Share

Bab 114

Author: kodav
last update Last Updated: 2025-05-17 11:40:01

Suasana di kamar itu seketika berubah. Keheningan yang mengisi ruangan terasa berat, menciptakan getaran canggung di antara mereka bertiga. Anya masih menatap Celine, bingung dengan apa yang baru saja diungkapkan, sementara Celine tetap tenang, meski senyumnya sedikit memudar.

"Memangnya kebobolan atau gimana?" tanya Anya, nadanya sedikit ragu, mencoba meraba kejelasan dari situasi yang terasa absurd.

Celine menggeleng pelan, rambutnya bergerak mengikuti gerakannya, menandakan bahwa apa yang terjadi tidak sepenuhnya kebetulan.

"Memangnya, kamu nggak pakai kontrasepsi?" tanya Anya lagi, kini sedikit lebih tegas, ingin memastikan bahwa ada sesuatu yang ia lewatkan dalam pemahaman ini.

"Enggak," jawab Celine singkat, tanpa sedikit pun keraguan dalam suaranya. Kata-katanya terucap dengan sederhana, seolah masalahnya tak serumit yang Anya bayangkan.

Anya mengerutkan kenin

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 249

    Tepat saat kejantanan kecil Ella menembus liang sempit Farah, dunia di ruangan itu meledak dalam simfoni desahan. Jeritan tertahan Farah menjadi satu dengan pekikan melengking Mayang yang tubuhnya kejang hebat di bawah Valdi. Di sampingnya, Celine tersentak, punggungnya melengkung seperti busur panah saat jari-jari Valdi yang tanpa ampun menghancurkan pertahanannya, mengirimkan gelombang kejut kenikmatatan yang brutal dan tak terduga ke seluruh tubuhnya.Puncak itu datang seperti sambaran petir. Keras, cepat, dan tanpa basa-basi. Matanya terbelalak, napasnya tercekat di tenggorokan, dan seluruh ototnya menegang hingga terasa sakit. Valdi tidak berhenti. Bahkan saat tubuh Celine masih gemetar hebat, ia menarik jarinya keluar, meninggalkan rasa kosong yang menyiksa.Dengan satu gerakan penuh kekuatan, Valdi menarik kejantanannya keluar dari tubuh Mayang yang kini terkulai lemas, terengah-engah dalam kepuasan total. Gadis lugu itu terbaring tak berdaya, matanya sayu menatap langit-langit

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 248

    Sensasi ledakan itu terus mengulang di dalam diri Mayang, jauh setelah jeritannya mereda menjadi rintihan panjang yang menggema. Tubuhnya kejang hebat, setiap otot menegang dan melonggar dengan cepat, menciptakan getaran yang menjalari setiap inci kulitnya. Matanya yang terbuka lebar terpaku pada langit-langit, namun yang ia lihat hanyalah kilatan cahaya putih kemerahan yang begitu terang hingga membutakan. Sebuah dengungan memenuhi telinganya, menenggelamkan suara-suara di sekelilingnya, dan yang ia rasakan hanyalah denyutan dahsyat dari liang sempitnya yang masih memeluk erat kejantanan Valdi.Ini bukan sekadar nikmat; ini adalah peleburan raga dan jiwa, penghancuran segala yang ia kenal tentang dirinya. Kepolosan Mayang, yang selama ini menjadi benteng kukuh, runtuh berkeping-keping di bawah terjangan kenikmatan yang begitu brutal dan agung. Ia tak tahu apakah yang ia rasakan adalah sakit atau surga, ha

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 247

    Seringai puas terukir di bibir Valdi saat ia melangkah masuk dari balkon, meninggalkan Celine yang masih berusaha mengatur napas dan detak jantungnya. Aroma anggur, parfum mahal, dan sesuatu yang lebih purba—aroma gairah wanita—seketika menyergap indranya. Pemandangan di dalam ruangan utama vila membuatnya berhenti sejenak, menikmati hasil karyanya.Di atas permadani tebal berwarna krem, tiga tubuh telanjang berkilauan di bawah cahaya temaram lampu gantung kristal. Farah, dengan tubuh montoknya yang matang, tengah melumat leher jenjang Ella. Tangannya yang lihai tak tinggal diam, meremas lembut payudara 32A milik sang gadis trans yang kini mengeras tegang. Ella melenguh panjang, jemarinya mencengkeram karpet, tubuhnya melengkung indah, memamerkan kejantanan kecilnya yang terkulai pasrah di antara pangkal pahanya yang mulus.Dan di sana, duduk dengan lutut tertekuk ke dada, adalah Mayang. Matanya yang jernih dan polos kini terlihat sayu, berkaca-kaca. Bibirnya sedikit terbuka, napasnya

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 246

    Malam merayap tiba di vila rahasia Valdi, membalut setiap sudut dengan keheningan yang tebal dan menenangkan. Vila itu, tersembunyi jauh di lereng Puncak, tempat di mana tak ada mata lain yang bisa mengintip, tak ada ancaman yang bisa mengusik. Hanya hembusan angin malam yang membawa aroma pinus yang membelai, seolah turut menjadi saksi bisu dari apa yang akan terjadi.Di dalam, suasana berubah menjadi lebih gelap, lampu-lampu temaram menciptakan bayangan panjang yang meliuk di dinding. Aroma masakan sore tadi telah sirna, digantikan oleh wangi bunga melati yang samar, sengaja dipasang Valdi untuk menciptakan nuansa yang lebih intim. Farah, Ella, dan Mayang sudah mengenakan pakaian yang lebih santai, persis seperti yang Valdi inginkan – gaun tidur tipis atau kemeja kebesaran yang nyaris transparan, menonjolkan lekuk tubuh mereka. Hanya Celine yang masih mengenakan pakaian kasualnya, berdiri terpisah di balkon, menatap kegelapan hutan di bawah, seolah mencoba melarikan diri dari takdir

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 245

    Pekikan nyaring itu merobek keheningan pagi yang baru saja dimulai, memantul dari dinding-dinding marmer yang dingin di kamar tidur utama.“OM VALDI!!!!!!!”Suara itu, begitu familiar, begitu polos, kini sarat dengan keterkejutan yang murni.Farah adalah yang pertama tersentak bangun. Jantungnya serasa melompat ke tenggorokan. Matanya yang masih berat karena tidur langsung terbuka lebar dan tertuju pada sumber suara. Di ambang pintu yang sedikit terbuka, berdiri Mayang. Gadis itu mengenakan seragam pelayan yang sedikit kebesaran, matanya yang bulat dan bening menatap pemandangan di atas ranjang dengan ekspresi horor yang membeku. Farah secara refleks menarik selimut sutra untuk menutupi tubuh telanjangnya dan tubuh Tuan-nya, rasa malu dan kikuk yang luar biasa menjalari dirinya. Bagaimana ia bisa menjelaskan ini pada Mayang yang sudah lebih lama dengan Valdi?Di sisi lain Valdi, Ella ikut terbangun dengan kaget. Ia mengerjap, bingung dengan keributan itu. Matanya yang masih mengantuk

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 244

    Dunia Ella dan Farah melebur menjadi satu pusaran kenikmatan yang kacau. Di bawah mereka, seprai sutra hitam yang dingin menjadi saksi bisu, sementara di atas mereka, Valdi bagai dewa kenikmatan, mengendalikan setiap gelombang pasang gairah yang menerpa.Valdi bergerak seperti orang kesurupan. Pinggulnya menghentak tanpa ampun, mendorong kejantanannya yang perkasa masuk dan keluar dari liang Farah yang basah kuyup. Setiap hentakan adalah sebuah deklarasi kekuasaan, sebuah penegasan bahwa tubuh ini adalah miliknya. Tangan kirinya mencengkeram kuat paha Farah, menjaganya tetap di tempat, sementara jari-jari tangan kanannya terus memompa lubang belakang Ella yang sempit dan berkedut. Suara daging yang bertemu, desahan yang terengah-engah, dan erangan yang tertahan memenuhi kamar tidur mewah itu.Farah menggeliat liar di bawah Ella. Tubuhnya sudah mencapai batas. Entah sudah berapa kali ia mencapai puncak hari ini, ia sudah tidak hitungannya. Otot-ototnya terasa lelah, terbakar, namun set

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status