Home / Romansa / Gairah Panas Tuan Arion / Bab 6 | Kau Berhutang Padaku, Em!

Share

Bab 6 | Kau Berhutang Padaku, Em!

Author: MAMAZAN
last update Last Updated: 2023-09-13 19:42:40

Di ballroom utama mansion keluarga Austin Harold. Kemeriahan dan kebahagiaan terpancar di wajah twins. Sahabat dan semua keluarga turut datang di hari bahagia mereka berdua. Austin dan Bella tiada hentinya mengucapkan syukur karena kebahagian mereka begitu lengkap. 

Masa lalu yang mereka laui semua berakhir dengan begitu indah. Bahkan Austin yang saat ini menjadi pemilik Harold Coorporation hanya menghabiskan waktu bersama sang istri. Dia hanya sesekali datang ke perusahaan untuk memantau perkembangan, selebihnya dia menyerahkan urusan perusahaan kepada Arion dan para bawahan yang setia mengikutinya sampai saat ini—Max, Ethan, Finley dan Kenan. 

Bahkan anak-anak mereka ikut merasakan kekeluargaan di antara mereka. Berbeda dengan Bel’s factory yang semakin berkembang pesat. Bella sebagai CEO tetap menjalankan karirnya meskipun hanya datang sesekali. Selebihnya ia serahkan kepada Della dan di bantu oleh Eleanor—putri pertama dari Max dan Hana. Cintanya akan fashion menjadikan Eleanor salah satu desainer yang cukup dikenal dikalangan desainer ternama padahal usianya masih begitu muda.

“Rhea, kamu lihat Emily? Dari tadi Mom gak lihat Kakakmu itu!” Della bertanya kepada putra keduanya yang berusia enam belas tahun. Della celingukan mencari keberadaan Emily.

Rhea yang berada disebelah Ethan hanya menggeleng pelan, “Gak mom,” 

“Memangnya ada apa sayang? Mungkin dia lagi sibuk terima tamu.” Imbuh Ethan.

“Gak, soalnya tadi aku mau ambil sesuatu di mobil dia.” 

“Sesuatu?” tanya Ethan bingung. Della mendekat ke arah suaminya dan berkata dengan pelan, “Aku lupa ambil kadonya twins… Hehhee…” 

Ethan tertawa pelan, “Coba di telpon saja sayang,” dan diangguki oleh Della. 

“Mom, dad, aku kesana dulu ya.” Sela Rhea dan berlalu ikut mengobrol dengan teman-temannya yang juga teman-teman dari Iris dan Irina. 

Della mencoba menghubungi Emily tapi tak kunjung di jawab. “Bagaimana sayang?” tanya Ethan. 

“Gak tersambung,” dan disaat bersamaan, Della melihat Eleanor. “Lea!” 

Eleanor menoleh dan tersenyum lembut. Wanita asia yang manis itu berjalan ke arah Della dan Ethan, “Ya Aunty? Hi uncle Ethan!” 

“Hai Elea sayang.” 

“Lea! Uncle!” sanggah Eleanor yang keberatan dipanggil Elea, dia lebih suka dipanggil Lea untuk nama kecilnya. Dan hal itu membuat Ethan tertawa. 

“Kamu lihat Emily, sayang?” tanya Della kepada Eleanor. 

Eleanor terdiam beberapa saat, “Uhm…” kemudian dia melihat jam tangannya. “Sepertinya Emily belum keluar-keluar dari kamar Kak Arion,” batinnya.

Sorry aunty, sorry uncle, ini demi Emily!” ucap Eleanor dalam hati, “Tadi aku lihat Emily pergi dengan Kak Arion, sepertinya ada urusan pekerjaan.” Ucapnya berbohong.

Ethan menghela napas, “Hah! Arion benar-benar menjadi workaholic—penggila kerja sama seperti Tuan Austin dulu.” 

“Iya, dan dia membawa anak gadisku! Hah!” celetuk Della, “Padahal ada duo playboy di sana yang sedang nganggur.” Sambung Della menunjuk ke arah Felix dan Reynard. 

Dan yang ditunjuk pun membalas Della dengan lambaian tangan dan senyuman, hal itu membuat Ethan tertawa geli. 

“Sudahlah! Della pasti baik-baik saja selama bersama Arion.” 

“Bukan baik-baik saja! Tapi sangaaattt baik!” celutuk della yang begitu mengenali putrinya itu. Dia tahu Emily sudah menaruh hati kepada Arion. Bahkan putrinya itu lebih memilih bekerja di perusahaan Arion dari pada di Bel’s Factory, di bawah kepemimpinannya atau di perusahaan yang Ethan pegang. 

“Pfttt!” 

“Uhm Aunty, Uncle. Lea permisi dulu” potong Lea dan berlalu meninggalkan Della dan Ethan. 

Kau berhutang padaku malam ini Em!” batin Eleanor tersenyum jahil.

Sedangkan di sebuah kamar, pavilion mewah di kediaman Harold. Arion terkesima mendengar ucapan seduktif yang dilemparkan oleh Emily. “Em," terdengar panggilan Arion dengan penuh hasrat tertahan. Selama ini dia berpikir kalau dia menyukai wanita ini secara sepihak. Tapi, dia enggan untuk membalas pernyataan yang Emily lontarkan.

”Hmm?“ sahut Emily menatap lekat hazel biru berkilau milik pria yang begitu ia kagumi—Arion Harold.

Begitupun Arion yang tak berpaling dari wajah cantik Emily, ”Em, kamu begitu mempesona.” Entah itu sebuah balasan atas pengakuan cinta dari Emily atau hanya pujian belaka. 

Emily tersenyum, entah sudah berapa kali dia mendengar Arion memujinya malam ini. Hal yang paling tidak pernah ia dengar meskipun dia berusaha membuat Arion terkesima akan penampilannya.

Tapi malam ini, tanpa ia minta. Arion terus saja memujinya, ”Thank you, kamu juga—“

Emily tidak lagi dapat melanjutkan ucapannya. Bibirnya sudah dilumat dengan penuh gairah oleh Arion. Emily membalas lumatan dan sesapan dari Arion. Tangannya mengurai lembut rambut Arion yang masih sedikit basah.

”Euhm, Yon..." desahan demi desahan lolos dari Emily, suara-suara manja yang berhasil membuat Arion semakin terbakar akan gairahnya.

Tanpa Emily disini, mungkin dia bisa melewatinya sendiri hanya dengan tidur atau 'bersolo ria'. Karena efek obat yang ia minum tidak berdampak terlalu besar setelah disiram dengan air dingin.

"Em, izinkan aku menyentuhmu lebih jauh, akan kubuat kamu tak berhenti memanggil namaku,"

MAMAZAN

Terima kasih buat yang sudah mampir, salam kenal buat kalian semua, Untuk visual bisa follow *** ma2.zan

| 99+
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (16)
goodnovel comment avatar
Siti Syamsiah
lanjutttttttt
goodnovel comment avatar
Putu Arka
lanjut kk ......
goodnovel comment avatar
Fati Nosa
lanjuuuut..bagus banget
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Panas Tuan Arion   279 | (21+) Menepati Janjimu (TAMAT)

    Di pagi yang cerah di taman mansion mereka, Emily berdiri mengawasi dua buah hatinya, Asher dan Aria, yang tengah berlari-lari dengan riang. Suara tawa mereka membahana di udara yang masih terasa dingin."Asher, Aria, hati-hati sayang!" seru Emily dengan nada lembut, memastikan mereka tetap aman.Di balik jendela, Arion memperhatikan pemandangan itu sambil tersenyum. Ia baru saja selesai membuat secangkir coklat hangat, tak ingin istrinya kedinginan, ia mengambil cardigan, kemudian ia berjalan menuju Emily, yang masih terpaku melihat kedua anak mereka bermain.Dengan penuh kehangatan, Arion meletakkan cardigan di pundak Emily dan memeluknya lembut dari belakang dengan satu tangannya. "Di luar masih dingin, sayang," bisiknya sambil menyodorkan segelas coklat hangat yang baru saja ia buat.Emily tersenyum manis, menerima coklat hangat itu, “Thank you, sayang.”Kehangatan tidak hanya datang dari minuman di tangannya, tetapi juga dari pelukan suaminya yang selalu penuh kasih.Arion kemudi

  • Gairah Panas Tuan Arion   Bab 278 | First Year

    Bab 258Malam ini, hotel bintang lima milik Harold Grup terlihat sangat ramai. Di depan pintu masuk, mobil-mobil mewah berjejer rapi, memberikan kesan glamor dan elegan. Pengamanan tingkat tinggi juga diperlihatkan oleh kehadiran banyak pria berkemeja hitam di sekeliling hotel, memastikan semua tamu merasa aman dan nyaman. Tidak sembarang orang bisa keluar masuk hotel malam ini, karena ada sebuah acara istimewa yang diselenggarakan di salah satu ballroom mewahnya.Di ballroom yang luas dan penuh dekorasi ceria itu, tiga pasangan suami istri berkumpul untuk merayakan momen yang telah mereka nantikan. Anak-anak mereka, yang semuanya lahir di hari yang sama setahun yang lalu, akan merayakan ulang tahun pertama mereka bersama. Balon berwarna-warni dan hiasan berbentuk bintang dan bulan menghiasi setiap sudut ruangan, sementara lampu-lampu gantung kristal memberikan kesan mewah yang tak terlupakan. Di tengah hiruk-pikuk tawa dan senyum, ketiga pasangan ini, Arion dan Emily, Reynard dan Ele

  • Gairah Panas Tuan Arion   Bab 277 | Kelahiran Penerus Keluarga Harold

    Bab 257Emily tertawa mendengar cerita Eleanor dan Cecilia, ia tidak menyangka ada kejadian lucu seperti itu.Tentu saja cerita bagian ranjang baik Cecilia maupun Eleanor skip, karena mereka terlalu malu untuk cerita terang-terangan di depan suami mereka.“Lalu bagaimana denganmu, Em?”“Ah, kalau aku tahu saat Check up terakhir kali itu,” ujar Emily dengan senyum merekahnya.Eleanor dan Cecilia memeluk Emily, “Kami sangat bahagia mendengarnya, Em.”Emily dengan mata berkaca-kaca mengangguk, “Aku juga turut bahagia buat Kak Cecil dan kamu Lea.”“Ck pantas saja baumu seperti perempun, Fel!” celutuk Reynard melihat ke arah Felix.“Sial!”Suara tawa menghiasi ruangan.“Eh tapi Kak Cecil tidak masalah dengan parfum nya Rey atau Arion kan?” tanya Eleanor cepat.Cecilia mengerutkan keningnya, “Uhm sedari tadi tidak ada masalah sih, bahkan gak ada perasaan mual.”“Sa-sayang? Jangan bilang hanya aku?”Cecilia mengangguk mantap, “Sepertinya sayang…”“Mau coba bro?” ujar Arion kepada Felix.Felix

  • Gairah Panas Tuan Arion   Bab 276 | (21+) Tingkah Absurd Cecilia

    Bab 256Berbeda pula dengan cerita lucu Cecilia dan Felix, sehari sebelum keberangkatan ke Jerman, Cecilia dan Felix yang baru pulang dari kantor.Tetiba kepala Cecilia terasa pusing dan ia mual saat mencium berjalan di sisi Felix, “Sayang, kenapa bau kamu sangat aneh.”Felix mengerutkan keningnya, ia mengangkat kedua tangannya bergantian, mencium aroma tubuh di bagian lipatan lengannya, bahkan ia mencium jasnya.“My smells good, lova.” Protes Felix yang memang merasa aroma tubuhnya tidak ada yang aneh.Ia menarik lembut tangan Cecilia agar mencium aroma tubuhnya, “No, serius itu gak enak banget.” Tolak Cecilia yang menjauh dari Felix.“Oh my Cecil!” Ia segera memutar arah tujuannya.“Mau kemana sayang?” tanya Cecilia begitu melihat suaminya memutar jalur.“Kamu yang bantu pilihkan parfum, dan aku akan pakai parfum yang kamu pilih sayang,” ujar Felix mengalah, mengganti parfum kesukaannya selama dua tahun ini.Apalah parfum jika ia tak bisa memeluk istrinya bukan?Cecilia tersenyum da

  • Gairah Panas Tuan Arion   Bab 275 | (21+) Wangimu Manis

    Bab 255Sontak ke empatnya menoleh dan menatap Arion dan Emily, “Aku juga bakal jadi Ayah Bro!!!” seru Reynard dan Felix bersamaan.“What....???”Bukan hanya Arion dan Emily yang terkejut, bahkan Reynard dan Eleanor pun terkejut, begitu juga Felix dan Cecilia.Ketiga pasangan pengantin baru ini saling melihat satu sama lain, dan akhirnya tertawa bersama-sama, “What’s going on Bro!” seru Reynard tak percaya. Merasa takjub dengan kabar luar biasa ini.“Oh my!” Emily, Cecilia dan Eleanor saling menatap, kedua tangan mereka saling mengulur, seolah mereka saling berpegangan tangan dari jauh.Bagaimana bisa mereka bisa hamil secara bersamaan seperti ini?“Kapan kamu tahu kalau kamu mengandung, Em?” tanya Eleanor kepada sahabatnya itu.“Tiga hari lalu, kalau kamu, Lea? Kak Cecil juga kapan tahu kalau kak Cecil hamil?” Emily bertanya dengan mata berbinar-binar.“Dua hari yang lalu, Em...” jawab Eleanor yang lalu menceritakan kejadian lucu saat ia mengetahui dirinya hamil.“Kalau aku kemarin,

  • Gairah Panas Tuan Arion   Bab 274 | Kabar Mengejutkan

    Bab 254Di mansion milik Arion dan Emily terlihat meja panjang yang sudah di penuhi dengan hidangan yang mengugah selera, mulai dari hidangan pembuka, hidangan utama hingga pencuci mulut.Hari ini beberapa koki terkenal Arion panggil untuk menyajikan hidangan hari ini, hal itu pun karena sang istri keras kepala ingin ikut terjun langsung ke dapur. Mau tidak mau Emily mendengar apa kata Arion, dia hanya menjadi mandor dan bertugas untuk mencicipi makanan yang akan di hidangkan.Bersyukur morning sick seperti kehamilan pertamanya tidak muncul sama sekali atau belum? Entahlah. Tapi selama beberapa hari ini, Emily tidak merasakan mual sama sekali.Tentu saja, Arion dengan keras melarang Emily untuk mengerjakan hal yang melelahkan, “Lihat sayang, semua beres ‘kan?” uajr Arion puas melihat seluruh hidangan yang tersaji.“Iyah... Terima kasih sayang.” Emily memeluk sang suami dengan perasaan bahagia. Arion sendiri mengecup puncak kepala Emily.“No problem, sayang.”Drrzzz DrzzzPonsel Emily

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status