Share

Bab 6 | Kau Berhutang Padaku, Em!

Di ballroom utama mansion keluarga Austin Harold. Kemeriahan dan kebahagiaan terpancar di wajah twins. Sahabat dan semua keluarga turut datang di hari bahagia mereka berdua. Austin dan Bella tiada hentinya mengucapkan syukur karena kebahagian mereka begitu lengkap. 

Masa lalu yang mereka laui semua berakhir dengan begitu indah. Bahkan Austin yang saat ini menjadi pemilik Harold Coorporation hanya menghabiskan waktu bersama sang istri. Dia hanya sesekali datang ke perusahaan untuk memantau perkembangan, selebihnya dia menyerahkan urusan perusahaan kepada Arion dan para bawahan yang setia mengikutinya sampai saat ini—Max, Ethan, Finley dan Kenan. 

Bahkan anak-anak mereka ikut merasakan kekeluargaan di antara mereka. Berbeda dengan Bel’s factory yang semakin berkembang pesat. Bella sebagai CEO tetap menjalankan karirnya meskipun hanya datang sesekali. Selebihnya ia serahkan kepada Della dan di bantu oleh Eleanor—putri pertama dari Max dan Hana. Cintanya akan fashion menjadikan Eleanor salah satu desainer yang cukup dikenal dikalangan desainer ternama padahal usianya masih begitu muda.

“Rhea, kamu lihat Emily? Dari tadi Mom gak lihat Kakakmu itu!” Della bertanya kepada putra keduanya yang berusia enam belas tahun. Della celingukan mencari keberadaan Emily.

Rhea yang berada disebelah Ethan hanya menggeleng pelan, “Gak mom,” 

“Memangnya ada apa sayang? Mungkin dia lagi sibuk terima tamu.” Imbuh Ethan.

“Gak, soalnya tadi aku mau ambil sesuatu di mobil dia.” 

“Sesuatu?” tanya Ethan bingung. Della mendekat ke arah suaminya dan berkata dengan pelan, “Aku lupa ambil kadonya twins… Hehhee…” 

Ethan tertawa pelan, “Coba di telpon saja sayang,” dan diangguki oleh Della. 

“Mom, dad, aku kesana dulu ya.” Sela Rhea dan berlalu ikut mengobrol dengan teman-temannya yang juga teman-teman dari Iris dan Irina. 

Della mencoba menghubungi Emily tapi tak kunjung di jawab. “Bagaimana sayang?” tanya Ethan. 

“Gak tersambung,” dan disaat bersamaan, Della melihat Eleanor. “Lea!” 

Eleanor menoleh dan tersenyum lembut. Wanita asia yang manis itu berjalan ke arah Della dan Ethan, “Ya Aunty? Hi uncle Ethan!” 

“Hai Elea sayang.” 

“Lea! Uncle!” sanggah Eleanor yang keberatan dipanggil Elea, dia lebih suka dipanggil Lea untuk nama kecilnya. Dan hal itu membuat Ethan tertawa. 

“Kamu lihat Emily, sayang?” tanya Della kepada Eleanor. 

Eleanor terdiam beberapa saat, “Uhm…” kemudian dia melihat jam tangannya. “Sepertinya Emily belum keluar-keluar dari kamar Kak Arion,” batinnya.

Sorry aunty, sorry uncle, ini demi Emily!” ucap Eleanor dalam hati, “Tadi aku lihat Emily pergi dengan Kak Arion, sepertinya ada urusan pekerjaan.” Ucapnya berbohong.

Ethan menghela napas, “Hah! Arion benar-benar menjadi workaholic—penggila kerja sama seperti Tuan Austin dulu.” 

“Iya, dan dia membawa anak gadisku! Hah!” celetuk Della, “Padahal ada duo playboy di sana yang sedang nganggur.” Sambung Della menunjuk ke arah Felix dan Reynard. 

Dan yang ditunjuk pun membalas Della dengan lambaian tangan dan senyuman, hal itu membuat Ethan tertawa geli. 

“Sudahlah! Della pasti baik-baik saja selama bersama Arion.” 

“Bukan baik-baik saja! Tapi sangaaattt baik!” celutuk della yang begitu mengenali putrinya itu. Dia tahu Emily sudah menaruh hati kepada Arion. Bahkan putrinya itu lebih memilih bekerja di perusahaan Arion dari pada di Bel’s Factory, di bawah kepemimpinannya atau di perusahaan yang Ethan pegang. 

“Pfttt!” 

“Uhm Aunty, Uncle. Lea permisi dulu” potong Lea dan berlalu meninggalkan Della dan Ethan. 

Kau berhutang padaku malam ini Em!” batin Eleanor tersenyum jahil.

Sedangkan di sebuah kamar, pavilion mewah di kediaman Harold. Arion terkesima mendengar ucapan seduktif yang dilemparkan oleh Emily. “Em," terdengar panggilan Arion dengan penuh hasrat tertahan. Selama ini dia berpikir kalau dia menyukai wanita ini secara sepihak. Tapi, dia enggan untuk membalas pernyataan yang Emily lontarkan.

”Hmm?“ sahut Emily menatap lekat hazel biru berkilau milik pria yang begitu ia kagumi—Arion Harold.

Begitupun Arion yang tak berpaling dari wajah cantik Emily, ”Em, kamu begitu mempesona.” Entah itu sebuah balasan atas pengakuan cinta dari Emily atau hanya pujian belaka. 

Emily tersenyum, entah sudah berapa kali dia mendengar Arion memujinya malam ini. Hal yang paling tidak pernah ia dengar meskipun dia berusaha membuat Arion terkesima akan penampilannya.

Tapi malam ini, tanpa ia minta. Arion terus saja memujinya, ”Thank you, kamu juga—“

Emily tidak lagi dapat melanjutkan ucapannya. Bibirnya sudah dilumat dengan penuh gairah oleh Arion. Emily membalas lumatan dan sesapan dari Arion. Tangannya mengurai lembut rambut Arion yang masih sedikit basah.

”Euhm, Yon..." desahan demi desahan lolos dari Emily, suara-suara manja yang berhasil membuat Arion semakin terbakar akan gairahnya.

Tanpa Emily disini, mungkin dia bisa melewatinya sendiri hanya dengan tidur atau 'bersolo ria'. Karena efek obat yang ia minum tidak berdampak terlalu besar setelah disiram dengan air dingin.

"Em, izinkan aku menyentuhmu lebih jauh, akan kubuat kamu tak berhenti memanggil namaku,"

MAMAZAN

Terima kasih buat yang sudah mampir, salam kenal buat kalian semua, Untuk visual bisa follow *** ma2.zan

| 8
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Nur Istikomah
dari fizo ketemu di sini cerita nya mamazam
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
Lanjut .........
goodnovel comment avatar
Lily Lily
mksh ada disini author keren
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status