LOGINAdrian dan Alex pergi ke kamar masing - masing untuk mandi dan membersihkan tubuh mereka. Satu jam pun berlalu, para asisten rumah tangga berbagi tugas, ada yang memanggil Adrian, ada yang memanggil Alex dan ada juga yang memanggil Arthur dan Erina untuk turun ke bawah karena makan malam sudah siap. Arthur dan Erina sudah lebih duluan berada di depan meja makan, kemudian di susul oleh Alex dan terakhir Adrian. Mereka berdua sama - sama terkejut dengan kedatangan Erina dan Arthur, karena belum mengabari mereka sebelumnya. "Lho... Arthur, Erina... kapan kalian datang?" Pertanyaan Adrian itu sudah lebih dulu di tanyakan oleh Alex saat melihat Arthur dan Erina tiba - tiba sudah berada di depan meja makan. "Kami nyampe jam 3an tadi sore pa... surprise kan pa, hehe..." Ucap Arthur. "Iya, papa aja sampai kaget lho karena kalian tiba - tiba sudah ada di depan meja makan. Kenapa nggak ngabarin papa? Kan bisa di jemput," Ujar Adrian. "Nggak apa - apa pa... kan kami juga mau buat surprise k
"Ayo sayang, takut ketinggalan pesawat," Ujar Erina kepada Arthur. "Mobilnya udah ada?" Tanya Arthur. "Udah ada di bawah sayang," Jawab Erina. Mobil Erina yang biasa dia pakai pulang pergi kantor, telah di jual dengan teman sekantornya. Karena dia tau akan lama tinggal di Jakarta. Sedangkan apartment yang sudah di belinya, tetap akan menjadi miliknya, karena pasti dia pun akan kembali ke Sidney, walaupun mungkin hanya untuk liburan keluarga. Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya sampailah Erina dan Arthur di Bandara Cointrin jenewa, Swiss. Erina memilih akan honeymoon di Jenewa dan menginap di hotel rotary. Mereka menjalani hari - hari mereka dengan bahagia selama berada di Jenewa. Mereka berkunjung ke Lake Geneva, Jet d'Eau, Musée d’Art et d’Histoire, Place du Bourg de Four. Banyak foto dan video yang mereka rekam selama di sana. Dan dua Minggu pun telah dilewati, kini mereka bersiap untuk kembali ke Indo. Arthur sangat excited karena akan kembali ke Indo.
"Hai sayang..." Ujar Alex mencium kening Utami karena dia akan bersandiwara untuk beberapa saat. Tentu saja Utami kaget, karena yang dia harapkan datang adalah sang suami, tapi ternyata yang datang adalah ayah dari anak yang di kandungnya. "Ngapain kamu datang ke sini?" Tanya Utami. "Aku akan menggantikan suamimu untuk sementara, jadi tenanglah," Ucap Alex berbisik di telinga Tiara. "Lahirkan lah bayi mu itu dengan tenang, dan nggak usah pedulikan aku, aku hanya menggantikan posisi suamimu saja untuk sementara, biar lah dokter dan para perawat menganggap bahwa aku adalah suamimu," Ujar Alex lagi. "Setelah aku lahiran, tolong kamu pergi dari sini, aahhh..." Ujar Utami menahan kesakitan dan tanpa sengaja meremas jemari Alex saat dia kesakitan. Dan akhirnya tibalah saatnya Utami melahirkan, dia berusaha sekuat tenaganya untuk mengejan, tangan Alex sudah menerima beberapa cakaran dari Utami. Dan akhirnya, lahir lah bayi yang berjenis kelamin laki - laki itu, setelah di bersi
"Alex... sudahi pencarian wanita mu, selama ini kamu sudah banyak mempermainkan wanita, pilih lah seorang wanita yang bisa kau nikahi," Ujar Adrian kepada Alex. "Pa... sudah lah, kalau pun aku sudah menemukan wanita yang cocok buat ku, pasti akan ku bawa dia kesini dan kukenalkan pada papa, dan kalau perlu akan ku lamar secepatnya," Sahut Alex. "Ya sudah, terserah kamu lex, papa ini sudah tua, papa juga ingin melihatmu memiliki seorang pendamping sebelum papa pergi meninggalkan dunia ini," Ujar Adrian. "Papa jangan bicara seperti itu, hidup papa masih lama, udah ah pa aku ada janji dengan klien sebentar lagi, aku jalan dulu ya pa," Ucap Alex berpamitan kepada Adrian dan Adrian pun mengangguk. Saat di jalan, tepatnya saat berhenti di lampu merah, Alex melihat Utami di bonceng oleh seorang lelaki tampan dan tinggi yang memakai seragam SMA, wajah Utami pun terlihat pucat, dia seperti menahan sakit. Alex pun meminta sang supir untuk mengikuti mereka. Ternyata mereka berhenti di depa
"Utami... ikut aku sekarang," Ujar Alex. "Lepaskan saya pak, tolong lepaskan," Ucap Utami yang berusaha melepaskan tangannya dari Alex, tapi Alex menarik tangannya dengan kuat sehingga Utami tak bisa melepaskan nya. Kini Utami dan Alex sudah berada di dalam mobil Alex. Utami berusaha keluar tapi Alex memintanya untuk tenang dan tetap berada di mobil. "Utami... tolong tenang dulu, aku nggak akan ngapa - ngapain kamu, aku hanya ingin bertanya kepadamu?" Ucap Alex. "Mau bertanya apa lagi sih pak? Kita sudah nggak punya urusan lagi, saya nggak mau berhubungan dengan anda, anda sudah menodai saya, dan saya juga pernah minta tanggung jawab anda, tapi anda menolak mentah - mentah permohonan saya," Tutur Utami. "Oke, aku minta maaf... karena aku sudah menodai mu, saat ini aku cuma mau bertanya, kamu lagi hamil ya? Ini anak siapa?" Tanya Alex. Utami sedikit gugup karena belum sempat memikirkan jawaban apa yang akan di berinya, apabila dia bertemu dengan Alex. "Ehm... i-iya saya sedang
"Sayang... aku udah jadi istri sah mu, apakah kita bisa, ehm... maksudku, apa kakimu masih sakit?" Erina ragu - ragu untuk mengatakan bahwa dia meminta hak nya sebagai seorang istri. "Ehm... sayang, apakah bisa kamu menungguku sebentar sampai kakiku bisa di gerakkan lagi?" Tanya Arthur yang mengerti kemana arah pembicaraan Erina. "Apa nggak ada cara lain sayang? mungkin aku bisa di atas dan kamu di bawah, hehe..."Ujar Erina yang sedikit malu. Arthur merasa tak enak hati kepada Erina, karena Erina hanya meminta hak nya sebagai istri. "Baiklah sayang, akan aku coba ya, untuk saat ini sepertinya kamu yang lebih aktif, kamu yang harus lebih gesit di banding aku," Ujar Arthur tersenyum dan Erina pun terlihat berbinar - binar karena Arthur mengabulkan keinginannya. Sebelum melaksanakan akad nikah, Arthur sudah keluar dari rumah sakit, dokter juga sudah mengizinkan Arthur untuk berobat jalan saja dan tetap rutin mem







