Share

32. STRATEGI

Author: NONA_DELANIE
last update Last Updated: 2025-01-13 09:01:48

Mobil yang ditumpangi Aurora meluncur cepat, menembus kegelapan malam yang semakin pekat.

Mesin mobil mengeluarkan asap, seiring dengan kecepatan yang semakin bertambah.

Sementara itu, ketegangan di dalam kabin terasa mencekam, udara terasa berat, setiap detik seperti penuh ancaman.

Aurora meremas tangan Alan Sky, putranya, yang kini duduk dalam pelukannya. Matanya menatap lurus ke depan, merasakan setiap getaran dari kendaraan yang melaju kencang, berusaha menghindari kejaran dua mobil yang terus membuntuti mereka dari belakang.

"Pegangan." Suara pengemudi mobil terdengar tenang namun tegas, seakan menegaskan bahaya yang akan mereka hadapi. "Saya akan mengebut."

"Oke." Aurora hanya mengangguk cepat, meski dadanya sesak karena kecemasan yang mendera.

Dengan reflek, ia mendekap anaknya lebih erat, memeluknya seolah dunia sedang mengancam.

Mobil itu melesat, melaju deras memasuki jalan tol, seakan menghindari pintu mau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar CEO Nakal   56. KITA BERPISAH SAJA

    "Tuan Muda, tidak ada hasil apa pun. Semua bersih tanpa jejak. Sepertinya, musuh telah memperkirakan ini."Adam terdiam, jemarinya mengetuk pinggiran arloji mahalnya dengan ritme yang lambat namun menekan. Ia telah meminta anak buahnya mengumpulkan bukti sekecil apa pun, namun hasilnya nihil. Tempat itu seolah telah disterilkan dari segala bentuk kesalahan."Orang ini terlalu cerdik," gumam Adam, matanya menyipit tajam. "Dia tahu persis letak titik buta CCTV. Jika kita tidak bisa meringkusnya karena minim bukti, maka ... kita harus menjebaknya agar keluar dari sarangnya. Kurasa, aku punya ide yang jauh lebih efektif daripada sekadar menginterogasi pelayan."Anak buahnya saling pandang dalam keheningan yang mencekam, namun sang bos tak membocorkan sepatah kata pun mengenai rencananya. Adam berbalik, meninggalkan mereka yang masih mematung, dan membawa langkah tegapnya menuju ruang perawatan Aurora.Di dalam kamar VIP yang tenang

  • Gairah Liar CEO Nakal   55. SINGA GANAS

    "Pegangan!" perintah Adam singkat namun penuh penekanan. Tanpa membuang waktu, ia menyusupkan lengannya di bawah lutut dan punggung Aurora, mengangkat tubuh gadis itu dalam gendongan bridal style.Ara justru mundur. Di suasana kacau seperti ini, ia justru sangat malu. "Dam, apa maksud kamu? Kamu gak ... jijik sama aku? Jangan pegang aku, Dam!” Suara Aurora bergetar hebat, ia berusaha menjauhkan tubuhnya karena merasa dirinya kotor dan berbau."Ra, ini keadaan darurat! Jangan pikirkan jijik atau gak! Kamu jelas dehidrasi berat! Ada yang nyampur makanan kamu dengan obat pencahar dosis tinggi!" tegas Adam. Adam sudah makan asam garam dalam dunia bisnis dan intrik keluarga besar. Ia tahu persis ini bukan sekadar sakit perut biasa atau alergi. Kecepatan reaksi tubuh Aurora menunjukkan adanya zat kimia yang dipaksakan masuk."Tapi baju kamu ... jas kamu ...." Aurora terisak, menyembunyikan wajahnya di dada Adam karena malu

  • Gairah Liar CEO Nakal   54. DIARE PARAH

    “Dengan pengaruh dan kekuasaan yang kau miliki, aku yakin kau pasti bisa menghadirkan chef handal untuk menyajikan rendang atau menu autentik lainnya dengan presentasi berkelas. Bagaimana menurutmu?”Adam terdiam sejenak mendengar usulan sang kekasih. Ia tampak mempertimbangkan usul itu sambil menatap Aurora yang terlihat sangat bersemangat.“Rendang di tengah pesta formal Walker?” Adam mengulanginya dengan nada rendah, lalu sebuah senyum tipis muncul di wajahnya. “Ide yang berani. Aku suka caramu ingin memperkenalkan asal-usulmu kepada mereka.”Bibi Delanie langsung menjentikkan jarinya setuju. “Oh, yeah, C’est magnifique! Sebuah kejutan rasa yang eksotis. Kita bisa menyajikannya dengan gaya fine dining yang sangat mewah. Adam, kau harus cari koki terbaik di Jakarta dan terbangkan dia ke Paris besok!”“Apapun untuk calon istriku,” jawab Adam mantap sambil mengecup punggung tangan Aurora. “Besok, koki terbaik akan sudah ada di dapur mansion untuk

  • Gairah Liar CEO Nakal   53. FOOD TASTER

    Tak ingin membuang waktu setelah ketegangan di meja makan, keesokan harinya Adam langsung membawa Aurora menemui Delanie Walker. Delanie bukan sekadar kerabat, akan tetapi ka adalah adik mendiang ayah Adam sekaligus otak di balik salah satu Wedding Organizer (WO) paling prestisius di Paris yang sering menangani pernikahan bangsawan dan selebriti dunia. Begitu mereka melangkah masuk ke butik sekaligus kantor desain Delanie yang minimalis namun sangat mewah di kawasan Place Vendôme, seorang wanita paruh baya dengan gaya yang sangat modis dan energik langsung menghambur menyambut mereka. “Adam! Keponakanku yang paling keras kepala akhirnya menyerah pada cinta juga!” seru Delanie dengan aksen Prancis yang kental dan hangat. “Bagaimana kabarmu, Dear?” “Aku baik, Bibi. Oh iya, kenalkan. Dia … Aurora.” Ia mendekat dan memberikan cipika-cipiki khas Paris pada Adam, lalu pandangannya beralih sepenuhnya pada Aurora.

  • Gairah Liar CEO Nakal   52. ULTIMATUM

    Pintu mansion utama keluarga Walker itu terbuka perlahan, dan seketika itu juga, atmosfer di dalam ruangan berubah. Adam melangkah masuk dengan penuh wibawa, namun pemandangan di pelukannya-lah yang membuat semua orang terpaku.Adam menggendong Alan Sky dengan sangat protektif, sementara tangan satunya menggenggam erat jemari Aurora. Mereka tidak sekadar masuk ke dalam ruangan, tapi mereka seolah sedang menunjukkan sebuah unit keluarga yang utuh dan tak tergoyahkan.Di samping Adam, Aurora tampil memukau dengan gaunnya, namun pancaran kebahagiaan saat ia melirik ke arah Alan-lah yang memberikan kesan elegan yang sesungguhnya. Mereka benar-benar menjadi pusat perhatian malam itu. Setiap bisikan tamu dan kerabat seolah teredam oleh aura kuat yang dipancarkan Adam.Pertemuan makan malam itu berlangsung dengan agenda yang sangat jelas, yaitu membahas detail pernikahan Adam dan Aurora yang akan digelar dalam waktu dekat.A

  • Gairah Liar CEO Nakal   51. CARA KERJA TAKDIR

    Usai berbelanja banyak barang, Aurora dan Adam menikmati es krim di dekat menara Eiffel. Mereka berdua membicarakan banyak hal sebelum kembali ke rumah sore itu. “Aku bahkan masih tidak menyangka bisa bersamamu, dan kau pilih sebagai calon Mommy-nya Alan Sky,” ujar Aurora tulus. Matanya menatap netra biru samudra milik kekasihnya. Konon, manik mata indah itu diwariskan dari kakek buyutnya. Aurora merasa seolah takdir sedang memainkan peran yang sangat luar biasa untuknya. Adam terkekeh rendah, ia merapatkan pelukannya di pinggang Aurora yang kini sedang menikmati es krimnya. “Dan aku tidak menyangka ternyata jodohku dulunya masih dijagain orang!” “Ih! Gak usah gombal,” sahut Aurora sambil menyikut pelan perut Adam, meski ia tak bisa menyembunyikan senyum malunya. Wajah Adam sedikit berubah serius, ada gurat haru di matanya saat teringat masa-masa sulit dulu. “Andai kita tidak bertemu, entah apa jadinya Alan Sky. Dulu, dia sangat sulit, tidak pernah mau dengan ASI dari wani

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status