Share

Bab.2 salah tingkah.

Buuuk! buuuuuk! Gea memukul samsak sekuat tenaga, melampiaskan perasaannya yang tidak karuan.

Seorang teman yang melihat kelakuan Gea mengeleng kepala mendekati gea.

"Ada apa denganmu Gea, apa kamu malu setelah tanpa sengaja berciuman dengan tuan presdir, di depan umum?"tanya temanya melihat wajah Gea yang memerah entah karena malu atau kesal.

"Aku tak tau, perasaanku ini marah, kesal, bercampur malu jadi satu aku dicium!"jawab Gea dengan ekspresi wajah malu sekaligus bingung.

Tuan presdir yang melihat Gea pura-pura lewat matanya melirik Gea, kemudian berlalu, dalam hatinya merasa penasaran dengan gadis yang bernama Gea tersebut.

Sedangkan Gea memeluk samsak secepatnya menyembuyikan wajahnya karena menahan malu.

*****

Gea berjalan keluar dari sebuah gang kecil dengan kedua tangan di masukan dalam kantong jaketnya.

"Jambret! jambret!"seseorang berteriak.

Gea yang mendengar teriakan itu melihat seorang preman berlari membawa tas, ke arahnya dengan sigap Gea melayangkan tendangan kelutut si jambret.

Si jambret yang terjatuh secepatnya bangkit berdiri kemudian berlari menyelamatkan diri walau kakinya terpincang-pincang akibat tendangan Gea.

Gea memberikan tas tersebut kepada pemiliknya.

"Terimakasih!"ucap seorang Ibu-ibu yang dijambret preman itu, Gea hanya tersenyum.

Dari kejauhan ternyata tuan presdir melihatnya, rasa penasaran akan siapa sebenarnya Gea semakin menjadi hingga ia memutuskan untuk mencari tau siapa Gea.

****

Pagi ini semua berkumpul di aula seorang murid junior tengah di marahi di depan semua orang.

"Semua orang berlatih pagi ini kamu kemana saja?"maki intsruktur.

"saya saya di toilet,"jawab murid junior terbata-bata karena ketakutan.

Gea yang melihat itu menarik napas sambil mengelengkan kepalanya.

"Di toilet katamu apa yang kamu lakukan hampir setengah hari di toilet?"suara instruktur semakin keras, membuat murid junior yang di marahi itupun menangis dan berlutut.

"Kalau tidak mau ikut latihan tidak usah masuk komunitas taekwondo."hardik instruktur.

"Coba tendang ini, aku mau lihat sehebat apa kamu sehingga tidak mau ikut berlatih."Instruktur memberi tantangan menendang shin guar di tanganya, namun murid junior itu tak mampu mengangkat kakinya lebih tinggi menendang shin guard ditangan instruktur tersebut.

"Siapa yang ingin membantu!"kata instruktur melihat kerah barisan.

Gea yang merasa iba ia maju, untuk membantu murid junior itu.

Gea menendang shin guard ditangan instruktur, hingga instruktur terhuyung ke belakang.

Lagi-lagi tuan muda presdir melihat bagaimana kemampuan Gea.

****

Seperti biasa dimalam hari Gea menyanyi di caffe.

Disebuah meja seorang yang berstatus pacar Gea menikmati lagu yang di nyanyikan Gea.

Lirik lagu yang dinyanyikan Gea, dengan nada melow memberi kesan tersendiri bagi pengunjung yang menikmatinya.

"Sudah tiga tahun kamu berpacaran denganya, hanya menemani dan mengantarnya pulang."kata Ziko yang merupakan teman Frans pacar Gea.

"Lalu aku harus apa?"tanya Frans meneguk minuman dalam gelasnya.

"Nih! pakai ini untuk mendapatkan Gea seutuhnya!"Ziko mengeluarkan tiga butir obat yang di bungkus plastik berukuran kecil.

"Emang ia aku bisa mendapatkan cinta Gea seutuhnya, hanya dengan ini."Frans mengambil dan melihat pil yang ada ditanganya.

"Percayalah dengan ini Gea akan menjadi milikmu!"ucap Ziko tertawa lepas.

Pengujung caffe sudah mulai pergi meninggalkan caffe satu persatu kini hanya ada Frans dan beberapa pasangan yang masih ingin menghabiskan waktu untuk sekedar bermesraan di tempat itu.

Frans ragu-ragu melihat plastik kecil ditangannya kemudian mencampurkan obat tadi ke minuman Gea.

Gea yang haus setelah bernyanyi mengambil gelas yang di berikan Frans tanpa rasa curiga sedikitpun.

Gea merasa tubuhnya gerah selang beberapa menit setelah minum.

Frans yang tau bahwa obat perangsang telah bereaksi, mebawa Gea pulang.

Frans membawa Gea ke sebuah kamar hotel yang tak jauh dari caffe tempat Gea bekerja, Frans memapah Gea masuk, baru saja masuk kamar belum sempat Frans menutup pintu Gea melepaskan bajunya dan melempar ke sembarang arah.

Frans yang memang berencana menikmati malam bersama Gea tak ingin menyiakan kesempatan.

"Uhhg! Frans."gea merangkul leher Frans dengan penuh nafsu mencumbui leher Frans.

Frans merasakan ciuman Gea yang hangat dilehernya membalasnya dengan penuh hasrat dan nafsu yang membuncah.

Tiba-tiba buuk! sebuah pukulan mengenai tengkuk Frans, ia menoleh dan melihat seorang yang tak ia kenal.

Ternyata Ricard juga mengikuti Gea dan Frans.

Frans yang tak terima melakukan perlawanan namun di hajar habis-habisan oleh Ricard, sampai tersungkur,dan bibirnya berdarah.

"Pergi!" Ricard berteriak marah.

Setelah Frans sudah berhasil mengalahkan Frans, Dengan kesal Frans keluar meninggalkan Ricard dan juga Gea yang dalam pengaruh obat.

Sementara Gea yang sudah terpengaruh obat perangsang, terus melepaskan semua pakaian, sehingga membuat Ricard yang melihat tubuh Gea tanpa busana menelan ludahnya kasar.

Tanpa berpikir panjang Ricard segera mengangkat Gea keatas ranjang hotel dan keduanya menuntaskan nafsu dan hasrat yang sudah memuncah.

*****

Gea merasakan kepalanya pusing, pandangan matanya di edarkan ke sekeliling tempatnya berbaring.

Saat hendak berdiri Gea merasa perih di bagian bawahnya, ia kaget sekali dengan kondisinya yang tanpa busana.

Gea menangis, sehingga Ricard terbangun.

"Sudahlah tak usah berteriak, aku baru tau kamu ternyata sangat liar diranjang!"Ricard mengedipkan sebelah matanya.

"Kenapa kamu bisa ada disini?"cecarnya sambil memukul dada Ricard.

"Upsst!"Ricard menutup mulutnya.

"Apa ini rencanamu!"Gea menarik selimut menutup dadanya yang menjadi pusat perhatian Ricard tanpa berkedip.

"Diam! coba ingat sendiri apa yang telah terjadi denganmu tadi malam!"seru Ricard setengah membentak Gea.

Gea terdiam dan berusaha mengingat kejadian tadi malam di bar.

Saat mengingat semua kejadian dengan cepat Gea berdiri mengambil bajunya dan memakainya, rasa sakit di bagian intim miliknya seakan tak terasa, sedangkan Ricard tersenyum penuh kemenangan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status