Share

Menyesakkan Dada

"Prita mana, yah? Ko tumben banget, sih, di halte ngga ada?" batin Firas bertanya-tanya.

Kalau saja waktu itu mereka tidak bertengkar. Dan jika setelah bertengkar Firas tidak melupakan ponsel baru Prita. Mungkin saat ini, ia bisa menghubungi istri kecilnya. Meskipun mungkin nanti Pak Irsyad yang akan menjawabnya. Namun setidaknya, ia tidak akan kebingungan menunggu Prita.

"Apa aku tanya Anggi aja? Mungkin sekarang Prita lagi sama Anggi. Yah, aku telpon Anggi aja buat nanya Prita."

[Anggi, kamu lagi sama Prita ngga?]

[Ngga, Om. Bukannya Prita udah pulang duluan Om Firas yang jemput?]

[Ini aku lagi di depan sekolah nunggu Prita. Aku pikir dia lagi sama kamu.]

[Loh, ngga Om Prita ngga sama aku. Tadi pas bel pulang aku ke toilet sebentar. Pas aku balik lagi, Prita udah ngga ada. Karena aku pikir dia udah pulang duluan. Jadi aku langsung pulang naik angkot.]

[Trus di mana Prita sekarang?]

[Coba Om Firas cari Prita ke dalam sekolah.]

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status