Accueil / Romansa / Gadis Terakhir / Tidak Mendapat Restu

Share

Tidak Mendapat Restu

Auteur: Erna Azura
last update Dernière mise à jour: 2025-05-30 14:42:54

“Kamu kenapa enggak bilang kalau calon suami kamu anak Konglomerat? Kamu mau mempermalukan kami?”

Sifabella hanya bisa duduk manis menatap ibu tirinya yang mondar-mandir mengungkapkan kekesalan.

Beberapa saat lalu papap Heru dan mama Lisa diantar Ridha datang ke apartemen Sifabella menuntut penjelasan.

Ridha-kakak tirinya Sifabella memang mengetahui di mana apartemen Sifabella karena mereka pernah tidak sengaja bertemu di loby.

Saat itu Ridha sedang bersama seorang pria keluar dari lift sedangkan Sifabella baru pulang bekerja.

“Mempermalukan gimana, Tante?” Sifabella bertanya dengan nada suara dibuat setenang mungkin.

“Kalau kamu bilang jauh-jauh hari mau menikah, kami bisa menabung dan mempersiapkan semuanya.”

Yang tentu saja diucapkan Lisa sebagai sebuah kebohongan karena sebenarnya dia hanya ingin memanfaatkan momen pernikahan Sifabella untuk kepentingannya sendiri.

Sifabella mendengkus geli membuat papap Heru melirik memperingati dan dia menurut sebagai rasa terimakasih karena p
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Gadis Terakhir   Membahas Malam Pertama

    “Maaaas, itu ada Bella nyariin!” Mommy berteriak dari lantai bawah.Tapi tidak ada tanda-tanda Aarav merespon panggilannya.“Sebentar ya, Bel … Mommy telepon dulu,” kata Mommy sembari menempelkan ponsel ke telinga.“Duuh … ini anak kalau udah tidur kaya beruang, susah dibangunin.” Mommy bersungut-sungut karena Aarav tidak menjawab panggilan teleponnya.“Ya udah Mom … nanti Bella telepon aja dari apartemen,” kata Sifabella yang tidak ingin merepotkan mommy.“Bukan apa-apa, dia tidur dari sore sampe lewat magrib … pokoknya dia harus bangun.” Mommy kesal sekali.Semenjak Aarav menganggur menunggu keberangkatannya ke Sydney, pola hidupnya jadi tidak jelas.Hampir setiap hari begadang, main PS atau clubbing membuat mommy jengah.“Kalau gitu Bella bangunin aja, naik aja ke kamarnya.” Daddy memberi ide.“Ah … enggak, Dad … enggak enak.” Sifabella menolak secara halus.“Iya bener kata daddy, kamu langsung ke atas aja.” Mommy mendorong pundak Sifabella menuju anak tangga.“Kamarnya paling ujun

  • Gadis Terakhir   Tidak Rugi Apapun

    Ponsel yang Aarav letakan di sofa di samping dia duduk bergetar panjang membuat pria itu mengalihkan pandangan dari layar televisi.Lidahnya berdecak kesal lantaran hanya sepersekian detik saja dia menoleh, game PlayStation yang sedang dia mainkan jadi kalah.Aarav menyimpan stick PS dan menggantinya dengan alat komunikasi canggih yang tidak berhenti bergetar itu.Jempolnya segera saja bergerak menggeser tombol hijau karena ternyata sang calon ayah mertua yang tengah menghubunginya.Bibir Aarav tersenyum sebelum menjawab panggilan tersebut karena sudah bisa menebak kalau ini akan terjadi.“Selamat siang Pak Heru.” Aarav menjawab panggilan tersebut dengan nada riang gembira, pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi antara Sifabella dengan papapnya.“Siang Nak Aarav ….” “Ada yang bisa saya bantu, Pak?” Heru tertawa kering diikuti suara bisikan seorang wanita yang tidak jelas seperti sedang mendikte beliau dan Aarav yakin kalau suara wanita itu adalah Lisa-ibu tirinya Sifabella.“Ja

  • Gadis Terakhir   Nasihat Menjerumuskan

    “Tadi papap bilang enggak akan merestui kita, Mas … aku udah ngecewain mommy sama oma hiks … hiks … hiks ….”Aarav mengulurkan tangan di sepanjang pundak Sifabella, mengusap lembut lengan bagian atas sang gadis bermaksud menenangkan tapi entah apa yang merasuki pria itu sampai berani menarik pundak Sifabella lalu memeluknya.Tangis Sifabella sontak berhenti, tubuhnya menegang saat sisi wajahnya menempel di dada Aarav.Dia bisa mencium aroma masculin dari parfum yang disemprotkan di dada pria itu.Sifabella yakin kalau Aarav juga terkejut dengan tindakan impulsifnya karena merasakan tubuh pria itu jiga kaku.Beberapa saat Sifabella berada dalam pelukan Aarav sampai akhirnya terpaksa dia harus menghentikan momen romantis ini karena pinggangnya pegal.Sifabella menjauhkan wajahnya, menegakan punggung lantas bangkit dari sofa pergi ke pantry mengambil minuman dingin dari kulkas.Sedangkan Aarav menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia jadi salah tingkah.“Bisa-bisanya gue meluk si Cinde

  • Gadis Terakhir   Tidak Mendapat Restu

    “Kamu kenapa enggak bilang kalau calon suami kamu anak Konglomerat? Kamu mau mempermalukan kami?” Sifabella hanya bisa duduk manis menatap ibu tirinya yang mondar-mandir mengungkapkan kekesalan.Beberapa saat lalu papap Heru dan mama Lisa diantar Ridha datang ke apartemen Sifabella menuntut penjelasan.Ridha-kakak tirinya Sifabella memang mengetahui di mana apartemen Sifabella karena mereka pernah tidak sengaja bertemu di loby.Saat itu Ridha sedang bersama seorang pria keluar dari lift sedangkan Sifabella baru pulang bekerja.“Mempermalukan gimana, Tante?” Sifabella bertanya dengan nada suara dibuat setenang mungkin.“Kalau kamu bilang jauh-jauh hari mau menikah, kami bisa menabung dan mempersiapkan semuanya.” Yang tentu saja diucapkan Lisa sebagai sebuah kebohongan karena sebenarnya dia hanya ingin memanfaatkan momen pernikahan Sifabella untuk kepentingannya sendiri.Sifabella mendengkus geli membuat papap Heru melirik memperingati dan dia menurut sebagai rasa terimakasih karena p

  • Gadis Terakhir   Kakak Tiri

    Setelah kedua belah keluarga memperkenalkan anggota keluarga masing-masing, Aarav diminta menyematkan cincin di jari manis Sifabella.Bukan cincin pernikahan mereka tapi cincin pertunangan saat daddy Akbi melamar mommy Bee.Mommy dan Daddy tampak senang sekali begitu juga oma Aneu yang ekspresi wajahnya terlihat lega.Mungkin beliau merasa kalau tugasnya menjodohkan Aarav telah selesai.Yang membuat Sifabella heran adalah Aarav menjadi sangat pendiam, dia tidak banyak bicara dan semenjak bertemu tidak menyapa padahal duduk di samping Sifabella.Tapi Sifabella tidak ingin peduli, dia juga mengabaikan Aarav.Makan malam mulai dihidangkan, mereka semua bersantap sambil membahas perihal pernikahan Sifabella dan Aarav.“Jadi nanti setelah menikah, Bella akan dibawa Aarav ke Sydney … Aarav akan membantu kakeknya mengelola perusahaan kami di sana,” kata Daddy menyela pembicaraan sebelumnya.“Oh begitu?” Papap menatap Sifabella dengan sorot sendu, beliau sampai menghentikan pergerakan rahangn

  • Gadis Terakhir   Lamaran

    Sifabella tidak terlalu bersemangat pergi ke acara lamarannya sendiri.Selain dia tidak mencintai pria yang akan menikahinya, Sifabella juga sudah bisa menduga kalau papap dan mama Lisa hanya akan mempermalukannya di depan keluarga Marthadidjaya.Jika bukan karena permintaan oma Aneu, Sifabella tidak mau menikah secepat ini.Masih ada mulut ibu tiri dan kedua kakak tirinya yang ingin Sifabella beli.“Dah lah, Bel … lo harusnya bersyukur dijodohin sama anak Sultan … ini tuh suatu pencapaian besar buat lo, gue yakin setelah nyokap tiri dan kedua kakak tiri lo ketemu sama keluarga calon suami lo—langsung pengsan mereka.” Rossa berceloteh sambil mendandani Sifabella yang sampai malas berdandan untuk acaranya sendiri.Sifabella sudah menceritakan semua keresahannya kepada Rossa jadi Rossa berusaha menghibur sahabatnya.Hembusan napas kasar entah sudah berapa kali Sifabella keluarkan hari ini.“Lo ngerti enggak sih, Ca … gue curiga mommynya mas Aarav mau ngabulin semua keinginan papap sama

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status