Home / Romansa / Gairah Teman Suamiku / Bekas Merah Di Leher

Share

Bekas Merah Di Leher

Author: Nona Lee
last update Last Updated: 2025-09-14 17:05:17

"David, kau tidak perlu memberiku setiap saat."

Mirae semoat menolak uang yang lelaki itu berikan. Bukan apa-apa, dia hanya takut jika hal itu hanya akan menimbulkan kecurigaan. Namun David tidak puas dengan hanya makanan dan minuman yang dia belikan.

"Ambillah, jangan menolaknya. Aku tahu, kau pasti membutuhkannya."

David memberikan beberapa lembar pecahan uang seratus ribu pada wanita itu. Dia membelai pipi Mirae lembut, lalu mengecup bibirnya penuh kasih sayang. Malam ini mereka akan berpisah lagi, dan itu akan menjadi malam-malam menyebalkan yang akan David rasakan.

"Besok hari Minggu. Aku tidak bisa mencumbumu lagi di gudang tua itu," bisik David penuh godaan.

Mirae memukul manja dada lelaki itu, "Dasar mesum. Kau hanya menginginkan tubuhku saja, kan David?"

Lelaki itu menarik Mirae ke pelukannya. Menatap manik indah itu dengan pehuh cinta dan kasih sayang, "Tentu saja tidak. Iya... walau bagian favoritku adalah tubuhmu."

"Dasar lelaki buaya!" Ucapnya, sembari mencubit hidung ma
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Teman Suamiku   Pagi Manis di Hotel

    "Mirae... kau dengar aku?"Ada senyum lembut di sudut bibir David ketika dia menunduk sedikit, mengecup kening Mirae. Satu ciuman, dua kali, hingga dia tergoda menempelkan bibirnya di pipi wanita itu. Mirae menggeliat pelan, kelopak matanya bergerak, sebelum akhirnya terbuka. Wanita itu menatap David dengan mata masih setengah terpejam. "Kau bangunkan aku dengan cara seperti itu?" suaranya serak, lirih, tapi senyum tipisnya membuat dada David hangat."Lebih baik daripada alarm kan?" David terkekeh kecil, lalu kembali mencium ujung hidung Mirae. Mirae tertawa pelan, menutup wajahnya dengan selimut sebelum akhirnya kembali bersembunyi di dada David. Momen kecil itu terasa ringan, manis, seolah mereka benar-benar pasangan yang bebas mencintai tanpa ada beban di luar sana. Namun kenyataan lain segera merusaknya.Brrr… brrr… brrr…Suara getar ponsel Mirae di meja samping membuat wanita itu menoleh sekilas. Alisnya berkerut, karena dia tahu persis siapa yang bisa menelponnya bertubi-t

  • Gairah Teman Suamiku   Kecurigaan Mina

    Pagi itu, Mina duduk di ruang tamu rumahnya dengan wajah muram. Meja penuh dengan ponsel yang terus bergetar sejak semalam, menunjukkan deretan panggilan tak terjawab dan pesan yang tak pernah dijawab. David tidak pulang."Kemana kau sebenarnya David?!" gumamnya sembari menatap layar ponsel dengan mata merah karena semalaman tidak tidur. Amarah, cemburu, dan kecurigaan bercampur menjadi satu. Mina mengenakan jaket panjang, menutup wajahnya dengan kaca mata hitam, lalu memacu mobil menuju kantor kecil mereka. Sesampainya di sana, beberapa karyawan baru saja datang. "David sudah datang?" tanya Mina dengan suara dingin namun penuh tekanan. Seorang pegawai produksi menelan ludah, terlihat bingung. "Sepertinya belum, Bu. Kami juga tidak tahu beliau ada di mana." "Tidak ada yang tahu?" Mina menatap mereka satu per satu, membuat semua orang menunduk ketakutan. Kecurigaannya semakin besar. David bukan tipe lelaki yang biasa menghilang tanpa kabar, apalagi meninggalkan ponselnya tak dian

  • Gairah Teman Suamiku   Penolakan David

    Mirae mendorong tubuh David hingga terhempas di tepi ranjang. Tawa kecilnya terdengar, tapi matanya basah, sorotnya campuran antara marah, sedih, dan putus asa. Alkohol benar-benar mengambil alih kendali."David…" ucapnya dengan suara serak, tangannya menyentuh dada bidang lelaki itu. "Kau milikku, kan? Malam ini buktikan itu. Aku ingin… lupa segalanya…"Dia naik ke pangkuan David, wajahnya mendekat, bibirnya mencoba meraih ciuman. Namun, untuk pertama kalinya, David menolehkan wajahnya, menolak dengan tegas."Mirae! Hentikan." Suaranya berat, penuh penekanan.Wanita itu terdiam sesaat, seakan tidak percaya. "Kenapa? Bukankah ini yang kau inginkan selama ini? Kau selalu menginginkanku, bukan?" Dia tertawa getir, menunduk menempelkan keningnya di bahu David. "Kenapa sekarang kau menolakku? Apa kau sudah bosan? Atau… kau sudah menyesal karena memilih wanita cacat sepertiku?"David menghela napas panjang, lalu menggenggam kedua pergelangan tangan Mirae, menurunkannya dari dada. Tatapanny

  • Gairah Teman Suamiku   Mabuk Dengan Perasaan Muak

    Udara malam menusuk kulit Mirae ketika dia melangkah keluar dari rumah. Lampu teras masih menyala, pintu rumah setengah terbuka, dan dari dalam terdengar samar suara tawa kecil Rey. Tawa yang jelas bukan untuknya, melainkan untuk seseorang di balik ponsel yang tak pernah lepas dari tangannya.Tidak ada suara panggilan dari Rey, tidak ada langkah tergesa menyusul. Lelaki itu terlalu sibuk, bahkan tak menyadari istrinya keluar begitu saja.Mirae menarik napas panjang, langkahnya gontai menyusuri jalan yang sepi. Hatinya berteriak, penuh amarah dan luka yang menyesakkan dada. Dia merogoh ponselnya, layar menyala menampilkan satu nama yang belakangan ini jadi sandarannya. David.Jarinya sempat berhenti di tombol telepon, namun keraguan menahannya. Bagaimana kalau dia sedang bersama Mina? Bagaimana kalau suaraku didengar istrinya? pikirnya, gelisah.Akhirnya dia menyerah, hanya menuliskan pesan singkat."Aku di hotel biasa. Kamar 308."Pesan terkirim. Mirae menutup ponsel dan memasukkannya

  • Gairah Teman Suamiku   Istri Membosankan

    "Kau?"Mirae menarik napas panjang, mencoba menahan gejolak di dadanya. Dia sudah cukup muak, tapi harus tetap berpura-pura tenang. "Kau sudah pulang?" tanyanya datar sambil melangkah masuk.Rey menoleh sekilas, matanya sedikit merah karena efek alkohol semalam. "Kenapa lama sekali? Dari mana saja kau?" suaranya keras, seolah ingin menutupi kebahagiaan yang barusan dia rasakan dari ponselnya."Aku pulang dari kantor. Seperti biasa." Mirae menaruh tasnya di meja ruang tamu, berusaha mengabaikan tatapan penuh curiga itu.Namun Rey malah mendecak, menaruh ponselnya ke saku celana. "Kau pikir aku bodoh? Kau keluar dari kantor jam lima, tapi sampai rumah hampir jam tujuh. Jangan bilang macet, karena aku tahu jalanan tadi lancar."Mirae menelan ludah. Hatinya berdebar, takut jika Rey benar-benar curiga tentang pertemuannya dengan David. Tapi wajahnya tetap tenang, seolah tak terguncang."Aku mampir membeli beberapa kebutuhan rumah."Rey berdiri, menghampiri Mirae dengan langkah gontai tapi

  • Gairah Teman Suamiku   Gairah Dalam Lemari Usang

    Suara desahan mereka masih menggantung di udara ketika langkah kaki mulai terdengar mendekat. Suara beberapa pria yang bercakap-cakap, bercanda sembari mendorong troli penuh kardus masuk ke gudang. David langsung refleks menahan napas, meraih tangan Mirae, menariknya menjauh dari dinding. Dengan cepat dia membuka pintu sebuah lemari kayu besar yang sudah tua dan penuh debu, lalu mendorong Mirae masuk ke dalam. Dia ikut menyusul, menutup pintunya perlahan hingga hanya tersisa celah kecil yang membuat cahaya remang masuk. Di dalam ruang sempit itu, tubuh mereka saling menempel rapat. Nafas Mirae memburu, dadanya naik-turun cepat, bukan hanya karena tadi sempat panas, tapi juga karena takut ketahuan. "David…" bisiknya nyaris tak terdengar. "Diam…" Lelaki itu menempelkan jari telunjuk ke bibirnya, lalu tanpa sadar menarik Mirae lebih erat ke pelukannya. Tubuh mereka semakin rapat, dada David yang bidang menempel ke dada Mirae, membuat wanita itu bisa mendengar detak jantungnya yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status