Share

32. Terakhir

Penulis: NARA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-13 01:20:05

Kejadian yang paling ingin Lili lupakan seumur hidupnya, kini terulang kembali. Malam yang kelam dan penuh penyesalan, malam ini menjadi saksi bagaimana ia dan Lio kembali melakukan kesalahan besar yang seharusnya tak pernah terjadi lagi. Dosa itu kembali tertoreh dalam catatan hidup mereka, membekas, membara, dan menyakitkan.

Namun, berbeda dengan Lili yang dipenuhi rasa bersalah, Lio justru tak peduli apakah apa yang mereka lakukan benar atau salah. Dalam benaknya, yang penting hanyalah satu hal, Lili. Ia ingin Lili menjadi miliknya, bukan hanya malam ini, bukan sekadar pelarian sesaat, tapi untuk selamanya. Ia rela melukai siapa pun, termasuk sahabatnya sendiri yang kini adalah suami sah Lili.

Malam ini, setelah hasrat mereka tumpah dalam keheningan kamar hotel yang temaram, Lio menatap wajah Lili yang memerah karena lelah dan emosi. Ia mengecup kening perempuan itu dengan lembut, seolah ingin menghapus semua luka dan beban yang tersisa.

"Maafkan aku, Li. Aku benar-benar tidak bisa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah Sahabat Suamiku    42. Ingat Pesan Terakhir

    "Apanya yang tidak mungkin?" tanya Mama Rina pada sang putri, matanya menyipit, menangkap gelagat aneh dari Lili. "Apa kamu kenal Lio juga?" lanjutnya, ingin tahu.Lili sontak menggeleng cepat. "Tidak Ma, aku tidak kenal," jawabnya singkat, sambil mencuri pandang ke arah Lio yang tampak santai berbicara dengan Papa Renan. Lio terlihat begitu nyaman seolah bagian dari keluarga mereka."Kalau begitu kenalan dulu sama Lio," ucap Mama Rina sambil menarik tangan Lili."Tidak usah, Ma." Lili buru-buru menolak dan hendak berbalik menuju kamarnya. Tapi lengannya ditahan Mama Rina."Tidak sopan, Lili. Lio itu donatur tetap di panti asuhan tempat papa kamu bantu-bantu di sana," jelas Mama Rina, matanya menyiratkan teguran, dan menarik lengan putrinya tersebut mendekati Lio."Lio, ini putri kami, namanya Lili." ucap mama Rina memberi tahu."Iya, Lili satu-satunya anak kami," sambung papa Renan bangga, tak menyadari ketegangan di wajah putrinya.Lili tidak mau menatap pada Lio, disaat Lio terus

  • Gairah Sahabat Suamiku    41. Akrab

    Lili bangkit dari duduknya dan berpamitan pada mama Feli. "Maaf, aku harus pergi," ucapnya singkat, lalu segera melangkah cepat, berharap bisa menghindari Lio yang baru saja masuk dari pintu pertama kafe.Ia mempercepat langkah menuju pintu kedua kafe tersebut, berharap Lio tidak sempat menyusulnya. Tapi harapannya sirna saat suara langkah kaki cepat terdengar dari belakang. Lio berhasil mengejarnya dan langsung menarik tangan Lili, membuat tubuhnya membentur dada bidang pria itu.Lili terkesiap, berusaha melepaskan diri, namun sebelah tangan Lio yang kekar sudah melingkar di pinggangnya, menahan tubuhnya agar tidak bergerak."Lepas!" desis Lili dengan nada tajam."Kenapa kamu tidak masuk kerja, hah?" tanya Lio, matanya menatap lekat wajah Lili yang berusaha menghindari tatapannya."Untuk apa aku masuk kerja, kalau di kantor aku cuma jadi pajangan?" balas Lili sengit.Lio tersenyum, bukan mengejek, tapi seolah membenarkan. Memang benar ia mempekerjakan Lili sebagai sekretarisnya bukan

  • Gairah Sahabat Suamiku    40. Terus Mendesah

    Hati Lili merasa lega, karena prasangka buruknya tentang sang suami tidak terbukti. Ia telah datang ke kantor Zian, melihat langsung bahwa sang suami sedang mengadakan rapat, dan tidak ada tanda-tanda perselingkuhan seperti yang ditakutkannya. Hanya firasat kosong yang terlalu dibesar-besarkan oleh pikirannya sendiri. Namun, rasa lega itu belum sepenuhnya meredakan kegundahan hati Lili. Ia masih ingin menenangkan diri. Maka setelah dari kantor suaminya, Lili memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe. Kafe tempat ia biasa bertemu dengan Devi, sahabat baiknya. Ia yakin, berbicara dengan Devi akan membuat pikirannya lebih jernih. Sesampainya di kafe, Lili menyalakan ponselnya yang sejak pagi ia matikan. Seketika notifikasi masuk beruntun, puluhan panggilan tak terjawab dan pesan dari Lio, sahabat Zian sekaligus pria yang akhir-akhir ini terlalu sering hadir dalam hidupnya. Lili mengabaikan semuanya, bahkan ketika nama Lio berkali-kali muncul di layar ponsel. Ia hanya memandangi layar ta

  • Gairah Sahabat Suamiku    39. Liburan

    Langit siang itu mendung, seolah mencerminkan perasaan Lili yang berkabut oleh kegelisahan. Perasaannya terus diganggu oleh firasat yang aneh, sebuah bisikan hati yang tak mampu ia abaikan. Sesuatu tentang suaminya, Zian, terasa tidak beres. Terutama sejak ia melihat pesan singkat dari wanita bernama Bela di ponsel Zian tadi pagi. Lili memutuskan untuk tidak masuk kerja dan pergi mengikuti Zian. Panggilan dari Romi dan Lio ia abaikan. Bahkan ia mematikan ponselnya, seolah ingin memutuskan hubungan dari siapa pun kecuali tujuan utamanya, Zian. Dengan langkah cepat dan hati yang tak menentu, ia turun dari ojek online tepat di depan sebuah ruko besar bertingkat tiga. Bangunan itu tampak baru, dengan cat abu-abu modern dan kaca-kaca besar yang memantulkan langit kelabu. Inilah kantor baru Zian, tempat usahanya yang kini mulai ia bangun kembali. Lili menatap ruko itu sejenak, mengumpulkan keberanian sebelum melangkah masuk. Di dalamnya, orang-orang berlalu-lalang, sibuk dengan urusan

  • Gairah Sahabat Suamiku    38. Dukungan

    "Ya ampun sayang. Kamu jatuh cinta pada perempuan bersuami?" tanya Mama Feli dengan nada terkejut. Ia benar-benar tidak menyangka. Selama ini, ia mengira perempuan yang tengah diperjuangkan putranya adalah seorang lajang, mungkin gadis karier, atau janda muda. Tapi ternyata, kenyataannya jauh lebih rumit. Lio mengangguk pelan, pandangannya jatuh ke lantai. "Bukan cuma jatuh cinta, Ma... aku ngerasa dia adalah takdirku. Dan yang lebih gila lagi, aku tidak bisa melepaskannya. Meski tahu dia istri dari sahabatku sendiri." Seketika napas Mama Feli tercekat. Ia memicingkan mata, mengulang di kepalanya kalimat yang baru saja diucapkan Lio. "Sahabat kamu?" "Iya, Ma. Dia istri dari Zian." Mama Feli menghela napas panjang, mencoba memahami situasi yang sangat di luar nalar baginya. Ia menatap lekat putranya, seolah ingin mencari kepastian apakah Lio sedang bercanda atau tidak. Tapi tatapan serius di wajah Lio menegaskan bahwa ini adalah kenyataan. "Kegilaan apa yang harus Mama dengar

  • Gairah Sahabat Suamiku    37. Penuh Kepuasan

    Kata maaf yang baru saja terlontar dari mulut Zian terdengar tabu di telinga Lili. Kata itu seakan kehilangan maknanya ketika kenyataan yang ia saksikan begitu menyakitkan.Lili menatap lekat wajah suaminya. Ada perih yang tak bisa ia ungkapkan, tapi jelas air matanya sudah siap membanjiri pipi. Ia mencoba tegar, meski hatinya telah runtuh sejak melihat kamar berantakan dan lingerie miliknya yang bekas pakai."Siapa perempuan itu? Kenapa harus di kamar kita kalian bermain? Kenapa?" Suara Lili bergetar, sebelum akhirnya air matanya tumpah juga.Zian mengerutkan kening, bersandiwara seolah bingung."Sayang, kamu bicara apa sih?""Katakan siapa perempuan itu! Siapa yang bermain dengan kamu!" desak Lili dengan napas tak beraturan.Zian bergerak cepat, menggenggam kedua tangan Lili dengan lembut namun penuh tekanan."Ya ampun, sayang. Dengarkan penjelasan aku dulu." Ia menatap mata Lili, lalu mengambil napas dalam-dalam. "Aku tidak main sama perempuan mana pun. Aku... aku cuma bermain send

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status