Share

Bab 337 Ini Pasti Hanya Sandiwara

“Kami pamit terlebih dahulu, Ibunda,” ucap Adinasya dan Adhisti seraya membungkuk hormat kepada Yara.

Setelah mengucapkan hal tersebut, Adhisti langsung melangkah pergi dari pesta. Kakinya dientakkan, seakan sengaja memberi tahu semua orang bahwa kunjungan kali ini membuatnya kesal dan tidak senang.

Dengan perawakan lembut dan tenangnya, Adinasya menghadap Yara dan kembali membungkuk hormat. “Mohon maafkan istriku, Yang Mulia.” Dia menegapkan tubuhnya dengan senyum tak berdaya. “Belakangan ini, emosinya memang sulit dikendalikan apabila membahas perihal putri kami.”

Surya mendengus selagi masih terduduk di kursinya, lalu berkata, “Tidak perlu bagimu untuk menggantikannya meminta maaf. Sudah setengah abad, tapi masih bersikap seperti bocah.” Dia menatap kepergian adiknya dengan pandangan kesal. “Dari dulu, memang hanya Wulan yang bisa mengendalikannya.”

Mendengar nama itu disebut, semua pelayan dan pengawal langsung menahan napas. Mereka melirik wajah Yara yang terlihat menggelap.

Yara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status