Share

Sepakat

Zayen pergi ke belakang untuk melihat-lihat kamar mandi. Walaupun sederhana, namun kamar mandi dan toilet di rumah tersebut tidak bergabung, melainkan berdampingan. Desain yang lumayan bagus oleh pemilik sebelumnya.

Masih tanpa bicara, Aira dan Zayen kembali melangkah ke ruang tamu. Walau tanpa meja dan kursi, namun ruangan tersebut tetap terlihat nyaman. Ada sebuah ambal ukuran sedang terhampar di depan meja, di atasnya ada televisi model tabung jaman dahulu dengan layar 14 inch. Cukup untuk sekedar melihat kabar dari berbagai penjuru Indonesia. Toh, jaman now manusia lebih banyak memandang layar handphone daripada layar televisi.

Aira mengarahkan pandangannya menuju sebuah pintu yang menghadap ke ruang tamu. Rupanya, rumah tersebut hanya memiliki satu buah kamar tidur. Tentu saja, Aira langsung bergegas menuju kamar.

"Omegot!" Seru Aira setengah terpekik begitu tiba di depan pintu kamar. Zayen terkejut dan langsung menghampiri Aira yang masih menutup mulut.

"Ada apa? Kok teriak-ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status