Share

36. Maaf Sayang

Author: NARA
last update Last Updated: 2025-06-15 12:54:51

"Aku meminta kamu untuk jangan pulang dulu, tapi—"

Lio tidak jadi melanjutkan ucapannya. Kata-kata yang hendak ia keluarkan seketika tertahan saat melihat Lili memegangi keningnya. Wajah perempuan itu tampak pucat dan tubuhnya sedikit goyah.

"Lili..." ucap Lio pelan, nada suaranya berubah lembut, penuh perhatian. Ia mendekat dan memegang kedua bahu Lili, seolah mencoba menyalurkan kekuatan lewat genggamannya. "Kamu butuh istirahat, Li."

Tanpa menunggu jawaban, Lio segera memapah tubuh Lili menuju sofa ruang tamu. Ia membantu Lili duduk perlahan, seakan takut tubuh itu akan pecah jika ia terlalu kasar. Lio kemudian berjongkok di hadapan Lili, menatapnya lekat-lekat dengan kekhawatiran yang begitu kentara.

"Bagaimana kalau aku antar kamu ke dokter?" tawarnya.

Lili menggeleng. "Tidak perlu... aku hanya butuh istirahat." jawabnya lirih. Tapi dalam hati, ia tahu bahwa tubuhnya lelah bukan hanya karena jet lag. Ada hal lain yang membuat dadanya sesak, pikirannya kacau. Sejak ia tiba di ruma
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Juhaina R
km bukan wanita bodoh kan lie.. jgn mudah percaya disaat kau merasakan kejanggalan
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
bodoh lili jngn percaya apa yg di bilang zian bagus sm lio...krn kan leo jgk gk cinta sm istri ny cmn krn paksaan dr keluarga ny
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Sahabat Suamiku   157. bodoh!

    Mama Feli benar-benar kecolongan, ketika masuk ke dalam kamar sang putra ia mendapati putranya itu, sudah tergeletak tidak berdaya di lantai kamar dengan pergelangan tangan berlumuran darah. Tangan mama Fel gemetar, napasnya terengah-engah, dan tubuhnya hampir ambruk, kalau saja ia tidak segera menjerit minta tolong kepada para asisten rumah tangganya dan dengan segera mama Feli melarikan Lio ke rumah sakit."Lio bertahanlah! Jangan tinggalkan Mama," tangis Mama Feli pecah tak terbendung.Sejak kepergian Lili, istri yang begitu dicintai Lio, ia tahu putranya itu terpuruk. Tapi Mama Feli tidak pernah menyangka kalau Lio akan melakukan tindakan nekat seperti ini. Penyesalan pun langsung menguasai hati dan pikiran mama Feli. Ia merasa bersalah telah meninggalkan putranya seorang diri, padahal jelas Lio sedang berada di titik paling rapuh dalam hidupnya.Di dalam perjalanan menuju rumah sakit, Mama Feli terus menggenggam tangan Lio yang dingin, berharap ada sedikit tanda bahwa putranya m

  • Gairah Sahabat Suamiku   156. Mengakhiri Hidup

    Mama ika menuju ruang perawatan dimana Lili berada, setelah ia membeli makan malam, untuknya juga untuk Lili.Sedangkan Lili masih bingung dengan perubahan sikap mantan mama mertuanya tersebut, tentu saja Lili memiliki pikiran negatif pada mama Ika, takut mama Ika sedang merencanakan sesuatu padanya.Mama Ika membuka makanan yang baru saja ia beli dari restoran. Lalu menyodorkannya ke arah Lili. "Makanlah, bayi kamu butuh nutrisi," ucap mama Ika.Tentu saja Lili enggan mengambil makanan tersebut, takut mama Ika telah menaruh racun."Li, makanlah. Mama tahu kamu belum makan, ingat, kamu sedang hamil." ujar mama Ika. "Mau mama suapin?"Lili tidak menimpali ucapan dari mama Ika, yang ada bertanya padanya. "Apa Mama, adalah mama yang aku kenal?" tanya Lili.Hembusan nafas kasar keluar dari bibir mama Ika. Lalu menatap wajah Lili dengan intens. "Mama akui, mama begitu membenci kamu. Tapi itu dulu, dan mama ingin berubah. Tidak ada gunanya mama masih membenci kamu, karena mama sadar, kamu b

  • Gairah Sahabat Suamiku   155. Aku Bisa Jauh Lebih Baik

    Akhirnya Devi mengikuti ajakan Romi mancari restoran atau rumah makan tidak jauh dari penginapan. Setelah sampai sebuah restoran, Devi berjalan dengan sedikit tergesa, berusaha menyamakan langkah dengan Romi yang tampak begitu fokus dengan pikirannya sendiri.Romi memilih meja di sudut ruangan yang agak sepi. Tanpa banyak bicara, ia langsung memanggil pelayan dan memesan makanan dalam porsi cukup banyak. Sementara Devi hanya tersenyum kecil dan memilih segelas jus buah delima.Pelayan pergi, meninggalkan mereka berdua setelah Devi mengucapkan terima kasih. "Terima kasih Mas." ucap Devi pada pelayan tersebut.Romi langsung menyantap makanan yang ada di hadapannya dengan lahap, meski sesekali matanya menatap istrinya yang hanya memainkan sedotan jus."Kamu tidak makan?" tanya Romi, suaranya datar namun cukup membuat Devi menoleh.Devi tersenyum manis, mencoba menahan rasa hangat yang tiba-tiba mengalir dalam dadanya. Pertanyaan sederhana itu terasa begitu berarti. "Tidak, aku sudah keny

  • Gairah Sahabat Suamiku   154. Mengkuatirkan

    Lili menatap pada mantan mama mertuanya tersebut, setelah mama Ika menahan lengannya, saat dirinya ingin turun dari atas tempat tidur.Melihat tatapan Lili, mama Ika langsung melepas tangannya. "Maaf." Ucap mama Ika.Ucapan maaf dari mama Ika benar-benar membuat Lili tidak percaya, jika yang duduk tepat di hadapannya adalah mantan mertuanya yang dulu begitu arogan, dan selalu memandang Lili sebelah mata."Maksud mama, kamu jangan pulang dulu." pinta mama Ika."Kenapa?""Jika kamu pulang dengan kondisi kaki kamu terluka seperti ini, pasti suami kamu akan murka. Dia akan membuat hidup mama hancur," jelas Mama Ika takut, ia tahu Lio begitu mencintai Lili, dan jika tahu Lili terluka seperti sekarang. Sudah pasti Lio tidak akan mengampuninya, karena memang luka di kaki yang Lili derita, itu gara-gara mama Ika mendorongnya."Itu sudah pasti." balas Lili. "Suamiku tidak akan mengampuni siapapun yang telah melukai istri yang begitu dia cintai." Mama Ika menyatukan kedua telapak tangannya, me

  • Gairah Sahabat Suamiku   153. Maaf

    Bela benar-benar merasa bahagia, karena polisi sama sekali tidak tahu jika dirinya dan juga mama Ika yang telah membunuh Lili. Dan itu benar-benar membuatnya merasa menang. Meskipun begitu, ia masih harus berusaha membebaskan Zian sang suami yang ditahan di kantor polisi.Menjelang malam, Bela memutuskan untuk pergi ke rumah mama mertuanya, mama Ika. Karena hari ini mama mertuanya itu, tidak kunjung datang ke rumahnya seperti biasanya.Padahal Bela ingin berdiskusi dengan mama Ika, tentang langkah selanjutnya agar bisa membebaskan Zian sang suami dari kantor polisi, supaya ia bisa kembali bersama dengan Zian tanpa bayang-bayang Lili yang sudah tenang di alam lain.Bela yang baru sampai di halaman parkir rumah mama Ika, segera masuk ke dalam rumah setelah asisten rumah tangga mama Ika membukakan pintu."Mama." panggil Bela seperti biasa. Kemudian ia memanggil lagi. "Mama!"Namun, yang di panggil tidak menyahut. Padahal biasanya mama Ika akan langsung menyahut sekali panggil, tapi sekar

  • Gairah Sahabat Suamiku   152. Aku Benci Tuhan

    Sehari setelah kematian Lili, Lio benar-benar tidak tahu arah. Tidak ada lagi semangat menjalani hidup. Yang ada hanya mengurung diri di kamar, tidak mau makan ataupun minum. Dan itu benar-benar membuat mama Feli kuatir dengan kondisi sang putra.Meskipun mama Feli juga masih merasa kehilangan, karena menantu yang begitu amat di sayanginya telah tiada. Tapi mama Feli berusaha untuk tegar, agar Lio tidak berlarut larut dalam kesedihan, tapi nyatanya putranya itu semakin terpuruk.Mama Feli berdiri di ambang pintu kamar Lio yang baru saja ia buka, kedua matanya menatap putranya yang sedang memeluk pakaian Lili, seolah sedang memeluk istrinya.Melihat putranya begitu sedih, membuat mama Feli merasakan hal yang sama.Apalagi mendengar ratapan Lio yang begitu memilukan."Sayang, kamu tega padaku. Kamu sudah bilang akan selalu berada di sampingku selamanya, sampai kita menua sama-sama. Tapi kamu ingkar, kamu meninggalkan aku sendiri disini, kamu benar-benar tidak mencintaiku, Sayang," ucap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status