Share

21. Terpuruk

Aku menatap kosong sudut kamarku yang suram. Tidak bersemangat melakukan apapun. Menyendiri adalah hal terbaik yang bisa ku lakukan saat ini.

Meskipun lubang besar dihatiku terus meneteskan darah. Menunggu seseorang untuk melengkapi bagian dari hatiku yang telah pergi.

Tapi itu hal yang mustahil. Karena bagian itu telah pergi bersama pria brengsek pengecut yang tidak bertanggung jawab. Baru saja mengucap janji, tapi dia malah pergi hanya karena ayahku tidak merestui.

Ponselku terus berdering sejak tadi. Aku mengabaikannya untuk alasan menyelamatkan diriku dari menangis. Aku kelelahan, dan akhirnya aku tertidur lagi.

Sebenarnya, aku tidak selalu sendiri. Pintu ku biarkan tidak terkunci agar aku tidak perlu bolak balik membukanya. Teman-temanku khawatir, jadi mereka bolak balik ke rumahku untuk memeriksa.

Bahkan bu Siti, pemilik rumah kontrakan ini. Setiap satu jam sekali dia akan memanggilku entah apa saja yang dia tanyakan.

Bu Siti memang orang yang baik. Dia menganggap ku seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status