Short
Ketika Kabut Tersingkap, Hatinya Mengabur

Ketika Kabut Tersingkap, Hatinya Mengabur

Oleh:  Soda PopTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
22Bab
7Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Ivana tidak menyangka, di hari ulang tahunnya, putranya akan memberinya kue kastanye yang membuatnya mengalami reaksi alergi yang fatal. Dalam keadaan linglung, dia mendengar teguran keras Jordi. "Marco, apa kamu nggak tahu ibumu alergi kastanye?" Suara Marco terdengar begitu jelas. "Aku tahu, tapi aku ingin Tante Greta jadi ibuku." "Ayah jelas-jelas juga berpikir seperti itu, 'kan?" "Meski aku…" Rasa sesak seketika menyergap dada Ivana. Dia sudah tidak mendengar jelas jawaban Jordi lagi. Satu detik sebelum dia kehilangan kesadaran sepenuhnya... Ivana hanya punya satu pemikiran. Jika dia masih bisa bangun, dia tidak ingin menjadi istri Jordi atau ibunya Marco lagi.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Setelah lima jam perawatan darurat, Ivana Wijoyo baru melewati masa kritis.

Saat Ivana tersadar, setiap tarikan napasnya terasa sakit dan seluruh wajahnya bengkak.

Dia berusaha keras untuk membuka matanya, secara naluriah mencari dua sosok. Namun, bangsal itu terlihat kosong.

Ponselnya tergeletak di meja sebelahnya. Dia berusaha mengangkat lengannya untuk mengambilnya.

Namun, jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau. Tepat di saat dia berusaha untuk duduk, perawat datang untuk mengganti infus. Begitu pintu terbuka, perawat itu buru-buru menghentikannya.

"Kamu baru saja keluar dari ruang UGD. Jadi, nggak boleh banyak bergerak. Biar aku bantu kamu ambil saja."

Perawat dengan ramah menyerahkan ponsel kepadanya. Sembari mengganti cairan infusnya, si perawat juga memberinya instruksi.

"Kamu nggak tahu kalau kamu alergi kastanye? Mulai sekarang, kamu harus lebih perhatikan. Jangan pernah makan apa pun yang mengandung kastanye. Untungnya, kamu dibawa ke sini tepat waktu. Kalau nggak, kamu bisa mati."

Ivana tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Apa dia harus mengatakan kalau putranya sengaja memberinya kue kastanye meskipun tahu dia alergi terhadap kastanye?

Pandangannya tertuju pada tubuhnya yang dipenuhi peralatan medis. Ivana pun bertanya dengan susah payah, "Di mana mereka?"

Dia tidak ingin lagi menyebut Jordi Leman dan Marco Leman sebagai suami, anak, ataupun anggota keluarga.

Perawat itu berpikir sejenak, lalu segera bereaksi dengan cepat.

"Maksudmu suami dan anakmu, 'kan? Setelah membawamu ke rumah sakit dan membayar biaya perawatan, mereka pergi terburu-buru. Katanya ada urusan. Bagaimana kalau kamu telepon dan tanya mereka langsung?"

Selesai berbicara, perawat itu bergumam sendiri, "Entah masalah apa yang lebih penting daripada istri dan ibu sendiri. Nggak berperasaan sekali."

Kata-kata menyakitkan itu membuat hati Ivana terasa pedih.

Hanya ada satu orang yang bisa membuat ayah dan anak itu pergi terburu-buru.

Dia membuka ponselnya. Kotak obrolannya dengan Jordi masih saja terhenti pada pesan-pesannya yang tidak dibalas pria itu.

Saat masuk ke instagram, unggahan Greta Hermawan muncul secara mencolok.

[Terima kasih buat dua pria yang membantuku menangkap kecoa. Sebuah keluarga nggak akan lengkap tanpa kehadiran pria.]

Gambar yang disertakan adalah Jordi memegang sapu yang tidak sesuai dengan temperamennya, sedang menjatuhkan seekor kecoa di lantai. Sementara, Marco berdiri dengan tangan kecil yang terentang di depan Greta.

Pemandangan dua sosok yang familier membuat mata Ivana berkaca-kaca. Perasaan tercekik kembali menyelimutinya.

Mereka menelantarkan dirinya, korban yang baru lolos dari kematian, untuk membantu Greta menangkap kecoa.

Apalagi, alerginya disebabkan oleh Marco.

Namun, mereka tidak menyesal dan tidak khawatir sedikit pun.

Ivana tertawa sinis.

Benar juga, Marco berharap dia tidak bangun lagi.

Meski Jordi belum menyadari situasi tersebut, jauh di lubuk hatinya, pria itu mungkin merasakan hal yang sama seperti Marco. Pria itu juga ingin Greta menjadi istrinya.

Mana mungkin dua orang yang begitu tidak menyukainya mau berjaga di rumah sakit?

Ivana meletakkan ponselnya dan menatap lampu pijar rumah sakit yang menyilaukan. Kenangan masa lalu kembali membanjirinya.

Dia dan Jordi tumbuh di kompleks yang sama. Mereka termasuk teman masa kecil.

Jordi punya prestasi yang unggul sejak kecil. Dia bahkan loncat beberapa kelas dan pergi ke luar negeri agar belajar lebih awal sebagai persiapan untuk kembali mengambil alih bisnis keluarga.

Sebaliknya, Ivana punya kepribadian tertutup. Saat kecil, dia hanya duduk di sudut dan menyaksikan semua orang bermain bersama. Seiring bertambahnya usia, dia makin diabaikan.

Namun, gadis seperti itu justru jatuh cinta pada Jordi yang begitu bersinar.

Dia mengira cinta bertepuk sebelah tangannya akan berakhir di saat Jordi menikah dengan perempuan lain.

Tak disangka, sekembalinya ke tanah air, Jordi malah menemuinya dan bertanya apa dia mau menikah dengannya.

Dia terpaku oleh kejutan yang begitu mendadak itu. Dia tidak bisa lagi menahan perasaan yang tumbuh liar di hatinya, jadi dia buru-buru menyetujui Jordi.

Dengan demikian, dia pun menjadi istri Jordi.

Di suatu malam di saat Jordi mabuk, dia baru mengetahui bahwa suaminya punya pacar yang sangat dicintainya saat belajar di luar negeri.

Perempuan itu bilang, asalkan Jordi melamarnya sebanyak 99 kali, dia akan setuju untuk menikahi Jordi pada lamaran yang ke-100.

Jordi percaya dengan kata-kata itu.

Pegunungan Arbor yang diselimuti salju, Menara Pavati, pantai berpasir hitam Argenta, Katedral Grima…

Semua tempat-tempat itu menjadi saksi lamarannya.

Di hari wisuda, Jordi bersiap untuk melakukan lamarannya yang ke-100. Jika lamarannya diterima, pria itu bermaksud untuk melangsungkan pernikahan begitu kembali ke tanah air.

Namun di hadapan begitu banyak sahabat dan teman sekelas, perempuan itu menolaknya untuk ke-100 kalinya.

Perempuan itu bilang dia tidak ingin begitu cepat menikah. Dia minta Jordi untuk menunggunya tiga tahun lagi.

Jordi kehilangan kesabaran sepenuhnya.

Dalam kemarahannya, pria itu pun kembali ke tanah air dan asal menikahi perempuan lain.

Ivana kebetulan hanya gadis yang tinggal paling dekat dengan Keluarga Leman.

Setelah mengetahui kebenaran tentang pernikahan itu, Ivana mulanya tidak peduli.

Dia percaya perasaan pasti akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Dia yakin Jordi akan jatuh cinta padanya.

Setahun setelah pernikahannya, dia melahirkan putranya, Marco. Hubungannya dengan Jordi juga menjadi lebih dekat.

Mereka telah menjadi keluarga bahagia di mata orang luar.

Sampai sebulan lalu, cinta pertama Jordi, Greta, kembali ke tanah air.

Jordi seakan telah melupakan kegagalan 100 lamaran yang pernah dihadapinya sewaktu di universitas. Pria itu masih tidak sanggup menahan diri untuk mendekati Greta, menunjukkan perhatian dan kepeduliannya.

Jordi bahkan secara bertahap bermalam di luar. Putranya juga sering mengikutinya untuk mencari Greta.

Dengan pernikahannya yang sudah berjalan enam tahun dan juga hubungannya dengan putranya yang sudah berjalan lima tahun, dia mengira suami dan putranya masih akan peduli padanya.

Sampai hari ini, dia baru terbangun dari bayang-bayang yang dibuatnya sendiri.

Meski enam tahun telah berlalu, dia masih belum bisa menghangatkan hati Jordi.

Bahkan, putra yang dia lahirkan sendiri, pun sama seperti ayahnya. Putranya sama sekali tidak menghargai kehadirannya sebagai ibunya.

Kriet!

Suara pintu terbuka membuyarkan lamunan Ivana.

Dia refleks melihat ke arah pintu. Jordi dan Marco berdiri di sana.

Jordi menyenggol Marco. Ekspresinya tampak serius.

"Ayo minta maaf sama ibumu."

Marco memutar jari-jarinya dan perlahan bergerak ke sisi tempat tidur ibunya. Suaranya selembut dengungan nyamuk.

"Ibu, maafkan aku."

Ivana memalingkan wajahnya dan tidak menanggapinya.

Dia bisa melihat keengganan di mata Marco.

Jordi menambahkan dengan suara tenang, "Marco juga nggak sengaja. Dia nggak tahu kamu alergi kastanye. Aku sudah memarahinya. Kelak, dia nggak akan memberimu makanan yang mengandung kastanye lagi."

"Barusan ada urusan mendesak di kantor. Aku lihat kamu masih belum sadar, jadi aku kembali ke kantor untuk menangani kerjaan."

Saat itu, sudah jelas memasuki puncak musim kemarau. Udara terasa pekat karena panasnya hari.

Namun, Ivana justru merasakan suhu yang lebih dingin daripada musim hujan.

Sejak dia bangun sampai sekarang, Jordi belum mengiriminya satu pesan pun.

Setelah datang, hanya dua hal yang pria itu katakan kepadanya, semuanya kebohongan.

Melihat dia tidak berbicara, Jordi mengerutkan kening dengan tidak senang.

"Sudahlah. Ini hari ulang tahunmu. Jangan marah sama anak kecil lagi."

"Aku dan putra kita sudah menyiapkan hadiah buat kamu. Lihat, kamu suka nggak. Setelah keluar rumah sakit, aku bantu kamu mengenakannya."

Selesai berbicara, Jordi mengeluarkan sebuah kotak hadiah. Dia dalamnya ada kalung berlian.

Jelas sekali, mereka memilihnya secara acak di mal dalam perjalanan mereka ke sini.

Ivana meliriknya sekilas, lalu mengalihkan pandangan dan berkata lembut, "Aku juga punya hadiah buat kalian."

Jordi refleks bertanya, "Bukannya yang berulang tahun itu kamu? Kenapa malah kasih kami hadiah?"

Marco juga menatapnya dengan bingung.

Senyum lega muncul di bibir Ivana.

"Sudah seharusnya saling membalas hadiah, 'kan? Jangan khawatir, kalian akan mendapatkan hadiah itu dalam beberapa hari lagi. Kalian pasti akan menyukainya."

Surat perjanjian cerai yang ditandatangani adalah hadiah yang kalian inginkan.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Tidak ada komentar
22 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status