Home / Rumah Tangga / Gairah Saudara Ipar / Saling Melempar Diri

Share

Saling Melempar Diri

Author: Nona Lee
last update Last Updated: 2022-12-03 10:13:41

“Lupakan saja lelaki brengsek itu! Kau hanya akan sedih jika terus mencintainya!”

Sebuah kata-kata yang membuat Mona membulatkan matanya. Dia menatap sang adik kakak yang terlihat penuh dengan amarah. Apa yang terjadi dengan lelaki itu? Kenapa Andri tiba-tiba berbicara seperti itu padanya?

Dia meminta Mona untuk melupakan Raka, sang suami. Padahal selama ini, Andri sendiri yang berusaha untuk berpikir positif pada kakaknya itu. Raka sibuk bekerja di sana, sehingga tidak memiliki waktu yang banyak untuk keluarganya sendiri. Hal yang begitu dipercaya oleh Andri.

Namun sekarang kenapa cara berpikirnya tiba-tiba berubah?

“Kenapa kau berbicara seperti itu Andri? Dia itu Kakakmu, kau tidak boleh berbicara hal yang buruk tentangnya. Bukankah kau sendiri tahu jika Raka sangat sibuk dengan pekerjaannya? Jadi aku akan sangat mengerti.”

Mona berusaha untuk selalu berpikiran positif, walaupun pada kenyataan hatinya merasa risau. Dia hanya ingin pernikahannya dengan lelaki yang begitu dia cintai itu baik-baik saja. Namun ternyata, semakin lama hatinya semakin sakit. Dia tidak kuat lagi menunggu dan terus bersabar. Terkadang dalam beberapa situasi, hatinya merasa lelah. Dia ingin pergi, berpaling kepada lelaki lain.

Andri mengusap wajahnya yang dipenuhi rasa kesal, kemudian menatap sang kakak ipar yang hampir meneteskan air matanya. Mungkin wanita itu tidak menyangka, jika dia akan mendapatkan bentak dari Andri.

“Kak, aku mengatakan itu hanya untuk membuatmu merasa baik-baik saja. Selebihnya aku berbohong jika terus mendukung hubunganmu dengan Kakakku.”

Andri mengatakan apa yang ingin dia katakan selama ini. Jika dia tidak pernah setuju, jika Mona bertahan dengan kakaknya. Lelaki itu hanya akan membuat Mona menderita, tanpa cinta ataupun perhatian.

“Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku hanya seorang wanita, aku tidak bisa berbuat apapun Andri.”

Mona duduk di tepi ranjang, dia menutup wajahnya yang sedang menahan air mata. Namun Andri menyadari itu, kemudian langsung memeluk kakak iparnya erat. Dia merasa menyesal telah membentak Mona dengan semua luapan emosi itu.

“Maafkan aku Kak, aku benar-benar tidak bermaksud mengatakan hal seperti itu kepada Kakak. Aku hanya tidak sanggup melihat Kakak menderita selama ini. Kakak terlalu cantik, bahkan pantas mendapatkan lelaki yang lebih baik dari Raka!” Ucap Andri pada wanita itu.

Mona menatap sang adik ipar, “Memangnya lelaki mana yang mau menerimaku? Aku ini bukan siapa-siapa kecuali wanita miskin.”

“Siapa bilang? Para lelaki tidak menilai wanita dari segi harta, bahkan penampilan. Mereka lebih tertarik dengan sikap dan juga hal lain yang lebih menarik hati.”

Andri berbalik untuk tidak menatap Mona di sana. Dia merasa malu sendiri dengan apa yang dikatakan olehnya. Namun tiba-tiba sebuah pelukan membuat matanya membulat sempurna. Itu adalah ulah si kakak ipar, Mona memeluk tubuh kekar itu tanpa ragu ataupun malu.

“Aku tahu maksud dari perkataan mu itu. Katakan saja jika kau merasa lebih baik daripada Kakakmu,” ucap Mona pada lelaki itu.

“Tid—ak! Aku tidak berkata seperti itu,” ucap Andri terbata-bata.

“Benarkah? Aku pikir kau mulai menyukaiku ketika kita lebih sering bersama. Andri tolong jujur saja padaku, kau suka padaku, kan?”

Sebuah pertanyaan yang benar-benar tidak bisa Andri jawab. Dia diam membeku seperti balok es, sedangkan Mona semakin mempererat pelukannya itu. Dia tidak perduli lelaki itu marah ataupun tidak, yang pasti, wanita itu hanya sedang mengikuti kata hatinya.

“Kak, jangan lakukan hal seperti ini. Bahaya jika sampai ada orang yang melihat,” ucap Andri sembari mencoba melepas pelukan itu.

Mona hanya tertawa kecil, dia benar-benar sudah gila saat ini. Wanita itu malah asik merasakan kehangatan tubuh sang adik ipar, lengkap dengan perut kekarnya itu.

“Diamlah! Aku hanya butuh sebuah pelukan. Tidak bisakah kau memberikan itu padaku sebagai seorang saudara?”

Andri melepaskan pelukan itu dengan paksa, kemudian menatap sang kakak ipar di sana. Dia seolah tidak senang dengan pertanyaan yang keluar dari mulut wanita itu. Jika boleh jujur, Andri tidak ingin menjalin hubungan saudara dengan Mona.

“Aku tidak ingin memberikan Kakak pelukan seperti itu. Aku ingin sebuah hubungan yang lain, hubungan yang lebih dari pada itu.”

Mona mengerutkan alisnya, apa maksud dari ucapan lelaki itu? Hubungan apa yang di inginkan oleh Andri? Mona benar-benar tidak mengerti.

“Apa maksud dari ucapanmu itu Andri? Kau tidak ingin aku anggap sebagai saudara?” Tanya Mona kepada lelaki itu.

Andri berjalan lebih dekat kepada wanita itu, membuat Mona mundur perlahan ke tepi ranjang. Sebuah hal tak terduga lelaki itu lakukan, ketika Andri mendorong sang kakak ipar ke atas ranjang. Tubuh kekar itu bahkan menghimpit Mona dengan hangatnya.

“Berani sekali kau Andri, sekarang apa yang akan kau lakukan?”

Mona sepertinya tidak keberatan dengan apa yang dilakukan oleh lelaki itu. Lagi pula dia sudah terlanjur memulai dengan pelukannya, jadi bagaimana jika keduanya saling melempar diri?

Sebuah kecupan manis Andri lakukan pada wanita itu, membuat Mona terdiam dengan seribu tanda tanya di dalam pikirannya. Sejak kapan lelaki itu berani berbuat mesum? Karena yang dia tahu, Andri adalah seorang yang sangat polos. Dia Takan berani menyentuh wanita seperti ini, bahkan padanya. Namun ciuman itu sangat berarti, seolah menghilangkan semua kerinduan yang ada di dalam hatinya.

“Katakan, apa ciuman itu membuatmu marah padaku?” Tanya Andri pada wanita itu.

Mona menggelengkan kepalanya, dia malah membalas ucapan itu dengan sebuah lingkaran di leher sang adik ipar. Mona menarik tubuh lelaki itu agar semakin dekat dengannya, kemudian mengecup bibirnya sekilas. Hal yang membuat mata Andri berkedip beberapa kali, kemudian kembali mengecup balik bibir kakak iparnya.

“Apa hanya ini yang kau bisa?” Tanya Mona pada lelaki itu.

Wanita cantik itu seolah sedang melempar dirinya pada sang adik ipar. Dia terlihat pasrah ketika tubuhnya di tindih, kemudian bibirnya di kecup secara sembarang.

Andri yang melihat, merasa diberikan kesempatan besar. Dia menggigit bibir bawahnya sendiri, kemudian bersiap untuk ciuman berikutnya. Hal yang sama terjadi pada Mona, wanita itu menarik nafasnya pelan, kemudian menarik Andri untuk lebih dekat lagi dengannya.

Kedua orang itu berciuman dengan lembut dan penuh perasaan. Menikmati setiap detik berharga yang penuh gairah. Tanpa sadar, keduanya jatuh dalam permainan yang mungkin akan menghancurkan sebuah hubungan pernikahan. Hanya karena kesempatan kecil ini, Andri dan Mona terbuai gairah yang semakin membara.

Andri, dia berhasil mengisi kekosongan di dalam hati Mona. Namun tanpa sadar sudah membuat lubang di dalam pernikahannya dan juga Raka.

Apa yang aku lakukan ini benar? Raka maaf, kau sendiri yang sudah membuat kekosongan di dalam hatiku. Jadi maaf saja jika aku mencari seseorang untuk menutupinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arryn Kapitan
cerita yang sangat menerik,nice .........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Saudara Ipar   Balas Dendam [Part ke-4]

    "Lebam? Kau yakin jika itu ulah Kakakmu?"Kania menatap serius pada putra bungsunya itu, dia memastikan jika ini bukanlah bualan yang dibuat oleh Andri. Kania hanya khawatir, jika menantunya itu membuat sebuah fitnah, agar Raka semakin terpojokkan. Memanfaatkan kepolosan Andri sebagai jalan. Benar-benar wanita licik yang hanya mementingkan harta dan kedudukan."Bu, bisa saja lelaki itu marah dan melampiaskan semuanya amarahnya pada kak Mona. Bukanlah Ibu lihat? Bagaimana Kakak begitu kesalnya mendengar kedudukan yang selama ini dia miliki, Ibu berikan padaku. Lelaki itu memiliki temperamen yang buruk," ucap Andri pada sang Ibu."Iya aku memang melihat tempramen lelaki itu berbeda dari sebelumnya, iya mungkin karena keadaan yang dia rasakan saat ini. Namun apapun itu, kau tidak berhak ikut campur dalam urusan rumah tangga Kakakmu. Biarkan saja meraka mengurus masalah mereka masing-masing Andri," ucap Kania pada putranya itu.Andri bingung harus berkata apa lagi, dia seolah dibatasi ten

  • Gairah Saudara Ipar   Balas Dendam [Part ke-3]

    "Sialan!"Andri mengumpat kesal, dengan wajah paniknya. Bukan hanya lelaki itu saja, tetapi Mona juga. Kedua orang yang sudah ketahuan basah tengah bercinta di ruangan terbuka itu, tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka saling menatap, sembari memperbaiki penampilan yang acak-acakan. Mona benar-benar bingung, bagaimana jika kejadian ini sampai kepada suami dan mertuanya?!"Apa yang kau lihat? Pergi sana!"Lelaki itu membentak wanita paruh baya yang sejak tadi masih berdiri kaku memandang dirinya. Itu adalah bi Mina, pembantu yang sudah bekerja bersama keluarganya 20 tahun. Dia sangat syok, melihat pemandangan yang tidak menyenangkan seperti ini. Namun apapun itu, dia tidak bisa menegur bahkan menasehati majikan kesayangannya itu."Maafkan Bibi, permisi..."Bi Mina pergi meninggalkan kedua pasangan yang masih terengah-engah itu, berusaha tidak ikut campur tentang apa yang terjadi. Sementara Mona sibuk mencari cara, agar hal buruk tidak menimpanya."Andri bagaimana ini? Dia pasti mengadu

  • Gairah Saudara Ipar   Balas Dendam [Part ke-2]

    "Office boy??"Mona membulatkan matanya, mendengar cerita dari suaminya itu. Mertua yang begitu dia hormati, mulai bertindak diluar nalar terhadap Raka, setelah kejadian yang menimpanya beberapa waktu yang lalu. Satu kesalahan lelaki itu lakukan, namun Kania membalasnya dengan banyak hal yang cukup mengejutkan. Dari mulai mencabut jabatan, hingga kehidupan mewah yang selama ini Raka rasakan. Mona pun ikut terjerat dalam situasi ini, karena dia adalah istrinya. Walaupun sang ibu mertua tidak menyalahkan dia atas apapun, tetap saja Mona merasa ikut terpojokkan sekarang ini.Sekarang, sebuah pekerjaan baru Raka lakoni. Posisi yang tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya. Bagaimana nanti orang-orang akan menilai dirinya? Jika seorang bos besar seperti dirinya, kini tak memiliki kekuasaan apapun. "Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa wanita tua itu memberiku pekerjaan yang sangat rendah seperti itu. Apa anak sialan itu yang meminta Ibu melakukannya?!" Gerutu Raka pada sang istri.Mona

  • Gairah Saudara Ipar   Balas Dendam [Part ke-1]

    "Jadi kau memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan pusat?"Kania menatap serius wajah putra bungsunya itu, dia merasa kaget karena keputusan Andri yang mendadak seperti ini. Setelah menaklukkan perusahaan yang dia rebut dari kakaknya, dia menginginkan perusahaan pusat yang ibu nya kuasai. Karena dengan begitu, Andri bisa leluasa mengawasi Mona dari kakaknya yang brengsek itu. Dia juga sedang menyiapkan rencana yang akan merusak rumah tangga Mona dan sang suami. Setelah itu dia akan memiliki wanita yang sangat dia cintai itu."Memangnya aku tidak boleh ikut bergabung dengan perusahaan kesayangan ibu itu? Bukankah aku juga anak kesayangan Ibu?" tanya Andri dengan senyuman kecil diwajahnya.Kania tertawa mendengar ucapan lelaki itu. Sejak kapan dia bersikap manis seperti ini? Karena sejak awal Andri tidak pernah tertarik sedikitpun dengan yang namanya dunia bisnis. Dia bahkan selalu marah jika disangkut pautkan dengan hal seperti itu. Namun sekarang? Lelaki itu sangat terobsesi, seol

  • Gairah Saudara Ipar   Mengadu

    "Apa yang terjadi dengan wajahmu? Siapa yang melakukan semua ini Mona?!"Andri dibuat syok dengan keadaan wajah Mona yang penuh dengan memar. Setelah cukup jauh diperjalanan dan menahan perasaan rindu, lelaki ini malah dibuat syok setengah mati. Wanita yang dia cintai penuh dengan luka lebam, bahkan raut wajahnya penuh dengan rasa takut. "Raka, dia menyiksaku setiap hari Andri."Mata lelaki itu semakin membulat sempurna, ketika tahu sang kakak lah yang melakukan semua ini pada kekasihnya Mona. Sebuah fakta yang sangat mengejutkan, dan benar-benar tidak bisa termaafkan. Emosi lelaki itu jelas memuncak, mengetahui wanita yang sangat dia cintai di perlakukan seperti ini. "Lelaki sialan! Berani sekali dia berbuat seperti ini padamu. Kenapa kau tidak bilang padaku dari awal hah? Kenapa kau biarkan Kakakku menyiksamu seperti ini?!"Hati Andri rasanya remuk, hancur, tak berbentuk. Dia tidak bisa berkata-kata lagi dengan kondisi yang sedang Mona alami sekarang. Ini mungkin jawaban dari semu

  • Gairah Saudara Ipar   Semua Salahmu

    "Kau senang melihat suamimu hancur? Bukankah ini yang kau tunggu-tunggu selama ini Mona?"Sudah hampir sebulan Raka tidak kembali ke perusahaan itu, mengurus bisnis keluarga yang dulu dia jalani setiap harinya. Kini lelaki itu sudah menganggur, tak diperlukan lagi oleh ibunya. Setiap Minggu dia hanya mendapat jatah uang dari Kania, untuk hidup sehari-hari. Uang di dalam tabungannya tidak cukup banyak, karena dia berikan pada wanita selingkuhannya. Namun hubungan mereka benar-benar berakhir, karena Raka tak memiliki apapun lagi. Andri adalah orang paling penting di perusahaan sekarang, dan semua orang menghormatinya. Raka merasa iri sekali."Kau bicara apa? Apa kehadiranku disini tidak cukup untuk membuktikan apapun Raka?"Mona menahan amarahnya, dengan menusuk roti di atas piring itu dengan garpu. Selama Raka berada dirumah, dia tidak bisa melakukan apapun kecuali melayani lelaki itu. Mona juga harus menahan rasa rindunya pada sang kekasih karena lelaki ini. Andri, entah kapan mereka

  • Gairah Saudara Ipar   Menghadapi Kenyataan

    "Tidak bisa katanya? Kau pikir bisa lepas dariku begitu saja Mona? Jangan harap."Andri terlihat sangat kesal dengan lengan yang mengepal kuat, dia bahkan melampiaskan semua amarahnya pada dedaunan yang berjejer di jalanan. Setelah mengantar wanita itu pulang, Andri tidak berniat sedikitpun untuk mampir. Dia sudah sangat marah, kesal, dan takut mengontrol emosinya. Kata-kata yang keluar dari mulut Mona membuat hatinya sakit dan kecewa. Wanita itu seakan menolak ajakannya untuk menikah, bahkan melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius lagi. Padahal Andri sudah hampir berhasil, membuat rumah tangga kakaknya hancur. Dia tidak perduli tentang apa yang terjadi, jika Mona menjadi janda, maka kesempatan memilikinya lebih besar lagi."Lihat saja, bagaimana aku menghancurkan rumah tanggamu sialan!"Lelaki itu masuk ke dalam kamarnya, lalu berbaring di atas ranjang yang empuk. Sejak tadi suara ketukan pintu terus menggangu, namun Andri membiarkannya. Itu adalah sang kakak yang mu

  • Gairah Saudara Ipar   Semakin Terpancing

    "Mona, tinggalkan saja kakakku ini. Dia bukan lelaki yang bisa membuatmu bahagia.""Bicara apa kau brengsek!"Raka semakin terpancing emosinya, dia mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa ditebak oleh Mona. Dia begitu kasar, dengan gestur tubuh yang mendukung. Andri hanya menatapnya dengan senyuman tipis, dia akan membuat lelaki itu mengeluarkan sifat aslinya. karena dengan begitu, sang istri akan semakin muak padanya."Kenapa? kakak tidak suka aku mengatakan itu?" pancing Andri kepada Kakaknya."Kau ingin mencari muka? tidak kusangka sifatmu itu benar-benar licik," ucap Raka dengan smirk khas di wajahnya. "Iya, aku memang licik. Seperti yang kau lihat sekarang ini."Mona tidak mengerti tentang apa yang mereka bicarakan, keduanya seperti sedang memperebutkan sesuatu. Posisi, mungkin Andri berusaha untuk mengambil hak yang dimiliki Raka sekarang. Kedua pertikaian lelaki itu semakin memanas, bahkan kini Raka tak segan untuk mendorong adiknya. Mona memang cukup senang jika sampai Andri

  • Gairah Saudara Ipar   Jangan Bersandiwara

    Mona mungkin sudah tahu kemana jalan ucapan dari Andri, namun dia berusaha untuk bersandiwara. Walaupun sebenarnya dia sudah sangat gemas dengan situasi ini, tidak tahan untuk segera membongkar kebusukan suaminya. Dia yang menyebabkan hidupnya hancur, terbelenggu dalam kehidupan rumah tangga yang semu. Tak ada kata kebahagiaan, karena yang ada adalah derita. Jika saja boleh memilih, Mona mungkin akan menikahi adik iparnya. Lelaki yang kini, lebih mengerti dirinya dari siapapun."Apa yang kau sembunyikan dariku Raka?" tanya Mona pada lelaki itu.Raka tertawa kecil, "Apa yang kau bicarakan? Tidak ada hal yang aku sembunyikan disini.""Jangan bersandiwara lagi Kak, wanita itu harus mengetahui apa yang kau lakukan."Andri mulai memancing perdebatan, dia ingin hubungan pasangan suami istri itu benar-benar hancur. Mona tidak akan terikat lagi dengan kakaknya, dan dia bisa dengan bebas memiliki wanita itu.Egois? ini bukan saatnya membicarakan tentang hal itu. Kebahagiaan Mona adalah hal pal

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status