Share

Pria Lain Yang Romantis

Author: Otty A
last update Huling Na-update: 2024-02-27 14:49:27

Sandra yang refleks memeluk Arya, segera melepaskan pelukannya. Pipinya memerah, ia jadi salah tingkah.

"Maaf, aku tidak seharusnya melakukan ini."

Jari telunjuk Arya menyentuh bibir Sandra dengan lembut.

"Ssstt! Jangan katakan apapun. Aku mencintaimu. Aku mencoba berkali kali menepis perasaan ini. Tapi aku tidak bisa."

Austin berlutut di depan Sandra. Ia mengulurkan tangannya, mirip seperti seseorang yang akan melamar kekasihnya.

"Aku ingin ada dalam hidupmu. Biarkan aku menjadi bagian dari hatimu. Apa kau mengizinkannya?"

Sandra jadi membeku. Ia tak menyangka, jika Arya akan meminta hal seperti ini.

"Kenapa diam? Jangan palingkan wajahmu. Aku di sini menunggu jawabanmu."

Sandra masih saja diam. Ia merasa dilema. Namun, ia tak bisa menyangkal, jika dirinya merasa nyaman di dekat lelaki itu.

"Kenapa kau ciptakan sekat di antara kita?Seakan kau tahu, jika sekat itu dilepas, air bukan hanya akan mengalir deras tapi mampu merobohkan dinding bendungan yang ada." Arya melanjutkan ucapannya.

Sandra menatap Arya, lekat lekat. Bibirnya masih tak bisa bergerak. Bahkan tangan dan kakinya juga ikut mematung.

"Sekarang katakan dengan jelas, apa kau tidak merasakan perasaan yang sama seperti yang aku rasakan untukmu?" Arya bertanya aembari menaikkan kedua alisnya.

Kakek tua penjual bunga yang sejak tadi mengamati mereka berdua, mendadak ikut berbicara.

"Nak, kesempatan untuk sesuatu hal, bisa saja datang berkali kali. Tapi cinta dari seseorang yang tulus seperti itu, tak mungkin kau dapatkan kedua kalinya."

"Dia yang berlari ke arahmu dan ikut menangis bersamamu ketika kamu terluka, tak perlu ditanyakan seberapa besar rasa cinta di dalam hatinya untukmu."

Kata - kata Kakek tua membuat Sandra semakin dilema. Sebab ia masih memikirkan Rayhan dan juga kedua anaknya.

"Tapi bagaimana dengan anak anak dan juga."

Belum selesai Sandra bicara, Arya menyela pembicaraan.

"Kita akan hadapi bersama. Kita tak akan melukai siapapun. Aku bersamamu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. I love you." Arya mencium kening Sandra.

Sandra yang sejak awal merasakan hal tak biasa ketika berada di dekat Arya, hanya bisa menerima ciuman lelaki itu dengan pasrah.

Kakek penjual bunga mengira pasangan itu bertengkar. Dia merasa lega melihat keduanya sudah akur dan bisa saling menerima. Kakek penjual bunga, berjalan meninggalkan Arya dan Sandra.

Arya yang melihat Kakek berjalan pergi segera memanggilnya kembali.

"Kakek! Mau kemana? Aku belum membeli bunga kan?"

"Kakek mau pulang Nak."

"Tunggu Kek, ini uang untukmu. Aku beli semua bunganya." Arya menyodorkan lembaran uang.

"Terima kasih sudah menjaga wanita spesialku." Arya bicara lagi.

Arya mengambil sekuntum bunga tulip warna putih dan memberikan bunga itu kepada Sandra.

"Aku ingin bahagia, membahagiakanmu dan dibahagiakan olehmu."

"Untuk apa kamu membeli beragam jenis bunga sebanyak ini?" Sandra bertanya dengan heran.

"Untuk menghias Villa dan taman di depannya."

Arya membantu Kakek mendorong gerobak berisi bunga. Mereka berjalan pulang ke Villa.

Sampai di depan Villa, terlihat Rayhan sedang berdiri di depan pintu rumah. Ia berjalan mendekati Florist. Matanya melihat ke kanan dan ke kiri.

"Kalian pergi bersama?" Rayhan meraih tangan istrinya lalu meremasnya dengan kuat.

"Lepaskan aku, Mas!" Sandra gemetar.

Arya berjalan mendekati Rayhan. Keduanya saling menatap seakan ingin saling menerkam satu sama lain.

"Tidak! Jangan lakukan ini lagi!" Sandra panik.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Berlian

    "Apa kau tahu, kau sedang ada dimana sekarang? Aku tak akan biarkan penyusup masuk ke sini. Halaman belakang rumah ini, akan menjadi tempat pemakaman untukmu!" Si pria melotot terlihat marah kepada Rayhan."Tidak! Bukan! Dia bukan penyusup! Kau salah sangka! Dia adalah tukang kebun baru di sini. Aku baru akan mengajaknya untuk mengambil seragamnya." Untungnya asisten rumah tangga pintar membuat alasan yang masuk akal.Pria itu membiarkan asisten rumah tangga membawa Rayhan pergi. Keduanya berjalan tanpa banyak bicara.Sesampainya di bagian belakang rumah, asisten rumah tangga membuka plat besi yang menempel di dinding rumah utama."Masuklah! Aku akan menunggu di sini! Ingat jangan buat keributan yang dapat memicu kecurigaan." Asisten rumah tangga bicara pada Rayhan."Tunggu dulu, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku harus merangkak lewat lubang udara?" "Maaf saya tidak bisa menjelaskan. Bicara panjang lebar hanya akan membuan

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Senjata Api

    "Kau salah paham!" Wulan mematikan sambungan telepon yang masuk begitu saja tanpa menjawab ucapan lawan bicaranya yang ada di telepon. Ia malah sibuk menjelaskan pada suaminya yang kini melotot ke arahnya."Salah paham apa? Kau kira aku anak kecil?" ucap Aryo sambil menunjuk ke wajah Wulan."Sungguh! Aku tidak akan pernah berbohong padamu!" ucap Wulan."Wulan perlu kau ketahui, yang sebenarnya pembawa si4l adalah kau sendiri. Sejak awal kita menikah kau sudah pernah tidur dengan banyak pria. Kau bahkan sudah mengandung anak dari pria lain. Aku berbaik hati menikahimu. Dan sekarang, lihat apa yang kau lakukan? Kau menjijikkan!" Aryo meludahi wajah Wulan.Emosi yang telah lama ia pendam, kini mencapai puncaknya. Ia meluapkan kekesalannya.Aryo mengemas pakaiannya. Membuang semua benda yang berhubungan dengan Wulan."Aryo dengarkan aku. Aku akan ke rumah Sandra, besok. Aku akan bekerja di sana." "Tidak! Tidak perlu! Jangan

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Terkuak

    Aryo masuk ke dalam rumah sambil menahan emosinya. "Siapa yang datang?" ucap Wulan yang masih tak menyadarinya jika Aryo sudah mengetahui segalanya. "Wulan!" seru Aryo. "Mas? Kenapa Mas pulang?" "Kau mau menceritakan yang sesungguhnya, atau aku yang harus membongkarnya?" "Apa maksudnya ini Mas?" Wulan bingung. "Kau sudah tidak bekerja di restoran lagi kan?" Aryo mengungkapkan apa yang sudah ia dengar. Wulan hanya menunduk. Ia tak menanggapi ucapan Aryo. "Lalu kau mencuri uang sebanyak 10 juta dari sana. Itu sebabnya kau dipecat. Iya kan!" seru Aryo. Wulan hanya melengos. Enggan menanggapi ucapan Aryo. "Kau benar benar tidak berubah Wulan!" "Tidak berubah? Apa maksudmu! Apa aku yang mau menemanimu saat melarat seperti ini, masih kurang?" Wulan malah berteriak balik. "Aku tahu itu Wulan! Aku tahu kalau

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Threes0m3

    Wulan kembali ke rumah kontrakannya saat matahari sudah terbit. Lingkaran di sekeliling matanya tampak jelas. Menandakan ia kurang beristirahat.Wulan masuk ke kamarnya yang berukuran 2 x 1 meter. Ia merebahkan tubuhnya di atas spons yang tak lagi empuk.Wulan tertidur lelap. Suaminya baru saja selesai mandi. Ia melihat istrinya yang tertidur di atas ranjang. "Apa pesanan nasi di restoran tempatnya bekerja sudah selesai dibuat?" Aryo bermonolog mengamati istrinya.Pagi itu kondisi Rayhan sudah membaik. Pertemuannya dengan Sandra membuatnya pulih lebih cepat. Rayhan bisa pergi ke dapur dan membuat mie instan sendiri untuk sarapan. Aryo sudah bersiap untuk pergi bekerja. Ia melihat Rayhan yang duduk sendirian di lantai sambil menikmati sarapannya."Kakak sudah sehat?" tanya Aryo."Ya! Aku sudah lebih baik. Aku akan pulang ke Kota Pyrus hari ini." "Mendadak sekali?" ucap Aryo."Ada urusan yang harus aku

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Jual Dir*

    Arya hendak berbalik masuk ke dalam rumah, tapi Sandra memegang tangannya. "Kita harus segera pergi dari sini. Angin sudah mulai bertiup dengan kencang." Sandra bicara sambil menatap wajah suaminya.Arya harus menepis rasa curiga di hatinya. Mereka bertiga akhirnya masuk ke dalam mobil. "Bagaimana? Kau bertemu dengan siapa saja di rumah Aryo?" "Tidak ada. Wulan sedang bekerja." Sandra menggeleng.Arya melirik ke arah Boy. Ia berusaha untuk mencari jawaban dari bocah kecil itu.Tapi Boy tidak mengatakan sepatah katapun. Ia lebih banyak diam di dalam mobil.Setibanya di rumah, badai pun mulai datang. Hujan petir bercampur angin kencang menerjang seluruh wilayah Kota Callery.Aliran listrik juga diputus untuk beberapa waktu demi keselamatan bersama. Semua orang harus makan malam di bawah cahaya lilin.Tak ada yang bersemangat ketika listrik padam, anak anak memilih untuk masuk ke dalam kamar mereka masi

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Cinta di Rumah Sederhana

    Sandra melihat ke sekelilingnya, kondisi toko sangat sepi. Hanya ada 3 pengunjung di sana termasuk dirinya."Hai." "Aryo, bagaimana kabarmu?" Sandra menjabat tangan si pria yang pernah menjadi adik iparnya."Baik Kak." "Kakak apa kabar?" Aryo melirik ke arah Boy. "Kakak memiliki 2 anak.""Tidak bukan seperti itu. Ceritanya cukup rumit. Bagaimana denganmu? Lama sekali kita tidak bertemu." Sandra dan Aryo duduk di kursi yang ada di dekat jendela toko. Mereka berbincang menceritakan masa lalu dan apa saja yang pernah mereka lalui di masa lalu. Sedangkan Boy duduk sambil memakan cemilan.Setelah beberapa saat, hujan pun mulai reda. Sandra menawarkan tumpangan pulang untuk Aryo."Kenapa aku harus menolak rezeki. Tentu saja aku mau jika diantar pulang." Aryo mengangguk.Aryo duduk di sebelah Sandra. Sesekali ia melirik ke arah Sandra yang sedang fokus menyetir."Kak, mampir ya ke rumah." Aryo mena

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status