Home / Romansa / Gairah Cinta Kakakku / 21. Jadi istri orang

Share

21. Jadi istri orang

Author: Rossy Dildara
last update Last Updated: 2025-07-06 13:20:56
"Kamu cantik sekali, Sayang," bisik Papi Tian, suaranya bergetar menahan haru. Bayangan Silvi di cermin yang cantik jelita dalam balutan kebaya putih dan mahkota—menghujam hatinya.

Air mata membasahi pipinya, menorehkan jejak kesedihan dibalik senyum yang dipaksakan. Keindahan putrinya hari ini terasa menyayat.

"Rasanya baru kemarin Papi menggendongmu, mengganti popokmu," lirih Papi Tian, isak tangisnya pecah. "Sekarang kamu sudah mau menjadi istri orang, Vi… hiks .…"

Mami Nissa merangkul bahu suaminya, mengusap lembut punggungnya. "Kita sudah sepakat, Pi. Jadi kita harus ikut bahagia untuk Silvi." Suaranya lembut, namun tegas, berusaha menenangkan badai emosi yang menerjang suaminya.

Silvi, ditengah riasan yang hampir sempurna, tampak tenang luar biasa.

Sentuhan lembut tangan make up artist seakan tak mampu menembus tembok perasaannya. Dia fokus pada penampilannya, pada hari bahagianya.

Namun, dibalik ketenangan itu, sebuah kegelisahan samar mulai mengusik. Perasaannya tid
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Cinta Kakakku   38. Membuka lembaran baru

    Mata Silvi perlahan mengerjap, pandangannya masih kabur, berusaha fokus. Cahaya redup di ruangan itu terasa menyilaukan.Dia merasakan sentuhan lembut di dahinya, hangat dan menenangkan. Pandangannya jatuh pada Papi Tian yang duduk di kursi kecil dekat tempat tidurnya, wajahnya dipenuhi kelegaan dan kasih sayang yang tulus."Kamu sudah bangun, Sayang? Alhamdulillah... demammu juga sudah turun." Suara Papi Tian terdengar lembut dan menenangkan.Silvi mengangguk lemah, kepala terasa berat. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya, namun terasa lemas.Pandangannya menjelajah ruangan, mencoba mengenali setiap sudut yang samar-samar terlihat. Hanya ada Papi Tian dan Papa Dono saja. Papa Dono duduk di sofa di sudut ruangan, posturnya tegang, wajahnya tampak sedikit lelah."Yang lain ke mana, Pi? Mami, Mama dan Kakak ... apa mereka nggak ikut ke sini?" Silvi mengerutkan dahi, mencari keberadaan keluarganya yang lain."Mami sedang masak di rumah, nanti mau dibawa ke sini. Aroma masakannya pasti suda

  • Gairah Cinta Kakakku   37. Memisahkan Silvi dan Juna?

    "Iya, itu jauh lebih baik," sahut Daddy Joe kesal."Tapi tadi jelas Daddy sendiri juga dengar dari Juna... kalau dia saja diminta oleh Papinya untuk melupakan rasa cintanya untuk Silvi, sementara hal seperti itu sangat susah dilakukan. Jadi ini bukan murni kesalahan Juna, Dad." Robert mencoba berpikiran secara logika, mencerna semua yang telah terjadi."Apapun alasannya, Juna tetap salah di sini! Padahal dia juga bisa menolak permintaan Papinya, sebelum ini terjadi!" Daddy Joe tetap teguh pada pendiriannya, dengan tegas menyalahkan tindakan Juna."Daddy nggak tau posisi Juna, kita nggak boleh menghakiminya, Dad.""Kamu itu udah disakiti masih tetap saja membela, ya, Rob? Terbuat dari apa hatimu??" Napas Daddy Joe tercekat, menahan emosi di dadanya. "Intinya sekarang... Daddy nggak mau kamu dan dia berteman lagi, titik!""Apakah setelah aku dan Juna nggak berteman aku bisa kembali bersama Silvi??""Enggak, kan? Pernikahanku sudah

  • Gairah Cinta Kakakku   36. Berjiwa besar

    Melihat Juna berlutut, sesuatu yang berat mencengkeram hati Robert.Bayangan Juna yang biasanya ceria dan penuh semangat kini tertunduk lesu, menimbulkan rasa tidak enak yang dalam. Meskipun kemarahan dan kekecewaan masih membuncah di dadanya, seutas benang keraguan mulai muncul.Informasi tentang Juna yang sengaja membawa pergi Silvi, menghancurkan hatinya berkeping-keping. Kecewa, marah, sedih, dan rasa sakit yang tak terperi memenuhi jiwanya. Kenangan pesta pernikahan yang meriah, kedekatan mereka sebagai sahabat, kini berubah menjadi duri yang menusuk-nusuk hatinya. Seolah Juna sengaja mempermalukan dia di hari bahagianya. Namun, di balik semua itu, suatu keyakinan samar mulai tumbuh dalam dirinya: Juna pasti memiliki alasan."Jun ...." Suara Robert terdengar parau, menahan gelombang emosi yang menggulung. Dengan gerakan hati-hati, dia meraih tubuh Juna, menariknya hingga berdiri sejajar. Lalu, dalam sebuah gerakan spontan Juna la

  • Gairah Cinta Kakakku   35. Hukuman

    Papi Tian perlahan mengambil ponselnya dari dalam kantong celana, gerak-geriknya cepat dan tegas. Dia lalu mengetik pesan di ponselnya. Juna ingin melihat isi pesan itu, namun Papi Tian menggeser ponselnya, seolah sengaja melarangnya. Pria itu tidak ingin Juna tahu siapa yang akan dihubungi."Papi tau kamu cinta sama Silvi, tapi tetap saja apa yang kamu lakukan nggak bisa Papi maafkan. Apalagi pernikahan yang kamu jalani dengan Silvi." Papi Tian menarik napas dalam. Suaranya tetap tegas, namun terdengar sedikit lebih lembut. "Selain tanpa restu orang tua... kamu juga melakukan itu tanpa sepengetahuan Silvi. Itu nggak sah, Jun!""Kata siapa nggak sah? Itu sah, Pi, setidaknya dalam agama. Sebelum menikah aku sudah konsultasi sama ustad dan penghulunya. Tanya mereka kalau Papi nggak percaya. Aku punya kontaknya, kita bisa temui mereka sekarang."Juna mengambil ponselnya dari dalam kantong celana, jari-jarinya cekatan mencari n

  • Gairah Cinta Kakakku   34. Bu*nuh saja aku sekarang!

    Plaakkk!!Satu tamparan lagi mendarat di pipi Juna, keras dan menyakitkan.Bunyi tamparan itu bergema di dalam mobil, menambah rasa perih yang sudah membakar pipinya. Mami Nissa, wajahnya merah padam karena amarah, masuk ke dalam mobil diikuti Papi Tian. Tamparan kedua itu lebih kuat dari yang pertama, menimbulkan rasa panas dan terbakar di pipi Juna."Kamu benar-benar ya, Jun! Kenapa kamu bisa melakukan ini?? Di mana akal sehatmu?? Apa kamu nggak berpikir bagaimana perasaan Robert?? Dia terpukul sekali dan keluarganya juga sangat kecewa sama kami!!" Geram Mami Nissa, suaranya bergetar karena amarah yang membuncah. Matanya melotot tajam, menunjukkan kemarahan yang tak terbendung. Rahangnya mengeras, menunjukkan betapa tegangnya dia saat ini.Juna menarik napas dalam-dalam, dadanya terasa sesak. Napasnya terdengar berat dan terengah-engah, mencoba menenangkan diri di tengah badai emosi yang menerjangnya. Dia merasakan nyeri yang luar b

  • Gairah Cinta Kakakku   33. Sudah menjadi istriku

    "Keterlaluan kamu, Jun!" Mami Nissa berteriak keras, penuh amarah yang membara. Tangannya masih bergetar sedikit setelah menampar Juna.Tamparan itu bukan hanya sakit di fisik, tapi juga menusuk dalam jiwa Juna. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, wanita yang telah melahirkannya itu menamparnya. Rasa tak percaya bercampur dengan rasa sakit yang mendalam. Namun, di balik kemarahan Mami Nissa, Juna melihat seutas kekhawatiran yang tersembunyi."Sejak kemarin kami semua sibuk dan khawatir menunggumu dan Silvi, tapi ternyata kamu sengaja membawa Silvi kabur. Apa kamu sudah gila, Jun?? Apa maksudmu??" suara Mami Nissa semakin meninggi, nada suaranya menunjukkan betapa besar kecewaannya. Kata-katanya seperti pisau yang menusuk hati Juna.'Kok bisa mereka semua tau aku dan Silvi di sini?? Siapa yang memberitahu? Apa jangan-jangan Baim dan Atta?' batin Juna bingung, pikirannya berputar cepa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status