Share

5. MIKE TERTEMBAK

Jessie menyerang dengan sebuah tendangan yang dapat dengan mudah ditangkis oleh Matthew, satu kaki Jessie dicekal oleh lawan. Jessie membuat gerakan melompat kemudian satu kakinya yang bebas melayang hingga mengenai dada Matthew, dengan begitu Jessie terbebas dari cekalan Matthew dan kemudian mendarat dengan baik di atas aspal.

Matthew terbatuk untuk sesaat, tak lama kemudian pria itu terlihat sudah berhasil menguasai dirinya kembali.

"Kau cukup kuat, Nona! Aku rasa aku salah karena telah meremehkan dirimu. Sekarang, aku akan serius menghadapimu."

"Itu lebih baik! Kau telah melukai temanku, jadi aku tidak akan mengalah denganmu, Tuan!" Tepat setelah menyelesaikan kalimatnya, Jessie melesat menyerang Matthew. Menggunakan tinjunya, Jessie memberikan pukulan bertubi-tubi yang cukup berarti, karena Jessie cakap memberikan pukulan yang berarti, bukan hanya membuang tenaga dengan sia-sia.

Matthew mengambil langkah mundur ketika Jessie kembali menendangnya. Dia berhasil menghindar dan kaki Jessie hanya menendang angin.

Jessie memburu dan sialnya satu tendangan diterima Jessie di bagian perutnya. Seketika itu juga Jessie terpental ke belakang, terbatuk sambil memegangi bagian perutnya yang terasa sangat sakit karena Matthew menendangnya dengan kekuatan penuh.

Mike segera memburu tubuh Jessie yang terjengkang, kemudian membantu gadis itu untuk berdiri.

"Sudah kubilang, diam saja di dalam mobil!" pekik Mike kesal dengan tindakan Jessie yang tidak mau patuh pada perintahnya, namun Mike juga tidak tega melihat kondisi gadis itu sekarang.

"Kau pikir aku hanya akan diam tanpa melakukan apa pun melihat kau kepayahan karena kehabisan tenaga?" Ada nada mencibir dari kalimat yang diucapkan Jessie.

Mendengar itu, Mike melukis senyum di bibirnya. "Kau peduli padaku, Jessie?"

"Tentu saja! Kau pikir aku setega itu?"

Ada perasaan hangat yang menyelimuti dadanya, merasa bahagia mendengar kepedulian Jessie.

Namun saat Mike masih sibuk dengan perasaan bahagianya dan Jessie sibuk mengontrol diri serta memulihkan tenaga, Matthew datang menyerang. Jessie dan Mike memisahkan diri dan bergerak ke arah yang berbeda untuk menghindari serangan Matthew.

Jessie terlihat lebih agresif menyerang Matthew dibandingkan dengan sebelumnya. Gerakannya gesit namun Jessie tetap harus waspada agar bisa menghindari serangan mematikan lagi, karena sejujurnya perutnya masih terasa sakit.

"Tenagamu cukup banyak dan kekuatanmu cukup aku acungi jempol, Nona, tapi kau harus tahu bahwa kau tidak akan bisa mengalahkanku!" suara Matthew di sela pertarungan terdengar begitu meremehkan.

"Kita tidak tahu akhirnya, sebaiknya kau fokus saja dan jangan lengah, Tuan!"

Brak!

Bersamaan dengan mengakhiri kalimatnya, Jessie melompat dan mengayunkan kakinya hingga mengenai kepala Matthew. Pria itu terhuyung karena hantaman kuat yang dilayangkan Jessie.

Tidak memberi kesempatan Matthew untuk bangkit, Jessie segera menghampiri pria itu dan kembali membuat serangan dengan membabi buta. Dengan keadaan Matthew yang masih berusaha menyeimbangkan diri agar tidak jatuh, itu membuat Jessie merasa memiliki kesempatan. Serangan Jessie dibuat lebih kuat dengan memukul bagian tertentu untuk melumpuhkan sang lawan.

Matthew tidak bisa banyak membuat gerakan yang berarti karena kondisinya yang tidak menguntungkan.

Sial! Aku tidak menyangka gadis ini sangat kuat, aku terlalu meremehkannya! Matthew membatin sambil membentengi kepalanya dengan kedua tangannya.

Jessie meninju rahang Matthew dari arah bawah dengan kekuatan penuh, hingga laki-laki itu terdorong ke belakang dengan darah yang muncrat dari bagian hidung dan mulut pria itu.

Melihat itu, Jessie tidak lantas puas. Gadis itu justru semakin gencar menghajar Matthew dengan bringas, seolah ingin segera melenyapkan nyawa pria yang menjadi lawannya itu.

Mike yang sedari tadi mengawasi jalannya pertarungan sambil berusaha memulihkan tenaga, merasa khawatir melihat Jessie yang seperti kesetanan. Mike khawatir Jessie akan membunuh Matthew dan kemudian trauma kembali melanda gadis itu.

"Jessie, sudah hentikan! Dia bisa mati jika kau tidak menghentikan seranganmu!" seru Mike sambil berlari mendekat agar dia bisa menjauhkan Jessie dari Matthew sebelum Jessie menjadi seorang pembunuh untuk kedua kalinya.

Tanpa disangka-sangka, seseorang keluar dari dalam mobil milik Matthew sambil mengarahkan sebuah senjata api ke arah Mike.

"Matilah kau!"

Mendengar suara yang bukan berasal dari Matthew, baik Mike maupun Jessie menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah sumber suara dan mereka sama-sama terbelalak melihat sebuah pistol diarahkan pada Mike.

"MIKEEE AWAAAS!"

Ingin menghindar namun tidak sempat, karena peluru telah dilepaskan dari senjata api tersebut. Dan peluru itu menembus lengan atas milik Mike tanpa bisa dihindarkan.

"AKH!" jerit Mike tak tertahankan karena benda besi itu kini bersarang di lengannya.

Spontan Jessie melepaskan Matthew begitu saja, dan segera berlari memburu tubuh Mike yang limpung.

"Mike, bertahanlah! Aku akan mengeluarkan peluru itu!" ujar Jessie pada Mike yang lemah dan memucat.

Ya, Jessie terbiasa bertugas memberikan pertolongan pertama pada rekannya yang terluka, termasuk mengeluarkan peluru pada korban yang terkena tembakan.

Bersamaan dengan itu, sebuah mobil berhenti di area tersebut, pengemudinya keluar dan langsung menyerang si penembak tadi. Seseorang itu menendang tangan si penembak hingga pistol itu terlempar jauh.

Pria yang adalah pelaku penembak Mike, tidak terima mendapat tendangan di tangannya yang membuat tangan itu sedikit kebas. Pria itu adalah asisten Matthew yang sengaja diperintahkan untuk bersembunyi di dalam mobil dan harus keluar untuk menolong Matthew jika situasi mendesak.

Pertarungan pun tak terelakan antara Jack dan asisten Matthew.

"Jessie, cepat bawa Mike ke rumah sakit dan segera hubungi Leon!" seru Jack yang baru saja datang dan langsung menyerang lawan yang telah melukai kawannya.

"Tidak, Jack! Kau akan sendirian di sini!" balas Jessie menolak perintah Jack yang sudah terlibat pertarungan dengan si penembak tadi. "Aku akan membantumu dan kita harus pergi dari sini bersama-sama!"

"Pikirkan keselamatan Mike, Jessie! Aku berjanji akan menyelesaikan ini dengan cepat dan segera menyusul kalian. Lakukan perintahku!" kata Jackson tegas dan tajam, masih sambil meladeni serangan demi serangan dari asisten Matthew.

Jessie berpikir beberapa saat, namun karena sepertinya lawan Jack hanya satu orang, dan Matthew sudah tidak mungkin bisa bertarung lagi, akhirnya Jessie mengiyakan perintah Jack.

Jessie mengangguk patuh. "Tepati janjimu, Jack!"

"Itu pasti!"

Gadis itu memapah tubuh Mike untuk membawanya masuk ke dalam mobil. Ketika melewati pistol yang tergeletak tak jauh dari tempatnya, Jessie segera menginjak senjata itu dan membuatnya remuk, agar tidak terjadi aksi penembakan lagi.

Setelah itu Jessie segera melakukan perintah Jack, membawa Mike ke rumah sakit dan segera menghubungi Leon, dokter pribadi keluarga Howard.

"Maaf aku merepotkanmu lagi, Jessie," lirih Mike yang semakin tidak berdaya dan semakin pucat pasi.

"Akan aneh jika kau tidak merepotkan aku, Mike. Tapi kumohon lain kali bersikap baiklah dan pikirkan keselamatanmu!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status