Share

Situasi canggung

Author: Miss Wang
last update Last Updated: 2025-09-17 13:11:37

Kring Kring Kring

Tiba tiba Arsenio dikejutkan oleh suara ponselnya yang berdering. "Tuan Thomas,” gumamnya.

Ia mengintip sejenak ke ruang kerja, terlihat Alexa dengan wajah serius sedang meraba tulisan di atas kertas, kemudian menandatanganinya.

Arsenio segera mengangkat panggilan itu dan pergi menjauhi ruangan Alexa.

"Ya! Ada apa?” sahut Arsenio.

"Arsen, kamu mencabut semua kamera di kamar Alexa, kan? " tanya Tn. Thomas terdengar marah.

"Ya! Memang kenapa?" jawab Arsenio kemudian balik bertanya.

"Kenapa kamu melakukan itu! Aku perintahkan kamu untuk memasangnya kembali!” bentak Tn. Thomas.

"Tidak!” tegas Arsenio.

"Kurang ajar! Kamu berani menentang aku. Ingat! Aku yang akan membayarmu nanti!" Tn. Thomas naik pitam.

"Aku dibayar untuk menjadi bodyguardnya, dan untuk mengetahui di mana gadis buta itu menyimpan semua aset- asetnya. Selain itu aku menolak!” jawab Arsenio dengan nada tegas dan datar.

"Sial!” Tn. Thomas tak bisa bicara apapun lagi.

"Aku tutup!” singkat Arsenio.

#Tut

Tanpa pamit Arsenio menutup panggilan itu dan kembali pergi menuju ruangan Alexa, namun ia terkejut karena gadis itu tak berada di tempatnya.

"Keman wanita itu pergi?” gumamnya pelan, dahi berkerut dalam.

"Nona? Nona?” Arsenio berteriak, matanya berkeliling.

“Ahh… ahh… “

Tiba-tiba terdengar suara desahan dan helaan nafas samar di dalam toilet.

Arsenio menoleh, "Apa dia...?" Tanpa pikir panjang ia segera menutup rapat dan mengunci pintu ruangan itu.

#Klotakk

Terdengar suara benda terjatuh keras di dalam toilet itu. Arsenio berlari kecil untuk memeriksa.

#Tok Tok Tok

"Nona, apakah anda baik-baik saja?” Arsenio mengetuk pintu toilet dengan keras.

#Slap

Mendadak pintu terbuka, lalu tubuh Arsenio tertarik masuk ke dalam toilet. Ia seketika terpaku. Di sana Alexa beridiri, bibir bawahnya tergigit, keringat dingin sudah membasahi dahinya. Dan Arsenio sadar, jika Alexa sedang menginginkannya.

"Arsen... Hhh... Hhh… Berikan tanganmu, tolong!" Alexa berbisik lirih dengan nafasnya yang memburu, seolah tak tahan ingin segera ada yang menyentuhnya.

"Tidak!” Tolak Arsenio, matanya sekuat tenaga menghindar dari tubuh wanita itu.

"Cepat! Tolong!” Alexa meraba tubuh Arsenio, dengan cepat ia menangkap kedua tangannya, kemudian meletakkannya di gunung kembarnya.

#Glup

Arsenio menelan salivanya, wajahnya seketika memerah, "Lepaskan, Nona!" Arsen sontak melepaskan tangannya dari sepasang daging kenyal itu, kemudian langsung pergi, meninggalkan Alexa sendiri di dalam toilet itu.

Arsenio menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, "Apa yang dia lakukan! Aku ini bodyguardnya, bukan pemuas hawa nafsunya.” Arsenio menggerutu sambil menggelengkan kepala.

Desahan Alexa di dalam Toilet terdengar lebih keras. Sementara Arsenio clingak clinguk mengamati keadaan sekitar, mengintip lewat celah tirai yang tertutup. Memastikan tak ada yang akan masuk ke ruangan itu.

"Dasar gadis buta yang bodoh! Apa dia ingin semua orang mendengarnya dan mengetahui kalau dia hyper?” Arsenio kembali menggelengkan kepala.

#Ceklek

Lima menit kemudian, Alexa melangkah keluar dengan perlahan, wajahnya memerah tampak menahan malu.

"A-A-Arsen… Apa kamu masih di sini?” tanya Alexa terbata.

"Ya” sahut Arsenio, menatap wajah gadis yang berselimut malu.

"Aku... Eumhh aku tadi…”

"Tak usah dijelaskan! Jangan pernah melakukan hal itu lagi, lakukanlah sendiri atau bersama pacarmu!” potong Arsenio, ia pun merasa canggung.

"Tapi… Aku tak punya pacar, siapa yang mau berpacaran dengan gadis buta sepertiku?” gumam Alexa pelan.

Arsenio buru-buru menghindari situasi canggung itu, "Aku harus merokok, aku akan keluar sebentar.”

Tanpa menunggu jawaban ia keluar dari ruangan itu, ia menghembuskan nafas lega dan masuk ke dalam ruang istirahat, duduk di kursi pojok untuk bersantai menghisap nikotinnya. Tak lama dua orang karyawan wanita masuk sambil mengobrol dengan nada serius. Tanpa menyadari jika Arsenio berada di sana.

"Eh , aku dengar, Nona Alexa akan dijodohkan dengan anak dari CEO perusahaan Athena,” bisik salah satu staff, tangannya sibuk membuat kopi.

"Benarkah? Darimana kamu tau?" tanya Staff lainnya.

"Aku tau dari temanku, dia bekerja di perusahaan Ny. Audrey. Tanpa sengaja dia mendengarkan percakapan Ny. Audrey dan Tuan Thomas, kalo CEO perusahaan Athena ingin melamar Nona Alexa untuk anaknya.”

Wanita itu memicingkan mata, "Apakah pria itu tau kalo Nona Alexa buta? Emang dia benar- benar mau sama dia? Ya… walaupun cantik, dia buta gitu loh. Hihi.”

"Ya, mungkin demi bisnis dia pasti mau. Hahaha,” balas temannya dengan suara penuh ejekan.

"Udah ah, ayo kita kembali bekerja, kamu tau kan, Nona Alexa itu sangat kritis,” bisik staff wanita itu.

"Oke, yuk!" sahut temannya. Mereka pun pergi dari ruangan itu.

"Dasar wanita, pandainya bergosip!" bisik Arsenio.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Miss Wang
..................
goodnovel comment avatar
Kenzi Kenzo
nanti jg jatuh cinta Arsen sm Alexa...️...️...️...
goodnovel comment avatar
Miss Wang
hahahahaha iya ya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Cemburu

    Ruangan CEO itu seketika berubah hening.Hening yang berbeda. Hening yang… menusuk.Alexa, yang semula duduk santai di sofa, kini menegang seperti kucing yang baru melihat anjing mengendus di sebelahnya.Matanya sempit. Bibirnya kaku.Mireya Alverra—artis papan atas, wajahnya sering muncul di iklan internasional, majalah fashion, billboard LED sepanjang jalan protokol.Sosoknya memang… cantik.Cantik dengan cara yang mahal.Tingginya proporsional, rambutnya seperti air terjun hitam yang jatuh sempurna di bahunya. Gaunnya berpotongan lembut, elegan. Aroma parfumnya bahkan memenuhi ruangan.Dan sekarang… dia menatap Arsenio.Dengan tatapan yang sangat tidak disukai Alexa.Arsenio menghela napas pelan sebelum menyambutnya secara formal.“Selamat datang, Nona Mireya. Silakan duduk.”“Terima kasih,” jawab Mireya, tetapi ia tidak langsung duduk.Ia melangkah pelan—dan berhenti sangat dekat dengan meja Arsenio.Terlalu dekat.Alexa merasakan alisnya terangkat sendiri.Mireya meletakkan berka

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Artis Cantik

    Satu minggu berlalu sejak malam kelam itu—malam ketika nyawa Arsenio hampir dicabut paksa.Rumah sakit telah menjadi saksi puluhan kunjungan, ratusan ucapan syukur, dan begitu banyak doa. Sekarang, pagi ini, ia akhirnya kembali ke tempat yang paling ia kuasai: kantor AJ Cooperation.Arsenio berdiri di depan pintu kaca besar lantai eksekutif, mengenakan setelan hitam rapi, meski tubuhnya masih belum pulih sepenuhnya. Bekas luka di perutnya tertutup rapat di balik kemeja, tapi tidak ada satu pun tanda bahwa ia baru saja hampir mati.Tatapannya tetap seperti biasa—tajam, tegas, dan mendominasi.Saat ia membuka pintu…“SELAMAT DATANG KEMBALI, TUAN ARSENIO!”Seluruh karyawan langsung berdiri dari meja masing-masing, memberikan tepuk tangan meriah. Ada yang tersenyum lega, ada yang matanya berkaca-kaca. Kelvin bahkan memberikan suitan kecil sebelum menutup mulut karena tatapan Loli. Loli maju dan menunduk singkat pada bosnya. “Kami hampir kehilangan Anda, Tuan.”Arsenio hanya mengangkat al

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Viral

    Suara jeritan Alexa menggema di ruangan CEO yang dipenuhi kaca pecah dan bau asap. Tubuh Arsenio yang terkulai dalam pelukannya membuat semua orang di ruangan itu seolah kehilangan napas.“ARSENIO! BERTAHANLAH!!” Alexa menekan perutnya yang dipenuhi darah, tangannya sendiri telah memerah.Felix sudah berlari ke arah pintu. “MEDIS!! PANGGIL MEDIS!! BUKA JALAN!!”Saat itu... CLAP!Lampu seluruh lantai kembali menyala terang dalam sekejap. Seakan dunia baru bangun dari mimpi buruk.Dan bersama cahaya itu, suara-suara keras dari luar gedung mulai terdengar:Teriakan polisi, suara radio taktis, suara borgol diklik, teriakan protes para anggota sindikat, suara sirine polisi dan ambulance yang bersahutan. Scorpio Syndicate—yang selama ini beroperasi dalam bayang-bayang gelap—akhirnya digulung habis. Para anggota mereka ditahan, Kelvin membuka jalan sementara dua paramedis masuk tergesa-gesa.“Pasien laki-laki, umur 30-an, kehilangan banyak darah! Cepat angkat!” seru salah satu dari mereka

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Intelejen

    Suara tembakan dan erangan Arsenio menggema melalui speaker keamanan hingga membuat seluruh gedung membeku. Alexa tersentak seperti ditarik dari tubuhnya sendiri—matanya membesar, wajahnya memucat drastis.“Ar… Arsenio…” suaranya pecah, hampir tidak terdengar.Kelvin langsung menatap Felix. “Itu… itu tembakan dari atap?!”Felix mengangguk cepat, wajahnya pucat. “Iya. Sumber audionya tepat dari mic rooftop...”Alexa menutup mulutnya, tubuhnya mulai bergetar hebat. “Tidak… jangan… jangan… Arsen…”Ia berdiri mendadak, tubuhnya limbung, lalu berlari ke arah pintu.“Alexa! Jangan ke luar!” Kelvin menahan lengannya kuat-kuat.“Lepaskan! Aku takut Arsenio terluka!! AKU HARUS NAIK!”Kelvin berusaha menahan, tapi Alexa meronta seperti orang kehilangan akal. Dania segera membantu Kelvin, merangkul Alexa dari belakang.“Alexa, berhenti! Di luar masih ada orang bersenjata! Kamu bisa mati!” Dania hampir berteriak, tapi suaranya bergetar penuh ketakutan.Alexa jatuh berlutut, air matanya jatuh tanp

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Atap Gedung

    Di ruangan staff dipenuhi ketegangan. Lampu darurat berkedip merah setiap tiga detik, membuat bayangan di wajah semua orang berubah-ubah—antara takut, tegang, dan waspada.Di luar, suara tembakan masih terdengar samar.Di dalam ruangan CEO, hanya ada suara cepat dari jari Felix yang menari di atas keyboard dan bunyi napas tertahan dari setiap orang di ruangan itu.Dania berdiri di depan pintu, pistol di tangan. Matanya menatap setiap bayangan di koridor luar. Alexa duduk di lantai, punggungnya bersandar ke dinding kaca. Tangannya gemetar, tapi pandangannya tajam, terus menatap layar komputer tempat peta keamanan masih berdenyut pelan.“Dia sudah sampai di atap,” suara Kelvin pelan tapi jelas.Alexa menoleh cepat. “Kamu yakin?”Kelvin mengangguk, matanya menatap monitor pengawas yang masih menampilkan gambar kabur dari kamera rooftop. “Ya. Itu dia.”Alexa menatap layar itu, menahan napas. Siluet hitam Arsenio tampak kecil di tengah terpaan angin malam, kemejanya berkibar, langkahnya te

  • Gadis Buta Hyper & Bodyguard Dingin   Terkepung

    Lampu di ruang CEO berkelap-kelip, suara alarm berdering rendah di seluruh lantai atas. Felix menatap layar yang tiba-tiba penuh gangguan sinyal, sementara Arsenio perlahan mengeluarkan pistol dari balik jas hitamnya.Dalam sepersekian detik—tembakan meletus dari arah atap kaca.DOR! “MENUNDUK!” teriak Arsenio. Kaca pecah berhamburan, serpihannya jatuh berkilau di bawah cahaya redup. Alexa menunduk, tubuhnya gemetar, sementara Arsenio mengangkat pistol dan dengan membidik—menembak ke arah bayangan di atap.DOR!Tubuh berpakaian hitam itu jatuh menghantam kaca, terhempas ke lantai bawah. Semua orang terpaku.Felix langsung berteriak dari balik meja kontrol.“Sistem alarmku diretas! Mereka sudah masuk ke jaringan utama!”Arsenio menatapnya cepat. “Fokus, Felix! Jangan pikirkan tembakan. Aku jalan pintas ke sistem Scorpio sebelum semuanya terkunci!”Felix mengetik cepat, wajahnya pucat. “Aku berusaha, tapi mereka menyerang dari dua arah. Ini bukan hacker biasa, Tuan—mereka tahu kode ki

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status