Share

137. Hyper

Author: NARA
last update Last Updated: 2025-08-23 23:35:59

Akhirnya Devi pergi ke kantor Lio, tempat di mana Romisang suami bekerja. Keputusan itu diambil setelah Mama Riri menyarankan agar ia hari ini mengantar makan siang untuk Romi, supaya perhatian kecil itu bisa membuat hubungan rumah tangganya semakin hangat. Devi yang memang ingin rumah tangganya dengan Romi baik-baik saja, menerima saran itu dengan hati lapang.

Namun, langkah Devi tidak semulus yang ia bayangkan. Meski sudah beberapa kali mengunjungi gedung perkantoran dimana sang suami bekerja, ia sama sekali tidak tahu di mana letak ruang kerja Romi. Kedatangannya sebelumnya hanya untuk menemui Lili, sahabat baiknya yang juga bekerja di kantor yang sama.

Alhasil, Devi memutuskan untuk menemui Lili lebih dulu agar bisa menanyakan letak ruang kerja Romi.

Dengan semangat yang bercampur gugup, Devi membawa bekal makan siang yang ia siapkan khusus untuk sang suami. Hatinya berdebar, berharap Romi akan senang dengan kejutan kecil yang ia buat. Ia bahkan membayangkan senyum Romi ketika me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Juhaina R
awas kau Rom istri sebaik ini disakiti
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Sahabat Suamiku   146. Jurang

    Setelah mengetahui jika Zian, suaminya, membawa paksa Lili, membuat Bela tidak bisa tenang. Hatinya berkecamuk, amarah dan rasa sakit bercampur menjadi satu. Ia sadar, selama ini Zian masih menyimpan obsesi pada Lili, mantan istrinya. Dan kali ini, Bela bertekad untuk mengakhiri semua itu. Ia tidak rela dirinya terus-menerus menjadi bayangan Lili dalam hidup sang suami.Rasa curiga Bela terbukti ketika ia menemukan sebuah sertifikat rumah di brankas milik Zian. Rumah itu terletak di daerah puncak. Dengan wajah yang memerah karena emosi, Bela langsung menyimpulkan bahwa ke sanalah Zian membawa Lili. Tanpa berpikir panjang, Bela mengajak mama Ika untuk menemaninya. Mama Ika, yang sejak awal tidak menyukai Lili, tentu saja mendukung langkah Bela."Ini saat yang tepat, Bel. Kalau memang benar mereka ada di sana, kita harus segera bertindak," kata Mama Ika sambil memegang tangan menantunya.Bela mengangguk dengan tekad bulat. "Ya, Ma. Aku sudah tidak

  • Gairah Sahabat Suamiku   145. Makan Gaji Buta

    Lio benar-benar frustasi, amarahnya tak terbendung. Dadanya naik turun cepat, seolah setiap helaan napasnya membawa bara yang kian menyala. Ia terus mengumpat, melontarkan sumpah serapah yang terdengar mengerikan di dalam mobil, dan ia tujukan pada Zian yang telah membawa paksa sang istri."Aku bersumpah demi Tuhan, hidupmu tidak akan tenang, Zian! Kamu akan menerima balasan karena sudah menyentuh istriku!" suaranya parau bercampur getir.Romi yang duduk di sampingnya mencoba menenangkan. "Tenangkan dirimu, Li. Lebih baik kamu makan siang dulu. Kamu butuh tenaga."Mendengar itu, Lio menoleh dengan pandangan tajam, seolah ingin menelan sahabatnya sendiri hidup-hidup. "Makan siang? Dalam situasi seperti ini kamu menyuruh aku makan siang? Kamu tahu, Lili dibawa kabur Zian, bodoh!"Romi menunduk sebentar, menghela napas, lalu menatap kembali. "Aku tahu. Tapi kamu butuh energi untuk mencari keberadaan Lili, Lio. Kalau kamu jatuh sakit, apa yang bisa kamu lakukan? Kamu justru tidak akan bis

  • Gairah Sahabat Suamiku   144. Aku Mohon

    Mendengar kabar bahwa Lili dibawa kabur oleh Zian, mantan suaminya, membuat mama Feli benar-benar dilanda kekhawatiran yang tidak ada habisnya. Menantu yang begitu ia sayangi, yang sudah ia anggap seperti anak kandung sendiri, kini hilang entah di mana. Bayangan wajah Lili terus membayangi pikirannya, membuat hatinya tidak tenang sedikit pun.Mama Feli tidak tinggal diam. Ia turun tangan langsung mencari keberadaan Lili. Segala cara ia tempuh, mulai dari menghubungi kenalan hingga menyewa orang bayaran yang lebih berpengalaman dalam melacak orang. Ia tahu situasi ini tidak bisa hanya bergantung pada polisi saja, meskipun mereka tentu ikut turun tangan.Bersama dengan kedua orang tua Lili, papa Renan dan mama Rina, mama Feli menyusuri berbagai tempat yang dulu sering dikunjungi Lili saat masih bersama Zian. Mereka mendatangi kafe-kafe kecil, vila-vila tersembunyi di pinggiran kota, hingga rumah-rumah kerabat yang mungkin masih berhubungan dengan Zian. Namun, semua upaya itu tidak membu

  • Gairah Sahabat Suamiku   143. Habisi Saja

    Lio benar-benar geram. Nafasnya memburu, dadanya naik turun menahan amarah yang nyaris meledak. Bagaimana tidak? Ia kehilangan jejak Zian, pria keparat yang berani-beraninya menyeret Lili, istrinya, pergi secara paksa. Perasaan Lio bercampur aduk antara marah, takut, dan frustasi. Ia meninju setir mobil dengan keras, berusaha menenangkan pikirannya agar tetap jernih, meski nyatanya pikirannya sudah kalut.Setibanya di rumah Zian, Lio langsung mendobrak pintu dengan brutal. Dentuman pintu yang terbuka paksa bergema di rumah yang ternyata kosong melompong. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Zian, apalagi Lili. Dengan penuh emosi, Lio menendang pintu itu hingga berderit keras."Bajingan!" geramnya. Suaranya menggema di dalam rumah yang gelap dan sepi.Lio melangkah mondar-mandir di ruang tamu, matanya liar menyapu setiap sudut, berharap ada petunjuk kecil yang bisa mengarahkan ke mana Zian membawa istrinya. "Sayang, dimana kamu?" bisik Lio lirih, suara yang tadinya penuh kemarahan kini ber

  • Gairah Sahabat Suamiku   142. Cari Mati

    Sepanjang perjalanan mengantar Romi yang mabuk berat pulang, Lio terus menggerutu sambil sesekali melirik pada sang sahabat yang duduk di bangku penumpang tepat di samping kursi pengemudi dimana dirinya berada. Suara musik yang Lio putar bahkan tidak mampu menutupi nada kesal dalam gerutuan Lio."Dasar bodoh, udah punya Devi. Masih ngejar-ngejar Lona, laki-laki macam apa," ucap Lio, nada suaranya penuh emosi. Tangannya mencengkeram kuat kemudi mobil, seolah ingin menyalurkan rasa jengkel lewat genggaman itu. "Udah tahu pernah disakiti, masih aja nyari penyakit. Apa kamu tidak kasihan sama Devi sedikit pun Rom."Namun, tentu saja Romi yang mabuk berat tak peduli. Matanya setengah terpejam, kepalanya bersandar miring ke jendela, sesekali bergumam tak jelas. Bau alkohol begitu menyengat di dalam kabin mobil, membuat Lio semakin muak. Ia menarik napas panjang, mencoba mengendalikan diri, meski dalam hati ia sudah ingin sekali berteriak. Dan ingin memukul kepala sahabatnya tersebut.Mobil

  • Gairah Sahabat Suamiku   141. Milikku!

    Pak Budi tidak tinggal diam ketika melihat majikannya, Lili, dipaksa keluar dari mobil oleh Zian. Dengan segera ia keluar dari kursi kemudi, menutup pintu dengan terburu-buru, lalu berlari menghampiri keduanya.Tangannya langsung mencengkeram lengan Zian dengan kuat yang masih menarik tangan Lili."Lepas!" Pinta Pak Budi tegas, suaranya bergetar menahan amarah.Zian sempat menatapnya dengan tatapan dingin. Namun, seolah tidak ingin menimbulkan keributan di hadapan Lili, ia pun melepas tangan yang masih mencengkeram erat pada lengan mantan istrinya tersebut. Tapi justru setelah itu, dengan tiba-tiba, Zian menghantamkan kepalan tangannya ke perut Pak Budi."Ugh!" Pekik Pak Budi, tubuhnya terhuyung lalu jatuh tersungkur ke atas aspal yang dingin."Pak!" jerit Lili panik, matanya membesar melihat supir pribadinya meringis kesakitan diatas aspal.Tidak puas sampai di situ, Zian berjongkok di hadapan pak Budi, lalu meninju kepala Pak Budi dengan sekuat tenaga. Hingga pukulan tersebut membua

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status