Share

Kalah Sebelum Perang

"Maaf!" lirih Anggi dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

"Maaf, A. Maaf karena aku udah bikin Aa Za sakit," lirih Anggi memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

"Ya Allah, Anggi. Kamu kenapa nangis? Maafin aku yang ngga sengaja bentak kamu," ucap Zafran.

Ia turun dengan memegang tiang infus. Ia berjalan dan berlutut di kaki Anggi, yang sedang duduk di tepi ranjang pasien, dengan posisi kaki yang menggelantung ke bawah.

"Maaf!" Anggi masih bergumam mengucapkan kata maaf.

"Maaf buat apa? Aku mohon jangan seperti ini. Bukankah aku baik-baik saja. Kecelakaan kemarin hanya kecelakaan biasa. Lihat saja! Aku hanya mengalami lecet-lecet di bagian wajah, Tangi, dan kakiku. Selebihnya, aku baik-baik saja," kata Zafran mengatakan kenyataannya. Bukan hanya ingin menenangkan Anggi semata.

Anggi masih saja menunduk tidak menghiraukan ucapan Zafran. Hanya suara isakkan saja yang terdengar di telinga laki-laki itu. Ia menatap ke atas tepat di bawah wajah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status