Share

Bab 3

Sekretaris Pete terlihat berjalan bersama seorang gadis, memasuki gedung perkantoran salah satu milik Hamzah Grup, yaitu tempat yang menjadi kantor tuan muda Reynold.

Dengan yakin sekretaris Pete meminta gadis itu untuk masuk ke ruangan tuan muda Reynold.

Reynold terlihat mengamati gadis itu dengan seksama.

Gadis itu adalah gadis pertama yang dibawa oleh sekretaris Pete di masa pencarian gadis perawan selama lima puluh hari.

Gadis lugu dengan penampilan apa adanya. Dari gaya berpakaiannya, sepertinya sekretaris Pete menemukan gadis itu di pinggiran kota.

Cukup lama Reynold mengamati gadis yang berusia sekitar sembilan belas tahun itu.

Reynold mengamati setiap detail yang ada pada gadis itu.

"Kau yakin masih perawan?" tanya Reynold menelisik.

Gadis muda itu mengangguk namun terlihat sedikit ragu.

Mendengar Reynold mulai berbicara, sekretaris Pete terlihat berjalan keluar,  memberikan ruang pribadi kepada Reynold, supaya lebih bisa menilai apakah gadis yang dibawanya adalah gadis perawan yang Reynold cari.

"Kau yakin?" tanya Reynold menelisik.

Gadis itu kembali mengangguk pelan.

"Sekarang, coba lepas semua pakaianmu dan mendekatlah," ucap Reynold.

Mendengar hal itu, dengan ragu gadis muda yang diketahui bernama Anna itu mulai melepas bajunya satu per satu.

Dia terlihat ragu-ragu, namun tetap menuruti apa yang diperintahkan kepadanya.

"Kemarilah," ucap Reynold seraya mengayunkan tangannya sebagai isyarat meminta gadis itu untuk mendekat.

Gadis itu mulai berjalan mendekat ke arah Reynold, pria tampan dengan setelan jas yang menawan.

Sisiran rambutnya begitu rapi dan berkilap, wangi aroma tubuhnya terkesan mewah, membuat setiap orang yang mencium aroma tubuhnya akan terpesona, siapapun yang melihatnya tidak akan mampu menolak apa yang menjadi kehendaknya, karna dialah sang kasanova.

Gadis muda itu mendekat perlahan hingga akhirnya sudah berada tepat di depan meja kerja Reynold.

"Mendekatlah," pinta Reynold.

Mendengar itu, sang gadis muda mulai melangkahkan kaki ke samping, melewati meja kerja dan akhirnya berdiri tepat di samping Reynold.

Gadis itu hanya memakai celana dalam dan bra yang terlihat sedikit kumal, tidak nampak seksi atau bahkan menarik, karna bentuk tubuhnya sangat biasa.

"Lepaskan penutup dadamu," pinta Reynold.

Gadis muda itu sempat menatap Reynold beberapa waktu, sebelum akhirnya menuruti apa yang Reynold perintahkan.

Sekarang, dia terlihat bertelanjang dada, memperlihatkan ukuran dadanya yang tidak terlalu besar.

Reynold mulai mendekat ke arah gadis itu, dengan cepat menyentuh dada tak berisi itu.

"Kau yakin masih perawan?" tanya Reynold. Gadis itu kembali mengangguk.

Reynold kembali terlihat mengelus lembut dada gadis muda itu. Tidak ada perlawanan, gadis muda itu terlihat menerima perlakuan Reynold.

Melihat itu, Reynold semakin berani, dia memainkan tangannya dengan begitu trampil. Dia meremas dada ranum dan kecil itu, tidak ada yang istimewa, ukurannya biasa dan tidak terlalu menggairahkan untuk sang casanova.

"Sekarang kau sudah tidak perawan," bisik Reynold tepat di sebelah telinga gadis muda itu, yang terlihat menikmati remasan pelan di dadanya.

"Kau ingin lebih? Berbaringlah, aku akan memetik bungamu," ucap Reynold sembari menjilat telinga kiri gadis muda itu.

Ada ketakutan mulai tergambar di wajah gadis muda itu. Dia melangkah mundur, berusaha menghindari Reynold.

"Keluar dari ruanganku!" teriak Reynold, disusul dengan langkah kaki penuh ketakutan dari gadis muda itu.

Rupanya sedari tadi Reynold berusaha memberi ujian kecil, melihat apakah gadis muda itu benar benar masih perawan seutuhnya atau bukan.

Dengan pengalaman yang panjang, tentu itu adalah hal yang sangat mudah bagi Reynold.

"Sekretaris Pete!" teriak Reynold memanggil sekretaris Pete yang sedari tadi berdiri di balik pintu ruang kantornya.

"Iya tuan muda," ucap sekretaris Pete gugup.

"Dari mana kau dapat penipu seperti itu, jangan kau ulangi kesalahan yang sama," ucap Reynold dengan nada yang cukup tinggi.

"Baik tuan muda. Keluarganya meyakinkan jika gadis itu masih perawan seutuhnya. Bagaimana tuan muda bisa tau jika dia bukan perawan yang tuan cari?" tanya sekretaris Pete menelisik ingin tau.

Mendengar pertanyaan itu, Reynold tertawa sejadi jadinya.

"Sekteraris Pete, itu mudah saja, dia tidak menolak sedikitpun ketika aku memintanya membuka pakaian, bahkan menyentuh dadanya. Itu bukan pengalaman pertamanya, dia sudah sering melakukan hal itu," ucap Reynold memberi penjelasan.

Jelas, tidak ada yang lebih faham mengenai seluk beluk wanita melebihi sang casanova ini. Pengalamannya sungguh tiada tanding. Dia bisa tidur dengan gadis manapun sesuka hati, tidak ada penolakan, bahkan sebagian gadis menyerahkan tubuhnya dengan cuma cuma.

"Cari yang lebih baik," perintah Reynold kepada sekretaris Pete.

"Baik tuan muda, saya akan berusaha."

Hari hari sekretaris Pete diisi dengan masa pencarian sang perawan. Banyak tempat yang didatanginya hanya untuk mencari perawan seutuhnya yang menjadi syarat mendasar dalam pencarian calon istri sang pewaris tunggal.

Sebelum lima puluh hari, dan itu sangat singkat sekali.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Happy Love
penasaran sih, aku semangat baca tuntas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status