Share

40. Ujian terberat

Author: Harucchi
last update Last Updated: 2025-10-03 16:16:12

Dimas melihat Karina mengangguk paham begitu dia melepas tatapan tajamnya dari wajah Agus.

“Tinggalin aja kami, Mbak. Kalau Mbak Karina ada kegiatan lain nggak apa-apa lanjutkan aja. Nanti Agus saya yang jagain.”

Karina mengangguk. “Aku beresin dapur dulu.”

Tepat ketika Karina bangkit berdiri dan menjauh, kelopak mata Agus terbuka. Dia mengernyit, berkedip-kedip.

“Jangan langsung duduk dulu, Gus.” tukas Dimas saat Agus menurunkan kakinya dari pangkuan Dimas. Setelahnya, Agus tampak meraba-raba sekitar.

“Mas … kacamata saya mana ya?” tanya Agus, matanya memicing seolah memusatkan fokus untuk melihat.

“Lo lepas dimana?”

“Lupa Mas.” Agus menggaruk kepala.

“Ya udah nanti dicari lagi di dapur. Coba lo duduknya pelan-pelan, jangan langsung berdiri.”

Agus tak langsung merespon, suaranya kemudian terbata-bata, seperti ragu ingin bicara. “Anu Mas, tadi samar-samar saya dengar ada suara perempuan ngobrol sama sampeyan, Mas.” Agus menoleh menatap Dimas, bukan tatapan menuduh, namun Dimas yakin,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   40. Ujian terberat

    Dimas melihat Karina mengangguk paham begitu dia melepas tatapan tajamnya dari wajah Agus.“Tinggalin aja kami, Mbak. Kalau Mbak Karina ada kegiatan lain nggak apa-apa lanjutkan aja. Nanti Agus saya yang jagain.” Karina mengangguk. “Aku beresin dapur dulu.”Tepat ketika Karina bangkit berdiri dan menjauh, kelopak mata Agus terbuka. Dia mengernyit, berkedip-kedip.“Jangan langsung duduk dulu, Gus.” tukas Dimas saat Agus menurunkan kakinya dari pangkuan Dimas. Setelahnya, Agus tampak meraba-raba sekitar.“Mas … kacamata saya mana ya?” tanya Agus, matanya memicing seolah memusatkan fokus untuk melihat.“Lo lepas dimana?”“Lupa Mas.” Agus menggaruk kepala.“Ya udah nanti dicari lagi di dapur. Coba lo duduknya pelan-pelan, jangan langsung berdiri.”Agus tak langsung merespon, suaranya kemudian terbata-bata, seperti ragu ingin bicara. “Anu Mas, tadi samar-samar saya dengar ada suara perempuan ngobrol sama sampeyan, Mas.” Agus menoleh menatap Dimas, bukan tatapan menuduh, namun Dimas yakin,

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   39. Pura-pura atau sungguhan?

    “MAS DIMAASS!! APIII MAAS!! TOLOONG!!”Aroma hangus tercium tak lama setelah suara teriakan Agus terdengar. Gegas Dimas berlari ke area dapur. Saat berdiri di depan pintu dapur yang terbuka itu, di atas meja kompor, terlihat api membumbung tinggi pada salah satu tungku dengan sebuah panci di atasnya. Jilatan si jago merah bahkan telah melampaui tinggi panci itu sendiri.Mata Dimas seketika melebar. Kepanikan dalam sekejap menghentakkan jantungnya. Tangannya gemetar selagi pikirannya berkecamuk menemukan cara memadamkan api karena area dapur yang sempit dan hawa panas sudah terasa sampai ke luar dapur.Memberanikan diri, Dimas melangkah masuk sambil menutup hidung dengan bagian atas kaosnya. Belum apa-apa, badannya berjengit lantaran nyaris menginjak kepala Agus yang tubuhnya tergeletak di lantai.“AGUS!” Dimas berjongkok, menepuk-nepuk pipi Agus lumayan keras.Sialnya, dia tidak bereaksi.Menahan seluruh getaran ragu, Dimas menarik kedua tangan Agus, menyeretnya hingga berada di luar

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   38. Catatan misterius

    “Woy.” Dimas tersentak. “Malah bengong. Dari mana lo? Keringetan banget begitu, abis dikejar setan?” Jimmy mendekat hingga kini berdiri persis di depan Dimas. Dimas berdehem kecil, mencoba mengenyahkan gugup yang mencekik, “Dari bawah, habis naik turun tangga, tadi … kunci laci gue kayaknya jatuh dari saku celana, gue panik cari-cariin.” Jimmy menatap Dimas dalam-dalam. Alisnya naik sebelah. Kenapa tatapannya seperti ini? Apa dia curiga? Atau … dia tahu sesuatu? “Eh, ada titipan es kopi tuh dari Ghina. Lo dibeliin. Gue simpan di kulkas. Udah cair toping es krimnya tapi.” Dimas terdiam sejenak. Ada rasa jengkel yang menggenapi dadanya. “Buat lo aja, Jim.” jawab Dimas, tanpa menyembunyikan nada mengkal. Namun, Jimmy seakan tak mendengar. Malah berbalik memunggungi Dimas dan berkata dengan tak acuh. “Bilang makasih lo sama Ghina. Dia yang bayarin.” ucapnya sambil lalu. Dimas hanya merespon kalimat itu dengan lirikan tajam. Kemarahannya masih mudah terpancing kapan pun na

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   37. Jaket yang tertinggal

    Dimas hanya sempat mengenakan celana dalam dan celana panjangnya ketika suara Reno yang memanggil Karina terdengar dari arah dapur. Karina yang juga lekas memakai gaun malamnya langsung mendorong Dimas masuk ke dalam lemari pakaian kayu yang tingginya lebih dari tinggi tubuhnya.Wanita itu berbisik panik, “Jangan keluar sebelum aku yang buka.” Blam! Karina menutup pintu lemari.Di dalam lemari yang sempit dan gelap itu, Dimas berjongkok di antara pakaian gantung yang tak tentu panjang pendeknya. Semilir aroma pewangi pakaian bercampur dengan bau furnitur kayu yang sudah menua. Jantungnya berdegup gila-gilaan. Keringat yang membasahi badannya kini bukan lagi hanya peluh setelah bercinta, namun juga keringat karena takut tertangkap basah.Dia merasa seperti baru saja melakukan tindak pencurian dan hampir ketahuan pemiliknya. Dan sesuatu yang dia curi, adalah Karina.PLAAAKK!!Dimas terkesiap. Kedua matanya membeliak lebar. Tangannya mengepal dengan getaran amarah yang naik perlahan. S

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   36. Pagar yang digembok

    “Biarkan aku memuaskanmu sekarang.” Bisikan itu, mengundang bara dalam diri Dimas menggelora hebat. Detik berikutnya, Karina mendaratkan ciuman dalam dan penuh hasrat hingga Dimas tak berkutik. Desahan napas yang bersahutan mengisi hening. Sekujur tubuh Dimas memanas dalam sekejap. Keringatnya mulai membulir di kulit. Dan wanita di depannya ini, bertindak seperti orang yang kehausan. Menggeliat di atas pangkuan dan membuat Dimas semakin panas dingin. Suara desahan Karina bagai mantra yang melenyapkan akal. Tak ada lagi ragu yang menyisip di kepala, tentang siapa Karina dan bahaya apa yang menentang di depannya. Dimas meluncur turun, menyusuri leher Karina dan terus bergerak ke bawah, mendaratkan kecupan, hisapan bahkan gigitan ringan di sana. Lenguhan Karina melengkapi napasnya yang memburu, memuaskan gairahnya yang semakin membara. Jarum jam di dinding terus berputar. Dalam hitungan menit, keduanya tenggelam dalam gelombang hasrat yang pasang. Semua pakaian yang mereka ke

  • Gairah Liar Ibu Kos Cantik   35. Jika Dimas pergi

    Karina melangkah tenang memasuki ruang tamu. Di belakangnya, suara pintu depan yang ditutup rapat oleh Dimas mengawali hening yang mendebarkan di dada. Senyap. Hanya ada dengung kipas angin plafon yang berputar, memecah sinar lampu di bawahnya.Karina mengusap lengan dengan gerakan jemari yang ragu. Suara langkah Dimas di belakangnya terdengar mendekat.Tenang, namun setiap hentaknya, memancing satu denyut menggetarkan di dada.Pada awal kedatangan Dimas, Karina tak menganggap pria itu lebih dari sekadar laki-laki yang memiliki pesona fisik sempurna. Sebatas itu.Namun, dendam atas semua perjuangan Karina yang berbalas pengkhianatan Reno, membuahkan keputusan nekat untuk mencari laki-laki lain yang bisa menghamilinya.Dan setelah Dimas datang … semesta seakan menyusun skenario sehingga Karina menentukan, Dimas adalah alat balas dendam yang tepat.Itulah awalnya. Tangan Dimas melingkar di pinggang Karina. Aroma maskulin pria lekas menyeruak, melumpuhkan setiap lapisan akal sehat Kar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status