Home / Rumah Tangga / GAIRAH PAPA MERTUAKU / 33. HANYA PELARIAN

Share

33. HANYA PELARIAN

Author: Dewa Amour
last update Last Updated: 2025-07-29 22:02:44

Pagi itu juga Arnold segera berangkat ke kantor cabang yang ia kelola. Dia harus bergerak cepat untuk menguras semua uang Leo pagi ini juga. Arnold segera mengemudikan CRV hitam miliknya menuju kantor.

Shit!

Jalan di hadapannya macet total karena sedang ada perbaikan jalan. Menyebalkan sekali! Dia bisa terlambat tiba di kantor!

Pukul sembilan pagi akhirnya Arnold tiba di kantor. Dia segera menemui Rebeca di ruangannya.

Hanya wanita itu yang menyimpan semua kunci dan sensor keamanan uang perusahaan. Arnold segera masuk ke ruangan Rebeca tanpa mengetuk pintu lebih dulu.

"Pak Direktur, ada apa Anda ke ruangan saya?" Rebeca segera bangkit dari bangkunya.

Wajahnya agak curiga melihat gelagat Arnold yang terlihat aneh. Pria itu menyembunyikan kedua tangannya ke belakang punggung. Entah apa yang sedang dipegang oleh pria itu.

"Rebeca, jangan banyak bacot! Sekarang juga kamu transfer semua uang perusahaan ke rekening ku. Cepat!"

Arnold mengacungkan benda tumpul yang dipegangnya ke hadapan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    74. ANCAMAN HISAKI

    Hari yang cerah. Leo dan Tessa berniat mengunjungi Jeni di rumah sakit jiwa. Lusi dijatuhi hukuman seumur hidup karena pembunuhan berencana yang menewaskan Arnold Caldwell tiga tahun yang lalu di mansion Leo. Kondisi Jeni tak juga berangsur pulih dari depresi berat yang dideritanya.Gadis malang itu menjadi tidak waras sejak ibunya memaksa dia untuk menggugurkan bayinya pada seorang dokter aborsi. Tessa dan Leo sangat prihatin melihat kondisi Jeni. Gadis muda itu harus menghabiskan hidupnya dalam ilusi dan berada di rumah sakit jiwa.Sambil menggendong William, Leo menggandeng Tessa keluar dari mobil. Mereka baru saja tiba di rumah sakit jiwa dimana Jeni dirawat.Leo dan Tessa menemui Dokter Rachel yang menangani Jeni. Dokter Rachel mengatakan jika kondisi Jeni tak juga menunjukkan perkembangan untuk sembuh. Bahkan pihak rumah sakit pun mulai kebingungan melihat kondisi Jeni yang malah semakin buruk.Gadis itu kadang histeris memanggil bayinya. Terkadang juga hanya diam bagai patun

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    73. SEKS DAN BUNGA

    Tessa sedang berdiri di samping kotak William. Dia baru saja meletakkan puteranya itu pada kasurnya. William tampak sudah terlelap. Dia mengulas senyum gemas melihatnya.Kemudian ada dua tangan kekar yang melingkar di sekitar perutnya. Tessa memekik kaget. Leo merengkuh tubuhnya dari belakang. Bahkan suaminya itu sudah meloloskan semua pakaiannya, hanya menyisakan celana boxernya saja.Sepertinya Leo sudah tak sabaran. Tessa menggigit bibir bawahnya sembari memejamkan matanya saat Leo mulai menghirup aroma tubuhnya dengan meliarkan bibir dan lidahnya pada tengkuk lehernya sampai ke punggungnya.Perlahan Leo menarik ritsleting kecil pada punggung gaun Tessa. Dia menurunkan gaun istrinya itu sembari menyentuh punggung Tessa dengan banyak ciuman. Gaun dengan warna hitam itu pun melorot dan jatuh ke lantai."Puaskan aku, Darling. Aku sangat menginginkan mu, Tessa ..." Leo berdesah di telinga Tessa. Kedua tangannya meremas pada kedua payudara istrinya itu dengan napas yang sudah memburu

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    72. ISTRIMU CANDU KU

    Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian Tessa segera menemui Leo di pesta. Dia takut Hisaki melakukan sesuatu yang buruk pada suaminya. Dia sangat cemas mencari Leo di antara para tamu. Kemudian dia melihat Nyonya Willson yang sedang berdiri sembari menggendong William. Nyonya Willson sedang berbincang dengan para tamu."Mom, dimana Leo?" tanya Tessa pada Nyonya Willson. Dia lega melihat William tampak baik-baik saja. Dia sangat mencemaskan puteranya itu. Hisaki dan orang-orangnya bisa saja melakukan hal buruk pada William."Tessa, astaga ... dari mana saja kamu? Leo dan para tamu terus mencarimu. Dan apa ini? Kamu berganti pakaian? Bahkan wajahmu tampak pucat. Apa yang sudah terjadi?"Nyonya Willson menatap heran pada Tessa dan gaun yang dikenakan puterinya itu. Dimana gaun pesta yang tadi?Kenapa Tessa sampai bertukar pakaian sedangkan pesta belum selesai?Dia sungguh sangat heran. Bahkan kedua mata Tessa tampak sembab seperti habis menangis."Bajuku terkena noda koktail.

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    71. AKU TAK BERDAYA

    Langkah kecil Tessa tiba di lantai dua mansion. Di sana ia melihat ada dua orang bodyguard Hisaki yang sedang berdiri berjaga-jaga di depan pintu kamar tamu.Sial! Para Yakuza sialan itu sudah mengambil alih pestanya dan juga rumahnya. Tessa sangat geram dan segera melanjutkan langkahnya menuju pintu kamar tamu yang ada di sana."Apa yang kalian lakukan di rumahku?! Singkirkan senjata mainan itu dari hadapanku!" Tessa marah-marah pada dua orang bodyguard yang sedang berdiri sembari memegang revolver di tangan."Maaf, Nyonya. Ini perintah bos kami. Silakan masuk," jawab satu orang dari mereka lalu membukakan pintu kamar tamu untuk Tessa.Tessa mendengus kesal. Enak saja mereka mengambil alih rumahnya. Aneh. Dimana para bodyguard Leo? Kenapa yang tampak di mana-mana kini hanya para Yakuza sialan itu? Tessa sungguh sangat kesal."Ayo masuklah, Nyonya!"Bodyguard berwajah Asia kembali menegaskan pada Tessa. Wanita itu masih tampak ragu dan kesal."Ini rumahku. Jangan coba-coba menyuruh

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    70. HISAKI KEMBALI MUNCUL

    Malam itu di pelataran mansion Leo dipadati mobil-mobil mewah yang berjejer memenuhi halaman seluas stadion di sana. Para tamu undangan memenuhi rumah megah itu. Wah, ada apa ini? Rupanya Leo dan Tessa sedang mengadakan pesta besar-besaran malam itu.Pesta anniversary pernikahan mereka yang ke lima tahun dan kebetulan bertepatan pula dengan hari ulang tahun putera mereka yang bernama William Stratan Scoth yang ke dua tahun. Pesta mewah ini sengaja diadakan di mansion mereka, karena Leo ingin memperlihatkan betapa bahagianya dirinya saat ini, bisa berkumpul dengan istri dan anaknya.Mansion bernilai puluhan milyar itu dibeli oleh Leo untuk Tessa sebagai kado istimewa atas kelahiran putera mereka. Sejak William lahir mereka tinggal di rumah mewah bak istana itu.Para tamu bukan hanya datang dari dalam negeri saja, tapi juga ada yang datang dari luar negeri. Termasuk para kerabat Leo dan Tessa. Juga para kolega bisnisnya.Semua tamu merasa sangat tersanjung mendapatkan undangan pesta

  • GAIRAH PAPA MERTUAKU    69. KANADA DAN TESSA

    Hari berikutnya Leo datang menemui Alex di rumah sakit. Luka di kepalanya sudah membaik. Alex akan pulang dari rumah sakit hari ini. Sementara Laura dan Charlie sudah kembali ke Aussie. Leo memaafkan Laura, namun tetap tak bisa menikahinya.Laura tak bisa memaksa Leo. Dia pun memutuskan untuk melahirkan bayinya di Aussie. Charlie selalu ada untuk Laura. Dia bahkan mau menerima bayi Laura jikalau wanita itu berkenan. Namun Laura tak ingin menjadikan Charlie sebagai pelariannya. Dia memilih untuk membesarkan bayinya seorang diri dan akan menjadikan bayi laki-laki itu seorang pebisnis yang handal."Kamu akan pulang hari ini, Alex. Aku sangat senang," ucap Leo. Sambil tersenyum ia menepuk bahu Alex yang sedang duduk di atas ranjang pasien."Leo, bagaimana denganmu? Apa kamu akan tetap bercerai dengan Tessa? Kurasa ini kesempatan untuk kamu dan Tessa kembali bersama." Alex menatap dalam-dalam ke manik biru terang Leo. Banyak peristiwa buruk yang sudah terjadi sepanjang tahun ini. Pasti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status