Share

3 || Tergoda

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2023-06-06 23:59:28

Napas Kia mulai memburu dan pendek-pendek, seiring dengan semakin cepatnya gerakan jemari Byan di tubuhnya. Kenikmatan yang ia rasakan membuat Kia menggigit pelan bahu Byan tanpa sadar.

Kia serasa tenggelam di dalam lautan kenikmatan, tak butuh waktu lama bagi gadis itu untuk mencapai ledakan puncak kenikmatan yang memporak-porandakan otak dan tubuhnya.

Jemari mahir Byan yang bergerak liar membuat Kia meneriakkan nama lelaki itu dikala terjangan hasrat menyerbunya.

Byan menyeringai puas, kala melihat bagaimana tubuh seksi Kia menggelinjang, melengkung dengan sensual.

Dorongan untuk mencicipi cita rasa Kia begitu kuat, hal yang membuatnya langsung membawa jemarinya sendiri ke mulutnya.

Kia masih mengatur napasnya yang pecah berantakan karena pelepasan, saat maniknya yang sayu menangkap Byan yang menikmati jari-jarinya yang mengkilap basah. Gadis itu pun terkesima saat melihatnya.

"Kenapa?" Tanya Byan saat mendapati Kia yang lekat menatapnya.

"Kamu nggak jijik?" Tanya Kia heran.

"Nope. I like the taste," sahut Byan sembari tersenyum miring, lalu mendekatkan bibirnya di telinga Kia. "Dan kurasa sekarang aku ingin merasakannya secara langsung." Kepala lelaki itu pun perlahan turun, sembari mengecup bagian-bagian tubuh Kia yang ia lewati sebelum tiba di dunia merah muda yang membuatnya takjub.

Milik Kia indah sekali, sangat mirip dengan mahkota mawar merah muda yang sedang merekah, membuatnya tak sabar untuk segera mencicipinya langsung.

Kepala Byan pun perlahan tenggelam di antara kedua paha putih mulus yang terentang lebar. Ia memberikan beberapa kecupan sebelum mencecapnya dengan rakus dan tanpa ampun.

Kia menjerit kecil ketika merasakan serangan ganas dari lidah dan mulut Byan yang ganas di bagian terlembut dirinya. Dia bahkan belum sepenuhnya pulih, dan kini harus kembali menghadapi serangan Byan yang membabi-buta.

Kia tak sanggup lagi menahan jeritan penuh nikmat saat Byan memperlakukan bagian dari dirinya bagaikan mainan faforitnya.

Saat gadis itu merasakan ombak bergulung-gulung yang hendak menyapunya, Kia mencengkram rambut Byan kuat-kuat. Dan ketika ombak itu serasa pecah di perutnya, Kia pun kembali meneriakkan nama Byan dengan suara serak yang disertai erangan.

Byan menyambut klimaks Kia dengan penuh suka cita. Ia menyesap seluruhnya tanpa sisa, bahkan tak membiarkan begitu sajq sisa-sisanya yang memercik di paha bagian dalam Kia.

Lelaki itu mengangkat wajahnya untuk melihat Kia, yang kini tengah terbaring dengan tubuh lemas tak berdaya akibat dua kali pelepasan. Seringai kecil pun lagi-lagi terlukis di bibir lelaki itu. Ia sudah melihat dan mencicipi cita rasa tubuh Kia, dan kini saatnya merasakannya secara menyeluruh.

Byan melucuti bagian bawah bajunya yang tersisa, yang terdiri dari celana seragam bartender coklat tua dan brief boxernya. Ia tersenyum ketika mendapati Kia yang telah membuka mata, dan menatapnya sayu.

"Aku akan masuk ke hidangan utamanya sekarang," desis Byan tak sabar, sembari menatap Kia dengan penuh nafsu.

Tatapan Kia pun seketika turun dari wajah tampan Byan ke... senjatanya. Dan seketika gadis itu membelalakkan maniknya.

"Kenapa?" Tanya Byan saat melihat Kia yang terpaku menatap bagian bawah tubuhnya.

"Besar," cetus gadis itu sembari meringis.

Byan tertawa pelan melihatnya. "Lalu?"

"Pelan-pelan saja oke?" Kia sedikit takut melihat ukuran XXL yang membuatnya bergidik. Sikap Kia mungkin mirip seperti jalang yang menggoda semua lelaki, tapi sebenarnya selama ini ia hanya pernah melakukannya dengan Alex, dan milik Alex tidak sebesar milik Byan. Sial. Apa benda itu akan muat di tubuhnya?

Kia menatap Byan yang mulai menciumi perutnya dan menjilati pusarnya. Lelaki itu sepertinya peka, mengerti dengan kecemasan Kia, jadi Byan memilih untuk membuatnya rileks terlebih dahulu alih-alih langsung menghujam dirinya.

"Aku akan memasukimu sekarang," ucap Byan dengan menatap manik sayu Kia yang menggoda.

Gadis itu mengangguk dengan netra setengah terpejam, karena kembali terhanyut pada gerakan lidah Byan di perutnya yang membuatnya geli sekaligus bergidik nikmat.

Fix, lelaki ini pasti seorang gigolo kelas tinggi. Sejak tadi Kia benar-benar merasa diservis dengan pelayanan yang sangat memuaskan. Apalagi Byan juga sangat tampan dan pintar memijat. Uuh, Kia bahkan bersedia membayar mahal untuk semua yang lelaki itu lakukan padanya malam ini, bahkan dua kali lipat!

"Ya..." ucap Kia lembut. "Masuki aku sekarang, Byan. Aku menginginkanmu."

***

Suara lenguhan panjang dan serak itu terdengar menguar di udara, Byan turun dari atas tubuh Kia yang menelungkup di atas kasur.

Lelaki itu berusaha mengatur napasnya yang saling berkejaran memburu sembari memejamkan kedua matanya.

Gila. Setelah tiga tahun, akhirnya ia merasakan kembali pergulatan panas dengan seorang wanita.

Lelaki itu menolehkan kepalanya ke samping, tepat dimana Kia yang kelelahan masih belum bergerak dari posisinya yang menelungkup. Wajah gadis itu tertoleh ke kanan, tepat dimana Byan berada.

Kedua maniknya telah menutup sempurna, pertanda bahwa sang empunya telah terlelap memasuki alam mimpi.

Seketika Byan pun merasa bersalah kepada gadis ini. Kia pasti sangat letih setelah bercinta non stop selama 3 jam dengannya. Byan melupakan janjinya pada diri sendiri untuk tidak bergerak terlalu terburu-buru, agar memperlakukan wanita pertama yang membuatnya bergairah setelah 3 tahun ini dengan lebih perlahan.

Tapi lain niatnya, lain pula kenyataannya.

Lelaki itu mamandangi tubuh Kia yang berkilau oleh keringat, menambah aura sensual yang sempurna melekat padanya. Ya Tuhan. Jangan bilang kalau dia masih menginginkan tubuh ini lagi!

Byan mengerang gusar ketika melihat senjatanya telah kembali on, padahal baru beberapa menit yang lalu ejakulasi di tubuh Kia.

"Aku tidak akan menurutimu," guman lelaki itu kesal sambil melirik ke arah bawah tubuhnya. "Gadis itu sudah kelelahan, jadi ini semua harus usai!"

Byan segera beranjak berdiri dari ranjang, bermaksud untuk bermain solo saja di kamar mandi sekalian membersihkan tubuh. Namun ia teringat akan sesuatu.

Lelaki itu meraih bath robe putih yang terlipat rapi di atas meja, lalu mengenakannya asal-asalan. Tangannya menyambar ponsel yang terjatuh ke lantai karena tadi ia membuka celana dengan terburu-buru.

Jemarinya mengetik dengan cepat sebuah chat untuk seseorang. Ia tidak akan menelepon, cukup sebuah pesan singkat saja. Karena ia tahu bahwa apa yang akan ia sampaikan akan membuat kehebohan, memancing sejuta pertanyaan, dan ia sedang malas menjawab apa pun.

((Batalkan terapi dengan Dokter Galen. Aku sudah menemukan wanita yang bisa membuatku tertarik bercinta lagi))

Setelah mengirimkan pesan itu, Byan segera menonaktifkan ponselnya. Demi kenyamanan hidupnya.

Lelaki itu kembali melirik ke arah Kia yang masih diam dalam lelapnya. Secarik senyuman terukir kembali bibir lelaki itu, tanpa sadar bahwa ia akan selalu tersenyum saat menatap gadis yang bernama Kia ini.

Dan seketika tubuhnya kembali bergerak ke ranjang, seolah ada magnet tak kasat mata yang membuatnya selalu tertarik lagi dan lagi ke arah Kia.

Byan meraih selimut untuk menutupi tubuh telanjang gadis itu, untuk kebaikan Kia sendiri. Ia tak tahu apakah akan sanggup menahan birahinya jika terus menatap pemandangan indah itu.

Satu tangannya refleks terulur untuk merapikan rambut lurus hitam yang messy but sexy. Kia terlihat sama sekali tidak terganggu dengan semua pergerakan Byan.Bagaimana bisa ada makhluk yang masih tetap sesempurna ini ketika tertidur nyenyak?

Kia. Siapa dia?

Byan menatap lekat wajah yang damai dalam tidurnya itu, mencoba menganalisis kenapa wanita inilah yang bisa mengembalikan hasratnya yang mendadak sirna kepada wanita.

Tidak, dia tidak gay. Dia masih mengagumi wanita-wanita cantik. Hanya saja, entahlah... hasratnya sontak menghilang saat para wanita itu mendekati dan menggodanya.

Ia tidak memiliki selera untuk menjalin hubungan dengan siapa pun, sejak istrinya yang sedang mengandung anak mereka tewas dalam kecelakaan tiga tahun yang lalu.

Hingga akhirnya ia pun merasakan kesepian.

Byan akhirnya memutuskan untuk menemui psikiater dan membuat janji untuk menjalani sesi terapi dalam rangka mengobati penyakit anehnya itu.

Namun janji itu akhirnya ia batalkan setelah apa yang barusan saja terjadi.

Byan sudah merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya, saat melihat wanita cantik bermata sayu ini memasuki club. Gaunnya yang hitam ketat dengan belahan dada rendah, membuat semua pandangan lelaki tertuju padanya.

Wanita yang semula wajahnya begitu sendu saat memesan minuman beralkohol, namun berubah ceria menggoda ketika lelaki mendekatinya.

Byan sudah biasa menyamar menjadi salah satu bartender di club, pekerjaan yang dulu ia lakukan sebelum akhirnya menjadikan klub malam itu miliknya.

Dan malam ini, untuk pertama kalinya, ia terpaku pada Kia. Seorang wanita yang berhasil membuatnya tergoda. Dan bercinta.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   35 || Kamulah Alasannya (Tamat)

    "Byan!" Suara yang memanggilnya itu membuat Byan mengangkat wajahnya yang semula tertunduk dalam kalut. Lelaki itu pun berdiri dari duduknya di atas sofa panjang rumah sakit tempat penunggu pasien yang sedang berada di ruang emergency. Tak terkira betapa leganya dirinya melihat wajah secantik bidadari dengan sosoknya yang akan selamanya sempurna di matanya itu, kini tengah memeluk dirinya dengan erat.Byan menghirup aroma lembut rambut istrinya yang sejenak mengalihkan gelisahnya, memberikan suntikan adrenalin yang kembali memimbulkan asa yang semula telah surut. Byan membuka mulutnya, untuk mengeluarkan suara serak yang dipenuhi kecemasan mendalam. "Kia, ayah..." "Ayahmu akan baik-baik saja," potong Kia. Ia mengeratkan pelukannya sebelum mulai melepasnya perlahan sembari mendongakkan wajahnya, hingga kini ia beradu tatap dengan wajah tampan suaminya yang kini terlihat murung. Satu tangannya terulur untuk mengusap pipi Byan. Seulas senyuman manis ia berikan untuk suaminya, berha

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   34 || Infark Miokardial

    Kedua lelaki itu saling menatap dengan sorot yang dipenuhi oleh permusuhan. Perkataan telak dari Byan barusan sebenarnya cukup membuat batin Alex goyah, namun lelaki itu sepertinya menolak untuk menyerah. Meskipun harapan yang semula hadir karena ia meyakini bahwa janin yang dikandung Kia adalah miliknya, kini menjadi semu. Seiring dengan penyesalan demi penyesalan yang saat ini memenuhi benaknya.Alex mengutuk diri sendiri yang begitu bodohnya karena telah menyia-nyiakan Kia, setelah kehilangan membuatnya sadar bahwa sesungguhnya ia mencintai gadis itu. Alex mengira bahwa Kia hanyalah "ngambek" padanya, karena ia tidak bisa memberi status yang jelas untuk Kia dan malah hendak menikahi Tessa.Ia pun mengira bahwa Kia hanya ingin bermaksud membuat dirinya cemburu dengan mendekati Byan, karena Alex yang berkeyakinan jika Kia juga masih mencintainya.Namun kabar berita yang diberikan oleh Bara membuat Alex sangat terkejut. Ketika berita pertama yang ia dengar adalah Byan yang membawa K

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   33 || Yakin

    "Morning, my sexy wifey." Suara berat yang berbisik lembut di telinganya itu membuat Kia seketika terbangun. Ia sedang menguap, ketika bibir Byan mengecup dadanya dengan bertubi-tubi dan membuat Kia tertawa pelan. Wanita itu lalu tersenyum dan mengelus rambut lebat lelaki itu yang masih asyik berkelana di dadanya dan tidak terlihat ingin beranjak. "Byan." "Hm?" Kia terdiam sebentar, seperti sedang berpikir untuk menyusun kalimat yang tepat. Namun akhirnya ia pun menyerah, karena kehamilan ini membuat kepalanya terasa agak pusing di pagi hari untuk berpikir terlalu berat. "Uhm... sampai kapan kita di sini?" Kia pun akhirnya menyuarakan pertanyaan yang terus berputar di dalam benaknya secara gamblang. "Di sini?" Ulang Byan yang telah mengangkat kepalanya dari dada Kia dan menatap istrinya sambil menaikkan alis. "Maksudmu di Bali? Atau di resort?" "Di Bali. Maksudku, sampai kapan kita di Bali," sahut Kia cepat. Ia tahu resort ini memiliki arti yang sangat dalam bagi Byan,

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   32 : Momen Istimewa

    Sempurna.Kia tak bisa menemukan kata yang jauh lebih tepat untuk mendeskripsikan semua yang sedang terjadi hari ini... selain tanpa cela.Semua yang ia pandang terlihat begitu indah dan memukau. Bunga-bunga berwarna putih, merah muda lembut, kuning pucat dan biru muda menghias seluruh ruangan yang menjadi dekorasi acara pernikahannya hari ini.Manik coklat sayu itu pun mengerjap pelan seolah tak percaya, karena kalimat yang dalam hati ia ucapkan sendiri barusan.Pernikahannya.Selama seminggu penuh kemarin, dirinya dirawat di rumah sakit karena dokter menyarankan Kia untuk total bedrest, sebagai upaya untuk menjaga kehamilannya yang masih muda dan agak rentan.Lalu ketika ia telah diperbolehkan untuk pulang, tiga hari kemudian Byan pun mengundang Om dan Tantenya Kia yang bernama Burhan dan Ana untuk datang ke Bali. Mereka berdua adalah satu-satunya keluarga Kia yang tertinggal, setelah ayahnya meninggal ketika Kia masih kecil dan ibunya juga telah berpulang beberapa tahun yang lalu.

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   31 || Kesempatan Kedua

    Kia bernapas pelan sebelum perlahan ia membuka kedua matanya. Posisi kepalanya yang bertumpu di atas lengan Byan terasa sangat nyaman, begitu pun halnya dengan 'selimut hidup' yang semalaman mendekap tubuhnya erat, seolah tak ingin kehilangan. Untuk kali ini, Kia-lah yang lebih dulu terbangun dibandingkan Byan selepas mereka tertidur setelah puas bercinta.Gadis itu pun sontak mendongak, untuk menatap seraut wajah tampan Byan yang masih terlelap dengan pulasnya.Bibir penuh Kia pun melukiskan sebuah senyuman, ketika teringat kembali pada perkataan yang semalam dengan sengaja diucapkan berulang-ulang oleh Byan. "I love you, Kia." Mengingat kembali suara berat dan maskulin Byan berucap lembut menyuarakan isi hatinya, membuat Kia larut dalam kebahagiaan yang merasuk ke dalam sukma.Tahu jika ia tidak akan pernah merasa bosan mendengar kalimat itu. Tidak, selama hanya Byan-lah yang akan selalu mengucapkannya.Apakah boleh jatuh cinta bisa terasa seindah ini?Rasanya seperti seumur hid

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   30 || My Destiny

    Pintu itu terbuka dari luar, berbarengan dengan masuknya kedua sosok dari arah luar ke dalam ruang Presidential Suite.Mereka sama-sama diam tanpa bersuara berjalan menuju ke arah master bedroom, meskipun dengan suara-suara di dalam benak masing-masing yang ribut. "Aku mau menelepon dulu," ucap Byan kepada Kia yang sejak tadi mengekorinya karena tangannya yang terus digenggam.Gadis itu mengangguk perlahan sambil tersenyum. "Aku akan menunggumu di balkon." "Kamu tidak perlu kemana-mana, Kia. Percakapan ini bukanlah rahasia," tegas Byan dengan maniknya yang kelam menatap Kia lekat-lekat, mencoba menggali apa yang sedang dipikirkan oleh gadisnya yang mendadak menjadi pendiam itu."Tidak apa-apa, Byan. Aku cuma mau menghirup udara segar saja," kilah Kia beralasan.Byan terdiam sesaat tanpa lepas mamandang wajah cantik yang dengan senyuman yang memikat, namun lelaki itu sangat menyadari bahwa sesungguhnya dibalik itu Kia sedang menyembunyikan sesuatu. 'Bara sialan! Ini semua gara-gara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status