Share

2. Sentuhan Panas

Penulis: Aeris Park
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-02 20:11:01

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Tama pun memutuskan untuk mematikan laptopnya lantas membereskan beberapa berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Bersiap untuk pulang. Lelaki berusia 47 tahun itu sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan bekerja sejak lima tahun terakhir karena pekerjaan bisa mengalihkan pikirannya dari bayang-banyang kisah masa lalunya yang kelam bersama sang istri.

"Selamat malam, Pak."

"Malam." Tama mengangguk penuh wibawa pada seorang petugas keamanan yang bertemu dengannya di loby. Dia tiba-tiba berhenti melangkah karena ponselnya yang berada di dalam saku celana bergetar.

Helaan napas panjang sontak lolos dari bibirnya setelah membaca pesan dari putra semata wayangnya. Tanpa menunggu waktu lama dia pun mengirim pesan balasan pada sang anak untuk memberi tahu kalau malam ini dia tidak pulang ke rumah.

Malam ini, dan seperti malam-malam sebelumnya Tama akan pulang ke apartemen Dara. Entah pesona apa yang dimiliki gadis pemilik mata berwarna caramell itu hingga membuatnya tergila-gila.

Saat itu, dia menemukan Dara meringkuk kedinginan di depan sebuah toko seperti anak kucing yang kehilangan induknya. Merasa iba dia pun memberi gadis itu makan dan beberapa lembar uang. Namun, perasaan iba yang dia rasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa ingin melindungi dan memiliki. Dia akhirnya  menjadikan Dara sebagai kekasih gelapnya.

Tama tidak pernah menyangka akan menjalin hubungan dengan seorang gadis yang berusia sama dengan putranya. Dia tidak peduli jika sang kekasih masih remaja. Dia bahkan tidak peduli dicap pedofil karena menyukai gadis yang berusia sama dengan putranya. Dia juga tidak peduli kalau ada seorang wanita yang tersakiti hatinya akibat perselingkuhan yang dia lakukan dengan Dara

Wanita itu adalah Hana. Istri sah yang telah memberinya seorang putra yang sangat tampan.

Tama sepenuhnya menyadari jika yang dilakukannya ini salah. Namun, dia tidak mempunyai pilihan lain karena ingin menyembuhkan sakit hatinya akibat perbuatan yang Hana lakukan lima tahun lalu.

Tidak banyak orang yang tahu kalau dia menyimpan luka yang begitu dalam di hatinya akibat perselingkuhan yang dilakukan oleh Hana. Tama begitu sabar dan pintar menyembunyikan aib istrinya. Terutama dari sang anak karena dia tidak ingin buah hatinya itu tahu bagaimana kelakukan buruk ibunya. Karena alasan itulah Tama selalu berusaha terlihat baik-baik saja, terutama di depan anaknya.

***

Malam ini jalanan ramai lancar. Tama mengendarai Audy R8 miliknya sedikit kencang membelah jalanan ibu kota menuju apartemen Dara. Kekasihnya yang cantik itu ternyata sudah tidur ketika dia datang.

Dara tidur sangat lelap karena merasa lelah setelah bekerja paruh waktu sepulang kuliah. Tama tanpa sadar tersenyum melihatnya. Pelan dia mendekat, lantas mengusap puncak kepala Dara dengan penuh sayang dan mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir gadis itu.

"Mmh ...." Dara menggeliat pelan karena merasa tidurnya terganggu, membuat gaun tidur berwarna merah yang dipakainya tersingkap ke atas, memperlihatkan kedua pahanya yang mulus.

Tama tanpa sadar menelan ludah, darah di dalam tubuhnya pun seketika berdesir. Kedua mata tajamnya menelusuri lekuk tubuh Dara yang terlihat begitu seksi dalam balutan gaun tidur tipis berwarna merah bertali spagety. Dada dan bokong gadis itu terlihat begitu bulat dan padat. Membuat tangannya mendadak terasa sangat gatal dan dia ngin sekali meremas dua buah gundukan kenyal milik Dara.

Tama mengerang tertahan, miliknya yang berada di balik celana dalam sontak mengeras karena Dara selalu berhasil membangkitkan gairahnya. Sebagai lelaki normal dia selalu mempunyai keinginan untuk menerkam Dara, lalu mengungkung tubuh mungil itu di bawah tubuhnya dan berbagi kehangatan bersama hingga pagi menjelang. Rasanya pasti sangat menyenangkan.

Tangan Tama perlahan bergerak, menaikkan gaun tidur Dara hingga sebatas perut.

Bagai singa buas yang mendapatkan mangsa, Tama pun mendekat lalu menghirup aroma vanilla yang menguar dari tubuh Dara. Aroma yang menenangkan sekaligus membuatnya semakin bergairah.

"Mmh ...." Dara kembali menggeliat, dan entah kenapa gadis itu malah merenggangkan kedua kakinya lebar-lebar.

Tama tersenyum puas melihatnya, karena nafsu yang begitu membuncah dia kembali mendekat dan mengecup bagian paling sensitif di tubuh Dara.

Desahan halus tiba-tiba lolos dari bibir mungil Dara. Tama pun segera menghentikan aksinya karena takut Dara terbangun, tapi tidak lama terdengar dengkuran halus yang keluar dari bibir gadis itu.

Dara ternyata kembali tidur. Gadis itu benar-benar terlihat menggemaskan di matanya. Dia seolah-olah menemukan mainan lucu di dalam diri Dara.

Dia pun kembali mengecup setiap jengkal tubuh Dara setelah memastikan kalau gadis itu sudah kembali terlelap. Tidak ada satu bagian pun dari tubuh Dara yang terlewat oleh cumbuannya.

Kaki Dara bergerak gelisah, napasnya pun mulai terdengar memburu. Tama tersenyum senang karena Dara akhirnya terangsang. Tanpa menunggu waktu lama dia pun segera melepas pakaiannya lalu menjatuhkan diri di atas tubuh gadis itu.

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
꧁🌹ɬཞıąʂ℘ıŋą 🌹࿐꧂
masih nyimak, tentang keynan, Dara, dan Tama.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gadis Simpanan Ayahku   85. Ekstra Part 2

    Dara tertegun, sepasang mata caramell miliknya terpaku pada lelaki berkacama mata yang berjalan menghampirinya. Selama tiga puluh detik yang dia lakukan hanya diam sambil memandangi lelaki tersebut. Dara tidak pernah menyangka Dirga datang ke pernikahannya dan Keynan karena dia tidak mengundang lelaki itu demi menjaga perasaan suaminya. Dirga menarik napas dalam-dalam untuk mengurangi sesak yang menghimpit dadanya. Tangannya tanpa sadar menggenggam jemari wanita berkerudung merah muda yang menemaninya menghadiri resepsi pernikahan Dara dan Keynan dengan erat karena bagaimana pun juga Dara pernah mengisi ruang kosong di dalam hatinya. "Kamu baik-baik saja?" tanya Sabrina terdengar penuh perhatian. Dirga kembali menarik napas panjang lantas mengangguk samar. "Ya, aku baik-baik saja," jawabnya. Sabrina menatap Dirga dengan lekat. Sepertinya lelaki itu belum benar-benar bisa melupakan Dara dan berpura-pura terlihat tegar di depan banyak orang. "M-Mas Dirga ...?" Keynan memeluk pingga

  • Gadis Simpanan Ayahku   84. Ekstra Part 1

    "Kamu kan, sudah dapat kue sendiri, Ayes. Kue ini punya kakak.""Tapi Ayes masih mau kue lagi.""Kakak tidak akan memberikan kue ini padamu.""Dasar pelit!""Biarin."Kening Keynan berkerut dalam karena mendengar suara Ayes dan Keysha. Hari Minggu yang seharusnya dia gunakan untuk beristirahat sepertinya hanya akan menjadi angan-angan belaka karena Ayes dan Keysha sangat berisik. Mereka benar-benar mengganggu waktu istirahatnya.Keynan beranjak meninggalkan tempat tidurnya lantas menghampiri Ayes dan Keysha yang sedang memperebutkan sepotong kue brownies."Kenapa kalian berisik sekali?" tanya Keynan dengan wajah mengantuk karena dia baru bisa tidur jam satu semalam. Beberapa hari ini dia memang sengaja lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya karena lusa dia akan menikah dengan Dara."Ayes, ini, Pa. Udah punya kue sendiri tapi masih minta punya Keysha.""Ayes cuma minta sedikit, Dad. Tapi Keysha nggak mau ngasih. Dasar pelit!"Kedua mata Keysha sontak membulat mendengar ucapan Ayes bar

  • Gadis Simpanan Ayahku   83. Menjemput Bahagia [Ending]

    Keynan tampak begitu serius membaca berkas yang ada di tangannya padahal jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Semenjak satu minggu yang lalu lelaki itu memang sengaja menyibukkan diri dengan bekerja karena ingin mengalihkan pikirannya dari Dara dan Ayes.Namun, pekerjaan ternyata tidak berhasil membuatnya berhenti memikirkan Dara dan Ayes. Sehari begitu tiba di Indonesia, dia langsung menghubungi Dara untuk menanyakan kabar Ayes.Dara mengatakan kalau Ayes baik-baik saja. Namun, entah kenapa perasannya mengatakan kalau Dara sedang membohonginya. Sebagai seorang ayah yang memiliki ikatan darah dan batin dengan Ayes, dia seolah-olah bisa merasakan kalau Ayes sedang bersedih karena kepergiannya. Apa lagi dia tidak berpamitan pada Ayes."Kau belum pulang?"Keynan mengalihkan pandang dari berkas yang ada di tangannya sekilas agar bisa menatap Brian yang sedang berjalan menghampirinya."Kau sendiri kenapa masih di sini? Bukankah aku sudah memintamu untuk pulang dari tadi?""Aku tadi s

  • Gadis Simpanan Ayahku   82. Pelukan Terakhir

    Tidak ada yang membuka suara sejak lima belas menit yang lalu. Dara hanya diam sambil meremas kesepuluh jemari tangannya tanpa berani menatap Dirga yang duduk tepat di hadapannya. Dara sepenuhnya menyadari Dirga pasti marah dan kecewa karena dia tidak memberi tahu jika dia bertemu lagi dengan Keynan. Dirga kembali meneguk segelas air putih yang ada di tangannya. Amarah dan kekecewaan tergambar jelas di wajah tampannya. Dirga merasa sangat marah sekaligus kecewa karena Dara tidak memberi tahu jika Keynan datang. Sepupunya itu bahkan tinggal di apartemen calon istrinya. Entah apa yang sudah Dara dan Keynan lalukan selama mereka tinggal bersama. Membayangkannya saja sudah membuat dadanya terasa sesak. Apakah ada hal yang lebih menyakitkan lagi dari pada ini? "Sudah berapa lama?" "Maksud, Mas?" Dara malah balik bertanya karena tidak mengerti dengan maksud Dirga. Dirga melirik Keynan dan Ayes yang sedang asyik bermain ular tangga di ruang tengah. Melihat mereka yang begitu dekat, memb

  • Gadis Simpanan Ayahku   81. Relation Shit!

    "Bagaimana undangan ini, Nona?"Dara menatap undangan yang terdapat bibit tanaman pada kertasnya. Kertas undangan tersebut akan tumbuh dan berbunga sangat indah jika diberi air lalu ditanam. Selain itu di dalam undangan tersebut tertulis doa agar rumah tangga calon memperlai pengantin berjalan harmonis.Namun, menurut Dara undangan tersebut terlalu rumit dan harganya lumayan menguras kantong."Apa ada contoh undangan lain?""Sebentar, Nona." Wanita berambut pirang yang duduk di depan Dara mencari beberapa contoh desain undangannya untuk direkomendasikan pada Dara."Bagaimana dengan yang ini, Nona?" Wanita itu menunjukkan contoh udangan pilihannya pada Dara. Sebuah undangan dress code yang dilengkapi dengan aksesoris seperti pita atau bros yang bisa digunakan tamu undangan saat menghadiri resepsi pernikahannya dengan Dirga."Undangan ini cukup populer dikalangan calon pengantin akhir-akhir ini. Apa Anda tertarik dengan undangan ini?""Em ...." Kedua alis Dara tampak menyatu jika dia se

  • Gadis Simpanan Ayahku   80. Malam Terindah

    Dara hanya diam. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibirnya meskipun di kepalanya tersimpan berbagai pertanyaan untuk Keynan. Selama tiga puluh menit yang dia lakukan hanya diam sambil mengusap keringat dingin yang membasahi tubuh Keynan. Enam tahun lebih dia mengenal Keynan, dan baru pertama kali ini dia melihat lelaki itu mengerang kesakitan hingga nyaris pingsan. Obat yang dia temukan beberapa hari lalu ternyata milik Keynan. Setelah mencari tahu lewat internet, akhirnya dia tahu kalau obat tersebut adalah aspirin. Obat bagi penderita penyakit jantung. Kenapa Keynan minum aspirin? Apakah lelaki itu menderita penyakit jantung? Keynan melirik Dara lewat ekor matanya. Dia yakin sekali Dara pasti ingin menanyakan banyak hal pada dirinya. Namun, Dara malah menahannya sampai kondisinya kembali membaik. Wanita itu sangat pengertian. Sepertinya dia harus menyiapkan jawaban yang tepat agar Dara tidak khawatir. "Key ...." "Ya?" "Apa aku boleh tanya sesuatu?" "Tentu saja, Dara.

  • Gadis Simpanan Ayahku   79. Tercabik-Cabik

    "Kamu sudah gila?" pekik Dara ketika menyadari kalau Keynan ingin tinggal bersamanya dan Ayes."Biaya sewa hotel sangat mahal, Dara. Karena itu aku memutuskan untuk tinggal bersama kalian."Dara memijit kepalanya yang tiba-tiba terasa penat. Wanita itu benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Keynan. Bagaimana mungkin Keynan ingin tinggal bersamanya dan Ayes padahal lelaki itu tahu kalau dia sebentar lagi akan menikah dengan Dirga.Apa Keynan sudah kehilangan akal?"Keynan, jangan gila!""Kamu sudah mengatakan itu dua kali. Terima kasih."Kedua tangan Dara mengepal kuat di sisi tubuhnya. Ucapan Keynan barusan membuatnya semakin geram karena lelaki itu menganggap remeh ucapannya."Keynan, dengar. Kamu memang ayah kandung Ayes, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya tinggal bersama kami. Lagi pula aku sebentar lagi akan—""Sstt ...." Dara sontak berhenti bicara karena Keynan menaruh jari telunjuk tepat di bibir."Aku tahu kalau kamu sebentar lagi akan menikah dengan kak Dirga. Ta

  • Gadis Simpanan Ayahku   78. Kepala Batu

    'Aku tahu karena Brian harus meng-handle semua pekerjaan Keynan.' Dara lupa kalau Shasa pernah memberi tahu kalau Brian menjadi sekertaris sekaligus orang kepercayaan Keynan. Sepertinya Brian terpaksa meng-handle semua pekerjaan Keynan karena lelaki itu sedang berada di Sidney sekarang. 'Aku benar-benar kesal dengan Keynan. Sejak dulu mantan kekasihmu itu suka sekali membuat Brian kerepotan,' gerutu Shasa seperti nenek-nenek. Dara tanpa sadar tersenyum karena yang Shasa katakan benar. Keynan memang egois dan keras kepala. Akan tetapi anehnya dia malah tertarik dengan lelaki itu. Ada satu hal istimewa di dalam diri Keynan yang bethasil membuat Dara jatuh cinta. Dan hal itu tidak dimiliki oleh Dirga meskipun lelaki itu sangat baik dan perhatian pada dirinya. Cinta memang rumit. 'Dara kamu masih di situ, kan?' Pertanyaan Shasa berusan membuat Dara tergagap. "Iya, Sha." Terdengar helaan napas panjang di seberang. 'Aku punya firasat buruk tentang hubunganmu dan kak Dirga.' "Maksud k

  • Gadis Simpanan Ayahku   77. Firasat

    "Mommy, jangan tata rambut Ayes seperti ini." Ayes selalu tidak suka jika Dara membelah rambutnya ke samping karena jidatnya yang agak sedikit lebar menjadi kelihatan. "Biar rapi, Ayes." Dara tidak menyerah menata rambut Ayes sesuai dengan keinginannya. Lagi pula Ayes harus tampil rapi ke sekolah. Ayes mengerucutkan bibir kesal. Menurutnya tatanan rambut yang Dara buat tidak cocok untuknya dan menurunkan sedikit kadar ketampanannya. "Nah, kalau begini kan, kelihatan tampan." Dara membetulkan dasi Ayes yang sedikit miring sebelum mengajak putra semata wayangnya itu sarapan. "Ayes, kenapa?" tanya Keynan heran karena melihat muka Ayes yang masam. "Bukan urusanmu." Dara menjawab ketus pertanyaan Keynan kemudian menyiapkan pancake untuk Ayes. Keynan menghela napas panjang, sepertinya Dara masih marah karena dia sudah mengecup bibir wanita itu sembarangan. "Anak ayah kenapa cemberut?" tanya Keynan terdengar penuh perhatian membuat telinga Dara mendadak terasa gatal. Apa lagi ketika me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status