Share

BAB 7

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2021-12-12 14:28:30

Tapi mau mengejar Awan dan membuat perhitungan jelas tidak mungkin, mereka akan semakin mempermalukan diri mereka sendiri dengan membuat ribut dengan mahasiswa kasta rendah seperti Awan dan ketiga sahabatnya ditempat umum seperti ini. Sehingga Seila dan kawan-kawannya hanya bisa menyimpan dendam dihati saat ini. 

'Awas kalian, ini belum berakhir.' Begitulah kira-kira arti tatapan mereka ketika melihat Awan yang sudah duduk di meja mereka.

 Awan mengerti jika teman-temannya itu pasti akan sungkan untuk memesan makanan, melihat dari cara mereka yang begitu canggung untuk berada didalam kantin tersebut. Sehingga dari awal Awan sudah mengingatkan untuk tidak ragu memesan apapun yang mereka inginkan.

Keraguan Awan terbukti, walau ketiganya tampak tergoda melihat daftar menu yang menggugah selera. Namun ketika melihat list harga disampingnya, membuat wajah ketiganya langsung pucat.

"Nasi goreng aja." Kata mereka pada akhirnya.

"Hahaha..." Terdengar tawa keras dari samping meja mereka.

Ternyata itu adalah Ardi dan teman-temannya. 

Ardi sendiri merupakan ponakan salah seorang Menteri dan tentu saja juga berasal dari kalangan orang berada. Mendengar Yuma dan dua temannya memesan nasi goreng, membuatnya tertawa dengan begitu nyaring karena menganggap hal itu sangat lucu bagi mereka.

"Yah, pantas saja. Kaum aiden memang pantasnya memesan nasi goreng." Ejek teman yang duduk disebelah Ardi.

"Itupun sudah sangat mahal bagi mereka, bagaimana mau pesan makanan lainnya. Hahaha."

Ardi dan teman-temannya seakan mendapat topik yang pas untuk semakin menjatuhkan Awan dan ketiga teman barunya.

Awan mulai paham apa itu arti aiden, ternyata itu sebutan untuk mereka yang kurang mampu dan mengandalkan beasiswa untuk bisa kuliah di JIU. Tidak tertutup kemungkinan, kalau ketiga temannya itu sering menjadi objek bulian karena status mereka.

'Sungguh ironi.' Pikir Awan kesal.

Tapi untuk membalas ejekan dengan balas mengejek bukan style-nya. Sehingga Awan perlu mengembalikan harga diri ketiga temannya itu.

"Mbak, saya pesan menu terenak dan termahal di kantin ini. Dan.. desertnya juga yang paling spesial untuk saya dan ketiga teman saya."

"Hah, sombong banget. Aiden sok-sok an mesan menu termahal." Ujar teman di sebelah Ardi mencibir.

"Ngakak benar! Gak sabar lihat mereka menangis ketika membayarnya nanti."

"Paling-paling mereka nanti akan dipaksa jadi tukang bersih-bersih disini selama setahun kedepan."

Ardi seakan tak henti-hentinya menertawakan Awan dan teman-temannya, membuat wanita pelayan yang sedang mencatat menu Awan sedikit terpengaruh dan meragukan kesanggupan Awan untuk membayar makan disana nantinya.

Sampai ketika Awan memanggilnya kembali, tapi melihat betapa percaya dirinya Awan memesan semua menu disana akhirnya si pelayan beranjak dan memasukan order makanan pada chef di dapur kantin.

Mahasiswa yang makan tidak jauh dari Awan sedikit terkejut, ketika pelayan benar-benar mengantar makanan terenak dan terlezat di kantin tersebut.

Walau ada yang menatap sinis, tapi ada juga yang iri melihat hidangan yang ada di meja Awan dan kawan-kawannya. Itu menu terlezat di kantin ini, walau mereka juga orang kaya tapi tidak setiap hari mereka bisa menikmati makanan tersebut karena pastinya akan menguras uang belanja mereka.

Awan pun cuek dengan berbagai respon dan komentar disekelilingnya. 

Yang lebih penting, teman-teman barunya bisa menikmati makanan didepan mereka karena itu adalah masakan yang mungkin belum pernah mereka cicipi selama ini.

Saat selesai, Ardi sudah bersiap-siap dengan HP ditangannya. Ia ingin mengabadikan, bagaimana Mahasiswa baru dikelasnya tersebut akan mempermalukan dirinya sendiri.

Begitu pelayan datang dan memberikan struk tagihan senilai Rp. 5.900.000,-. 

Teman-teman Awan tampak pucat, 'Astaga, ternyata yang kita makan barusan bisa semahal ini?'

Ketiganya tampak mulai gelisah, tapi Awan masih tampak tenang dan santai.

Ardi dan kawan-kawannya sudah bersiap bersorak untuk melihat betapa memalukan keempat orang itu nantinya jika tidak sanggup membayar tagihannya.

Tanpa terduga , Awan mengeluarkan kartu black gold untuk pembayaran.

Semua Mahasiswa yang tadi menertawakannya kini jadi terdiam dan melongo, itu karena mereka tahu apa arti kartu black gold tersebut. Walau tidak melihat serinya, tapi yang jelas kartu tersebut hanya dipegang oleh orang-orang kaya saja. 

Dikota ini, bisa dihitung jari siapa-siapa saja orang yang memilikinya.

Membuat mereka bertanya-tanya dalam hati, siapa Awan sebenarnya.

Bahkan cewek-cewek disana yang tadi ikut menertawakan dan termakan ejekan Ardi mulai berbalik menatap Awan yang kini terlihat begitu keren ketika mengeluarkan kartu black gold tersebut.

Bahkan diam-diam, dalam hati mereka mulai berkata, 'Siapa mahasiswa keren ini ? Bahkan Ia terlihat begitu santainya mengeluarkan kartu yang luar biasa ini. Apa dia sudah punya pacar belum ya? Aku mau dong jadi pacarnya, jadi simpanannya pun gak apa-apa.'

Saat semuanya terdiam, si pelayan kembali dengan membawa kartu serta wajah yang masam.

"Maaf mas, kartu anda tertolak. Tidak bisa digunakan."

"Hahaha..." Terdengar pecah tawa dari meja sebelah Awan.

Siapa lagi kalau bukan Ardi dan teman-temannya.

"Semula gue kira dia beneran kaya, gak tahunya hanya berlagak seperti orang kaya."

"Pasti kartunya imitasi tuh. Sok-sok keren pakai kartu black gold, apa mereka tidak tahu betapa ekslusifnya kartu itu?"

"Atau jangan-jangan kartu itu dia curi dan tidak tahu sandinya?"

"Hahaha, siap-siap jadi babu kalian selama setahun di kantin ini." Ardi tampak paling senang dengan adegan didepannya itu sambil streaming di chanelnya.

Kapan lagi dapat tontonan seperti ini dan benar saja viewer di chanelnya jadi meningkat drastis dengan berbagai macam komentar pedas yang menertawakan dan menghina kelompok Aiden dikampusnya itu.

Yuma, Yanuar dan Farhan hanya tertunduk diam tanpa bisa berkata sepatahpun, mereka sudah benar-benar pasrah di bully seperti itu. Mereka sudah siap menanggung konsekuensinya, atau bahkan menjadi babu selama setahun seperti yang dikatakan oleh Ardi barusan.

Cewek-cewek yang semula mulai kagum, kembali menatap sinis ke arah Awan.

"Cuih, dikirain beneran kaya. Ternyata hanya penipu doang yang berlagak sok kaya."

"Menyesal tadi Gue sempat kagum padanya." Celetuk gadis lainnya.

Parahnya Awan masih saja terlihat tenang, tidak terpengaruh dengan bermacam komentar dan tatapan sinis ke arahnya.

"Oya, maaf mbak. Saya lupa mengubah limit kartu tersebut."

Kesombongan macam apalagi itu ? Lupa merubah limitnya ? Seolah-olah Ia adalah pria yang begitu kaya dan bisa mengubah limit kartu seenaknya ?

Pelayan Wanita tersebut mulai menatap Awan dengan mencibir, semula Ia benar-benar mengira jika Awan adalah orang kaya karena mengeluarkan kartu black gold untuk pembayarannya. Tapi sekarang, ucapan Awan terasa bagai bualan semata dan Ia sudah bersiap akan memanggil keamanan untuk menahan mereka berempat.

Namun sebelum ia melaksanakan niatnya Awan sudah mengeluarkan segepok uang yang masih baru dari dalam tas ranselnya. Itu adalah uang sisa membeli pakaian online sebelumnya, karena Awan tidak punya akun Ovo untuk pembayaran, jadi Ia mengambil uang tunai sebanyak 10 juta. Sisa uang tersebut masih cukup untuk membayar tagihan makanan mereka dan bahkan berlebih seratus ribu.

Pelayan Wanita tersebut jadi terdiam, begitupun dengan Ardi dan kawan-kawannya. 

Mereka seperti kena tampar dua kali. Pertama ketika Awan mengeluarkan kartu black goldnya, walau kartu tersebut tertolak oleh sistem tapi mereka sempat mengira Awan beneran orang kaya. Kedua ketika mereka bersiap mempermalukan Awan lebih jauh, justru Ia mengeluarkan segepok uang dan masih segar baru keluar dari Bank.

Ketiga teman-teman Awan yang semula lesu kembali jadi bersemangat, mengingat mereka bisa selamat dari situasi memalukan tersebut dan menatap Awan dengan kagum, yang menurut mereka sangat hebat.

"Awas saja lu, aiden bangsat. Gue akan membuat lu jatuh, kalau gak! Jangan sebut gue Ardi." Gumam Ardi dengan geram menatap Awan penuh kebencian dan tidak terima, bagaimana mereka yang berstatus aiden itu bisa makan enak dan penonton chanelnya yang semula mendukungnya untuk mempermalukan Awan justru berbalik mencemoohnya karena mempermalukan orang yang salah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
HendroMbah
mau bikin malu...
goodnovel comment avatar
Jaka
kok jdi kayk gini si ceritanya aneh
goodnovel comment avatar
Jali Prut
Mantab.... Bro
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • GGAP 2 : MR. NOBODY   EPILOG

    "Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak

  • GGAP 2 : MR. NOBODY   BAB 600

    Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange

  • GGAP 2 : MR. NOBODY   BAB 599

    Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s

  • GGAP 2 : MR. NOBODY   BAB 598

    Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri

  • GGAP 2 : MR. NOBODY   BAB 597

    30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis

  • GGAP 2 : MR. NOBODY   BAB 596

    Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status