Share

setelah sekian

Yah! mas Deni, Rifki dan Hendi ternyata berteman cukup akrab tanpa sepengetahuanku. Rasanya terlalu banyak kebetulan yang sangat menyebalkan di sini.

Sebenarnya hari ini aku ada janji dengan Mei. Dia mengajakku ke suatu tempat. Tapi ku sarankan hari esoknya saja. Jelas saja bukan karena lelah, tapi aku masih malas dengan wajahnya. Terlebih setelah semua yang aku dan keluarga Ilma lalui, Mei dan Hendi datang seperti tanpa salah.

"kami pamit pulang ya bu dhe, sekali lagi aku minta maaf"

Sudah berapa aku mengucap permintaan maaf tapi seakan masih saja mengganjal. Karena ini sebuah wasiat yang sebenarnya harus ku lakukan.

"sudah Nay, kan tadi kita sudah sepakat nggak bahas itu lagi kan?" ibu Ilma memelukku hangat

****

Taman kota, pukul sembilan malam.

Seorang wanita duduk di sebuah bangku dengan tangan menyilang di dada. Beberapa kali ditengoknya jam yang melingkar di pergelangan tangan.

"Meiiii !!!" Seseorang bert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status