Share

Bab 9. Kedatangan Seorang Perempuan Tak Asing

Keesokan harinya...

"Assalamu'alaikum," terdengar ucapan salam di luar sana dibarengi dengan ketukan pintu.

"Assalamu'alaikum, Monalisa," ucap sekali lagi, sungguh jelas ini suara perempuan.

"Waalaikumsalam, sebentar," sahutku di dalam rumah. Aku yang ketika itu sedang berkutat di dapur memasak untuk sarapan dan makan siang. Gegas bertolak ke depan untuk membukakan pintu.

"Mamaaa..." sorakku girang kucium punggung tangannya dengaj takzim lalu memeluk wanita yang sudah melahirkan Mas Bryan, Mama Merta adalah mertuaku.

"Momoon,"

"Kamu, apa kabar?" tanya Mama sembari melepaskan pelukanku.

"Alhamdulillah, aku sehat, Ma. Mari masuk, Ma." aku pun menggandeng tangan Mama dan membawa koper bawaan Mama.

"Kok sepi Mon, mana Bryan dan Rara?" tanya Mama seraya duduk di sofa ruang tamu.

"Oooh, Mas Bryan lagi mandi, Ma. Rara lagi di kamarnya." Jelasku.

"Oh pantes sepi,"

"Astagfirullah, Ma. Maaf sebelumnya Mama kan abis perjalan jauh cuci dulu tangannya Ma. Buat ngejaga-jaga aja"

"Oh iya, Mama lupa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status