공유

Diusir

작가: Atieckha
last update 최신 업데이트: 2025-06-25 02:01:04

"Aku mau malam ini juga kau angkat kaki dari rumah ini," ucap Darren dingin.

Nayla membeku. Kata-kata itu menusuk seperti pecahan kaca ke dadanya. Seharian penuh ia menunggu kepulangan Darren—berharap pria itu akan pulang membawa sedikit ketenangan untuknya, namun justru hal berbeda yang ia dapat.

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Rumah sudah sepi. Tapi di dalam kamar yang biasanya penuh hasrat liar itu, suara Darren menggema cukup keras hingga membuat Nayla ketakutan, karena untuk pertama kalinya pria ini berbicara keras di hadapan Nayla.

“Tapi kenapa, Mas?” suara Nayla gemetar. Matanya langsung memanas. Air mata mulai turun bahkan sebelum sempat ia kedipkan.

Darren tidak menjawab langsung. Nafasnya naik turun, namun suara yang keluar dari mulutnya tetap terdengar menyakitkan di telinga Nayla.

“Aku dan nenek sudah sepakat untuk memintamu pergi dari rumah ini. Aku tidak ingin nyawa Mamaku melayang hanya karena perlakuan kasarmu terhadap Mamaku.”

Kepala Nayla berguncang pelan. “Perla
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (2)
goodnovel comment avatar
SAKURA
btw ceritanya jadi kayak sinetron Indosiar ...
goodnovel comment avatar
SAKURA
ada bagusnya Nayla pergi dari rumah itu
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 168

    “Kenapa kau marah-marah?” tanya Miranda tanpa menoleh, ketika Maria masuk ke ruang tamu dan langsung menjatuhkan diri ke sofa dengan napas tersengal.“Barusan... Maria sudah lakukan yang Tante suruh,” ucapnya masih ngos-ngosan, sambil melempar tas tangan ke meja.Miranda akhirnya menoleh, mengangkat alis. “Bagus dong kalau begitu. Lalu gimana tanggapannya? Berani enggak dia melawan kamu?”Waktu menunjukkan pukul 18.58. Langit sudah mulai gelap. Lampu-lampu halaman rumah Atmaja mulai menyala otomatis, menyisakan suasana remang di dalam ruangan. Tapi ketegangan di wajah Maria jelas terlihat, membuat Miranda semakin penasaran.“Kamu sudah lontarkan semua kata-kata kasar seperti yang Tante ajarkan, bukan?” tanya Miranda lagi. Suaranya seperti sedang menilai hasil kerja bawahan.Maria mengangguk cepat. “Sudah semua, Tante. Tapi ternyata... orangnya enggak ada di rumah.”Miranda langsung melotot. “Kau bodoh apa gimana, sih? Sudah tahu orangnya enggak ada, kau masih marah-marah di sana?”Mar

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 167

    “Cieeee yang punya Daddy kaya raya. Apa aja dipenuhi maunya. Coba Raja minta dibeliin privat jet dulu deh sebelum Daddynya Raja bangkrut.”Plak.Suara benturan kecil terdengar begitu batang sapu yang dipegang Darren menyentuh bahu Marcella dengan pas. Bukan keras, tapi cukup bikin Marcella meringis sambil meringkuk.“Aduh,” ia mengaduh, langsung melirik tajam ke arah Darren. “Sialan.”Raja langsung tertawa terpingkal-pingkal. Bocah itu sampai menepuk-nepuk paha kecilnya karena geli lihat kelakuan Daddy dan Aunty-nya yang seperti anak-anak kalau sedang bertemu. Baginya, melihat dua orang dewasa saling goda dan ribut soal hal sepele jauh lebih lucu dari nonton kartun di TV.“Kalau ngomong dijaga ucapannya. Doain orang bangkrut,” Darren nyolot. Meskipun wajahnya datar, tapi dia tetap melotot ke Marcella sambil masih megang batang sapu seolah bersiap melempar kalau cewek itu makin ngawur omongannya.Marcella mendengus, rambut panjangnya dikibaskan kasar. “Nanti aku batal kasih Bayu, kapo

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Hanya 3 Jam

    Setelah puas melihat-lihat area depan rumah, Darren mengajak Nayla dan Raja berkeliling ke halaman belakang. Mereka berjalan santai melewati batu alam yang tersusun rapi sebagai pijakan, dikelilingi rerumputan hijau yang tampak segar.Di halaman belakang, ada hamparan bunga mawar yang mulai mekar. Beberapa mekar sempurna, sisanya masih kuncup. Warnanya merah muda, putih, dan merah darah. Di sebelah kanan, tampak kolam renang berukuran sedang, airnya jernih dan berkilau terkena cahaya sore. Tak jauh dari situ, ada kolam ikan arwana yang cukup dalam. Ikan-ikan besar itu berenang tenang, sesekali menyembul ke permukaan. Darren menunda waktu mereka untuk melihat rumah ini. Awalnya mereka ingin melihat rumah ini saat jam makan siang, tapi gara-gara ada Maria yang mengacaukan semua pikiran pria itu, sehingga dia mengajak anak dan istrinya datang saat jam pulang kantor. Bahkan dia dan Bayu pulang lebih awal dari karyawan lainnya."Ini kolam arwana ya?" tanya Nayla pelan sambil mengamati air

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Semua untuk Raja

    “Wow, rumahnya bagus banget kayak di film-film itu ya, Ma,” ucap Raja.Matanya berbinar melihat rumah besar di hadapannya. Pilar-pilar tinggi menjulang di bagian depan, cat dindingnya tampak bersih, halaman luas, dan taman tertata rapi. Anak kecil itu masih menggenggam tangan kedua orang tuanya, tapi kepalanya tak henti-hentinya menoleh ke sana kemari, berusaha menyerap semua keindahan yang dilihatnya. Dia sampai menggeleng pelan, seperti tak percaya diajak ke rumah semewah ini.“Kamu suka gak, Boy?” tanya Darren.Raja langsung mengangguk cepat. Senyum lebar mengembang di wajahnya. Dia mendongak menatap wajah sang Daddy dengan ekspresi kagum dan antusias. Darren ikut tersenyum. Hatinya terasa hangat melihat reaksi putranya. Seumur hidupnya, dia belum pernah merasa sebahagia ini. Ternyata sesederhana itu—melihat Raja bahagia saja sudah cukup membuat Darren merasa jadi pria paling beruntung.“Itu kolam ikan koi ya, Dad?” tanya Raja. Kini dia melirik ke arah taman samping, matanya berbin

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 164

    Setelah menolak kembalinya investor yang sempat mencampakkan Atmaja Group, Darren keluar dari ruang meeting lebih dulu. Wajahnya datar, tapi matanya menyiratkan amarah yang belum juga reda. Dia sudah cukup dibuat muak hari ini. Belum cukup dipusingkan kondisi perusahaan yang babak belur, sekarang mantan investor itu malah datang lagi dengan senyum sok manis seolah tidak pernah berlaku kurang ajar.Langkah Darren makin cepat begitu mendekati ruang kerjanya. Tapi begitu pintu terbuka, dia langsung berhenti. Maria duduk di sofa, bersilang kaki seperti pemilik ruangan. Darren langsung berdecak. “Lagi-lagi dia,” batinnya. Kepalanya sudah berat, sekarang ditambah pemandangan yang tidak dia harapkan.Maria tersenyum manis. Tipis-tipis. Senyum yang dulu sempat membius Darren habis-habisan, tapi sekarang malah bikin mual.Darren tidak langsung bicara. Dia mengambil posisi di balik meja, duduk di kursinya, menyender sebentar sebelum membuka mulut.“Aku pikir sudah pernah kubilang, kalau mau mas

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 163

    Darren dan Nayla langsung membeku di dalam mobil. Mereka tidak menyangka bakal menemukan keributan semacam ini di depan rumah Nayla. Darren belum sempat membuka pintu, tapi suara berisik di luar sudah cukup memancing adrenalin naik ke ubun-ubun. Begitu melihat Marcella sedang adu mulut dengan Mamanya sendiri, darah Darren langsung mendidih.Seketika dia keluar dari mobil dan menghampiri sumber keributan itu. Wajahnya kaku, matanya tajam seperti mau menyayat. Siapa pun yang pernah melihat Darren marah, pasti tahu batas amannya sudah lewat dari tadi.“Mamaaaaaa!!”Suaranya menggelegar sampai membuat beberapa burung di pohon depan rumah beterbangan."Apa yang Mama lakukan di sini, hah? Berapa kali Darren bilang jangan pernah lagi usik hidup Nayla!" Darren benar-benar kehilangan kesabaran. Suaranya naik dua oktaf. Wajahnya memerah, nadinya menegang.Dia melirik ke arah rumah. Syukurlah Raja sedang tidur di lantai atas. Kalau tidak, bisa-bisa anak itu trauma dengar teriakan-teriakan yang

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status