Mag-log inAlexa pulang bersama dengan Dinda setelah pertemuan dengan Virna tadi, ada rasa gelisah yang tidak bisa dia jelaskan. Apalagi setelah mereka menyadari kalau tadi ada orang yang mengikuti mereka. "Kalian sudah datang? Kenapa tegang sekali? Apa kalian bertemu dengan para wartawan?" tanya Sang Jian dengan bingung. Alexa menggelengkan kepalanya. "Bukan wartawan, tetapi tadi kita melihat ada yang mengikuti kita.""Iya Kakak Ipar, gak tahu dia orang jahat atau bukan.""Mungkin saja dia orang suruhan aku," jawab Sang Jian santai. Alexa langsung menatap Sang Jian dengan sinis. "Apa maksudmu? Kamu menyuruh orang mengikuti aku?"Sang Jian mengangguk membenarkan semuanya. "Maaf, tetapi aku khawatir."Dinda menghela napasnya. "Lain kali kalau nyuruh Otang mengikuti kita itu kasih tahu dulu, kita hampir saja jantungan.""Menyebalkan kamu," umpat Alexa yang akhirnya duduk di sofa karena terlalu lelah dan dia langsung meminum jus lemon yang ada di meja. "Okeh maaf sayang," kata Sang Jian. "Yaud
Virna tertawa dengan bahagia karena semua yang dia rencanakan sudah berhasil. Apalagi sekarang dia tinggal melakukan aksinya. Senyum puas itu mengembang di wajahnya, seolah dunia sudah berada dalam genggaman."Akhirnya Alexa yang bodoh itu sudah berhasil aku tipu."Nada suaranya penuh ejekan. Ia kemudian meraih ponsel dari atas meja, jemarinya bergerak cepat menekan nomor yang sudah sangat ia hafal. Bibirnya melengkung licik sebelum panggilan tersambung."Hallo Angela.""Kenapa Virna? Apa kamu sudah berhasil menghasut Angela.""Tentu saja, aku sudah berhasil menghasut dia."Virna menyeringai tipis, matanya berkilat penuh kemenangan. Ia bersandar santai, seakan semua ini hanyalah permainan kecil yang terlalu mudah untuk dimenangkan.“Bagus,” ujar Angela di seberang sana. “Berarti tinggal satu langkah lagi. Alexa benar-benar nggak curiga apa pun?”“Sedikit pun tidak,” jawab Virna santai. “Dia percaya penuh sama ceritaku. Bahkan dia sendiri yang menjauh dari Sang Jian. Persis seperti yan
Akhirnya Alexa sudah sampai di tempat janjian dirinya dengan Virna. Tentu saja tempat yang memang sedikit agak sepi karena dia milih sebuah restoran yang ada tempat VIP-nya. Begitu Alexa masuk ke ruangan, Virna sudah lebih dulu duduk di sana. Wajahnya tampak tenang, seolah pertemuan ini bukan sesuatu yang berat baginya."Sudah lama menunggu?""Baru saja."Virna menyeruput kopi hangat di hadapannya sambil tersenyum penuh arti. Tatapan itu menyimpan sesuatu—entah kepuasan, atau keyakinan bahwa rencananya akan berjalan mulus. Ada rasa bahagia yang bahkan tidak bisa ia jelaskan sendiri.Alexa duduk di seberangnya, menatap Virna dengan sorot mata datar namun waspada."Anda sudah tahu bukan alasan saya ingin bertemu," ujar Alexa."Tidak usah formal denganku Alexa," kata Virna santai, tetap dengan gestur anggun dan elegan."Kamu benaran hamil anaknya Sang Jian."Virna mengangguk pelan, bahunya sedikit merosot seolah menahan beban besar."Iya, Sang Jian melakukan itu padaku. Kamu sudah melih
Rian membaca sebuah berita yang tengah heboh sekarang, apalagi banyak yang menanyakan tentang Sang Jian pada agensinya, dia sudah membuat klarifikasi kalau Sang Jian sudah keluar dari sana. "Dia mendapatkan skandal di saat sudah tidak masuk ke dalam agensiku lagi, sungguh disayangkan," ledek Rian sambil tertawa. Dia ingin menghancurkan karir Sang Jian tetapi rupanya sudah ada yang lebih dulu menghancurkan dia. "Virna, wanita itu sangat pandai sekali."Rian teringat kalau wanita itu juga dulu pernah masuk ke dalam agensinya sebelum akhirnya dia pergi keluar negeri. Tok tok tokTerdengar suara ketukan dari arah pintu. Dia langsung menyuruh orang itu untuk masuk. "Masuk."Seorang wanita dengan pakaian seksi langsung berjalan menuju kearah Rian berada sekarang. Wanita itu tersenyum sambil menggodanya. "Hallo Rian.""Angela, kenapa kamu masih berani ke sini?" tanya Rian. "Kenapa? Sepertinya kamu lagi butuh artis untuk diajak debut setelah semua para artismu itu mengundurkan diri dan
Virna tersenyum dengan sangat kegirangan setelah dia mengunggah sebuah video tentang dirinya yang langsung viral. Banyak orang yang mendukung dirinya. Apalagi semua orang sudah percaya dengan kehamilan palsu itu. "Hahaha... Ini memang luar biasa," kata Virna. Angela memberikan minum pada Virna dan ikut duduk bersama dengan wanita itu. "Bukannya gue sudah bilang kalau rencana ini pasti akan berhasil.""Iya, banyak orang yang percaya dengan perkataan kita. Apalagi setelah melihat tespek palsu ini.""Tentu saja, semua orang bisa mengetahui semuanya. Rencana ini sangat berhasil."Virna membuka ponselnya dan dia terkejut ada nomor baru yang mengirim dia pesan. Dia membukanya dan terkejut ketika melihat pesan itu. "Wait....""Kenapa?" tanya Angela. "Lo harus liat ini," kata Virna yang kini tiba-tiba menjadi heboh sendiri. Angela menaikan sebelah alisnya heran. Sebelum akhirnya Virna membaca pesan yang dikirim oleh seseorang. [Bisakah kita bertemu Virna, ada hal yang ingin aku ketahui
Luna menatap kearah Arjuna dan menunggu penjelasan dari laki-laki itu. Apalagi dia masih syok setelah mengetahui kalau orang yang berkencan dengan dirinya adalah Arjuna. "Kamu bisa menjelaskan semuanya?""Okeh, sebenarnya aku juga tidak tahu awalnya orang yang berkencan itu adalah kamu," kata Arjuna. "Sejak kapan kamu tahu? Apa ketika ponsel aku hilang itu?" tanya Luna yang masih penasaran dengan semuanya. "Aku tahu dari Nico, dia juga yang menemukan ponselmu dan memberitahu aku tentang fakta pacar online-ku.""Jadi Kak Nico tahu?" tanya Luna terkejut. Arjuna hanya mengangguk membenarkan semuanya. "Iya, dia mengetahui ini." Sampai Luna kembali melihat penampilan dari Arjuna kembali. "Kalau dilihat penampilan kamu terlihat berbeda sekali sekarang.""Sebenarnya ini adalah penampilan asliku," jawab Arjuna. Luna menatap kearah Arjuna kembali untuk memastikan sesuatu sekarang. "Penampilan kamu yang asli?""Iya, sebelumnya memang aku menyamar jadi banci agar bisa jadi asisten Sang Jia







