Share

Bab 3

Suara langkah itu semakin mendekat ke arah Dyra, lalu suara berat memanggil.

"Dyra."

Dyra menoleh. "Robin." Sautnya sembari menghapus air matanya.

"Aku mencarimu dari tadi, rupanya kamu disini."

"Memangnya untuk apa kamu mencariku."

Robin dengan senyuman mengajak rambut Dyra. "Apa kamu lupa bahwa hari ini kita akan kesekolah melihat kelulusan," oceh Dilan.

"Aku lupa. Tapi tidak masalah, sekarang aku sudah ingat. Ayo kita pergi." Dyra kembali memasang wajah ceria.

Sekeras apapun Dyra menyembunyikan kesedihannya, Robin tahu bahwa Dyra sudah menghabiskan air matanya.

Dyra dan Robin pergi mengunakan sepeda. Robin membonceng Dyra. Rasanya suasana pagi hari memang selalu indah untuk dinikmati.

Setibanya di sekolah, seorang gadis melambaikan tangan meneriaki mereka. Dia adalah Ayunda teman Dyra, sekaligus sepupu Dyra.

"Kenapa kalian begitu lama, aku sudah menunggu sejak tadi." Ayu terus mengoceh sambil cemberut.

"Maaf, aku lupa hari ini kita kesekolah." Dyra memasang wajah penyeselan.

Ayunda langsung berubah wajah. "Ahhh. Aku bercanda. Kalian sudah datang buat hatiku senang sekali." Merangkul Dyra.

Robin yang masih memarkirkan sepedanya langsung bergegas menyusul. "Apa aku ketinggalan sesuatu, sepertinya pembicaraan kalian sangat seru."

"Robin mau tahu aja, atau mau tahu banget." Canda Ayu mengoles wajah Robin.

Mereka bertiga memang sangat akrab, sejak kecil mereka sudah berteman, mungkin karena sebaya, ketiganya selalu berada disekolah yang sama. Ayunda yang kerap dipanggil Ayu punya sifat ceria dan riang, kadangkala mengoceh tentang hal yang tidak penting, berbeda denga Robin yang selalu berhati-hati bicara, ibaratnya Robin itu laki-laki yang tidak bisa ditebak.

Ketika Ayu terus menggoda Robin, tidak sengaja mereka menabrak seseorang.

"Dasar sialan! mata dipake!" Bentaknya keras.

Gadis kasar itu bernama Sarianti. Dia itu saudara tiri Dyra, sifatnya pemarah dan suka dengki hati.

Sarianti bersama teman-temannya mulai menyerang. "Wajah kalian itu selalu membuat kesal," ucap Sarianti sambil mendorong Ayu.

"Orang-orang udik ini menularkan hal buruk," kata salah satu teman Sarianti.

Mereka mendorong Ayu agar segera menyingkir dari jalan mereka.

Tentunya Ayu tidak terima begitu saja. "Beraninya kau menyentuhku," teriak Ayu marah.

Ayu langsung menarik rambut Sarianti dengan sangat kuat.

"Auhh. Cewek sinting. Lepaskan!" Sarianti memegang tangan Ayu. Mencoba melepaskan diri tapi masih tidak berhasil.

Robin dan Dyra mulai melerai mereka berdua. Pertengkaran mulai terjadi, temannya Sarianti menyerang Dyra. Lalu Robin sendiri sibuk memisahkan mereka semua. Suara teriakan terdengar sangat keras, semua orang memperhatikan mereka, orang yang disana berusaha menghentikan kekacauan itu.

"Kalian jangan ikut campur, biar aku bersihkan para kutu ini," ucap Ayu dalam kekesalan.

"Sudahlah. Kita sedang disekolah." Dyra menarik tangannya sendiri.

Setelah bersusah payah, Robin akhirnya berhasil memisahkan mereka berdua. Ayu merapikan kembali rambutnya. Begitu juga dengan Dyra.

Sedangkan Sari menggertakkan giginya. "Dyra, awas Lo." Ancamnya.

Dyra menatap dengan sepele, dia tahu maksud dari Sarianti. "Kau itu selalu saja menyebalkan." Dyra menatap balik.

"Sari. Kami hanya tidak sengaja menabrakmu. Haruskah kau meributkannya," ucap Robin.

Perkataan Robin membuat sarinti tidak bisa berkata lagi, akhirnya dia mengakhiri pertengkaran itu dan pergi bersama teman-temannya, selagi berjalan, Sarinti menabrakkan bahunya ke arah bahu Dyra.

Ayu yang merasa kesal, ingin memulai kembali pertengkaran, tapi ditahan oleh Robin.

"Sudahlah, itu akan membuat Dyra dalam masalah," ucap Dilan.

Dyra masih terdiam, menyangkut saudara tirinya itu membuat Dyra malas untuk berkata. Apapun itu pastinya hal buruk akan selalu datang jika dia melawan saudara tirinya itu.

***

Mereka telah masuk ke dalam kelas dan menerima kata sambutan dari guru. Dengan suara riuh kelas telah dipenuhi dengan siswa

Hari ini hanya anak kelas tiga yang datang ke sekolah tanpa seragam. Mereka menerima pengumuman tentang kelulusan. Dyra berada di peringkat teratas. Semua orang bertepuk tangan karena Dyra dipanggil ke depan.

"Sebagai gurumu, aku sangat bangga terhadap Dyra. Selamat atas kelulusanmu." Guru tersenyum lebar.

"Terima kasih Bu." Dyra menerima hasil ujiannya.

"Apa kamu tidak ingin kuliah, Ibu bisa mendaftarkan dan mengajukan beasiswa untukmu." Saran guru.

"Belum saya pikirkan Bu. Tapi kalau saya ingin kuliah, saya akan meminta bantuan Ibu," saut Dyra.

"Baiklah. Ibu tunggu."

Dari sisi lain ada Sari yang tersenyum sumengeriah. "Kau pikir bisa kuliah. Lihat saja nanti apa nilaimu itu membantu."

Setelah itu guru memberikan sertifikat kelulusan pada semua siswa. Setelah selesai dengan pertemuan itu, semua siswa kembali pulang.

Dyra, Robin dan Ayu berjalan di koridor sekolah sambil memperhatikan nilai mereka.

Ayu melihat nilainya. Tidak terlalu rendah atau juga tinggi. "Aku sudah tahu ini. Masih untung aku lulus."

Robin sendiri melihat nilainya. Cukup bagus. Tapi langsung menutup. "Selanjutnya kalian ingin melakukan apa?" tanya Robin kepada Dyra dan Ayu.

"Aku tidak tahu. Ini membuatku bingung," saut Dyra lesu.

"Kalau aku pasti orang tuaku memintaku untuk melanjutkan kuliah perhotelan. Untuk melanjutkan bisnis keluarga."

Keluarga Sari memiliki penginapan paling besar di pulau itu, keluarganya termasuk orang yang mampu. Karena itu masa depannya telah ditentukan dengan sangat jelas.

"Kalau Robin mau melakukan apa setelah kelulusan ini?" tanya Ayu.

"Aku tidak tahu. Yang jelas aku akan disini membantu orang tuaku untuk beternak," sautnya.

Dyra diam sejenak, sepertinya semua orang sudah tahu tujuannya, sedangkan dia tidak punya keinginan apapun untuk saat ini.

"Hari ini aku tidak ingin cepat pulang. Mari kita bermain di tepi danau untuk sebentar saja," ajak Dyra.

"Ide yang bagus." Ayu langsung setuju.

Mereka menuju ke tepi danau, Dyra dan Robin berboncengan, sedangkan Ayu mengikuti dari belakang dengan sepedanya.

"Mari kita berteriak. Mungkin kita tidak akan bisa seperti ini di lain waktu." Robin berteriak.

"Baiklah." Dyra menyahut.

"Aaaaa." Dyra berteriak keras sambil membentangkan tangannya di belakang Robin.

"Ayu cobalah. Ini sangat menyenangkan." Dyra menoleh kebelakang.

"Aaaaa." Mengikuti perkataan Dyra. "Wahhh. Ini sangat menyenangkan." Ayu terus berteriak sepanjang jalan.

Di sepanjang jalan, mereka tertawa ria sambil berteriak melampiaskan isi hati mereka. Robin juga sesekali berteriak.

Sesampainya di tepi danau, mereka langsung duduk berjejeran. "Yu. Kalau nanti kamu pergi dari desa. Jangan lupakan kami ya." Dyra menatap Ayu.

"Kita ini masih sepupu Dyra. Bagaimana bisa aku melupakanmu, orang yang paling aku rindukan di desa ini pasti hanya kamu." Rangkul Ayu.

"Masih ada aku. Jadi jangan khawatir." Robin menatap Dyra.

"Sekalipun, aku tidak ingin ditinggalkan oleh kalian." Dyra memainkan jarinya sambil menatap ke arah danau.

Robin dan Ayu saling memandang, kehidupan Dyra sangat sulit karena tinggal bersama ibu tirinya, mereka tahu bahwa Dyra selalu mendapatkan perlakuan yang buruk.

"Dyra. Kenapa kamu tidak pergi saja bersamaku. Aku akan bicara pada Ibuku," ucap Ayu.

"Tidak bisa. Jika aku pergi dari sini, dan pada saat itu dia kembali. Dia tidak akan menemukanku," saut Dyra.

"Aku harap dia segera kembali, agar kamu tidak tersiksa seperti ini." Robin berbicara dengan serius.

"Aku tidak mengharapkan ini. Mari bersenang-senang untuk hari ini. Dan menenggelamkan diri kita." Dyra berdiri, kemudian beranjak ke arah danau.

Dengan berjalan perlahan, Dyra masuk ke danau dan berenang, Robin dan Ayu segera menyusul. Mereka berenang sambil tertawa keras.

Mereka telah menghabiskan waktu yang lama sebagai sahabat, mereka selalu bermain bersama di danau. Banyak sekali hal yang menyenangkan yang dilalui bersama di danau itu. Danau ini menjadi saksi bisu kisah persahabatan mereka.

Hari-hari terakhir sebagai siswa dihabiskan dengan bermain dan berenang di tepi danau, tempat yang penuh dengan kenangan ini. Sebentar lagi masa-masa ini akan berakhir, kami akan memulai menjalani kehidupan kami masing-masing di tempat berbeda.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status