"Apakah Mama mengetahui rencana dari ayahnya Ronald yang memindahkan kami ke Kalimantan?"Wanita cantik yang sudah tidak muda lagi itu hanya bisa mengangguk pasrah."Itu adalah kesepakatan dua keluarga.""Dan Mama sama sekali tidak menolaknya?""Kau tau pasti, Mama tak bisa bersuara terhadap apa pun keputusan Ayah Ronald dan Papamu."Aku menghela napas panjang."Sebegitu inginnya kalian menyingkirkanku?""Ini bukan perkara menyingkirkan. Suamimu, Ronald adalah pria yang harus kau dampingi kemana pun." "Kalimantan? itu tidak masuk akal!Bagaimana mungkin aku harus pindah ke sebuah daerah yang sama sekali berbeda dengan ibu kota? Kadang aku berfikir, siapa sebenarnya diriku? Aku mewarisi semua kecantikanmu tapi sama sekali tidak ada kedekatan di antara kita!" Aku berbicara dengan hati yang luka."Mama akan mengatakan sebuah rahasia besar kepadamu, tapi kita tunggu, sampai kondisimu membaik.""Rahasia seperti apa yang akan Mama katakan kepadaku? karena terlalu banyak rahasia di keluarga
POV Ronald Seminggu pasca operasi patah tulang, akhirnya dia diperbolehkan kembali ke rumah. Wanita itu masih seperti biasa, terlihat tertutup dan menjengkelkan. Ayahku bahkan sudah menyiapkan segalanya, termasuk seorang wanita yang ditugaskan menjadi perawat pribadi untuk Avia, mengurus wanita itu secara khusus, karena wanita itu sama sekali tidak berdaya dengan kakinya yang patah."Perkenalkan nama saya Wulan," kata wanita itu kepada kami. Hari ini, dia langsung diutus oleh Ayahku untuk menemui dengan kami secara langsung. Dia adalah wanita dengan berperawakan tinggi dan tubuh yang langsing, kulit yang cerah dan wajah yang cukup cantik. Aku memperkirakan umurnya berkisar mendekati tiga puluh. Dia terlihat ramah tapi tegas, dia memiliki tatapan yang penuh percaya diri dan tak gentar dengan lawan bicaranya. Ayahku pasti sudah memperhitungkan, wanita seperti apa yang bisa dijadikan sebagai perawat Avia yang keras kepala dan tidak bisa diberi nasehat."Saya akan melayani Mbak Avia den
Sesampai di ruang kerjaku, aku terkekeh dengan apa yang baru saja terjadi. Apa yang terjadi? mencium wanita bekas pria lain yang bahkan tidak layak untuk disentuh.Kenapa aku tidak bisa mengendalikan diri membungkam mulut kurang ajar itu? yang selalu handal dalam memaki dan menghina orang lain. Apa karena dia wanita dan aku tak bisa memukulnya?Aku tahu wanita itu marah besar, karena selalu menguasai dirinya. Dengan kondisinya yang sudah tidak lagi seperti dulu, dia pasti sangat membenci semua orang yang berada di sekelilingnya. Termasuk orang tuanya sendiri yang telah mengatur kepindahan kami ke Kalimantan.Akhirnya, aku mengganti bajuku yang diludahi oleh Avia. Wanita itu memang handal dalam menjatuhkan martabat siapa pun, yang menganggap diriku adalah abu yang bisa dia injak-injak dengan sandalnya yang kotor. Wanita itu sama sekali tidak mencerminkan watak normal seperti wanita yang lain. Jangan tanyakan apakah di hatinya memiliki kasih sayang? tidak ... yang ada dalam dirinya adal
POV RonaldSetelah menempuh perjalanan selama dua jam lebih menggunakan pesawat kelas bisnis, akhirnya kami sampai di salah satu bandara di Kalimantan Utara. Mobil Pajero Sport keluaran tahun 2022 sudah menunggu di bandara dan kami saat ini sedang bersiap-siap menuju salah satu desa yang cukup jauh dari Kecamatan.Sepanjang perjalanan, baik aku dan Avia, sama-sama tak mengeluarkan suara. Hanya Wulan yang bertanya sesekali kepada Via, menanyakan apa yang wanita itu butuhkan.Tampaknya, indahnya pemandangan itu tidak membuat Avia terlihat tergugah untuk menikmatinya, dia seperti mayat yang tidak lagi merasakan perasaan bahagia, sedih atau pun terpukau dengan pemandangan yang telah dibuat oleh Sang Pencipta itu.Menuju kecamatan, jalan yang dilalui masih cukup bagus untuk dilalui oleh kendaraan roda empat, walaupun beraspal kasar tapi tak ada kendala berarti. Setelah lepas dari kecamatan, kami menemui jalan tanah yang licin dan berlumpur.Tak bisa dihitung berapa kali roda mobil tergelin
"Aku tak pulang malam ini, ada acara perusahaan," katanya menyemprotkan parfum ke berbagai sisi tubuhnya. Aku hanya memandangnya dengan penuh tanya. "Acara perusahaan lagi?" "Ya," sahutnya sambil menoleh. Dia tampak sempurna malam ini, gaun ketat hitam melekat di tubuhnya yang indah."Perusahaan sejenis apa yang selalu memperkerjakan karyawan sampai menginap," kataku sinis. Aku bukan tidak tahu, istriku banyak berubah akhir-akhir ini, selain sandi HP-nya yang ditukar, dia juga sering pergi tanpa membolehkanku untuk mengantarnya.Sebagai seorang suami, tentu saja aku curiga padanya."Jangan telepon aku, karena HP akan kumatikan semalaman," katanya lagi sambil melenggok ke walk in closet, memilih salah satu koleksi perhiasan yang akan dikenakannya.Avia tak sadar, telah meninggalkan HP-nya di atas nakas. Serentak dengan panggilan whatsap. Sebuah foto tertera di sana, seorang pria muda dengan paras bulenya dan ... Diberi nama kontak ... My honey.HP itu berhenti meraung setelah kuabaik
Jika kau ingin menghancurkan seseorang, jangan hancurkan raganya, tapi hatinya. Karena hati adalah sumber dari semua rasa, sedih, marah, kecewa dan terluka.Aviasya yang biasa kupanggil Avia, menatapku penuh benci dan murka. Aku puas, wanita jalang ini memang perlu diberikan pelajaran. Dia pikir, aku tak bisa melakukan apa-apa dan hanya berlindung di ketiak ayahku."Puas kamu? Puas kamu telah menghancurkan hidupku?" Dia mengetatkan rahangnya, jika saja kami tak berasa di kantor polisi, pasti dia akan memukulku dengan membabi buta."Walaupun dia tidak mati, aku puas membuat dia cacat seumur hidup."Ya, informasi yang kudapatkan, berondong peliharaan Avia, akan mendapatkan cacat permanen, lalu bagaimana dia akan melayani Avia jika dia tak lagi bisa menggunakan kakinya?Aviasya mengepalkan tangannya, matanya berkaca-kaca. "Manusia macam apa kau?""Seperti katamu, aku si cupu tak berguna. Yang membiarkan istrinya berbuat seenaknya. Istri macam apa kau? Kau tak mau kusentuh, tapi kau mele
POV Aviasya "Aku mohon!" katanya memelas, dengan bibirnya yang kering. Matanya sayu mengisyaratkan rasa lelah. William, namanya William, pria yang kucintai selama ini, yang rela melakukan apa saja demi membahagiakanku."Wil ...." Aku mengelus pipinya, tak bisa dijabarkan perasaan yang ada di dada. Tak seharusnya dia mendapatkan ini semua. Dia tak bersalah."Aku mohon, cabut saja laporan itu, aku tak ingin keluargaku semakin menderita, suamimu bahkan telah memerintahkan orang-orang untuk merusak toko ayahku. Aku mohon, Via! Please!" Dia memegang erat jemariku.Aku mengenggam tangannya. Tak semudah itu melepaskan manusia psikopat seperti Ronald."Hei ...." William kembali menyentak lamunanku. Dia memaksakan senyum di bibirnya yang pucat, bahkan dengan keadaan tak berdaya, dia tetap berusaha terlihat baik-baik saja."Ronald itu sakit, dia sakit jiwa, bukankah ini yang kita tunggu? Menyingkirkan Ronald sehingga kita bisa bersama?" tanyaku menahan suara menahan geram. Aku tak ingin mencab
POV RonaldDia lebih kurus, bahkan terlihat pucat. Wanita yang statusnya itu adalah istriku, terlihat sangat kacau. Apa kubilang, kami juga memiliki kekuasan yang lebih tangguh dibanding keluarga Avia. Tak segampang itu membuatku membusuk di penjara. Ini adalah pertemuan pertama kami, setelah beberapa hari aku meninggalkan sel tahanan. Jangan bilang ini adalah keluarga Ronald, jika tak mampu memberikan jawaban cerdas ke publik, dan menutup mulut-mulut yang akan menyebarkan gosip dengan uang dan kekuasaan. Sangat hebat, ayahku mengatakan, bahwa tabrakan itu adalah kecelakaan yang tidak disangaja.Selepas makan malam, aku dan Avia belum beranjak dari tempat duduk kami. Sementara ke dua keluarga seperti tengah berpesta, tertawa bersama di ruang tengah, seakan sama-sama merayakan kebebasanku. "Selamat! Kau sukses menghancurkan hidupku!" katanya sinis.Aku menaikkan alis, lalu memperbaiki letak kaca mataku. Aku tahu betul, kalimat itu bernada sindiran yang terasa mengancam."Tidak, aku b