Share

Gadis pujaan hati tuan presdir
Gadis pujaan hati tuan presdir
Penulis: Pena khayalan

Bab.1 pertemuan

Seorang pria muda bersama seorang gadis baru keluar dari bar tempat hiburan malam seorang wanita yang sedang bersandar di mobil bergegas menghampiri.

"Ngapain kamu ada di sini?"gadis yang berjalan bersama pemuda itu bertanya dengan nadanya yang ketus.

"Bukan urusanmu!"jawab gadis yang tadi menghampiri mereka.

"Huh."gadis itu lalu menyibakan rambutnya ke belakang dan terseyum meremehkan.

Sementara pria muda itu tersenyum simpul melihat kedua gadis itu, ia membuka pintu mobil dan masuk, begitu juga kedua gadis itu pun masuk dan duduk di kursi belakang.

Pria muda yang fokus menyetir, merasa tidak nyaman dengan kedua gadis itu.

Dia mengerem mobil mendadak dan berkata.

"Turun sekarang juga!"katanya tegas.

Kedua gadis itu tampak kesal kemudian keluar dan meninggalkan pintu mobil yang masih terbuka.

Gea yang tengah berjalan mencari target melihat kesempatan bagus, tak ingin menyia-yiakan peluang.

Setelah kedua gadis itu pergi gea masuk dari belakang karena kesal keduanya pergi meninggalkan pintu mobil masih terbuka.

"Serahkan barang berharga sekarang."Gea langsung mengunci leher pemuda itu dengan tangannya.

Bukannya takut pemuda itu malah tersenyum.

"Cepat berikan aku!"kata Gea mengeraskan suaranya.

Pemuda itu memberikan dompetnya dan Gea mengambilnya lalu membuka dompet itu teryata kosong tidak ada isinya, Gea melemparkan dompet yang kosong ke bawah kaki si pemuda yang di perasnya.

"Yang lain!"perintah Hea.

"Kamu tidak lihat! dompetku kosong ini."pemuda itu melepaskan jam tangan dari lengannya dan memberikanya.

"Aku tidak percaya, kamu kira aku bodoh atau uangmu habis untuk kedua gadis tadi ckk!"Gea tersenyum mengejek.

"Merasa dirimu kaya sesuka hati menghamburkan uang hanya untuk bersenang-senang, tidak menghiraukan orang miskin dan gelandangan!"kata Gea mencela.

"Sepertinya kamu menarik, manis dan cantik,"pemuda itu tersenyum mesum dengan mata mengarah ke kaca spion.

Gea melihat bayangan dirinya di spion dan menyadari bagian dadanya tampak jelas di spion, gea segera menarik seleting jaketnya yang terbuka dan pemuda itu mendekatkan wajahnya hingga berjarak satu senti dari wajah Gea, jantung Gea berdebar tak karuan.

Gea membuka pintu mobil setelah mengambil jam tangan dari pemuda itu dengan kasar, kemudian pergi meninggalkan pemuda didalam mobil.

Pemuda yang menyadari Gea gadis yang berbeda merasa tertantang untuk mencari tau siapa sebenarnya Gea selain itu dia juga tertarik dengan gadis seperti Gea, pemuda itu tersenyum penuh arti.

*****

Insruktur kepala mengumpulkan semua senior taekwondo di aula termasuk Gea.

"Hari ini ada tuan muda yang akan memilih salah satu dari kalian menjadi asisten pribadinya."kata intruktur kepala taekwondo dengan tangan di istirahatkan ke belakang.

Semua orang yang berkumpul medengarkan seksama.

"Untuk itu saya mengadakan kompetisi ini, yang menang akan menjadi asisten tuan muda!"katanya tanpa menyebut nama orang yang di maksud.

"Semua orang harus ikut jika tidak harus menerima kosekuensinya!" instruktur berbicara sambil berjalan di tegah dua barisan para senior yang terkumpul.

" Tuan presdir!"katanya menyambut seorang pemuda yang baru saja datang, penampilan yang keren dan cool.

Semua orang melihat ke arah pemuda yang baru datang wajahnya yang tampak dingin dan sedikit arogan jelas terlihat.

"Selamat datang! silahkan tuan ikut saya."Instruktur itu mempersilahkan sang presdir muda.

Tuan presdir itu berjalan diantara dua barisan putra dan putri itu melihat satu persatu senior yang berbaris.

Langkahnya berhenti dan menoleh ke seorang gadis yang berdiri di ujung barisan putri.

Tak! tak! suara sepatunya terhenti di hadapan Gea, melihat wajah Gea ia pun teringat gadis yang memerasnya di dalam mobil waktu itu.

Gea yang menyadari dari tatapan agak sedikit menunduk.

"Kamu!"kata presdir muda memberi isyarat kepada instruktur.

Semua orang menuju ruangan kompetisi, tuan presdir duduk menyaksikan kompetisi bersama instruktur.

Kompetisi di mulai satu persatu peserta yang naik kedalam ring kompetisi, berhasil di kalahkan oleh Gea.

kini giliran tuan presdir maju menguji kempuan Gea.

Dua kali pukulan gea tak mengenai sasaran sang presdir tersenyum, merasa di remehkan Gea begitu ingin memukul rahang tuan presdir, namun karena pukulan yang berhasil dihindari oleh lawan, tubuhnya kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh melihat Gea yang hampir terjatuh sang presdir reflek menahan lengan gea tetapi sia-sia keduanya malah terjatuh dengan posisi Gea yang tertindih di bawah, saat mulutnya terbuka hendak berteriak bibir sang presdir tanpa sengaja langsung menempel di bibir Gea.

Semua orang yang menyaksikan terkejut melihat adegan tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status