Share

Kamu Mabuk?

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-06-12 11:45:30

Setelah makan malam di restoran VVIP kapal pesiar itu, Darren masih belum ingin kembali ke kamar. Ia malah menarik tangan Nayla menuju lounge hiburan malam di dek atas. Ruangannya lebih terbuka, ada bar panjang di sudut kanan, DJ booth di kiri, dan area duduk dengan sofa-sofa rendah yang menghadap ke arah laut. Lampu temaram berkedip dalam ritme musik dance yang tidak terlalu keras, tapi cukup untuk memancing suasana.

“Cuma sebentar aja kok, Nay,” kata Darren sambil merangkul pinggang istrinya.

Nayla mengangkat alis, tapi tidak menolak. “Masih kuat ngisi perut lagi, Mas?”

Darren hanya nyengir sambil menariknya masuk. Mereka memilih duduk di salah satu sofa paling pinggir yang menghadap ke lautan malam. Beberapa pasangan lain sedang berbincang, tertawa, dan menikmati minuman mereka. Angin laut terasa hangat, dan aroma alkohol bercampur dengan parfum mahal memenuhi ruangan itu.

Darren memesan minuman terbaik. Dan tak butuh waktu lama minuman itu sudah habis. Suara Darren mulai aneh memb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Pelaku Pembakaran Gudang Terungkap

    “Aku nggak nyangka ternyata Pak Raka kerjanya gercep juga dan aku puas, hanya dalam hitungan menit saham perusahaan ini anjlok,” ucap Bima, wajahnya penuh kepuasan. Ia duduk bersandar di kursinya, menatap layar ponsel yang menampilkan grafik saham Atmaja Group yang turun tajam. Bibirnya tersenyum lebar, seolah baru saja memenangkan undian besar. Tidak ada sedikit pun rasa bersalah di matanya, justru ia terlihat bangga bisa menghancurkan tempatnya bekerja sendiri.“Kamu masih dendam banget ya sama Darren?” tanya Maria, memiringkan kepalanya sambil melirik Bima. Dari suaranya seperti ingin memastikan, meski sebenarnya dia tahu jawabannya. Maria sengaja memancing, ingin mendengar lagi alasan di balik kebencian Bima.“Sampai mati pun aku akan dendam pada manusia itu. Andai saja dia tidak datang, mungkin Nayla sudah kembali ke pelukanku. Tapi aku bersumpah akan memisahkan mereka,” jawab Bima, matanya menyipit penuh amarah. Tangannya mengepal di atas meja, seolah membayangkan wajah Darren

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 195

    “Apa kita lepas saja perusahaan ini ya, Bay?” tanya Darren.Semua jalan sepertinya sudah tertutup. Tak Ada yang Bisa menutup kekacauan keuangan di Atmaja Group. Sejak gudangnya kebakaran, Darren tak pernah memberikan bonus lagi pada semua karyawan di pusat maupun di cabang. Dia tak punya uang untuk melakukan itu lagi. Dia hanya ingin berguna sedikit untuk anak dan istrinya. Mengambil sebagian tabungan pribadinya untuk mereka. Dan sisanya sudah ia gunakan untuk menutup kekacauan di perusahaan. Bahkan sebentar lagi mobil-mobil mewahnya itu semuanya akan dijual. Tapi itu belum cukup. Satu masalah belum selesai, kini timbul lagi masalah yang lain. “Lepas gimana maksud anda, pak?” tanya Bayu.Bayu sangat mengerti apa maksud atasannya. Tapi dia bingung harus merespon seperti apa. Semua investasi pribadi milik atasannya sudah terjual untuk menutup keuangan perusahaan. “Kita serahkan pada Pak Agung. Karena aku nggak sanggup harus pinjam lagi sama dia. Mau mengembalikan pakai apa kalau haru

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 194

    “Pak… harga saham anjlok.”Ucapan itu jatuh begitu saja dari bibir Bayu, namun bagi Darren, kata-kata itu terasa seperti hantaman palu godam ke dadanya.“Apa…?” Suara Darren tercekat, matanya membesar tak percaya.“Ini… jauh lebih parah dari sebelumnya, Pak.” Bayu melangkah maju, tangannya gemetar saat menyerahkan MacBook yang menampilkan grafik merah menyala, garisnya menukik tajam bagai jurang yang tak berujung.Darren menatap layar itu. Setiap detik, angka demi angka berubah, seolah-olah mempermainkan hatinya. Wajahnya memanas, urat-urat di pelipisnya menegang. Baru saja ia berencana pergi ke kantor polisi untuk menghadapi John—pria yang diduga menjadi dalang di balik pemberian racun—namun kini badai lain datang menerjang tanpa ampun.Bagaimana ini bisa terjadi? Bayu, bukankah kemarin semuanya masih terkendali? pikirnya.Nafas Darren terasa berat. Warna wajahnya memudar, digantikan pucat yang menyebar hingga ke leher. Keringat dingin mengalir deras, membasahi pelipis dan punggungny

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 193

    Darren duduk di ruang kerjanya dengan punggung tegak, pandangan fokus pada tumpukan dokumen yang baru saja Bayu letakkan di mejanya. Sejak pagi, pikirannya terbagi dua: satu sisi masih memikirkan keselamatan Raja, sisi lain menuntutnya tetap menjalankan roda perusahaan. Sebagai CEO, dia tidak punya kesempatan untuk larut terlalu lama dalam urusan pribadi, meskipun hati dan pikirannya jelas masih berada di rumah bersama anaknya.Jam di dinding menunjukkan hampir pukul setengah sebelas. Bayu kembali masuk ke ruangannya, mengingatkan bahwa rapat dengan dewan direksi akan segera dimulai. Darren menutup map terakhir, lalu berdiri sambil merapikan jasnya. Dengan langkah mantap, ia keluar dari ruangan, diikuti Bayu yang membawa berkas presentasi. Lift khusus direksi membawa mereka langsung menuju lantai dua, di mana ruang rapat utama sudah menunggu.Begitu pintu lift terbuka, suasana serius langsung terasa. Para anggota dewan sudah duduk di kursinya masing-masing, sebagian masih menatap lap

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 192

    Setelah mengantarkan anak dan istrinya pulang dan memastikan Mbak Siti benar-benar mengerti bahwa dia tidak boleh meninggalkan Raja sama sekali, apalagi kalau Nayla sedang istirahat, Darren pun segera bersiap menuju kantor. Dari wajahnya terlihat jelas kalau pikirannya masih penuh, tapi pekerjaan tetap menunggu.Hari ini dia ada meeting penting, dan Bayu sudah lebih dulu berangkat ke kantor sejak pulang dari kantor polisi. Darren sendiri baru pulang dari rumah sakit, sempat mandi dan berganti pakaian, lalu langsung menuju gedung kantornya. Mobil berhenti di depan lobby, pintu dibukakan oleh security, dan langkahnya tegap meski raut wajahnya serius.Tepat pukul 11.00 siang, pria itu sudah tiba di kantor. Suasana lobby cukup ramai, beberapa karyawan terlihat lalu lalang dengan map di tangan.“Selamat siang, Pak,” sapa para karyawan yang melihat Darren masuk. Suara mereka terdengar penuh hormat, beberapa menunduk sedikit.“Hm,” Darren hanya berdehem sambil mengangguk singkat. Itulah jawa

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 191

    Infus di tangan Raja akhirnya kosong setelah tiga puluh menit pemeriksaan itu berlalu. Cairan terakhir menetes, meninggalkan bekas plester di kulit putihnya. Nayla segera menekan tombol pemanggil, dan beberapa detik kemudian seorang suster masuk, melepaskan jarum infus dengan hati-hati. Raja meringis sedikit, tapi cepat kembali ceria.“Berarti sekarang Raja boleh pulang, Ma?” tanyanya sambil mengangkat kepala, matanya berbinar penuh harap.Dia sudah ingin sekali kembali ke rumah yang baru. Di sana ada banyak ikan yang akan membuat harinya lebih penuh warna. Dan yang paling penting, dia harus menagih janji pada sang Daddy.“Iya, Sayang. Sebentar lagi Raja akan pulang,” jawab Nayla sambil merapikan selimutnya.Tidak hanya Raja yang senang mendengar itu. Kedua orang tuanya pun sangat bahagia ketika dokter mengatakan kalau tidak ada luka serius yang diderita oleh bocah laki-laki ini. Setidaknya sekarang Nayla bisa bernafas legal. Tapi dia juga harus lebih berhati-hati kedepannya. Nayla t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status