Share

Keanehan Sikap Aira

"Raaa! Sisain tempat bajuku," teriak Zayen dari depan televisi pada Aira yang sedang asyik menyusun beberapa pakaian miliknya.

"Iya-ya! Ga usah teriak-teriak kaya Tarzan, telingaku enggak budeg," ketus Aira sambil keluar dari kamar.

"Sudah tu! giliranmu," lanjutnya sambil merebut remot televisi dari tangan Zayen.

Zayen melangkah masuk ke dalam kamar. Ia meraih koper dan tas miliknya lalu membuka lemari.

"Kok, aku cuma di sisain satu tempat, Ra?" protesnya.

"Itu sih, derita loe! Siapa suruh nyusun belakangan," jawab Aira dari luar sambil memindah-mindahkan chanel televisi.

"Enggak bisa gitu dong! Mana muat bajuku cuma satu tempat," sungut Zayen.

"Nih! Sementara. Ntar beli sendiri aja lemarinya," ucap Aira sambil melempar sebuah kardus bekas ke dalam kamar.

"Ya mendingan di koper, lah!" Zayen balas melempar kardusnya keluar.

"Sombong!" gerutu Aira sambil melangkah menuju dapur.

Aira mulai diserang rasa lapar. Tapi lelah juga masih belum berniat pergi dari anggota tubuhnya. Aira melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status