Share

CHAPTER 21 | GAIRAH SEMALAM

Author: Langit Parama
last update Last Updated: 2025-08-27 08:03:52

“Mmh ... Mas!” Yessa mendorong dada Isandro dengan kuat hingga ciuman mereka terlepas. Napasnya terengah karena sejak ciuman itu terjadi, Isandro tidak memberikan kesempatan untuknya bernapas.

Sementara Isandro hanya menyeringai tipis. Dengan gerakan santai, ia menjilat perlahan sudut bibirnya, membersihkan jejak saliva Yessa seakan itu bukan apa-apa. Tatapannya tetap terpasang tenang, dingin, namun justru membuat suasana semakin menegangkan.

“Mas kenapa bisa ada di sini?” seru Yessa sambil melirik ke luar kamar, dimana pintu kamarnya tidak ditutup. “Mas ke sini sama Mas Kaveer, ya?”

Wanita itu lantas berjalan menuju pintu kamar untuk memeriksa keadaan. Namun belum sempat melangkah jauh, Isandro menarik pinggang ramping Yessa dan menarik wanita itu ke sisinya.

“Mas!” Yessa memberontak untuk menjauh dari Isandro.

“Yessa ...,” suara Isandro tenang, namun terdengar nada ancaman. “Tidak ada Kaveer, hanya kita berdua di sini.”

Yessa menatap pria itu sejenak, sebelum akhirnya tenang d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rini Siti aisyah
bingung mau komen apa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 22 | ERANGAN KENIKMATAN

    Gerakan Isandro kian menggila, hingga tubuh pria itu menegang sempurna. Rahangnya mengeras, napasnya memburu, lalu sebuah erangan kasar lolos dari bibirnya. “Arghhh—” Ia mencapai klimaksnya dengan sempurna, lalu menjatuhkan tubuh besarnya ke atas tubuh Yessa—memeluk wanita itu. “Mas!” Yessa menepuk tubuh besar Isandro, bukan hanya karena bobot pria itu melainkan karena Isandro mengeluarkan benihnya di dalam. “Mas Isa!” “Hm?” sahut Isandro, suaranya serak dan matanya terpejam efek sisa kenikmatannya. “Kamu keluarinnya di dalem!” panik Yessa yang tak sempat menikmati sisa berhubungannya dengan Isandro karena takut sampai hamil. Isandro menghela napas pendek, lalu menggulingkan tubuhnya ke sisi kanan Yessa. “Saya lupa, dan lagi, saya tidak pernah mengeluarkannya diluar. Saya juga tidak mau mengotori ranjang kamu. Tapi jangan khawatir, benih itu tidak langsung jadi dalam semalam,” balasnya tenang, suaranya lembut dan mampu menghipnotis Yessa yang polos. “Tapi kalau langsung jadi g

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 21 | GAIRAH SEMALAM

    “Mmh ... Mas!” Yessa mendorong dada Isandro dengan kuat hingga ciuman mereka terlepas. Napasnya terengah karena sejak ciuman itu terjadi, Isandro tidak memberikan kesempatan untuknya bernapas. Sementara Isandro hanya menyeringai tipis. Dengan gerakan santai, ia menjilat perlahan sudut bibirnya, membersihkan jejak saliva Yessa seakan itu bukan apa-apa. Tatapannya tetap terpasang tenang, dingin, namun justru membuat suasana semakin menegangkan. “Mas kenapa bisa ada di sini?” seru Yessa sambil melirik ke luar kamar, dimana pintu kamarnya tidak ditutup. “Mas ke sini sama Mas Kaveer, ya?” Wanita itu lantas berjalan menuju pintu kamar untuk memeriksa keadaan. Namun belum sempat melangkah jauh, Isandro menarik pinggang ramping Yessa dan menarik wanita itu ke sisinya. “Mas!” Yessa memberontak untuk menjauh dari Isandro. “Yessa ...,” suara Isandro tenang, namun terdengar nada ancaman. “Tidak ada Kaveer, hanya kita berdua di sini.” Yessa menatap pria itu sejenak, sebelum akhirnya tenang d

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 20 | CIUMAN LIAR

    “Sayang, lagi apa?” Jantung Yessa langsung berdetak sangat cepat begitu panggilan sayang disematkan Isandro padanya. Ia memegangi dadanya yang berdebar sambil menggigit bibir menahan senyum. “Sayang ...,” lagi, suara berat dan serak pria itu kembali mengisi ruang telepon. “Kamu lagi apa?” “Sa-saya ... saya lagi pasang salep yang kamu kasih waktu itu buat luka di tubuh saya, Mas,” balas Yessa cepat, tak ingin ketahuan kalau dirinya sempat grogi karena panggilan mesra itu. “Gimana, udah ada perubahan?” tanya Isandro pelan, suaranya tenang dan tegas. Yessa menghela napas pendek, masih menempelkan ponselnya di samping telinga. “Lumayan, Mas. Makasih ya buat salepnya. Saya bakal pakai rutin biar bekas lukanya hilang. Dan ... saya gak perlu malu lagi kalau di hadapan, Mas.” Ia tersenyum kecil setelahnya, meski Isandro tak dapat melihat. “Sayang ....” Tubuh Yessa kembali menegang mendengar panggilan itu, ia tak mengerti kenapa Isandro memanggilnya dengan panggilan mesra. Apa tujuannya

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 19 | PANGGILAN SAYANG ISANDRO

    “Isa?” Kaveer mengkerutkan keningnya bingung ketika mendapatkan Isandro datang ke rumahnya pada malam hari tanpa pemberitahuan. Pria itu berdiri tegap di hadapannya dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana. “Ada apa?” tanyanya penasaran. “Anak-anak yang lain pada sibuk kerja,” ujar Isandro dengan suara beratnya, tatapannya lurus pada Kaveer. “Terus?” Kaveer mengangkat sebelah alisnya. “Cuma kamu yang gak kerja,” balas Isandro, suaranya tenang. “Temenin aku ke klub, aku traktir.” Setelah mengatakan itu, Isandro berbalik badan meninggalkan Kaveer yang tersenyum lebar di belakangnya. Pria itu buru-buru menyusul Isandro menuju mobilnya yang diparkir di depan pagar rumahnya. Isandro menghentikan langkahnya dan menoleh pada Kaveer dengan dahi mengernyit bingung. “Kamu gak izin dulu sama istri kamu?” “Istri aku?” Kaveer melirik rumahnya sekilas, lalu tersenyum kecil. “Dia udah tidur jam segini, Sa. Kecapekan dia kerja dari pagi sampe sore, jam tujuh malem udah molor dia.”

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 18 | NGAJAK BIKIN ANAK

    Malam itu setelah makan malam bersama sang anak—Arby, Isandro berdiri di balkon kamarnya yang luas dan mewah. Satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, sementara satu tangannya lagi menahan ponsel di samping telinga. Nada sambung terus berdering hingga beberapa saat suara lembut seorang wanita terdengar di ujung telepon. “Halo ... Sayang?” “Kamu ada di mana, Rora?” suara Isandro tenang, tatapannya lurus ke panorama kota yang indah di malam hari. “Aku lagi kerja, Sayang. Kenapa?” Isandro memejamkan matanya sejenak lalu membuang napas kasar. “Kamu udah satu minggu gak pulang, Rora. Dan kamu masih tanya kenapa? Anak kamu cariin kamu setiap hari. Dia kangen sama kamu, kangen sama Mamanya.” “Tapi pekerjaan aku belum selesai, gimana dong?” balas Aurora di seberang sana, suaranya terdengar lembut dan tenang. “Aku pasti pulang, Sayang. Dua hari lagi aku pulang, aku janji.” “Apa yang kamu cari? Kalau kamu kurang sama uang bulanan yang aku kasih, tinggal bilang. Berapa kali aku haru

  • Gairah Terlarang: Sahabat Suamiku, Nafsu Rahasiaku   CHAPTER 17 | LOGIKA ISTRI

    Tepat pukul dua siang, Kaveer bangun seperti biasa. Bahkan sarapan pagi dan jam makan siangnya dijadikan satu saat dia bangun. Tapi hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya, di mana dia ketika bangun dan keluar kamar menuju dapur—tak ada makanan yang dia temukan selain meja makan yang berantakan sisa amarahnya yang semalam. “Tch, sialan!” umpat Kaveer sambil menendang kursi di hadapannya hingga menimbulkan gebrakan. “Mulai kurang ajar Yessa!” tangannya mengepal erat di samping tubuhnya, seolah menunggu momen malam nanti untuk lanjutan yang semalam. Baru saja kakinya hendak melangkah menuju kamar mandi yang letaknya tidak jauh dari dapur, suara ketukan pintu di luar menghentikan langkahnya. “Siapa datang siang-siang begini?” gumamnya sambil membawa langkahnya keluar. Tanpa mengecek dari jendela rumah, Kaveer langsung membuka pintu dan mendapatkan sosok wanita paruh baya berdiri di sana—Salma. “Ma—“ PLAK. Tamparan keras mendarat di pipi Kaveer sebelum dia sempat menyelesaika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status