Beranda / Romansa / Gadis Terakhir / Salah Memahami Sebuah Tatapan

Share

Salah Memahami Sebuah Tatapan

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 17:18:43

Ketika Aarav keluar dari kamar mandi, dia tidak menemukan Sifabella di atas ranjang seperti dia tinggalkan tadi.

Pria itu berpikir kalau mungkin Sifabella sudah bangun dan pergi keluar kamar.

Baguslah, mereka jadi tidak perlu terlibat canggung.

Pria itu masuk ke dalam walk in closet untuk berpakaian, stelan jas formal menjadi pilihannya hari ini karena akan diadakan acara serah terima jabatan dari opa Beni kepada dirinya.

Aroma harum masakan terendus indra penciuman Aarav begitu dia sampai di lantai satu.

Langkah Aarav refleks menuju ke dapur dan sampai di sana netranya bertemu dengan netra Sifabella yang baru selesai membuat sarapan pagi.

“Udah mau pergi?”

“Itu sarapan buat gue?”

Keduanya bertanya secara bersamaan.

“Iya.”

Dan menjawab secara bersamaan pula.

Ternyata mereka berdua tidak bisa menghindari canggung.

Sifabella meletakan dua piring berisi sarapan pagi di atas meja.

Dia pergi lagi ke dapur saat Aarav duduk di salah satu kursi meja makan, gadis itu kembali membawa dua mug
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
mulai deh bermunculan cewek" penggoda, duh Thor.. mendingan kemarin si aarav jgn nikah dulu deh sama Bella , kesian bgt istri nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gadis Terakhir   Membuat Mantan Cemburu

    “Malam Bu,” sapa pak Agung begitu Sifabella duduk di kursi penumpang belakang.“Malam Pak.” Sifabella menyahut pelan.Sudah berjam-jam Sifabella mematut diri di depan cermin tapi dia masih saja merasa tidak percaya diri.Padahal sering dugem tapi tiba-tiba Sifabela takut salah kostum.Juga dengan make up yang berulang kali diganti dengan berbagai tema sampai dia lelah sendiri.Ponsel yang dia genggam berbunyi, satu pesan masuk dari suami lucknutnya.Sifabella menggeser layar untuk membaca pesan masuk tersebut.Aarav : Bell, gue udah sampe. Gue tunggu depan pintu ya.Sifabella : Iya, aku udah jalan.Selang berapa lama pak Agung menghentikan laju kendaraannya pertanda kalau mereka telah sampai.Belum sempat Sifabella menarik handle pintu, benda tersebut sudah dibuka dari luar.“Waw! Totalitas sekali!” Aarav berseru memuji.Matanya berbinar tampak terpukau

  • Gadis Terakhir   Belum Move On

    Berhubung Sifabella belum mencintai Aarav, jadi dia mudah dibujuk dengan kartu kredit tanpa limit keluaran bank Amerika.Sifabella tidak peduli jika Aarav berpikir kalau dirinya matre.Mau menceraikannya pun silahkan, Sifabella tidak akan mempertahankan.Sifabella sudah mencoba menjadi istri yang baik tapi Aarav malah reuni di tempat dugem.Lucknut sekali memang suaminya itu.Dan sekarang Sifabella akan balas dendam dengan berfoya-foya menggunakan uang suaminya.Aarav memenuhi ucapannya tadi malam, menyiapkan driver dan mobil untuk Sifabella pergi ke Mall.“Kita langsung ke Mall, Bu?” Sang driver bertanya.Driver paruh baya berkewarganegaraan Indonesia itu sebenarnya driver khusus Aarav untuk operasional kantor tapi pria itu mengalah mengendarai mobil sendiri ke kantor agar drivernya bisa mengantar Sifabella belanja.“Iya, Pak!” Sifabella menjawab cepat.Dia sudah tidak saba

  • Gadis Terakhir   Aarav Masih Meyakini Sesuatu Yang Salah

    Selesai dengan urusan serah terima jabatan dan tour bertemu klien—Aarav menghubungi sahabat semasa kuliah.Dia dan Henry sepakat untuk bertemu di salah satu club malam langganan mereka dulu.Henry mengatakan kalau dia telah memesan meja VIP jadi Aarav langsung menuju ke area VIP menyebrangi lautan manusia yang tengah meliuk-liukan tubuhnya di lantai dansa.Naik ke lantai dua, Aarav menemukan Henry namun ternyata dia tidak sendiri karena ada Shawn, Robert, Britney, Abigail dan Alexa.Langkah Aarav memelan karena ragu, senyumnya pun pudar begitu sampai di meja para sahabatnya.Aarav menyalami Henry, Robert, Shawn dan Britney dengan pelukan masculin dan mendapat kecupan di pipi dari Britney.Mereka berempat adalah teman satu angkatan Aarav.“Aku bawa Abigail, dia mau ikut waktu tahu kamu akan datang.” Robert memberitahu. Robert adalah kakak dari Abigail.Aarav hanya tersenyum bersama anggukan menyapa Abigail.“Kamu masih ingat Alexa? Dia yang cintanya kamu tolak dulu padahal kalian pern

  • Gadis Terakhir   Salah Memahami Sebuah Tatapan

    Ketika Aarav keluar dari kamar mandi, dia tidak menemukan Sifabella di atas ranjang seperti dia tinggalkan tadi.Pria itu berpikir kalau mungkin Sifabella sudah bangun dan pergi keluar kamar.Baguslah, mereka jadi tidak perlu terlibat canggung.Pria itu masuk ke dalam walk in closet untuk berpakaian, stelan jas formal menjadi pilihannya hari ini karena akan diadakan acara serah terima jabatan dari opa Beni kepada dirinya.Aroma harum masakan terendus indra penciuman Aarav begitu dia sampai di lantai satu.Langkah Aarav refleks menuju ke dapur dan sampai di sana netranya bertemu dengan netra Sifabella yang baru selesai membuat sarapan pagi.“Udah mau pergi?” “Itu sarapan buat gue?” Keduanya bertanya secara bersamaan.“Iya.” Dan menjawab secara bersamaan pula.Ternyata mereka berdua tidak bisa menghindari canggung.Sifabella meletakan dua piring berisi sarapan pagi di atas meja.Dia pergi lagi ke dapur saat Aarav duduk di salah satu kursi meja makan, gadis itu kembali membawa dua mug

  • Gadis Terakhir   Menyesal

    “Maaashhh!” Sifabella terkejut bukan main sampai mengurai pagutan karena hanya dengan satu gerakan mudah, Aarav berhasil membuat Sifabella ada di atas pangkuan pria itu.Aarav mendongak, matanya menatap Sifabella sayu.Sedangkan kedua tangan Sifabella sudah berada di pundak Aarav.“Kiss me,” bisik Aarav meminta.Sifabella tampak ragu, dia menggigit bibir bagian bawahnya pelan dengan netra mereka yang saling terpaku.Tatapan Aarav yang penuh permohonan sekaligus penuh damba itu meluluhkan hati Sifabella.Dia akhirnya menundukan kepala mempertemukan bibir mereka kembali.Kali ini terdapat rasa asing di setiap decapannya, menyenangkan yang memaksa mereka tidak ingin berhenti.Sementara itu tangan Aarav berhasil masuk ke dalam kaos Sifabella, merayap seringan bulu kemudian meremat pelan bagian menyembul di dadanya.“Emmmh ….” Tanpa sadar Sifabella mendesah sampai mengurai pagutan.Kesempatan itu Aarav gunakan untuk membawa kaos Sifabella melewati kepalanya sehingga sekarang dia bisa melih

  • Gadis Terakhir   Pulang Dalam Keadaan Mabuk

    Ting …Tong … Suara bell pintu rumah yang nyaring di dini hari membuat Sifabella terhenyak.Dia meringis saat merasakan tangannya yang dijadikan bantal ketika ketiduran di sofa ruang tamu terasa pegal luar biasa.Ting …Tong …Di luar sana bell masih berbunyi semakin tidak sabaran.Sifabella berdecak kesal, dalam benaknya menerka kalau makhluk yang sedang menekan bell itu adalah Aarav-suaminya yang pergi begitu saja setelah mereka belanja keperluan rumah tangga.Sifabella sudah bersiap akan menonjok wajah tampan suaminya itu begitu dia membuka pintu.“Hallo!” sapa pria blasteran yang masih tampan di usia matangnya.“P-Pak Gio!” sapa Sifabella terbata.“Kamu kenal saya?” Uncle Gio balas bertanya.“Saya bekerja untuk bu … eh, oma Aneu.” “Oh iya, saya lupa … terlalu banyak pegawai ibu saya dan di mata saya wajah kalian sama.” Uncle Gio mengakhiri kalimatnya dengan tawa.Pandangan Sifabella kemudian mengarah pada pria yang berdiri di samping uncle Gio.Pria itu tampak mabuk berat dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status