Share

Letupan Amarah Tuan Alex

Baru saja anak buah Alex menyampaikan ada orang yang menghadang kantor baru yang Alex tempati saat ini, memang inilah tugas Alex dikirim oleh Papa Andi Bagaskara kesini untuk menyelesaikan orang-orang yang menginginkan penutupan perusahaan yang sedang mereka bangun. 

Kota Peru merupakan kota ke enam belas setelah beberapa kota besar lainnya yang dipilih Tuan Andi Bagaskara untuk melebarkan bisnisnya. Awalnya Alex tidak ingin bergabung dengan perusahaan Papa nya karena Ia sudah punya perusahaan Textile sendiri tapi ini semua demi menyelamatkan nyawa Karin yang saat ini sudah pergi meninggalkannya entah kemana.

Alex sangat emosional sehingga sepuluh preman yang berdiri didepan kantornya membawa beberapa senjata untuk menghadangnya satu persatu mampu ditaklukkan olehnya.

Alex yang dipenuhi amarah dengan mudah menghabisi semua lawannya sehingga siapa saja yang menyaksikannya bergidik ngeri saat melihat bagaiamana Alex menghabisi nyawa mereka.

"Bereskan semua mayat mereka, Aku tidak mau kalau ini akan menjadi masalah!" Perintah Alex pada anak buahnya.

Pegawai pabrik yang melihat kejadian itu menjadi takut dan tidak berani melawan apapun yang Alex perintahkan. dan semenjak saat itu pula Alex disegani dikota itu, malahan Alex menjadi penguasa yang terkenal ditempat itu semua orang segan dan takut padanya.

Suatu pagi saat Alex baru saja sampai di ruangannya seorang gadis yang menajdi sekretarisnya menata dan membersihkan ruangan Alex.

"Selamat pagi tuan!" sapanya dengan sopan.

"Selamat Pagi!, tolong Kamu rescedule semua jadwalku hari ini karena Aku akan pergi ke Indonesia" ucap Alex tegas.

"Tapi Tuan hari ini adalah rapat penting dengan investor terbesar kita" Arina sang sekretaris menjelaskan.

"Kita yang punya kantor ini terserah kita dengan jadwalnya" Alex tidak mau tahu.

"Tapi Tuan" Arina masih bernegosiasi 

Alex menatapnya dengan sinis dan tajam sehingga Arina tidak ingin memohon lagi.

"Ba-baiklah Tuan Aku akan mengurus semuanya!" ucap Arina.

Alex berdiri dan melangkah keluar, beberapa pengawalnya mengikuti dari belakang. Alex langsung menaiki mobil mewahnya dan menuju Bandara.

dengan tampangnya yang tinggi, putih dan gagah Alex menjadi pusat perhatian tapi dasar Alex yang tidak pernah peduli dengan apapun yang orang pikirkan tentangnya tetap saja melangkahkan kakinya dan masuk kedalam pesawat.

Beberapa pengawal yang juga mengikutinya langsung duduk sedikit menjauh dari Alex. Pesawat berangkat Alex melepaskan pandangannya ke awan berarak. Masih teringat jelas wajah Karin yang saat itu menemaninya menikmati malam panasnya. meski saat itu Alex dalam keadaan mabuk tapi Ia merasakan jelas aroma nafas Karin dan juga degupan jantung Karin serta hangat tubuhnya.

Sejenak wajah Karin menjadi bayangan yang membuatnya tersenyum tapi sesaat lagi Alex mengingat Video yang dikirimkan oleh Papa Andi Bagskara, Ia melihat jelas bagaiamana Karin memeriksa tas berisikan uang dengan ekspresi yang sangat haus akan dunia.

"Apakah Aku salah menilaimu?" Alex berucap karena bagaimanapun hatinya masih ingin bersama Karin tapi akal sehatnya sudah tidak bisa lagi Ia gunakan karena pemandangan yang begitu buruk melihat wajah Karin saat memandang tumpukan uang.

"Agh...!!" Alex mengepalkan tangannya dan rasa kesal mulai menghantuinya kembali. Tidak hanya Karin tapi Kalila juga saat ini bermain didalam fikirannya.

Malam itu adalah anyversari hubungan Alex dan Kalila yang kedua tahun, Alex senagaja ingin memberikan suprise kepada Kalila. Alex diam-diam yang punya akses ke apartemen Kalila sengaja menyelinap karena Alex yang statusnya hari itu masih perjalanan dinas ke Amerika,

Alex bersembunyi dikamar Kalila, saat Alex mendengar pintu dibuka Alex bersembunyi kesamping lemari, Alex melihat kalau kekasihnya itu tidak datang sendirian melainkan datang dengan seseorang yang tidak pernah Alex kenal sebelumnya.

sinar lampu yang redup membuat Kalila dan selingkuhannya tidak menyadari kalau Alex berada disana.

"Sayang cepat kesini, Aku sudah tidak tahan lagi!" Kalila dengan genitnya berpose sangat menggoda diatas tempat tidur dengan tanpa menggunakan sehelai benangpun.

Amarah Alex sudah sangat memuncak tapi Ia tidak ingin keluar saat ini Alex masih ingin melihat apakah Kalila benar-benar melakukan hal terlarang itu dengan selingkuahnnya, padahal selama berpacaran dengan Alex Kalila tidak pernah bersikap demikian Alex sangat menjaga Kalila.

"Bagaiamana kalau pacarmu tahu sayang?" laki-laki yang tampak menjijikan itu mendekati Kalila dan melancarkan beberapa aksinya ditubuh indah milik Kalila.

"Alex tidak pernah memperlakukanku seperti ini sayang, dia sangat kaku dan tidak pandai romantis seperti Kamu" Kalila membalas sentuhan laki-laki selingkuhannya itu.

dan sesaat suasana menjadi sangat panas saat adegan terlarang itu disaksikan oleh mata Alex sendiri dan saat akan klimaks 

PROK!

PROK!

Alex keluar dari persembunyiannya dan menyalakan lampu dengan sangat terang, hingga Alex bisa melihat wajah kotor dari keduanya.

"Alex ...!" Kalila sangat terkejut dan begitu malu Kalila segera menarik selimut dan menutupi tubuhnya sementara Alex sudah menghajar selingkuhan Kalila.

"Alex cukup!" Kalila melerai perkelahian itu.

"Kamu memang perempuan kotor Kalila Aku sangat jijik denganmu!" Alex marah dan memberikan sebuah tamparan lagi pada laki-laki itu.

"Alex cukup!, Aku memang tidak pernah mencintai laki-laki kaku sepertimu, Kamu tidak pandai memberikan kesenangan untukku!" Kalila mengatakannya dihadapan selingkuhannya sehingga membuat Alex merasa malu.

"Aku selama ini tidak memberikan ini padamu karena Aku sangat menghormatimu dan ingin menjagamu sampai Kamu menjadi milikku seutuhnya!" Alex mengatakan isi hatinya.

"Sudah tidak jamannya saat ini, seorang perempuan tidak butuh laki-lakinya hanya hebat diluar tapi juga ingin diberikan kepuasan batin setiap saat!" Kalila berucap seperti perempuan yang sudah kehilangan kehormatannya.

"Baiklah Kamu boleh melanjutkan dengan laki-lakimu ini mulai saat ini tidak ada lagi hubungan di antara kita!" Alex langsung menghantamkan pintu kamar dan pergi meninggalkan Kalila serta selingkuhannya.

Hati Alex terasa sangat sakit apalagi saat ini Alex sedang membawa mobil dalam kecepatan tinggi sebagai wujud dari bentuk sakit hati yang baru saja Ia rasakan.

"Kita sudah hampir mendarat Tuan apakah anda baik-baik saja?" pengawal setia Alex menyadarkan Alex dari lamunanya.

"Oh, Iya" Alex mengusap kedua wajahnya dengan tangannya.

Pendaratan berjalan dengan lancar dan Alex sudah masuk kedalam mobil mewahnya segera menuju kediaman Papa Andi Bagaskara.

"Apakah Alex tahu kalau perempuan itu kita buang jauh dari Indonesia?" Andi Bagaskara sedang menginterogasi anak buahnya diruangannya. Alex yang baru datang tidak sengaja mendengar percakapan itu.

"Jadi Papa yang membuang Karin dan memberinya sejumlah uang? sudah Aku duga Pa" Alex tanpa memberitahu langsung masuk keruangan Papa nya.

"Alex! kapan Kamu datang?" Tuan Andi Bagskara mencoba mengajaknya bicara.

"Katakan padaku kemana Karin pergi?!" Alex langsung memegang leher baju anak buah yang duduk dihadapan Papa nya dengan marah.

"Alex cukup!" Andi Bagaskara mencegah apa yang Alex lakukan.

BRUK!

Alex mengayunkan sebuah tumbukan diwajah laki-laki suruhan Papanya itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status