Share

Menaruh Harapan

Karin mengingat kembali kata-kata Foy

"Jangan pernah percaya dengan siapapun!" Foy mengucapkannya sebelum pergi.

Karin mengurungkan niatnya dan kembali membereskan barang-barangnya sementara Alex masih terdiam dan juga melongo dihadapan Karin dan mereka sama-sama menggunakan handuk.

"Maaf Tuan Aku harus kekamar mandi" Karin membawa pakaiannya dan menggantinya didalam.

tidak berapa lama Karin kembali keluar dan masih melihat Alex terduduk ditempat tidur seperti menyesali apa yang telah dibuatnya kepada Karin.

"Bagaiamana Aku meminta maaf padamu?" tanya Alex lagi mendekati Karin.

Jantung Karin berdetak kencang, tatapan tulus dan penuh rasa bersalah yang Alex berikan padanya membuat hati Karin merasa tersentuh dan baru kali ini juga Ia menatap jauh kedalam manik mata orang yang telah merenggut kesuciannya.

"Aku rasa sebaiknya anda pulang Tuan karena tempat ini adalah neraka!" ucap Karin mengalihkan pandangannya.

"A-Aku akan membantumu keluar dari sini!" ucap Alex.

Karin berbalik menatapnya lagi, sorot mata Karin yang begitu tajam seakan memberikan kekuatan bagi Alex, dan Alex merasa yakin kalau Karin akan setuju dengan penawarannya.

"Hutang Ayahku begitu banyak apakah Kamu sanggup untuk membayarnya?" Karin bertanya serius.

"Aku akan menanggung semuanya asalkan Kamu bisa memaafkan Aku dan melupakan kejadian semalam diantara kita" ucapnya berharap.

Seakan mendapatkan pertolongan Karin merasa ada jalan yang diberikan Tuhan untuk masalah yang menimpanya.

"Baiklah deal!" ucap Karin sambil memberikan sedikit senyuman pada Alex.

"Oke, Aku akan bicara pada ketua disini!" Alex terlihat sangat senang dan kemudian pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.

TOK!

TOK!

suara pintu diketuk, Karin membukakan pintu.

"Tuan waktu anda sudah habis kecuali anda akan melakukan orderan untuk yang kedua kalinya" seorang berbadan kekar mengeluarkan suara yang sangat keras mungkin saja terdengar hingga kedalam kamar mandi.

Laki-laki itu langsung saja masuk dan mencari keberadaan Alex.

Alex keluar dari kamar mandi dengan tenang.

"Aku akan melakukan orderan lagi! diamana ketua mu?" Alex bicara seolah berbeda dengan keadaan yang sebelumnya bersama Karin, Ia tampak lebih tegas dan juga berwibawa dengan pakaian yang Ia kenakan.

Laki-laki itu membawa Alex kehadapan Mami Tania.

"Wah ada tamu terhormat, tidak disangka Tuan Alex Permana CEO perusahaan global textile mendatangi tempatku dan memesan seorang anak buahku yang masih ori, bagaiamana Tuan apakah anda suka?ataukah pelayanan yang diberikan oleh Kucing baru Ku itu kurang baik?" tanya Mami Tania.

" Aku ingin membelinya!" tegas Alex.

"Waw" Mami Tania menghentikan kegiatannya yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

PROK!

PROK!

PROK!

Mami Tania berdiri dan memberikan tepuk tangan atas penawaran yang diberikan oleh Alex padanya.

"Apakah anda menyukai gadis itu?" tanya Mami Tania dengan jarak dekat.

"Berapa harga yang Kamu tawarkan?" tanya Alex tanpa menjawab pertanyaan dari Mami Tania.

"Ha,ha,ha,ha" Mami Tania tertawa dengan ciri khas nya.

Mami Tania berjalan mendekat dengan Alex dan mengelus lembut punggung Alex.

"Apakah mungkin seorang CEO perusahaan textile terkenal dikota ini suka dengan seorsng kucing peliharaan Mami? " Mami Tania sangat menyangkan.

"Aku adalah diriku, dan tidak ada yang boleh menghalangiku! " Alex yang terbiasa dengan sikap keras kepalanya juga sadis dengan kata-katanya.

Mami Tania berjalan mengambil kertas dan juga pena yang berada diatas mejanya, menuliskan sembilan deret angka dan memperlihatkannya pada Alex.

"Aku akan bayar berapapun jadi mulai hari ini hanya Aku yang bisa memiliki gadis itu!" Alex membuat perjanjian pada Mami Tania.

"Baiklah Deal Aku menunggu transferan darimu Tuan" Mami Tania sepertinya dengan mudah mengiyakan permintaan Alex dan akan menjual Karin padanya.

Alex pergi meninggalkan Mami Tania.

"Bos, kenapa anda dengan mudah nya menyerahkan perempuan itu? bukankah kita sudah lama mengintainya untuk menghasilkan lebih banyak uang daripada yang ditawarkan oleh Tuan Alex?" anak buah Mami Tania mengingatkan.

"Aku tahu apa yang Aku lakukan jadi Kamu tidak perlu takut mana mungkin Aku mau rugi dalam hal ini" Mami Tania tersenyum licik.

Sesaat kemudian Mami Tania menelpon seseorang.

"Hallo Tuan, apa kabar anda saat ini sudah lama sekali tidak pernah melayangkan orderan lagi?" Sapa Mami Tania.

"[Aku sedang sibuk! Apa yang Kamu inginkan?]" Orang diseberang sana sepertinya sangat garang dan pemarah.

"Aku hanya ingin melaporkan kalau tadi malam putra kesayangan anda datang kesini dan membeli seorang gadis ditempatku" ucapnya senang.

"[Aku tidak perlu basi -basi langsung pada keinginanmu!]" suaranya semakin berat dan geram.

"Dia membeli seorang gadis padaku dengan jumlah yang fantantis, gadisku masih perawan dan Aku dapatkan dari tempat yang baik, Aku ingin anda menggagalkan keinginannya dan Aku akan mengembalikan uang yang diberikan oleh putra anda karena gadisku ini bisa jauh lebih menghasilkan uang dari apa yang Tuan Alex berikan padaku!" Mami Tania tanpa basa -basi lagi menjelaskannya.

"[Aku akan menghubungimu nanti]" telpon langsung dimatikan.

Mami Tania tampak sangat puas karena Dia tahu Tuan Andi Bagaskara tidak akanmembiarkan anak semata wayangnya mengambil keputusan paling konyol dalam hidupnya.

Andi Bagaskara adalah orangtua dari Alex Bagaskara seorang pengusaha yang sukses dan kaya raya tidak heran keberadaannya sangat di perhitungkan dan juga disegani oleh semua orang dan juga tidak ada yang tidak mengetahui seperti apa kepemimpinan dan kehidupan Andi Bagaskara.

Alex kembali kekamar Karin,

"Siapkan semua barang yang Kamu bawa kita akan pergi dari sini sekarang juga!" Alex memberitahukan Karin yang masih duduk terdiam diatas tempat tidur.

"Baiklah Tuan!" Karin ikut dan pasrah.

Karin tidak tahu seperti apa kehidupan setelah inii tapi yang jelas saat ini keinginannya untuk keluar dari tempat itu sudah terwujud bersama Alex.

Karin dengan cepat mengambil tasnya dan menyandangnya dengan santai mengikuti Alex yang berjalan dengan cepat di depannya.

"Apakah laki-laki ini secepat ini dalam berjalan?" Karin bertanya-tanya dalam hati.

"Aku harus bertemu seseorang dan Kamu boleh tinggal di apartemenku untuk sementara" Alex membukakan pintu mobil sambil megucapkan kalimatnya.

Karin tampak pasrah dengan apa yang diperintahkan Alex padanya, saat ini yang membuatnya lega adalah bagaiamana Ia sudah bebas dari rumah bordil yang akan menghancurkan masa depannya itu.

"Aku bahkan tidak tahu apa yang harus Aku lakukan sekarang, yang jelas Aku ingin selalu bersama Alex Aku merasa terlindungi" gumamnya dalam hati.

Alex sudah tahu apa yang direncanakan oleh Papa nya sehingga saat ini Ia sedang mengatur strategi untuk mengetahui apa rencana Papa nya selanjutnya.

"Boss Aku mendengar tadi Mami Tania menghubungi Tuan Andi, Aku rasa sebaiknya anda berhati-hati karena Papa anda tentunya tidak menginginkan apa yang anda lakukan ini" ucap salah seorang anak buah Alex.

"Kamu tenang saja, Aku bisa mengendalikan semuanya!" ucap Alex tenang.

mobil Alex melaju kencang setelah meninggalkan Karin di apartemennya.

TOK!

TOK!

Pintu apartemen diketuk Karin terkejut mendengarnya, Karin tidak berani mendekati pintu.

"Siapakah yang datang?" tanya Karin dalam hati.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status