LOGINSejak pertemuan Elle dan Elvandra di apartemen, mereka sesekali mengirim pesan. Namun, Elle selalu membatasi diri dan tak peduli dengan pesan dan telpon dari Elvandra.
Yang di tau, Elvandra sibuk mengurus pekerjaan, dan dirinya sibuk membantu Mama Miranda mengurus pernikahan dengan calon suaminya. “Elle, mama mau ketemu keluar Om Alief malam ini. Karna pernikahan mama 3 hari lagi, kita akan meeting sebentar dan... kamu ikut ya?” Miranda masuk ke dalam kamar Elle yang selalu rapi dan harum. ”Ma, apa harus ikut?” tanya Elle sejak keputusan Miranda izin menikah lagi, ia semakin pendiam dan banyak pikiran “Harus, karna kamu anak mama... kamu keluarga mama Elle.” “Oke, Elle siap – siap sekarng mam.” Akhirnya Elle, ikut ke acara keluarga besar Om Alief, sebenarnya sejak kemarin selalu ada pertemuan keluarga. Mulai dari lamaran singkat, hingga kebutuhan pernikahan yang akan dilakukan cukup mengundang banyak tamu. Karna Miranda salah satu wanita yang cerdas dan cukup dikenal di kalangan bisnis. ”Kenapa perasaan ku gak enak begini.” Jantung Elle berdebar, ia tak mungkin baik – baik saja. Saat mengingat om Alief, dirinya mengingat Elvandra. Apa kabar pria itu, segera ia cek kembali ponselnya dan menemukan puluhan pesan chat masuk darinya Ia tak membalas, hanya melihat saja. “Elvan sialan, dia langgar janji karna cium bibir gue terus” kesal Elle saat mengingat ciuman Elvandra terasa intens, dan lembut bahkan secara tak sadar di ikut membalas ciuman itu. Ciuman penuh rasa rindu, dan hasrat yang selama ini mereka tahan. Mereka bukan remaja sekolah, wanita dan pria dewasa yang masih selalu berhubungan positif. *** “Apa... kenapa kamu baru bilang ke mami, El” Jantung Natasya dan Kevin berdebar begitu cepat saat Elvandra marah emosi mendapatkan pesan dari Oma Jasmine untuk datang ke acara makan malam nanti. ”Aku gak tau harus berbuat gimana. Aku sudah kasih tegasan ke Alief untuk membatalkan pernikahan sialan itu, yang ada dia tak terima” Elvandra akhirnya menceritakan semuanya ke Natasya, ibu kandung dan Kevin ayah tirinya. Semua terasa kacau, dimana pernikahan tinggal menghitung hari. Dan Alief tidak bisa membatalkan pernikahan begitu saja. “Daddy gak bisa berkomentar apapun El, kalian di posisi yang sulit. Papimu sudah lama sendiri, bahkan mami dan daddy sudah bahagia memiliki Lucian, ditambah sekarang Papi mencintai wanita lain, dan ternyata dunia terlalu sempit sekali.” ”Percaya dengan Daddy, kalau kamu dan Elle memang ditakdirkan bersama bukan sebagai kekasih, melainkan sebagai saudara.” ”Aku gak setuju, sampai kapanpun Elle wanitaku, cintaku!” “El, jangan rusak kebahagiaan papimu” ucap Natasya sekolah membuat Elvandra semakin sakit hati. Apa? Merusak kebahagiaan orang lain? Bahkan mereka tak memikirkan kebahagiaan Elvandra. Mereka orangtua egois sejak dulu, dengan lapang dada Elvandra menerima mereka dan memaafkan semua keputusan mereka. Sekarang? Dia hanya ingin bahagia dengan wanita yang mencintainya, yang dia cintai. Lagi dan lagi, dia harus mengalah dengan orangtua. “Merusak kebahagiaan papi, bahkan mami dan papi tidak pernah bertanya aku bahagia aku tidak.” ucapan dingin membuat Natasya gugup dan bingung “Mami harus pisah dengan papi, bahkan mami ngurus aku sendiri tak lama mami menikah... baru aku menerima mami dan daddy, Lucian hadir dan aku harus mundur dari bayangan keluarga ini. Aku sendiri heran, kehadiranku apa tidak kalian inginkan?” Ucapan dingin Elvandra membuat dada Natasya berdesir hebat, rasa sakit. Natasya akui, selama ini dia orangtua egois bahkan mementingkan kebahagiaan sendiri, kebahagiaan yang ia cari dan bertemu dengan Kevin hingga memiliki putra kembali. Bahkan Natasya sebagai ibu, cukup salut dan bangga dengan Elvandra selama ini menyembunyikan rasa sakit dan mengizinkan dirinya untuk bahagia kembali. ”Jangan halangi aku, karna tujuanku sejak awal Elle... jika Alief ingin menikahi ibunya terserah aku tidak peduli. Yang ku butuhkan Elle, bukan restu kalian.” Setelah itu Elvandra kembali ke apartemen, mulai sekarang ia akan membatasi diri. Ternyata Mami dan daddy Kevin mendukung pernikahan papinya, dna menyuruhnya untuk mengerti. “Elle... hanya kamu yang aku punya. Jangan pergi lagi, aku tidak peduli kamu jadi saudara atau apa... selamanya kamu hanya wanitaku dan cintaku” ucap Elvandra menahan emosi, bahkan dia sengaja datang ke acara makan malam untuk bertemu dengan Oma Jasmine. Oma Jasmine yang selama ini tidak pernah bertemu dan bertegur sapa dengan Elvandra. ”Malam ini, semuanya dimulai. Aku tidak peduli dengan sudut pandang kalian, aku hanya mencari kebahagiaan ku.” *** ”Selamat datang Elle, selamat datang di keluarga Ibram” ucap Oma Jasmine yang masih cantik walaupun usianya sudah tidak muda. ”Terimakasih nyonya...” ”Panggil Oma, sebentar lagi kamu akan jadi cucuku” Oma Jasmine langsung jatuh hati melihat Elleanor. Sangat cantik dan sopan, bahkan ia tak menyangka jika Miranda memiliki putri. “Baik Oma” Mereka duduk di meja makan, bahkan Om Alief begitu memperhatikan Miranda dengan rasa cinta dan bahagia. ”Al, apa Aksara akan datang?” tanya Oma Jasmine menanyakan cucunya, ada rasa rindu di matanya berharap cucunya datang. ”Aksara datang, Mas?” tanya Miranda dengan Alief, mulai sekarang mereka membiasakan diri untuk memanggil nama. ”Aku tidak tau, mungkin dia...” ”Aku datang!" Suara lantang, bahkan spontan mereka menoleh dan Elle, bahkan tak bisa berbicara lagi. Elvandra datang, dan Aksara adalah Elvandra? Mantan kekasihnya, adalah anak dari calon ayahnya? Elvandra dengan wajah angkuh dan tak suka duduk di depan Elle, bahkan mata mereka bertemu... seolah semua kerumitan dan masalah mulai muncul dari sekarang. Bersambung....Makan malam yang semula direncanakan untuk membahas pernikahan Alief dan Miranda berakhir dengan suasana yang tegang dan dingin. Elle makan dengan debaran yang nyata, melihat Elvandra menatapnya dengan lembut dan hangat. Elle bahkan menahan rasa sesak di hatinya, tatapan Elvandra begitu mencintainya dan Elle tau jika Elvandra tidak akan melepaskan begitu saja. Elvandra pun sama, saat mata mereka bertemu ia menyimpan amarah yang ditahan. Miranda pun sama halnya, melihat mereka semakin bersalah. Dia menjadi orang tua yang egois dan bersalah. Bahkan Alief tidak tau tentang hubungan anak mereka. “Miranda? Kenapa makan seperti itu, apa tidak enak? Mau pesan yang kamu inginkan saja?”Alief tentu memperhatikan calon istrinya seolah gugup dengan raut wajah gusar. “Ti–tidak Mas, ini sudah cukup”“Aksara ini–”“Panggil Elvandra, sampai kapanpun aku tak suka kalian memanggilku Aksara.”Elvandra menegaskan kembali dengan papinya Alief. “Cucuku, bagaimana pun kamu tetep Aksara di keluarga kam
Elle, tidak bisa menyembunyikan raut wajahnya. Kekhawatiran selama ini, ia sudah curiga jika Om Alief adalah orangtua Elvandra. Sekarang, mereka dipertemukan bukan menjadi kekasih kembali. Keinginan Elvandra meminta dirinya kembali terasa tak berguna. ”Elvandra...” lirih Elle bahkan matanya memanas, ia ingin menangis. Bagaimana laki-laki yang dia cintai, akan menjadi saudara? “Aksara... kamu datang. Oma seneng banget kamu datang ke kesini” Oma Jasmine memeluk cucu kesayangan, bahkan hatinya sangat bahagia melihat kedatangan Elvandra alias Aksara. Nama Aksara, adalah nama panggilan dulu saat keluarga mereka masih utuh. Ia adalah Aksara kesayangan mereka, namun semua telah bubar dan selesai di keluarga Alief dna Natasya. Akhirnya, Aksara tidak mau di panggil namanya, ia memilih menjadi Elvandra. Dan tentu saja, sekarang banyak yang mengenal dia Elvandra bukan Aksara. Aksara sudah hilang, sudah tak ada di dirinya. Hanya sebuah nama yang tak memilih arti apapun. ”Papi gak nyangka ka
Sejak pertemuan Elle dan Elvandra di apartemen, mereka sesekali mengirim pesan. Namun, Elle selalu membatasi diri dan tak peduli dengan pesan dan telpon dari Elvandra. Yang di tau, Elvandra sibuk mengurus pekerjaan, dan dirinya sibuk membantu Mama Miranda mengurus pernikahan dengan calon suaminya. “Elle, mama mau ketemu keluar Om Alief malam ini. Karna pernikahan mama 3 hari lagi, kita akan meeting sebentar dan... kamu ikut ya?” Miranda masuk ke dalam kamar Elle yang selalu rapi dan harum. ”Ma, apa harus ikut?” tanya Elle sejak keputusan Miranda izin menikah lagi, ia semakin pendiam dan banyak pikiran “Harus, karna kamu anak mama... kamu keluarga mama Elle.” “Oke, Elle siap – siap sekarng mam.” Akhirnya Elle, ikut ke acara keluarga besar Om Alief, sebenarnya sejak kemarin selalu ada pertemuan keluarga. Mulai dari lamaran singkat, hingga kebutuhan pernikahan yang akan dilakukan cukup mengundang banyak tamu. Karna Miranda salah satu wanita yang cerdas dan cukup dikenal di kala
Elvandra membawa Elle ke apartemennya, walaupun Elle memberontak bahkan mencoba melarikan diri Elvandra jauh lebih dulu menahannya. ”Lepas El!” “Kita udah putus, jangan seenaknya sendiri bisa gak!” ”El tangan aku sakit...” rintih Elle saat Elvandra mencoba menahan tangannya lebih erat. “Maaf Elle, aku kelepasan. Sakit ya?” seketika emosi Elvandra melebur bahkan digantikan wajah panik. Ia langsung mencium tangan Elle sebagai permintaan maaf. Perilaku Elvandra yang manis membuat perasaan Elle yang semula tertutup kini terbuka secara perlahan. Bohong jika Elle sudah melupakan Elvandra, buktinya ada kebahagiaan sendiri saat memeluk Elvandra tadi. Mata Elle berkaca – kaca ingin menangis. ”El kita udah putus satu tahun lalu, jangan ganggu aku lagi. Aku gak mau sama orang yang udah khianati aku!” Ya, masalah lalu akan dibahas Elvandra sampai tuntas hari ini. ”Masuk kedalam dulu Elle, aku akan jelasin sumuanya.” akhirnya paksaan Elvandra ia hanya menurut saja. A
Sebelumnya... “Cari tau calon istri papi gue, latar belakang dan semua identitas keluarganya.”Elvandra tak tanggung begitu saja untuk mencari tau, siapa yang akan menjadi istri baru dari seorang Alief Ibram. Elvandra sudah menghubungi Alief, dan benar jika pria tua itu akan melangsungkan pernikahan minggu depan. Dan anehnya, Elvan merasa tak setuju dan panggilan berakhir begitu saja tanpa banyak ia komentari. “Tuan, saya sudah mendapatkan Anda inginkan.” asistennya, bernama Miko. Miko segera memberikan map dan beberapa foto yang sudah ia siapkan, setelah itu ia kembali pergi saat Elvandra menyuruhnya untuk kembali. Elleanor Seraphine Virzia. Jantung Elvandra berdetak dengan cepat, kenapa dia tidak mencari tahu lebih awal. Kejutan yang menyakitkan. “Jadi... Miranda Audya... ibunya Elle.” Elvan masih diam, mencoba mencerna satu persatu, ini pasti salah. Tidak mungkin papinya akan menikah dengan ibu dari wanita yang ia cintai, Elle. Alief akan melangsungkan pernikahan umum did
Elvandra pria tampan, dengan sorot mata dingin dan datar. Kini berusia 26 tahun, setelah melewati fase begitu berat karna kekasihnya mengakhiri hubungannya secara sepihak saat pertengkaran lalu. Elvan, kembali ke kota kelahiran. Bahkan perusahaan yang ia tinggalkan semakin besar dan berkembang, ditambah ia belajar di luar negeri, untuk kembali kuliah bisnis dalam setahun dan lulus dengan nilai dan hasil memuaskan. ”El, daddy kamu bilang ke mami kalau papi kamu mau nikah sama sekretarisnya.” ucap Mami Natasya, ibu kandung Elvandra yang menikah dengan Daddy Kevin sudah lama bahkan mereka di anugrahi putra kecil yang berusia 15 tahun. “Kapan daddy ketemu papi?” tanya Elvandra, butuh waktu lama untuk menerima Daddy Kevin di hidupnya. Dan itu semua karna Elle, yang membantunya kala itu. Namun kini ia hanya sendiri. “Mami gak nanya sih, cuma papi kamu cerita kalau mau menikah sama sekretarisnya. Dan... dia sempat tanya kamu kapan pulang?”“El, kamu setuju kan kalau papi kamu menikah lag







