te..tentu Mami.. asal bayarannya sepatut ini, Aku akan bawakan wanita yang jauh lebih cantik dari ini."

>>

Keesokan harinya, Selena mulai terbangun dari pingsannya. Pandangannya masih samar, kepalanya begitu berat.

Saat tangannya hendak menyentuh kepalanya yang pening, tangannya tidak bisa di gerakkan karena tangannya terikat.

Selena mulai tersadar sepenuhnya, lalu melihat kedua tangan dan kakinya sudah terikat begitu kencang.

Rasa panik mulai Selena rasakan, dia kini berada di ruangan yang sangat asing.

Entah bagaimana dia bisa sampai disana, hal terakhir yang dia ingat, dia bertemu dengan pria bernama Simon lalu ada yang membekapnya dari belakang.

"Tolong... tolong.." teriak Selena dengan panik.

Dua orang pria langsung datang beserta Mami Siska.

"Si.. siapa kalian?" Selena semakin gemetar takut saat dua pria itu mendekatinya. "Menjauh.. menjauh dari saya!"

"Lepaskan ikatan tangannya," perintah Mami Siska pada kedua orangnya.

"Siapa kamu? Kenapa saya ada disini?" tanya Selena kembali. "Apa kalian telah menculikku?"

"Perlahan saja Selena, kita akan mulai bicara setelah mereka melepaskan ikatan di tanganmu."

Kedua pria itu sudah melepaskan ikatan di tangan Selena, lalu kembali berdiri berjaga di belakang Mami Siska.

Mami Siska mendekati Selena dan duduk di tepi ranjang.

"Saya Siska, anak-anak di rumah ini terbiasa memanggilku Mami Siska." ucap Mami Siska berkenalan. "Mulai sekarang kamu juga bisa memanggilku Mami Siska."

Selena belum mengerti dengan ucapan dari Mami Siska, Selena terap memohon untuk di bebaskan.

"Mami Siska, tolong lepaskan saya. Saya harus pulang karena Ibu saya pasti sudah sangat khawatir Saya tidak pulang semalam."

Mami Siska terkekeh, merasa geli pada permohonan polos dari Selena.

"Aku tidak akan membebaskanmu," kali ini Mami Siska menatap Selena dengan tajam. "Saya sudah membelimu dengan cukup mahal, jadi kamu harus menghasilkan uang berkali-kali lipat untuk saya!"

Selena kembali menjadi takut, dia tidak mengerti bagaimana dirinya bisa berada di tempat itu.

"Membeliku?" Pikiran Selena langsung teringat kepada seorang pria yang hendak dia temui. "Apakah ini perintah dari Tuan William Massimmo?"

Mami Siska menjadi terkejut, pasalnya gadis muda itu tahu tentang konglomerat ternama itu.

Sedikit banyaknya, Mami Siska tahu jika membuat masalah dengan Tuan William akan membuatnya hancur.

"Kamu mengenal Tuan William?"

"Semalam saya datang ke Bar Starlight untuk bertemu dengannya, tapi malah ada pria yang mendekati saya bernama Simon dan saya berakhir di sini."

Mami Siska menahan nafasnya lalu segera beranjak, kini dia dalam masalah besar tanpa sengaja.

"Siapkan dirimu malam ini ,akan ada tamu VVIP yang akan bertemu denganmu."

Selena sama sekali tidak menemukan jawaban atas pertanyaan dalam benaknya.

"Lepaskan saya.. tolong lepaskan saya." Teriak Selena.

Mami siska sama sekali tidak menghiraukan teriakannya dan berlalu begitu saja.

Tak berapa lama, beberapa wanita datang ke kamar Selena. Mereka di perintah oleh Mami Siska untuk mendandani Selena.

"Kami akan melepaskanmu, tapi ingat jangan coba-coba untuk kabur." ancam salah seorang dari mereka.

Ikatan Selena telah di lepas, dengan cepat Selena mendorong wanita yang menghalanginya dan berlari ke arah pintu.

Begitu di buka, dua orang pria tinggi besar telah menjaga kamarnya, melihat Selena yang berusaha untuk kabur mereka segera menangkapnya.

"Tolong.. tolong.." teriak Selena ketiak kedua pria itu membawanya kembali ke kamar.

Tubuh Selena yang kecil tidak bisa melawan kekuatan dua orang pria kekar itu.

"Hei anak baru!" seru wanita bernama Diva. "Lebih baik kamu turuti saja perintah Mami Siska, kamu tidak akan bisa kabur begitu saja dari tempat ini."

Dengan wajah kesal, Selena terpaksa mengikuti keinginan ketiga wanita itu.

Pikiran Selena sudah sangat khawatir dengan ibunya yang akan mencarinya.

Para wanita yang memakai pakaian sangat seksi bahkan menonjolkan bagian tubuh mereka.

Walau dengan terpaksa dan begitu marah, Selena di dandan dengan sangat baik oleh mereka bertiga.

Serta Gaun berwarna hitam begitu pas di tubuh Selena.

"Kami sudah selesei mendandaninya, bawa dia kepada Mami Siska." perintah Diva kepada dua pria kekar yang menjaga di depan pintu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Demi Loinenak
Bagus ceritanya.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 116 - Dua Istri

    William datang dengan terpaksa ke rumah yang sudah di sediakan oleh Mark untuk menjadi tempat tinggal Brenda dan juga dirinya.Awalnya memang William tidak ingin bersama Brenda tetapi Charles terus mendesaknya hingga akhirnya terpaksa William datang. "Aku disini sekarang! Kamu ingin aku melakukan apa lagi, hah?" tanya William. "Apakah kamu harus melaporkan kepada Ayahku jika ingin melakukan malam pertama bersamaku?" Brenda tetap bersikap tenang dengan duduk di sofanya. "Bukankah seharusnya pengantin baru menghabiskan malam pengantinnya bersama? Lagipula kamu sudah bilang kepada Selena akan pergi ke luar kota selama 7 hari." "Tapi aku tidak sanggup walau sehari saja bersamamu, Brenda!" "It's okay. Lama-lama kamu akan terbiasa bersama dengan diriku, Wil." Brenda beranjak berniat untuk mendekati William dengan langkah dan liukan tubuh yang menggoda. Brenda berusaha merayu William dengan membuka kancing baju bagian atasnya. Tetapi William tetap saja datar menatapnya. "Bukankah mala

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 115- pernikahan terpaksa

    Seminggu sudah dengan cepat berlalu, kini pernikahan William dan Brendan yang telah di rencanakan oleh keluarga William maupun Brenda akan segera berlangsung. Pernikahan diam-diam tanpa sepengetahuan dari Selena, hati William sebenarnya sangat sakit ketika harus membohongi istrinya seperti ini. Brenda positif hamil, setelah memastikan kehamilannya dengan menggunakan alat tes kehamilan ataupun pemeriksaan kandungan. William tidak bisa mengelak lagi selain menuruti kemauan Brenda untuk menikahinya, desakan orangtuanya pun turut andil dalam keputusan besar ini. "Kamu sudah siap bukan dengan segala konsekuensi menjadi istri kedua! Jangan sekali-kali kamu mengungkapkan hubungan kita kepada istriku, Selena!" Bisikan lirih William di telinga Brenda nampak seperti sebuah ancaman, Brenda tersenyum getir, sedetik yang lalu dia sangat merasakan bahagia karena bisa menikah dengan William.Tetapi pria itu merusak kebahagiaan dengan mengingatkan status yang kan di sandangnya nanti, istri kedua

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 114 - Putus asa seorang William

    Mobil hitam itu melaju dengan begitu kencang saat William menginjakkan pedal gas jauh lebih dalam. Pikiran William benar-benar sangat kacau kali ini, situasi yang sama sekali tidak William harapkan ataupun terfikirkan, dia akan menduakan istri tercintanya. "Arrghhh..." pekik William dengan menambah lagi kecepatan laju mobilnya. Muka William memerah, rasanya dia hendak meledak namun harus tetap bertahan. Mobil yang William kendarai entah menuju kemana, tidak tahu arah yang dituju William hanya menuruti perasaannya. Jika bisa kabur, dia akan pergi jauh bersama Selena untuk hidup bahagia bersama hanya berdua saja. Tetapi tanggung jawabnya sebagai pewaris tunggal, membuat William berat mengambil jalan itu, ada nama baik keluarga yang harus dia jaga. Perlahan Mobil hitam Mercedes maybach itu William hentikan di pinggir jalan tol tempat rest area. Memukul kemudi untuk meluapkan kekesalannya dan juga kemarahannya. Masalah demi masalah yang menimpanya membuat hatinya tert

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 113 - Paksaan Charles

    "Aku akan menjadi istri keduamu secara diam-diam tanpa Selena tahu, Wil." Ucapan Brenda yang tiba-tiba membuat semua orang di dalam ruangan itu terkejut dan menatap semua ke arah Brenda. "What? No!" seru Mark sangat tidak setuju dengan pemikiran putrinya. "Tidak! Pemikiran macam apa itu, Brenda?" Celetuk William tak kalah terkejut. "Pikirkan baik-baik Brenda, ini menyangkut masa depanmu," Charles mencoba untuk mengingatkan akan setiap resiko di waktu yang akan datang untuk setiap keputusan yang dia ambil. "Kamu masih menolakku Wil? Ketika aku bahkan meminta untuk menjadi istri simpananmu?" Brenda berkata dengan menatap penuh kesedihan kepada William. "Aku.." Chalres segera memegang tangan William agar tidak mengatakan apapun lagi. Melihat Brenda yang memiliki kelas sosial dan martabat tinggi sudah sangat merendahkan dirinya dengan mau menjadi istri simpanan. Cinta memang buta, akan melakukan apapun untuk mendapatkannya asal bisa bersama orang yang di cintai. "W

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 112 - Istri simpanan

    Dengan langkah tegap William menuju restoran japanese, tempat dimana dia memiliki janji dengan Brenda. "Tuan William, tamu Anda sudah menunggu di ruangan privat VVIP," sapa pelayan dengan sangat ramah."Baik, terimakasih."William segera masuk begitu pintu terbuka William pun terpaku ketika melihat yang datang ke acara pertemuan itu bukan hanya Brenda melainkan Charles dan juga Mark ada di sana."Ayah? Om Mark?" lirih William dengan keterkejutannya."Surprise!" teriak Brenda sembari merentangkan kedua tangannya.Segera William menutup pintu agar orang lain tidak mendengar percakapan mereka, ruangan itu khusus dan sangat privat, kedap suara sehingga orang dari luar tidak akan tahu apa yang mereka bicarkan."Apa-apaan ini, Brenda? Bukankah hanya kita yang akan bertemu!" cecar William."Kenapa Wil? Kamu tidak suka jika Om dan Ayahmu ada disini?" Mark berkata sinis. "Kamu jadi tidak bisa mengancam atau menekan Brenda seperti tempo hari, hah!"Mark terlihat sangat emosi setelah diceritaka

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 111 - Berbohong pada istri

    Selena masih tidak sadarkan diri dan William tetap setia menemani Selena. Radit sudah pergi sejak beberapa waktu yang lalu ketika William memintanya pergi, Ida pun sudah menyiapkan makanan serta minuman untuk Selena di atas nakas. William sangat khawatir, di pegangnya dengan lembut tangan Selena, lalu mengecup kening istrinya. "Bangunlah Baby, kamu harus kuat dalam situasi apapun." Di tengah ke khawatirannya, Ponsel William berdering, segera William ambil dan melihat panggilan dari Brenda. Fokus William menjadi terpecah, kini dia juga kembali mengingat permasalahannya dengan Brenda belum beres benar. Sengaja William membiarkan dering ponselnya berhenti sendiri, hingga panggilan dari Brenda juta berakhir tanpa di jawab. Tak berapa lama, Brenda malah mengiriminya sebuah pesan singkat. [Temui aku, jika tidak Aku akan memberitahukan kepada istrimu sendiri!]Tepatnya pesan ancaman yang mendesak William, kenapa Brenda ikut mendesaknya di situasi yang tidak tepat seperti ini?Tapi ak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status