Home / Rumah Tangga / GAIRAH PAPA MERTUAKU / 17. BERMAIN CANTIK

Share

17. BERMAIN CANTIK

Author: Dewa Amour
last update Last Updated: 2025-07-23 21:41:34

Pukul sebelas malam Leo baru saja tiba di mansion. Lusi menyambutnya dengan ramah dan membantu membawakan tas kerjanya. Langkah kecil wanita itu mengikuti Leo menuju kamar.

"Sepertinya Tessa sudah tidur." Leo tersenyum pada Lusi.

"Ya, Nyonya sudah tertidur dari tadi sore," jawab Lusi.

Dia terpaksa berbohong pada Leo, karena sebenarnya Arnold baru saja keluar dari kamar Leo satu jam yang lalu. Lusi yakin Tessa dan Arnold baru saja main gila.

"Astaga, pasti Tessa kesepian setiap hari. Aku terlalu sibuk beberapa pekan ini." Leo menoleh pada Lusi sambil tersenyum.

"Benar, Tuan Muda." Lusi hanya mengangguk.

Apa lagi yang harus dirinya katakan pada Leo?

Tessa dan Arnold bahkan bermesraan di hadapannya tadi pagi. Lusi melihat Arnold dan Tessa berciuman di kolam dan berenang bersama layaknya sepasang kekasih.

Mereka benar-benar tak tahu malu!

Semoga Tuhan mengutuk mereka berdua! Lusi membatin.

"Terima kasih. Aku mau beristirahat. Kau pun istirahatlah. Sudah larut malam," ucap Leo. Tangann
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    21. KECANDUAN BERCINTA

    "Oh, Tessa ...," desah Leo sembari menggerakkan pinggangnya di atas tubuh polos Tessa. Sudah hampir dua jam dirinya menggumuli tubuh istrinya itu di tengah ranjang. Namun bukannya kelelahan, justru Tessa tak ingin disudahi. Bahkan Tessa mengatakan kalau Leo harus membeli obat pembesar untuk "adik kecilnya". Leo hanya menggelengkan kepala dan terkekeh geli mendengar saran konyol dari istrinya itu.Senjatanya cukup besar dan panjang hanya untuk "menggoyang" Tessa saja. Namun entah kenapa istrinya mengatakan hal konyol seperti itu. Seolah Tessa pernah merasakan yang lebih besar dari miliknya ini."Terus, Honey ...," racau Tessa mulai menganggkat pinggangnya. Entah supaya apa. Padahal milik Leo sudah masuk secara maksimal."Tessa ... Oh ...""Leo ..."Desahan dan erangan keduanya pun saling bersahutan kala mereka sama-sama tiba pada puncak kenikmatan. Napas keduanya terengah-engah dengan peluh yang membasahi kulit. Leo ambruk di atas tubuh polos. Seluruh tenaganya sudah terkuras habis

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    20. LEMBARAN BARU

    Leo menyeret Tessa menuju privat room yang ada di ruangan itu. Tessa masih meronta-ronta dengan lisannya yang terus mengumpat Laura. Wanita berambut merah itu harus diberi pelajaran! Beraninya dia merayu Leo!Persetan Laura adalah klien Leo. Namun Tessa juga mengetahui kalau dulu Laura memang nenyukai Leo. Sewaktu mereka kuliah bersama di London.Tessa sering melihat Laura yang dengan sengaja menggoda Leo di hadapannya. Meski Leo tak pernah tergoda pada Laura, tetap saja Tessa sangat kesal. Tessa tidak menyadari, jika dirinya sendiri sudah mengkhianati Leo dan pernikahan mereka. Tapi kenapa melihat ada wanita lain yang ingin mendekati suaminya itu dia sampai mengamuk begitu?Tentu saja, karena Tessa sangat mencintai Leo. Sedangkan pada Arnold dirinya hanya memiliki nafsu saja. Tak ada cinta hanya gelora hasrat yang ia rasakan pada Arnold. Hanya Leo yang dia cintai."Lepaskan aku, Leo!" Tessa mendorong Leo darinya. Sepasang netranya menyala merah dipenuhi amarah yang meluap-luap."D

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    19. ISTRIKU YANG SEKSI DAN PEMARAH

    "Oh, yeah!"Tessa mengangkat wajahnya ke langit-langit mobil. Kepuasan bercinta baru saja ia rasakan bersama Arnold. Tak ada ciuman yang berakhir tanpa pelepasan yang hebat seperti ini.Dia dan Arnold bercinta gila-gilaan di dalam mobil sebelum Arnold benar-benar berangkat ke Austria"Kamu puas, Sayang?" Arnold tersenyum melihat Tessa terengah-engah. Dia pun segera beranjak dari tubuh polos wanita itu. Kembali mengenakan stelan jas hitamnya yang masih licin."Oh, Dad ... Aku suka sekali. Namun, apakah tak ada part dua?" Tessa masih terlentang pasrah pada bangku mobil yang nyaman. Sepasang mata memperhatikan tubuh kekar Arnold yang baru saja menyatu dengannya."Tak ada, Sayang. Aku harus pergi sekarang. Kamu langsung pulang saja dan lanjutkan bersama Leo nanti malam," jawab Arnold. Dia melirik ke arah Tessa disertai seringai tipis."Aku lebih menyukai "milikmu" yang besar itu. Ya, meski punya Leo pun sama besarnya. Entahlah, mungkin hubungan ilegal ini jauh lebih nikmat, daripada kul

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    18. KECURIGAAN LEO

    Keadaan perusahaan cabang milik Leo di Austria mulai mengalami kerugian. Takut perusahaan itu akan bangkrut, Leo pun meminta Arnold untuk segera kembali ke Austria dan menjalankan perusahaan cabang di sana. Tak ingin membuat Leo curiga padanya, akhirnya Arnold pun setuju untuk kembali ke Austria mengelola perusahaan Leo."Apa kamu akan lama di sana, Dad?" tanya Tessa seraya merapikan simpul dasi dengan motif garis halus yang melingkar pada kerah kemeja putih Arnold. Entah kenapa hatinya merasa tak ingin membiarkan Arnold pergi pagi ini. Dia pasti akan kesepian tanpa adanya Arnold di mansion sepanjang hari."Entahlah, Sayang. Aku juga pasti akan sangat merindukan dirimu, Baby girl." Arnold segera meraih ciumannya pada bibir ranum wanita di depannya. Tessa pun membalas ciuman itu dengan penuh hasrat."Sudah cukup! Leo bisa saja melihat kita," ucap Tessa usai menyudahi pangutan bibirnya dengan Arnold."Baiklah, ayo antar aku ke bandara." Arnold menggandeng Tessa dan mengajaknya mening

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    17. BERMAIN CANTIK

    Pukul sebelas malam Leo baru saja tiba di mansion. Lusi menyambutnya dengan ramah dan membantu membawakan tas kerjanya. Langkah kecil wanita itu mengikuti Leo menuju kamar."Sepertinya Tessa sudah tidur." Leo tersenyum pada Lusi."Ya, Nyonya sudah tertidur dari tadi sore," jawab Lusi. Dia terpaksa berbohong pada Leo, karena sebenarnya Arnold baru saja keluar dari kamar Leo satu jam yang lalu. Lusi yakin Tessa dan Arnold baru saja main gila."Astaga, pasti Tessa kesepian setiap hari. Aku terlalu sibuk beberapa pekan ini." Leo menoleh pada Lusi sambil tersenyum."Benar, Tuan Muda." Lusi hanya mengangguk. Apa lagi yang harus dirinya katakan pada Leo?Tessa dan Arnold bahkan bermesraan di hadapannya tadi pagi. Lusi melihat Arnold dan Tessa berciuman di kolam dan berenang bersama layaknya sepasang kekasih. Mereka benar-benar tak tahu malu!Semoga Tuhan mengutuk mereka berdua! Lusi membatin. "Terima kasih. Aku mau beristirahat. Kau pun istirahatlah. Sudah larut malam," ucap Leo. Tangann

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    16. WANITA BINAL

    Langkah panjang Leo akhirnya tiba di ruangan Alex. Tempat itu tampak sudah sepi dengan lampunya yang juga sudah dipadamkan. Sepertinya Alex sudah pulang sejak jam kerja selesai tadi. Huh! Kakak sepupunya itu memang selalu bekerja sesuka hatinya saja. Bahkan Alex tak pernah mau mengikuti setiap ada meeting penting di perusahaan.Sepasang pupil Leo memindai seisi ruangan yang tampak sangat gelap. Namun, kilauan layar ponsel menangkap pandangan matanya.Leo mengulas senyum melihat bendaa pipih yang masih tergeletak di maja. Ia lantas menuju ke sana."Akhirnya aku bisa menghubungi Tessa," girang Leo sembari menatap pada ponsel di genggaman. Dia pun segera meninggalkan ruangan Alex dan beralih menuju pintu lift."Leo!"Pria itu menoleh saat terdengar suara yang memanggilnya. Leo melihat Laura masih menunggu di samping pintu lift. Menunggunya? Ah, tidak mungkin. Bisa saja Laura masih ada pekerjaan di kantor. Leo pun segera melangkah maju ke depan.Dia harus segera pulang untuk menemui Te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status