Share

2. Sentuhan Panas

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Tama pun memutuskan untuk mematikan laptopnya lantas membereskan beberapa berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Bersiap untuk pulang. Lelaki berusia 47 tahun itu sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan bekerja sejak lima tahun terakhir karena pekerjaan bisa mengalihkan pikirannya dari bayang-banyang kisah masa lalunya yang kelam bersama sang istri.

"Selamat malam, Pak."

"Malam." Tama mengangguk penuh wibawa pada seorang petugas keamanan yang bertemu dengannya di loby. Dia tiba-tiba berhenti melangkah karena ponselnya yang berada di dalam saku celana bergetar.

Helaan napas panjang sontak lolos dari bibirnya setelah membaca pesan dari putra semata wayangnya. Tanpa menunggu waktu lama dia pun mengirim pesan balasan pada sang anak untuk memberi tahu kalau malam ini dia tidak pulang ke rumah.

Malam ini, dan seperti malam-malam sebelumnya Tama akan pulang ke apartemen Dara. Entah pesona apa yang dimiliki gadis pemilik mata berwarna caramell itu hingga membuatnya tergila-gila.

Saat itu, dia menemukan Dara meringkuk kedinginan di depan sebuah toko seperti anak kucing yang kehilangan induknya. Merasa iba dia pun memberi gadis itu makan dan beberapa lembar uang. Namun, perasaan iba yang dia rasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa ingin melindungi dan memiliki. Dia akhirnya  menjadikan Dara sebagai kekasih gelapnya.

Tama tidak pernah menyangka akan menjalin hubungan dengan seorang gadis yang berusia sama dengan putranya. Dia tidak peduli jika sang kekasih masih remaja. Dia bahkan tidak peduli dicap pedofil karena menyukai gadis yang berusia sama dengan putranya. Dia juga tidak peduli kalau ada seorang wanita yang tersakiti hatinya akibat perselingkuhan yang dia lakukan dengan Dara

Wanita itu adalah Hana. Istri sah yang telah memberinya seorang putra yang sangat tampan.

Tama sepenuhnya menyadari jika yang dilakukannya ini salah. Namun, dia tidak mempunyai pilihan lain karena ingin menyembuhkan sakit hatinya akibat perbuatan yang Hana lakukan lima tahun lalu.

Tidak banyak orang yang tahu kalau dia menyimpan luka yang begitu dalam di hatinya akibat perselingkuhan yang dilakukan oleh Hana. Tama begitu sabar dan pintar menyembunyikan aib istrinya. Terutama dari sang anak karena dia tidak ingin buah hatinya itu tahu bagaimana kelakukan buruk ibunya. Karena alasan itulah Tama selalu berusaha terlihat baik-baik saja, terutama di depan anaknya.

***

Malam ini jalanan ramai lancar. Tama mengendarai Audy R8 miliknya sedikit kencang membelah jalanan ibu kota menuju apartemen Dara. Kekasihnya yang cantik itu ternyata sudah tidur ketika dia datang.

Dara tidur sangat lelap karena merasa lelah setelah bekerja paruh waktu sepulang kuliah. Tama tanpa sadar tersenyum melihatnya. Pelan dia mendekat, lantas mengusap puncak kepala Dara dengan penuh sayang dan mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir gadis itu.

"Mmh ...." Dara menggeliat pelan karena merasa tidurnya terganggu, membuat gaun tidur berwarna merah yang dipakainya tersingkap ke atas, memperlihatkan kedua pahanya yang mulus.

Tama tanpa sadar menelan ludah, darah di dalam tubuhnya pun seketika berdesir. Kedua mata tajamnya menelusuri lekuk tubuh Dara yang terlihat begitu seksi dalam balutan gaun tidur tipis berwarna merah bertali spagety. Dada dan bokong gadis itu terlihat begitu bulat dan padat. Membuat tangannya mendadak terasa sangat gatal dan dia ngin sekali meremas dua buah gundukan kenyal milik Dara.

Tama mengerang tertahan, miliknya yang berada di balik celana dalam sontak mengeras karena Dara selalu berhasil membangkitkan gairahnya. Sebagai lelaki normal dia selalu mempunyai keinginan untuk menerkam Dara, lalu mengungkung tubuh mungil itu di bawah tubuhnya dan berbagi kehangatan bersama hingga pagi menjelang. Rasanya pasti sangat menyenangkan.

Tangan Tama perlahan bergerak, menaikkan gaun tidur Dara hingga sebatas perut.

Bagai singa buas yang mendapatkan mangsa, Tama pun mendekat lalu menghirup aroma vanilla yang menguar dari tubuh Dara. Aroma yang menenangkan sekaligus membuatnya semakin bergairah.

"Mmh ...." Dara kembali menggeliat, dan entah kenapa gadis itu malah merenggangkan kedua kakinya lebar-lebar.

Tama tersenyum puas melihatnya, karena nafsu yang begitu membuncah dia kembali mendekat dan mengecup bagian paling sensitif di tubuh Dara.

Desahan halus tiba-tiba lolos dari bibir mungil Dara. Tama pun segera menghentikan aksinya karena takut Dara terbangun, tapi tidak lama terdengar dengkuran halus yang keluar dari bibir gadis itu.

Dara ternyata kembali tidur. Gadis itu benar-benar terlihat menggemaskan di matanya. Dia seolah-olah menemukan mainan lucu di dalam diri Dara.

Dia pun kembali mengecup setiap jengkal tubuh Dara setelah memastikan kalau gadis itu sudah kembali terlelap. Tidak ada satu bagian pun dari tubuh Dara yang terlewat oleh cumbuannya.

Kaki Dara bergerak gelisah, napasnya pun mulai terdengar memburu. Tama tersenyum senang karena Dara akhirnya terangsang. Tanpa menunggu waktu lama dia pun segera melepas pakaiannya lalu menjatuhkan diri di atas tubuh gadis itu.

***

Komen (1)
goodnovel comment avatar
꧁🌹ɬཞıąʂ℘ıŋą 🌹࿐꧂
masih nyimak, tentang keynan, Dara, dan Tama.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status