แชร์

Kamar Panas Teman Suami

ผู้เขียน: Otty A
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-03-04 09:00:26

Rayhan melepaskan tangan Sandra. Ia membuang wajahnya. Terlihat raut wajahnya yang kesal tapi ia berusaha untuk menahan emosi.

"Begitu banyak bunga 1 gerobak penuh. Untuk apa bunga bunga itu dibawa ke sini?" Rayhan bertanya sembari menatap sinis ke arah bunga bunga itu.

"Yang pasti, untuk ditanam. Tidak mungkin untuk kita makan. Karena kita bukan kambing." Arya mencoba untuk mencairkan suasana yang sempat memanas.

Rayhan yang mendengar jawaban tersebut, tersenyum kecil.

"Konyol sekali jawabanmu itu!"

Mereka menata bunga di seluruh penjuru taman yang ada di Villa. Kakek penjual bunga juga sudah berpamitan pulang. Hanya ada mereka bertiga di taman.

Rayhan mendekati Sandra, mencoba menyentuh lengan istrinya. Tapi sebelum berhasil disentuh, Sandra pergi menghindari suaminya.

"Maaf aku permisi dulu. Aku ingin mandi. Badanku terasa kotor." Sandra bicara kepada dua lelaki di depannya.

"Tentu." Arya dan Rayhan, menjawab dengan kompak.

Sandra berlalu meninggalkan kedua lelaki itu.

"Dimana anak - anak?" Arya bertanya kepada Rayhan.

Rayhan tidak menjawab pertanyaan sahabat karibnya itu malah balik bertanya dengan sorot mata yang tajam.

"Dimana kau temukan istriku?"

"Di dekat Jembatan Blue Bell. Dia duduk di sana dengan penjual bunga. Itu sebabnya aku membeli semua bunga yang dijual, sebagai ucapan terimakasih."

"Kamu terlalu berlebihan. Tak perlu sampai membeli bunga sebanyak ini. Dan tak perlu ikut campur dalam kehidupan rumah tangga kami terlampau jauh." Rayhan menyahut dengan satu sisi bibir yang terangkat.

Arya mengeryitkan kening, membuat kedua alisnya bertemu di tengah. Ia tak menyukai ucapan sahabatnya.

"Terkadang memang diperlukan orang ketiga untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di antara kalian."

Mereka berdua menyelesaikan pembicaraan dan kembali ke kamar masing-masing. Saat makan malam, Arya tidak ikut bergabung dengan Rayhan dan keluarganya.

Di dalam kamar, Rayhan memeluk tubuh istrinya dari belakang sambil berbisik.

"Maafkan aku."

"Kau terlalu sering meminta maaf." Sandra menjawab pelan.

Rayhan mengecup bahu istrinya. Menyisir helai demi helai rambut istrinya menggunakan jemarinya sendiri.

"Mas, aku tidak ingin melakukan 'itu' denganmu malam ini. Aku masih tidak enak badan." Sandra bicara dengan suara bergetar, ia takut suaminya kembali marah.

"Aku tidak ingin bercinta. Aku hanya ingin tidur dengan belaian tanganmu." Rayhan bicara dengan mata sayu karena mengantuk.

Sandra membelai rambut suaminya, tak butuh waktu lama untuk Rayhan tertidur pulas. Ia pun segera beranjak meninggalkan suaminya, menuju ke dapur.

Sandra menyiapkan makanan, dan segera mengantarkan makanan itu ke kamar Arya.

"Tok! Tok!"

Arya membuka pintu, senyum di wajah tampannya mengembang sempurna. Ia mempersilahkan Sandra untuk masuk ke dalam kamarnya.

Sandra masuk ke kamar Arya, ia meletakkan nampan berisi makanan di meja dekat tempat tidur. Arya berjalan ke arah pintu dan menguncinya.

"Apa yang kau lakukan?" Sandra bingung.

"Deg!" Degup jantung Sandra terdengar jelas.

Tangan Arya meraih tubuh Sandra. Mereka berpelukan.

"Aku mencintaimu. Terima kasih telah menerimaku menjadi bagian dari hidupmu." Arya menatap lekat lekat wanita pujaannya.

Sandra yang kalut tak dapat mengendalikan pikirannya. Ia terbawa suasana romantisme dengan teman suaminya. Bibir keduanya dengan cepat saling bertaut.

Tangan Arya meraih kancing baju Sandra. Sandra tampak makin gugup.

"Kita tak akan melakukannya sampai kamu siap." Arya berbisik.

Tak disangka, Sandra malah melepaskan seluruh kain yang ia kenakan. Ia berdiri tanpa kain di hadapan teman suaminya.

Arya melongo kaget melihat pemandangan indah yang ada di hadapannya.

"Tok! Tok!" Tiba tiba suara ketukan pintu membuat keduanya, kaget.

"Siapa yang datang ke sini?" Arya bingung.

"Apa mungkin Mas Ray melihatku, saat aku masuk ke dalam kamar ini?" Sandra gemetar.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Makin Dalam

    Mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Sandra, Ayunda langsung berpikir jika semuanya itu berkaitan dengan Novi.Maka ia berinisiatif untuk menelepon Novi. Nada sambung terdengar, Ayunda menanti dengan wajah penasaran. Tapi si pemilik telepon, tak mau menjawab.Bahkan hingga lebih dari 3 kali Ayunda menelepon, Novi tak menjawab."Kenapa dia tidak mengangkat teleponnya?" Ayunda tampak kesal.Saking fokusnya dengan benda pipih yang ia pegang, ia tak menyadari jika Dani sudah pulang. Dani berdiri di dekat kursi sofa, tempat Ayunda sedang duduk."Ada apa Ma? Mama menghubungi siapa? Kelihatannya penting banget ya?" Ucapan Dani membuat Ayunda terjingkat. Ia menoleh dan menatap lurus ke arah suaminya."Papa! Bikin Mama kaget aja!""Mama kenapa? Kok kelihatan panik?" tanya Dani penuh curiga."Panik apa? Mama nggak apa apa kok!" Ayunda mengelak. Ia tak ingin membicarakan mengenai kecelakaan yang dial

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Hilang ke Dasar

    "Nggak ada yang cari ikan hari ini, Pak?" tanya seorang polisi."Tidak ada. Pada takut ke danau, kalau hari jumat. Banyak memedi soalnya," jawab Pak Aris, seorang warga lokal yang sangat percaya akan legenda di Desa tempat tinggalnya tersebut.Rayhan dan Arya berbicara, keduanya sepakat untuk melibatkan tim penyelamat. Tim penyelamat, langsung menerjunkan beberapa penyelam untuk mencari sampai ke dalam Danau."Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Rayhan pelan karena dadanya terasa sesak."Dia bilang akan menjemput Levin sendiri ke Mini Zoo Seruni. Aku tak tahu kenapa tiba tiba rem mobilnya tidak berfungsi." Arya menjelaskan sekenanya."Jadi Levin dimana sekarang?" Rayhan makin was was."Mini Zoo Seruni." Rayhan menelepon pihak sekolah dan menanyakan keberadaan anaknya. Pihak sekolah menjawab jika Levin sudah pulang dari Mini Zoo dan sudah di jemput oleh Pak Man di sekolah."Bagaimana Levin? Maaf aku lupa jika dia

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tenggelam?

    Sementara di dalam rumah, akhirnya Sandra berhasil membujuk Ana. Ana akhirnya paham dengan apa yang dibicarakan oleh ibunya. Ia setuju untuk tidak ikut menjemput kakaknya.Sandra berpamitan dengan putri kecilnya. Ia melambaikan tangan ke arah putrinya sambil menginjak pedal gas. Sandra melihat tatapan sedih putrinya. Tapi ia tetap berlalu meninggalkan Ana di rumah."Mama akan segera pulang sayang." Sandra menutup kaca mobilnya.Sandra menyetir pelan. Ia menyalakan musik dan menikmati pemandangan.Mini Zoo Seruni terletak di Desa Mranggi. Desa yang berada di daerah perbukitan Ranggi. Terdapat Danau yang cantik juga di sana.Mobil Sandra berbelok ke kanan dan memasuki kawasan Desa Mranggi. Merasa bosan mendengarkan musik, ia mengambil ponselnya dan menelepon Arya."Ya sayang. Bagaimana harimu?" tanya Arya dari sebrang telepon." LAku sekarang sedang berada di Desa Mranggi.""Desa itu kan cukup jauh dari kota. Untuk apa kamu ke sana?" Arya agak khawatir. "Levin semalam minta dijemput la

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Orang Tak Dikenal

    "Tentu saja. Lagi pula aku sudah kangen menyetir mobil sendiri." Sandra mengangguk mantap.Sandra meminta Arya untuk masuk ke dalam. Mereka berbicang serius mengenai mimpi yang semalam dialami oleh Sandra. Ia juga menceritakan kejadian buruk yang hampir dialami oleh putranya."Mendengar ceritamu membuatku takut. Aku jadi makin ragu membiarkanmu menyetir seorang diri," ucap Arya."Semoga itu hanyalah firasat saja.""Ingat untuk selalu berdoa sebelum keluar dari rumah.""Kata katamu sama seperti kata kata Ibuku." Sandra tersenyum tipis.Malam semakin larut, akhirnya Arya berpamitan pulang. Sebelum pulang ia memastikan Sandra agar menyetir dengan hati hati, besok pagi."Apa kau tahu, jika aku sangat mengkhawatirkan dirimu? Tolong jaga dirimu baik baik. Selalu berikan kabar padaku jika kau butuh bantuan," ucap Arya seraya masuk ke dalam mobilnya dan pergi pulang.Sandra masuk ke dalam rumah. Ia menyuruh Liya untuk m

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Mobil Putih

    "Ehmmm... Mas Rayhan masih tidur. Ibu nggak usah khawatir, mulai sekarang Sandra akan sangat hati hati. Lagipula di sini banyak yang menjaga Sandra kok," ucap Sandra berbohong."Rayhan masih tidur? Tapi ini kan sudah sangat siang. Apa dia tidak pergi ke kantor hari ini?" "Pergi Bu. Tapi emang Mas Rayhan mau bangun agak siang hari ini. Sudah dong Bu, khawatirnya." Sandra terus beralasan."Iya ya... Ibu percaya. Putri Ibu, sekarang sudah dewasa. Sudah mandiri. Ya sudah Ibu tutup teleponnya. Jangan lupa biasakan baca doa sebelum keluar dari rumah." Sulastri menutup telepon.Selesai bercakap dengan ibunya di telepon, Sandra kembali ke dapur. Ia menyiapkan makanan untuk anak anaknya.Anak anak makan dengan cepat. Setelah makan, mereka pamit berangkat ke sekolah bersama dengan Pak Man."Titip anak anak ya Pak.""Siap Non," ucap Pak Man.Sandra kembali ke dalam rumah, setelah melihat anak anaknya pergi ke sekolah dengan aman bersama Pak Man.Sandra melanjutkan pekerjaan rumah tangga seperti

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Gelisah

    Melihat wajah majikannya yang sangat tegang, Darti berusaha untuk menghibur." Mungkin masih tidur. Ini masih pukul 2 pagi lho, Bu," ucap Mbok Darti sembari menunjuk ke arah jam dinding. Jam dinding menunjukkan pukul 1 dini hari. Udara di dalam ruangan juga terasa lebih dingin dari biasanya."Tapi tak biasanya Sandra mematikan ponselnya, meski saat ia sedang tidur," tukas Sulastri."Mungkin Non Sandra lupa nggak mengisi daya batere ponselnya. Jadi ponselnya tidak menyala." Darti terus mencoba menenangkan dengan memberikan alasan logis yang masuk akal."Mungkin saja ya... Aku akan duduk di sini lagi dan mencoba menghubunginya lagi jam 4 pagi." Sulastri bersikeras."Kemarin bukannya Ibu sudah teleponan sama Non Sandra? Pasti Non Sandra baik baik saja, Bu. Ada suaminya dan juga Pak Dani yang menjaga dia." Darti menasehati."Iya kamu benar. Pak Dani nggak akan mungkin membiarkan sesuatu yang buruk terjadi pada Sandra." Sul

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status