Di suatu malam, John pergi ke sebuah club malam, dan tentu saja tidak enak jika hanya duduk dan minum alkohol. Sudah pasti, John akan memesan seorang wanita penghibur.
"Selamat malam tuan, apakah butuh kepuasan malam ini?" ucap seorang wanita penghibur.
"Yah seperti biasa, buat aku banjir kenikmatan," ucap John.
Itulah John, ternyata sudah kerap kali melakukan perbuatan-perbuatan tercela seperti ini. Tidak hanya itu saja, John juga bermain dengan banyak wanita, meskipun menggunakan alat kontrasepsi ketika sedang berhubungan tidak senonoh, agar menghindari risiko yang tidak diinginkan. Tetap saja, John telah tega berselingkuh dan bermain gila di belakang Lie.
Jadi, jika Lie saat ini juga berkhianat, tentu saja tidak dapat disalahkan, meski perbuatan itu juga tidak dibenarkan
Namun, setiap kali melakukan hubungan tidak senonoh dengan wanita manapun. John tetap saja tidak mendapatkan titik kesenangan yang bertahan lama. John hanya melampiaskan hawa nafsu berlebihannya kepada wanita-wanita jalang itu. Tidak ada yang dapat memuaskan hasrat maupun egonya sebagai pria.
John nyatanya tetap saja mengingat Lie, istri tercintanya. Namun, John juga tidak bisa menunjukkan sikap maupun perbuatan sebagai seorang suami. John terlalu egois dan kasar.
John akhirnya memilih untuk pulang, setelah dirasa cukup bermain gila dengan wanita penghibur itu.
***
"Mansion Kediaman Lie & John Osmond"
John mengendarai mobil seorang diri, dan di alam bawah sadarnya, sebenarnya John menyadari bahwa perbuatannya sangat salah dan tentu saja akan sangat menyakiti perasaan juga jiwa Lie, istrinya.
Saat John tiba, Lie sedang menenggak segelas minuman beralkohol. Akhir-akhir ini, Lie mulai suka mabuk-mabukan, meski tidak berat. Namun, sepertinya Lie menyadari apa yang selama ini John perbuat.
Lie berdiri di atas balkon kamar mereka, melihat John pulang dengan kancing kemeja terbuka di area dadanya, dan waktu pun sudah menunjukkan cukup larut malam.
Suara pintu kamar terbuka, menandakan bahwa John sudah tiba di kamar. Lie masih berdiri di balkon kamar mereka sembari terus menikmati setiap tenggakan minuman beralkohol tersebut.
"Kau masih terjaga?" tanya John.
"Yah, aku sedang menanti kepulangan suamiku yang super sibuk ini," balas Lie, lalu berjalan ke arah John.
Lie menatap John dari ujung kaki hingga ujung rambut, dan tercium aroma minyak wangi wanita. Yah, Lie paham betul jika ini aroma dari wanita. Ditambah lagi, ada tanda merah di dada John, juga noda lipstik merah di bawah kerah baju milik John. Dimana malam itu, John sedang mengenakan kemeja berwarna putih. Yasudah lah, semua sudah jelas.
Dengan menghela napas perlahan, "segeralah bersihkan dirimu. Bajumu terlihat kotor oleh noda merah," ucap Lie, lalu berbalik badan, kembali ke arah balkon.
...
John pun bergegas menuju kamar mandi, dan betapa terkejutnya John saat mendapati tanda merah di dadanya, yaitu kissmark dari si wanita penghibur, juga nida lipstik merah di bawah kerah kemeja.
"What the fuck.." umpat John. John teringat dengan sikap Lie ketika dirinya tiba dan ucapan sindiran halus Lie ternyata tentang itu semua.
John memukul wastafel kamar mandi itu, dan menjambak rambutnya sendiri.
John teringat kembali, bagaimana kisah cintanya bersama Lie yang begitu manis nan indah. Namun, semua seakan mulai pudar, tatkala John yang hilang kendali atas dirinya.
Setelah selesai membersihkan diri, John mendapati Lie sedang asyik bermain ponsel di atas tempat tidur.
John terlihat kikuk dan menyadari bahwa perbuatannya sudah diketahui Lie.
"Apakah sudah puas bersenang-senang, malam ini?" ucap Lie dengan wajah datar.
"Apa maksudmu?" balas John dengan wajah tak senang, dan seperti biasanya, emosi John begitu cepat tersulut.
"Kau sendiri tentu jauh lebih tahu, bukan? Lantas, mengapa masih saja terus berpura-pura.. kau ingin sampai kapan terus seperti ini? Kau ingin aku terus berpura-pura tidak tahu atas semua tindakan nakalmu diluar sana!" Ucap Lie yang terlihat penuh dengan kekecewaan dihatinya.
"Semua terjadi begitu saja, dan apa lagi yang kau inginkan?"
Mendengar ucapan singkat dari John, tentu membuat perasaan Lie semakin hancur. Karena walau bagaimanapun juga, Lie sudah menemani hari-hari John selama beberapa tahun ini sebagai seorang istri yang taat dan tunduk pada suami. Meskipun, Lie juga sudah berselingkuh, akan tetapi perbuatan John sudah berlangsung lebih lama tentunya.
"Apa tujuanmu sebenarnya? Apakah pelayananku padamu kurang memuaskan? Semua yang kau inginkan dariku, kupenuhi meskipun terkadang aku tidak suka. Aku terus belajar menjadi istri yang tunduk dan taat. Namun, apa balasan darimu?"
"Apakah ini yang kau katakan tunduk taat, kau berani membentak suamimu!"
Plak
John menampar wajah Lie hingga terlihat memerah dan akan memar karena mengenai tulang pipi Lie.
Tamparan yang terasa panas, namun rasa sakit sekilas ini tak sebanding dengan rasa sakit hati yang harus Lie rasakan. Lie hanya bisa menyentuh bekas tamparan itu dengan telapak tangannya.
John lalu melangkah pergi dari kamar dan pergi lagi menggunakan mobil miliknya. Lie bahkan tidak tahu, kemana John pergi.
Lie menangis sejadi-jadinya, sungguh John tidak berperasaan. Lie mengambil ponsel miliknya, dan menghubungi Danil.
Danil: "Hallo sayang, mengapa belum tidur?" ucap Danil dengan suara lembut.
Lie: "Aku belum bisa tidur," balas Lie dengan suara lirih dan tangisan tersedu-sedu.
Danil: "Apa yang terjadi padamu? Apakah John bertindak kasar lagi padamu?" tanya Danil.
Lie pun menceritakan segalanya pada Danil apa yang terjadi malam ini.
Lie: "Lantas, apakah aku hanya bisa terus berpura-pura diam saja.." ucap Lie lirih.
Danil: "Apapun keputusanmu, aku akan mendukung dan aku siap menerimamu apapun yang terjadi,"
Lie: "Tidak, tidak semudah itu.."
Danil: "Lalu, sampai kapan kau akan bertahan di situasi seperti ini?"
Lie: "Aku terperangkap, John terlalu kuat dalam hal kekuasaan..--"
Lie mencurahkan isi hatinya pada Danil, meski ia tahu Danil tidak akan dapat membantu, namun ada perasaan lega di hatinya ketika sudah mengungkapkan semua keresahan di hatinya.
Lie menyadari, bahwa Danil hanya sebagai pelariannya disaat sedang kacau dan hubungan mereka tidak akan berlangsung lama. Sedangkan John, entah sampai kapan Lie akan dapat terlepas dari belenggu rumah tangga yang sudah bak neraka itu.
Lie berkali-kali hendak berpikir untuk mengakhiri hidupnya, namun Lie menyadari itu bukanlah solusi yang tepat. Lie akhirnya nekat ingin meminta cerai. Namun, lagi-lagi John si manipulatif itu kembali playing victim, dan John tidak akan pernah bersedia untuk bercerai dari Lie.
Karena John sebenarnya sangat mencintai Lie, hanya saja sikap bejat juga bajingan tidak terkatakan lagi. John yang suka bermain kasar pada Lie, tentu membuat Lie sangat muak.
Semenjak kejadian malam itu, Lie enggan untuk melayani John di atas ranjang. Lie terus menolak, hingga John harus melakukan tindakan paksa, seakan memperkosa Lie istrinya. Yah, begitulah John, sudah kasar, menyakiti hati jiw juga fisik Lie, namun tubuh itu juga yang John gunakan untuk memuaskan hasrat bajingannya.
***
”Tidak, tidak mungkin! Mommy!“ Teriak Edeline histeris, tatkala mendengar berita mengejutkan dari salah satu kerabatnya.”Danil bajingan, bagimana bisa kau berani menyakiti ibuku, hanya karena wanita itu..” teriak Edeline.Tak hanya itu saja, beberapa kamar yang anggota keluarganya tempati tiba-tiba mengalami kebakaran hebat, nyaris merenggut nyawa mereka semua.“Tidak mungkin..” Edeline mematung dan tidak percaya akan apa yang telah terjadi.Edeline bergegas untuk menuju tempat keluarga dirawat, yaitu di sebuah rumah sakit umum daerah perbatasan antara kota tersebut dan pulau.* * *Edeline terus menangis disepanjang perjalanan menuju rumah sakit, dan hampir saja Edeline mengalami kecelakaan tunggal akibat kurang fokus saat menyetir.•Rumah Sakit Umum Daerah•Edeline berlarian menuju ruangan tempat ibunya dirawat.“Mommy, bagaimana keadaan mommy?” tanya Edeline penuh cemas.”Momny masih beruntung, karena hanya bagian kaki saja yang pincang, sementara anggota tubuh lainnya masih norma
”Kediaman Lie & Danil Jeremy”Lie duduk termenung, sembari menimang si buah hati.”Apakah kau benar-benar sudah tak lagi menginginkan aku..” gumam Lie. Lie masih membutuhkan penjelasan langsung dari Danil, meski apa yang sudah Lie saksikan sudah cukup membuktikan realita sesungguhnya.Saat Lie sedang memberikan air susu pada baby Steward. Sepasang tangan kukuh melingkar di area pinggang Lie, dengan aroma napas yang sangat Lie kenali.“Sayang, aku kembali..” ucap Danil, lalu duduk di samping Lie sembari terus mendekap Lie.Lie hanya terdiam membisu, enggan untuk berucap sepatah katapun.“Aku tahu, sulit bagimu untuk dapat mempercayaiku. Namun, aku sekalipun tidak pernah mengkhianatimu, bahkan bermain dengan wanita manapun. Kejadian kali ini, semua adalah rencana dari granny.. aku pun tidak menyangka, jika sosok yang selama ini menjadi panutanku akan bertindak keji.. Lie sayangku, kumohon, percayalah padaku kali ini.. jika kau mempercayaiku, dunia kita akan baik-baik saja.. aku pun aka
Lie pun harus menjalankan persalinan lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, Lie bahkan harus melalui proses operasi caesar. Namun, sungguh keajaiban bagi Lie, karena anak pertamanya bersama Danil lahir dalam keadaan yang sehat dan normal tanpa kekurangan suatu apapun.Rumah Sakit Pusat Kota A.Di sebuah ruangan vip.Lie berbaring lemah, pasca proses persalinan yang dilaksanakan secara operasi caesar.”Berbaringlah dengan nyaman, dan jangan paksakan diri untuk bergerak.” Ucap Danil, dengan telaten merawat Lie, si istri tercintanya.”Bagaimana dengan anak kita?” tanya Lie harap-harap cemas, mengingat kejadian beberapa waktu yang telah lalu.”Anak kita lahir sehat, dan berjenis kelamin laki-laki yang tampan sepertiku.” Ucap Danil, menghibur hati Lie yang resah.”Terima kasih Tuhan, akhirnya aku menjadi seorang ibu seutuhnya..” ucap Lie dengan tangis haru bahagia.Setelah melalui kisah memilukan dan kini Lie telah menjadi seorang ibu bagi putera pertamanya bersama Danil.Knock...Knock.
Tak cukup semua kesulitan yang Lie lalui selama berumahtangga dengan Jhon. Kini, ketika sudah hampir mencapai sebuah kebahagiaan, semua seakan kian sulit. Pihak Mrs. Yu enggan untuk menerima Lie, dikarenakan Lie ialah seorang wanita yang sudah pernah menikah atau sebut saja 'janda'.Di sebuah restoran bintang 🌟🌟🌟🌟🌟Di sana, sudah ada Mrs. Yu juga Mrs. Lizabeth.”Nyonya Yu, sepertinya nyonya tidak terlalu menua hingga saat ini.” Puji Mrs. Lizabeth.”Ah, itu mungkin hanya perasaanmu saja. Namun, sebenarnya kehidupanku tak seindah yang terlihat,” ucap Mrs. Yu, yang mulai mengincar orang-orang baru untuk menjadi sekutunya.”Apa yang terjadi, Nyonya Yu? Bukankah, keluarga nyonya sangat sukses?””Itulah yang ingin aku utarakan. Tapi, sepertinya tidak ada satupun yang dapat memahamiku, apalagi membantu..” ucapnya dengan segala tipu daya.”Nyonya, katakan saja apapun itu, meski tidak sepenuhnya mampu, namun aku akan berusaha.” Ucap Mrs. Lizabeth sembari menyentuh punggung tangan Mrs. Yu.
•Kediaman Lie & Danil•Setelah memeriksakan Lie ke dokter kandungan, dokter tersebut menyarankan agar Lie lebih banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas yang melelahkan tubuh juga pikirannya.”Sayang, tunggu sebentar, aku harus menerima panggilan dari Diego.” Ucap Danil, sembari menyelimuti Lie dengan lembut.Diego, adalah saudara laki-laki Danil. Seorang dokter juga, namun spesialis kandungan. Deigo lebih tua lima tahun, dan mereka ialah sama-sama orang jenius sehingga mendapatkan gelar spesialis diusia yang masih tergolong muda.Danil: ”Apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Danil resah.Diego: ”Granny jatuh tak sadarkan diri, dan terus memanggil namamu. Kami semua bingung, karena granny tidak bersedia pergi ke rumah sakit..” ucap Diego dengan penuh rasa cemas.Danil: ”Tolong rawat granny dengan baik. Karena aku juga harus tetap berada disisi istriku, yang saat ini sedang tidak sehat.” Diego: ”Aku memahami kecemasanmu, hanya saja kami tidak tahu lagi harus bertindak seperti apa. G
Setelah kunjungan yang tidak menyenangkan dari keluarga Jeremy, Lie lebih memilih untuk tetap fokus bekerja dan terus bekerja.Danil datang menghampiri wanita kesayangannya yang sedang fokus di hadapan layar laptop tepat di ruang kerja pribadi Lie.”Sayang, bisakah kita bicara sebentar saja? Maaf, jika aku mengusik fokusmu.” Ucap Danil, seraya mendekap pinggul ramping Lie dan menghirup aroma wangi tubuh Lie yang menenangkan.Lie pun menghentikan pekerjaannya, dan berdiri. ”Bicaralah,” ucap Lie dengan wajah tersenyum, keduanya pun melangkah menuju sofa yang berada di ruang kerja Lie tersebut.”Minumlah selagi hangat, dan jangan terlalu memaksa diri.” Ucap Danil, sembari memberikan segelas susu coklat kehamilan untuk Lie.”Terima kasih atas perhatianmu, suamiku.” Ucap Lie dengan tersenyum lembut.Danil menghela napas panjang sebelum setiap kata muncul dari mulutnya.”Aku sungguh minta maaf, atas apa yang terjadi hari ini. Aku tidak menyangka, jika granny akan melakukan tindakan kekerasa
Meski sudah dinyatakan hamil, namun akankah hubungan pernikahan yang sudah mereka laksanakan dapat berjalan dengan baik?Lantas, bagaimana dengan sikap dari keluarga dokter Danil? Mengingat, Lie adalah mantan istri dari seorang pria konglomerat?Kini, Danil dan Lie tinggal di sebuah rumah minimalis, jika dibandingkan dengan mansion megah yang selama ini Lie huni sebagai seorang istri konglomerat.”Kediaman Danil & Lie”Seperti biasanya, Lie disibukkan dengan pekerjaannya sebagai seorang penulis ternama dan juga editor.Karena saat ini Lie sedang mengandung anak pertamanya bersama Danil, maka Lie pun harus lebih banyak berada di rumah.Semua pekerjaan Lie kerjaan dari rumah, namun sesekali Lie akan pergi ke kantor untuk beberapa urusan penting.Knock...Knock...Knock...” Permisi, Nyonya, ada tamu di depan,” ucap salah seorang asisten rumah.“Ah, baiklah.” Balas Lie, lalu melangkah menuju ruang tamu.Saat tiba di ruang tamu, Lie seketika terkejut dan sedikit syok.”Paman, bibi, granny,”
Lie lagi-lagi memilih untuk pergi menjauh dari pria yang telah memberikannya cinta. Lie tahu, hubungan mereka akan tetap sulit, mengingat kehadiran Claudy disisi Danil saat ini.Di sebuah rumah minimalis pemberian dari Lionell, Lie tinggal bersama dua orang asisten rumah dan seorang supir pribadinya.Sudah beberapa hari terakhir, Lie kerap kali mengalami mual, pening juga tidak enak badan. Rasanya sangat tidak biasa, belum pernah sebelumnya Lie mengalami hal ini.”Nona, sebaiknya kita pergi ke dokter saja, agar lebih jelas penyebabnya.” Saran si asisten rumah pada Lie.”Yah, saran yang bagus. Baiklah, kita akan pergi sekarang saja.” Balas Lie, lalu bersiap untuk pergi ke dokter.***Kondisi Lie memang tidak sedang baik-baik saja, terlebih lagi Lie hanya seorang diri tanpa Lionell.Ketika tiba di klinik dokter, Lie pun menjalani beberapa pemeriksaan, bahkan diminta untuk melakukan tes kehamilan. Lie pun menurut saja, karena bagi Lie untuk hamil itu merupakan kemungkinan yang sangat tip
”Aku tahu, istriku sangat menarik, tapi jangan pernah bermimpi untuk dapat memilikinya. Jangan pernah berharap untuk itu!” Peringat Jhon, membawa Lie berlalu dari hadapan Danil.Setelah cukup lama tak saling memberi kabar, kini mereka harus dipertemukan kembali pada kondisi yang sangat tidak biasa.Tubuh Lie masih sangat gemetar bahkan terasa sulit, walau hanya untuk melangkah saja.•••Malam itu berlalu begitu saja, semua seakan terjadi sesaat.Jhon membawa Lie berlibur ke luar negeri dan berusaha dengan kepergian ini dapat membuat suasana baru dalam rumah tangga mereka.Entah mengapa, pesona Lie sungguh tak mampu Jhon lupakan. ”Tempat ini...” gumam Lie, tatkala melihat pemandangan indah di area tempat mereka sedang menginap saat ini.Jhon membawa Lie ke tempat yang sangat indah, dan mereka pernah kemari beberapa tahun yang telah lalu.Lie mengela napas panjang, dan hendak melupakan semua kejadian dimasa lalu.Jika memang Jhon serius dengan perkataannya, mengapa tidak kembali mencob